Showing posts with label Udara. Show all posts
Showing posts with label Udara. Show all posts

Saturday, November 4, 2017

5 Ciri-Ciri Pencemaran Udara Yang Perlu Diwaspadai

Setip mahkluk hidup di planet Bumi memerlukan Oksigen atau O2 untuk bernafas dan melangsungkan kehidupan. Lapisan oksigen ini sangat berperan besar dalam kehidupan mahkluk hidup yang ada. Oksigen atau O2 yakni senyawa yang banyak terdapat di seluruh permukaan bumi, mulai dari darat, air tawar dan laut, dan udara. Sebagai zat yang sangat penting dalam kehidupan mahkluk hidup, gas Oksigen atau O2 sanggup dihasilkan dari flora yang ada di bumi. Salah satunya yakni dari hutan. Hutan merupakan satu-satunya paru-paru dunia lantaran hutan menghasilkan kadar oksigen yang sangat banyak untuk mencukupi aktifitas mahkluk hidup untuk bernafas dan lain sebagainya. Dalam sistem tata surya, planet Bumi merupakan salah satunya planet yang mempunyai kandungan Oksigen atau O2 yang sangat besar dibandingkan planet-planet lainnya, sehingga planet Bumi dikatakan sebagai planet Kehidupan lantaran sebagai kawasan hidupnya mahkluk hidup. Akan tetapi dalam perkembangannya, kadar Oksigen yang ada semakin usang semakin tidak memenuhi persyaratan kesehatannya lagi. Hal ini dikarenakan lantaran semakin banyakanya proses industrialisasi dan akfititas insan yang mengakibatkan kadar Oksigen mengalami penurunan dan mengakibatkan kontaminasi di dalamnya. Dalam pembahasan kali ini akan dijelaskan mengenai pencemaran udara dan ciri-ciri pencemaran udara secara terperinci yang telah terjadi remaja ini.


Udara atau lapisan udara merupakan kumpulan atau percampuran gas yang ada di permukaan bumi. Jika dilihat secara jelas, udara tidak sanggup dilihat atau kasat mata, tidak mempunyai bau, dan tidak sanggup dirasakan (baca: sifat-sifat udara dan pemanfaatannya). Akan tetapi, udara sanggup dilihat kalau ada hembusan angin yang menggerakkan suatu benda sehingga benda tersebut sanggup bergerak dengan sendirinya dan ada beberapa gas yang sanggup menjadikan busuk menyerupai gas sulfur. Lapisan udara (baca: lapisan udara yang menyelimuti Bumi) mempunyai sejumlah karakteristik lainnya yaitu mempunyai massa dan bergantung pada tinggi rendah suatu tempat. Sebagai sumber kehidupan yang sangat vital, udara merupakan sumber daya alam yang sangat penting dalam kehidupan manusia, menyerupai pembangkit tenaga listrik, daya pendorong kapal layar, dan lain sebagainya. Dilihat dari komposisinya, udara mempunyai beberapa kandungan yaitu zat Nitrogen, Oksigen, Argon, Karbondioksida, Neon, Helium, Metana, Kripton, Hidrogen, Zenon, Ozon, dan Radon. Kandungan tersebut tersebar di permukaan bumi dan berasal dari beberapa proses kimiawi yang ada pada beberapa mahkluk hidup, menyerupai proses fotosintesis, penguapan air tawar dan laut. Sehingga udara merupakan elemen yang sangat pokok dalam kelangsungan hidup di permukaan bumi selain elemen air, api, dan tanah.


