Tuesday, February 14, 2017

√ Arti Return On Equity (Roe) Beserta Cara Menghitungnya

Return On Equity (ROE) yaitu tolok ukur kinerja keuangan yang dihitung dengan membagi keuntungan higienis oleh ekuitas pemegang saham. Karena ekuitas pemegang saham sama dengan aset perusahaan dikurangi utang, ROE sanggup dianggap sebagai keuntungan atas aset bersih. ROE dianggap sebagai tolak ukur bagaimana administrasi efektif memakai aset perusahaan untuk membuat keuntungan.


ROE dinyatakan sebagai persentase dan sanggup dihitung untuk setiap perusahaan kalau pendapatan higienis dan ekuitas keduanya angka positif. Laba higienis dihitung sebelum dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham umum dan sesudah dividen kepada pemegang saham pilihan dan kepentingan pemberi pinjaman.


Return On Equity = Laba higienis / Ekuitas saham


Laba higienis = jumlah pendapatan, biaya bersih, dan pajak yang dihasilkan perusahaan untuk periode tertentu


Equity pemegang saham rata = dihitung dengan menambahkan ekuitas pada awal periode


Awal dan tamat periode harus bertepatan dengan penghasilan higienis yang diperoleh.


Pendapatan higienis selama tahun fiskal penuh terakhir, atau trailing 12 bulan, ditemukan pada laporan keuntungan rugi sejumlah kegiatan keuangan selama periode itu. Ekuitas dari pemegang saham berasal dari neraca keseimbangan yang berjalan dari seluruh sejarah perusahaan terhadap perubahan aset dan liabilitas.


Hal ini dianggap sebagai praktik terbaik untuk menghitung ROE menurut ekuitas rata selama periode lantaran ketidakcocokan antara dua laporan keuangan.


Apa yang dilakukan ROE?


Return On Equity (ROE) yang dianggap baik atau jelek akan tergantung pada apa yang normal bagi rekan saham. Sebagai contoh, utilitas akan mempunyai banyak aset dan utang pada neraca dibandingkan dengan jumlah yang relatif kecil dari keuntungan bersih. ROE normal di sektor utilitas sanggup 10% atau kurang. Sebuah teknologi atau perusahaan retail dengan rekening neraca yang relatif lebih kecil terhadap keuntungan higienis mungkin mempunyai tingkat normal ROE 18% atau lebih.


Menggunakan ROE untuk memperkirakan tingkat pertumbuhan

Tingkat pertumbuhan yang berkelanjutan dan tingkat pertumbuhan dividen sanggup diperkirakan memakai ROE dengan asumsi bahwa rasio secara kasar sejalan atau sempurna di atas rata-rata rekan saham. Meskipun mungkin ada beberapa tantangan, ROE sanggup menjadi kawasan awal yang baik untuk berbagi asumsi masa depan dari tingkat pertumbuhan saham dan tingkat pertumbuhan dividen. Kedua perhitungan ini yaitu fungsi satu sama lain dan sanggup dipakai untuk membuat perbandingan yang lebih gampang antara perusahaan serupa.


Untuk memperkirakan tingkat pertumbuhan perusahaan di masa depan, kalikan ROE dengan rasio retensi perusahaan. Rasio retensi yaitu persentase dari keuntungan higienis yang “dipertahankan” atau diinvestasikan kembali oleh perusahaan untuk mendanai pertumbuhan di masa depan.


Menggunakan ROE untuk mengidentifikasi masalah

Hal yang lumrah untuk dipertanyakan mengapa ROE rata-rata atau sedikit di atas rata-rata yaitu yang baik daripada ROE yang ganda, triple, atau bahkan lebih tinggi rata-rata kelompok rekan mereka. Bukankah saham dengan ROE sangat tinggi mempunyai nilai yang lebih baik?


Terkadang ROE yang sangat tinggi yaitu hal yang baik kalau pendapatan higienis sangat besar dibandingkan dengan ekuitas lantaran kinerja perusahaan begitu kuat. Namun, lebih sering ROE yang sangat tinggi yaitu lantaran rekening ekuitas kecil dibandingkan dengan keuntungan bersih, yang menawarkan risiko.


Keuntungan yang tidak konsisten

Masalah potensial pertama dengan ROE tinggi sanggup menjadi keuntungan yang tidak konsisten. Bayangkan sebuah perusahaan, LossCo, yang telah tidak menguntungkan selama beberapa tahun. Setiap tahun kerugian berada di neraca di penggalan ekuitas sebagai “kehilangan dipertahankan.” Kerugian yaitu nilai negatif dan mengurangi ekuitas pemegang saham. Asumsikan bahwa LossCo telah mempunyai windfall pada tahun terakhir dan telah kembali ke profitabilitas. Para denominator dalam perhitungan ROE kini sangat kecil sesudah bertahun-tahun kerugian yang membuat ROE yang menyesatkan tinggi.


Kelebihan hutang

Kedua yaitu kelebihan hutang. Jika sebuah perusahaan telah meminjam agresif, sanggup meningkatkan ROE lantaran ekuitas sama dengan aset dikurangi utang. Semakin utang perusahaan meminjam, ekuitas yang lebih rendah sanggup jatuh. Skenario umum yang sanggup menjadikan duduk kasus ini terjadi saat sebuah perusahaan meminjam utang dalam jumlah besar untuk membeli kembali saham sendiri. Hal ini sanggup meningkatkan penghasilan per saham (EPS), namun tidak memengaruhi tingkat pertumbuhan atau kinerja aktual.


Laba higienis negatif

Akhirnya, ada pendapatan higienis negatif dan ekuitas pemegang saham negatif yang sanggup menjadikan ROE artifisial tinggi. Namun, kalau perusahaan mempunyai kerugian higienis atau ekuitas pemegang saham negatif, ROE dihentikan dihitung.


Jika ekuitas pemegang saham yaitu negatif, duduk kasus yang paling umum yaitu hutang yang berlebihan atau profitabilitas yang tidak konsisten. Namun, ada pengecualian hukum untuk perusahaan yang menguntungkan dan telah memakai arus kas untuk membeli kembali saham mereka sendiri. Bagi banyak perusahaan, ini yaitu alternatif untuk membayar dividen dan kesannya sanggup mengurangi ekuitas (buybacks yang dikurangi dari ekuitas) cukup untuk mengubah perhitungan negatif.


Dalam semua kasus, tingkat ROE negatif atau sangat tinggi harus dianggap sebagai tanda peringatan yang patut diselidiki. Dalam kasus yang jarang terjadi, rasio ROE negatif sanggup disebabkan oleh arus kas yang didukung jadwal pembelian kembali saham dan administrasi yang sangat baik, tetapi ini yaitu hasil yang kurang mungkin. Dalam hal apapun, sebuah perusahaan dengan ROE negatif tidak sanggup dievaluasi terhadap saham lain dengan rasio ROE positif.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com