Saturday, May 13, 2017

4 Faktor Yang Menghipnotis Tekanan Udara

Sebagai makhluk hidup, insan membutuhkan oksigen untuk bernafas. Tidak hanya insan saja, tumbuhan dan binatang yang juga hidup di planet bumi ini, juga membutuhkan oksigen. Oksigen tidak hanya diperlukan bagi makhluk hidup saja, ada banyak sekali macam kejadian alam di setiap detiknya yang memerlukan pinjaman oksigen ini, baik berupa proses fisika maupun kimia. Maka, tidak heran jikalau tugas oksigen sangatlah penting bagi keberlangsungan kehidupan alam semesta.


Oksigen termasuk ke dalam molekul gas, dan sanggup dikatakan jikalau gas merupakan suatu massa yang tidak sanggup kita lihat ataupun kita raba namun kita sanggup merasakannya. Selain oksigen ada banyak sekali macam bentuk gas di alam ini antara lain karbondioksida, nitrogen, hidrogen dan lain sebagainya. Jika gas – gas tersebut berkumpul menjadi satu, kita sanggup menyebutnya sebagai udara. Keberadaan semua gas tersebut tidak terpisahkan dan itu sesuai demi menjaga keseimbangan alam.


Keberadaan udara tersebut berada di permukaan bumi. Akan tetapi udara menjadi semakin tipis atau bahkan tidak ada sama sekali ketika berada di akrab lapisan troposfer. Komposisi percampuran gas ini jumlahnya tidak selalu konstan atau sama setiap waktunya. Hal ini dipengaruhi dari suhu dan juga cuaca. Meskipun keberadaannya tidak sanggup kita lihat, udara juga mempunyai massa yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Selain mempunyai massa, udara juga mempunyai tekanan dan ini berkaitan dengan berat dari udara itu sendiri.


Sebelumnya apakah kalian sudah tahu apa itu tekanan udara?


Tekanan udara merupakan suatu tenaga yang bekerja dalam menggerakan massa udara pada setiap satuan luas tertentu. Untuk mengetahui takanan udara, dipakai alat ukur khusus yang berjulukan barometer dan satuan untuk tekanan udara yaitu milibar (mb), atmosfer (atm), atau milimeter kolom air raksa (mmHg). Untuk mengetahui tekanan udara harus menurut pada tekanan gaya pada suatu permukaan dengan luas tertentu, misal 1 cm2. Terdapat istilah lain berupa tekanan udara patokan atau tekanan udara normal yang merupakan tekanan kolom udara yang mempunyai ketinggian setara dengan lapisan atmosfer bumi tepatnya berada pada garis lintang 450 dan suhu 0 derajat celcius.


Jenis – Jenis Tekanan Udara


Tekanan udara mempunyai dua jenis yaitu tekanan udara horizontal dan tekanan udara vertikal.



  1. Tekanan Udara Horizontal


Merupakan tekanan udara yang sangat dipengaruhi oleh suhu udara. Semakin tinggi suhu udara maka tekanan udara akan semakin rendah. Dan sebaliknya, jikalau suhu udara (Baca: Faktor Yang Mempengaruhi Suhu Udara) menjadi rendah maka tekanan udara yang dihasilkan akan semakin tinggi. Hal ini disebabkan oleh adanya efek dari garis lintang, pergeseran posisi matahari tahunan dan persebaran daratan dan lautan.



  1. Tekanan Udara Vertikal


Yaitu tekanan udara yang dibatasi oleh ruang dan waktu. Artinya tekanan udara akan berbeda – beda di setiap tempat dan di setiap waktu. Dapat dikatakan juga jikalau tekanan udara vertikal ialah tekanan udara yang tekanannya semakin turun jikalau semakin ke atas. Misal, pada ketinggian 0 kaki tekanan udara yaitu 1.013,25 sedangkan pada ketinggian 20.000 kaki tekanan udaranya sebesar 466,00.