Pencemaran atau polusi yakni adanya proses kontaminasi dari suatu inflitrasi atau penetrasi senyawa atau zat yang berbahaya atau mempunyai kandungan zat yang berbahaya kepada zat atau mahkluk hidup lainnya yang sanggup mengakibatkan pengaruh negatif kalau menghirup atau masuk didalamnya. Dengan kata lain, pencemaran yakni adanya deformasi susunan komposisi suatu zat yang alamiah dan melebihi ambang batas kewajaran dan menjadi materi yang sangat berbahaya bagi mahkluk hidup. Pencemaran ini sanggup terjadi di beberapa elemen, yaitu udara, darat, dan air. Lebih lanjut, pencemaran juga mencakup pencemaran bunyi yang dihasilkan oleh bunyi dari pabrik atau lokasi yang menghasilkan bunyi yang melebihi ambang batas kenormalan. Dalam klarifikasi berikutnya, pencemaran dikhususkan membahas pencemaran udara yang telah terjadi selama berabad-abad semenjak adanya perkembangan industri.


Pencemaran udara atau polusi udara yakni proses kontaminasi senyawa berat atau berbahaya di dalam lapisan atmosfer yang sanggup mengakibatkan terganggunya kualitas udara dan membahayakan kesehatan mahkluk hidup yang menghirupnya. Pencemaran udara ini sanggup diketahui dari beberapa penyebabnya (baca: penyebab polusi udara dan cara mengatasinya ) yang hampir seluruhnya merupakan jawaban aktifitas insan dalam kehidupannya sehari-hari. Sebagai pola pembakaran sampah organik dan anorganik, asap yang keluar dari cerobong pabrik, knalpot kendaraan bermotor, penyemprotan herbisida, dan letusan gunung berapi. Dari sejumlah penyebab terjadinya pencemaran udara ini ada beberapa kerugian yang dirasakan oleh mahkluk hidup yang tercemar oleh udara yang sudah tercemar ini, diantaranya terganggunya sistem pernafasan insan dengan ditunjukkan adanya abuh pada kanal pernafasan, timbulnya penyakit batuk, asma, dan bronkitis, dan pada flora yakni terganggunya proses fotosintetis dan rentan terhadap penyakit tanaman, serta pencemaran udara dalam konsentrasi yang tinggi sanggup mengakibatkan timbulnya hujan asam yang sanggup menghipnotis perkembangan flora dan mengganggu aktifitas insan dalam kesehariannya.


Berdasarkan klarifikasi di atas mengenai udara, pencemaran, dan pencemaran udara, maka kualitas udara yang tercemar sanggup diketahui dari ciri-ciri udara yang tercemar yang terjadi di sekitar. Ada lima ciri-ciri pencemaran udara yang sanggup diketahui, yaitu sebagai berikut ini:



  1. Tingginya kadar karbondioksida. Tingginya kadar karbondioksida ini sanggup diketahui dari maraknya pembakaran hutan dan aktifitas insan dalam memperabukan sampah rumah tangga dan tidak terkendalinya proses pembuangan asap dari sejumlah pabrik dan knalpot kendaraan bermotor yang ada;

  2. Warna udara sanggup dilihat. Hal ini disebabkan lantaran udara yang mengandung kadar O2 yang tinggi telah tercampur dengan sejumlah gas atau zat yang membahayakan sehingga udara yang seharusnya tidak berwarna menjadi berwarna hitam keabu-abuan.

  3. Berbau menyengat dan menyesakkan. Udara yang tercemar akan mempunyai busuk yang sangat tidak lezat dikala dihirup atau mengakibatkan sesak nafas bagi siapa saja yang menghirupnya. Hal ini disebabkan adanya kandungan zat lain yang mempunyai karakteristik berbahaya menyerupai SO2 atau Metana yang terdapat dalam lapisan udara yang tercemar.

  4. Kualitas udara yang pengap. Udarayang tercemar akan mempunyai kualitas udara yang terasa pengap dan meningkatnya suhu lantaran percampuran dengan gas hasil pembakaran dan pembuangan yang bersifat panas.

