Sungai dan bendungan Toloweri secara manajemen terletak di kelurahan Nugga, kecamatan Rasanae Timur, Kota Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Sungai Toloweri beserta bendungan mininya mempunyai jarak
dari sentra kota sekitar 10 km dengan waktu tempuh memakai kendaraan sepeda
motor sekitar 25 menit. Dengan kondisi jalan yang sudah beraspal halus dan
masih termasuk wilayah kota, bendungan ini menjadi tempat wisata alternatif di
kota Bima.
Beberapa tempat wisata di kota Bima yang pernah kami ulas:
- Pantai Lawata
- Pantai Sanumbe
- Bendungan Parado
- Pantai So’Pancala
- Pantai Kalaki
- Pantai Buntu Bima
- Pantai So Ati
Bendungan mini Toloweri menyediakan panorama khas pegunungan, sungai dan persawahan desa. Sebuah pemandangan lain dari Kota Bima yang lebih populer akan keindahan teluknya. Udara disini sangat sejuk alasannya jauh dari jalan utama kota Bima yang menuju Sape sehingga minim polusi udaranya. Air sungainya pun jernih.
Di sepanjang perjalanan, kita akan melihat juga pegunungan dan hutan dengan sungai yang mengalir di area persawahan. Tak jauh beda dengan kontur tanah pegunungan, kita niscaya akan menjumpai keadaan dimana di sisi kiri jalan merupakan gunung beserta hutan sedangkan di sisi kanan akan terdapat jurang yang dibawahnya ada persawahan dan sungai-sungai.
Di akrab bendungan Toloweri terdapat air yang berasal dari
mata air pegunungan. Air tersebut sangatlah higienis dan selalu ada meskipun
sedang ekspresi dominan kemarau. Meski jauh dari sumber mata airnya, namun para warga
telah menciptakan susukan air dari atas gunung hingga di akrab bendungan Toloweri
sehingga memudahkan warga yang ingin memakai air tersebut.
Banyak pengusaha air minum isi ulang di kota Bima mengambil airnya untuk di bawa ke sentra kota, bahkan PDAM juga ada di sini. Mereka mengambil air memakai kendaraan beroda empat pick up dengan dua buah wadah penampungan besar di belakangnya. Jalan di sini hanya sanggup untuk satu jalur saja, kendaraan besar akan sulit menjangkau tempat ini.
Pada tahun 2018, campuran pemuda-pemudi tempat Nungga dan
Toloweri melaksanakan perubahan total pada tempat ini menjadi tempat wisata alam
yang baik. Beberapa kemudahan diperbaiki menyerupai gapura kayu, tempat penitipan
barang, parkir dan sebagainya.
Oleh alasannya tempat ini masih dikelola swadaya masyarakat saja (belum dikelola secara profesional) kadang tidak ada kemudahan parkir dan penitipan barangnya. Bila ada parkir, biasanya akan dimintai biaya sebesar Rp 2.000/kendaraan.
Selain itu, dikala kami
mengunjungi tempat itu di pertengahan tahun 2019, beberapa kemudahan yang telah
dibangun warga telah rusak alasannya hanya dibentuk dari kayu dan bambu sehingga
tidak tahan lama.
Akan tetapi jika tidak ada jasa parkirnya, maka kau harus mengunci stir ke kanan dan memberi gembok komplemen di cakram ban motormu semoga lebih kondusif alasannya tempat parkir di tempat wisata Toloweri hanya ada di pinggir jalanan desa dan pengunjung harus berjalan sekitar 50 meter dari jalan untuk menuju ke tempat wisata.
Untuk mencapai ke tempat wisata sungai dan bendungan
Toloweri kita sanggup melewati dua jalur yakni melalui jalan gadjah mada berjalan
ke timur hingga ke perempatan Rabangodu Utara yang ada pasar gres Raba. Lalu
belok ke kiri terus ikuti saja jalur pegunungan yang ada hingga ke Toloweri.
Jalan lainnya sanggup ditempuh dengan melalui kota Raba terus
ke arah timur menuju jalan Bima-Sape. Nanti akan melewati terminal kumbe terus
ke arah timur hingga ada pertigaan. Bila menentukan jalan raya ke kanan akan
menuju Sape dan apabila beok ke kiri akan menuju Nungga. Pilihlah jalan menuju
Nungga hingga hingga ke Bendungan Toloweri.
Sumber https://www.siswapedia.com