Mengapa hal tersebut sanggup terjadi? Hal ini menjadi menunjukan bahwa semakin tinggi suatu tempat maka massa jenis atau kerapatan udara menjadi semakin kecil, dan jumlah oksigen yang terkandung di dalam udara juga kecil. Tekanan udara selalu mengalami penurunan seiring dengan naiknya ketinggian suatu tempat, begitu pun sebaliknya. Perlu diketahui jikalau tekanan udara selalu turun 1/30 kali setiap kenaikan 300 meter atau per 1 mmHg setiap kali naik 11 meter di atmosfer lapisan bawah.


Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Tekanan Udara


Ada banyak faktor yang mempengaruhi perubahan dari tekanan udara. Faktor tersebut antara lain:



  1. Temperatur Atau Suhu


Salah satu faktor yang mempengaruhi tekanan udara yaitu suhu atau temperatur. Pada ketika temperatur udara dalam kondisi tinggi, maka volume dan molekul udara pun akan ikut mengembang. Akibatnya tekanan udara akan menjadi rendah. Begitupun sebaliknya, ketika suhu udara rendah, maka tekanan udara menjadi tinggi.



  1. Ketinggian Tempat


Tempat yang berada di ketinggian tertentu ibarat tempat gunung atau pegunungan ibarat Gunung Everest (Baca: Fakta Gunung Everest), lapisan udara di sekitar tempat puncaknya mempunyai persediaan udara yang sangat sedikit dan tipis serta renggang, kesudahannya tekanan udara di tempat tersebut menjadi sangat rendah. Tentunya sangat berbeda ketika berada di dataran rendah ibarat di tempat pesisir, tekanan udara di tempat ini cukup tinggi sehingga kita merasa lebih nyaman untuk bernafas ketika berada di dataran rendah dibandingkan ketika kita berada di dataran tinggi.



  1. Letak Lintang Bumi


Tekanan udara juga dipengaruhi oleh lintang bumi. Perbedaan lintang bumi yang ada di setiap wilayah yang ada di permukaan bumi akan memperlihatkan efek pada perunaham tekanan udara. Seperti yang telah disinggung di atas, semakin tinggi suhu udara maka tekanan udara yang ada di sekitarnya menjadi semakin rendah. Akan tetapi, ketika suhu udara menjadi rendah atau dalam keadaan dingin, maka tekanan udara menjadi semakin tinggi. Dari klarifikasi di atas sanggup disimpulkan bahwa persebaran tekanan udara juga ikut mempengaruhi suhu udara. Pengaruh dari letak lintang bumi melalu suhu sanggup menghasilkan contoh dari tekanan udara yang ada di permukaan bumi berbentuk simetris, ibarat yang terjadi pada tempat khatulisiwa di mana tekanan udara berada pada kondisi rendah jikalau dibandingkan dengan tempat yang lain. Daerah yang masuk ke dalam wilayah hambar atau kutub mempunyai tekanan udara paling tinggi dibandingkan tempat yang berada di wilayah tropis, subtropis maupun sedang.



  1. Persebaran Daratan Dan Lautan


Faktor persebaran daratan dan lautan mempunyai tugas penting terutama pada tempat yang berada di lintang penggalan tengah. Pada ketika ekspresi dominan hambar tiba, sebagian dari daratan menjadi lebih hambar dan menjadi sentra dari tekanan udara bertekanan tinggi. Sedangkan ketika ekspresi dominan panas, daratan akan menjadi lebih panas di ketika yang sama tekanan udara menjadi lebih rendah dibandingkan ketika ekspresi dominan dingin. Akan tetapi ketika ekspresi dominan dingin, tekanan udara menjadi rendah ketika berada di lautan dan ketika ekspresi dominan panas, tekanan udara di lautan menjadi tinggi.


Demikian klarifikasi mengenai tekanan udara beserta faktor yang mempengaruhinya. Semoga sanggup bermanfaat.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com