  5. Iritasi pada mata. Kualitas udara yang telah mengalami pencemaran akan mengakibatkan iritasi pada mata lantaran udara tersebut telah tercemar dengan zat berbahaya bagi kesehatan. Seperti misalnya asap dari hasil pembakaran ladang akan mengakibatkan mata menjadi merah dan iritasi.


Dari sejumlah ciri-ciri pencemaran udara di atas maka setiap insan mempunyai tanggung jawab dalam menjaga kualitas udara yang ada di sekitarnya dengan tidak melaksanakan pembakaran secara sembarangan dan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dengan memasyarakatkan kendaraan non-bermotor, menyerupai sepeda, delman, dan becak.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com

Saturday, May 13, 2017

4 Faktor Yang Menghipnotis Tekanan Udara

Sebagai makhluk hidup, insan membutuhkan oksigen untuk bernafas. Tidak hanya insan saja, tumbuhan dan binatang yang juga hidup di planet bumi ini, juga membutuhkan oksigen. Oksigen tidak hanya diperlukan bagi makhluk hidup saja, ada banyak sekali macam kejadian alam di setiap detiknya yang memerlukan pinjaman oksigen ini, baik berupa proses fisika maupun kimia. Maka, tidak heran jikalau tugas oksigen sangatlah penting bagi keberlangsungan kehidupan alam semesta.


Oksigen termasuk ke dalam molekul gas, dan sanggup dikatakan jikalau gas merupakan suatu massa yang tidak sanggup kita lihat ataupun kita raba namun kita sanggup merasakannya. Selain oksigen ada banyak sekali macam bentuk gas di alam ini antara lain karbondioksida, nitrogen, hidrogen dan lain sebagainya. Jika gas – gas tersebut berkumpul menjadi satu, kita sanggup menyebutnya sebagai udara. Keberadaan semua gas tersebut tidak terpisahkan dan itu sesuai demi menjaga keseimbangan alam.


Keberadaan udara tersebut berada di permukaan bumi. Akan tetapi udara menjadi semakin tipis atau bahkan tidak ada sama sekali ketika berada di akrab lapisan troposfer. Komposisi percampuran gas ini jumlahnya tidak selalu konstan atau sama setiap waktunya. Hal ini dipengaruhi dari suhu dan juga cuaca. Meskipun keberadaannya tidak sanggup kita lihat, udara juga mempunyai massa yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Selain mempunyai massa, udara juga mempunyai tekanan dan ini berkaitan dengan berat dari udara itu sendiri.


Sebelumnya apakah kalian sudah tahu apa itu tekanan udara?


Tekanan udara merupakan suatu tenaga yang bekerja dalam menggerakan massa udara pada setiap satuan luas tertentu. Untuk mengetahui takanan udara, dipakai alat ukur khusus yang berjulukan barometer dan satuan untuk tekanan udara yaitu milibar (mb), atmosfer (atm), atau milimeter kolom air raksa (mmHg). Untuk mengetahui tekanan udara harus menurut pada tekanan gaya pada suatu permukaan dengan luas tertentu, misal 1 cm2. Terdapat istilah lain berupa tekanan udara patokan atau tekanan udara normal yang merupakan tekanan kolom udara yang mempunyai ketinggian setara dengan lapisan atmosfer bumi tepatnya berada pada garis lintang 450 dan suhu 0 derajat celcius.


Jenis – Jenis Tekanan Udara


Tekanan udara mempunyai dua jenis yaitu tekanan udara horizontal dan tekanan udara vertikal.



  1. Tekanan Udara Horizontal


Merupakan tekanan udara yang sangat dipengaruhi oleh suhu udara. Semakin tinggi suhu udara maka tekanan udara akan semakin rendah. Dan sebaliknya, jikalau suhu udara (Baca: Faktor Yang Mempengaruhi Suhu Udara) menjadi rendah maka tekanan udara yang dihasilkan akan semakin tinggi. Hal ini disebabkan oleh adanya efek dari garis lintang, pergeseran posisi matahari tahunan dan persebaran daratan dan lautan.



  1. Tekanan Udara Vertikal


Yaitu tekanan udara yang dibatasi oleh ruang dan waktu. Artinya tekanan udara akan berbeda – beda di setiap tempat dan di setiap waktu. Dapat dikatakan juga jikalau tekanan udara vertikal ialah tekanan udara yang tekanannya semakin turun jikalau semakin ke atas. Misal, pada ketinggian 0 kaki tekanan udara yaitu 1.013,25 sedangkan pada ketinggian 20.000 kaki tekanan udaranya sebesar 466,00.


Mengapa hal tersebut sanggup terjadi? Hal ini menjadi menunjukan bahwa semakin tinggi suatu tempat maka massa jenis atau kerapatan udara menjadi semakin kecil, dan jumlah oksigen yang terkandung di dalam udara juga kecil. Tekanan udara selalu mengalami penurunan seiring dengan naiknya ketinggian suatu tempat, begitu pun sebaliknya. Perlu diketahui jikalau tekanan udara selalu turun 1/30 kali setiap kenaikan 300 meter atau per 1 mmHg setiap kali naik 11 meter di atmosfer lapisan bawah.


Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Tekanan Udara


Ada banyak faktor yang mempengaruhi perubahan dari tekanan udara. Faktor tersebut antara lain:



  1. Temperatur Atau Suhu


Salah satu faktor yang mempengaruhi tekanan udara yaitu suhu atau temperatur. Pada ketika temperatur udara dalam kondisi tinggi, maka volume dan molekul udara pun akan ikut mengembang. Akibatnya tekanan udara akan menjadi rendah. Begitupun sebaliknya, ketika suhu udara rendah, maka tekanan udara menjadi tinggi.



  1. Ketinggian Tempat


Tempat yang berada di ketinggian tertentu ibarat tempat gunung atau pegunungan ibarat Gunung Everest (Baca: Fakta Gunung Everest), lapisan udara di sekitar tempat puncaknya mempunyai persediaan udara yang sangat sedikit dan tipis serta renggang, kesudahannya tekanan udara di tempat tersebut menjadi sangat rendah. Tentunya sangat berbeda ketika berada di dataran rendah ibarat di tempat pesisir, tekanan udara di tempat ini cukup tinggi sehingga kita merasa lebih nyaman untuk bernafas ketika berada di dataran rendah dibandingkan ketika kita berada di dataran tinggi.



  1. Letak Lintang Bumi


Tekanan udara juga dipengaruhi oleh lintang bumi. Perbedaan lintang bumi yang ada di setiap wilayah yang ada di permukaan bumi akan memperlihatkan efek pada perunaham tekanan udara. Seperti yang telah disinggung di atas, semakin tinggi suhu udara maka tekanan udara yang ada di sekitarnya menjadi semakin rendah. Akan tetapi, ketika suhu udara menjadi rendah atau dalam keadaan dingin, maka tekanan udara menjadi semakin tinggi. Dari klarifikasi di atas sanggup disimpulkan bahwa persebaran tekanan udara juga ikut mempengaruhi suhu udara. Pengaruh dari letak lintang bumi melalu suhu sanggup menghasilkan contoh dari tekanan udara yang ada di permukaan bumi berbentuk simetris, ibarat yang terjadi pada tempat khatulisiwa di mana tekanan udara berada pada kondisi rendah jikalau dibandingkan dengan tempat yang lain. Daerah yang masuk ke dalam wilayah hambar atau kutub mempunyai tekanan udara paling tinggi dibandingkan tempat yang berada di wilayah tropis, subtropis maupun sedang.



  1. Persebaran Daratan Dan Lautan


Faktor persebaran daratan dan lautan mempunyai tugas penting terutama pada tempat yang berada di lintang penggalan tengah. Pada ketika ekspresi dominan hambar tiba, sebagian dari daratan menjadi lebih hambar dan menjadi sentra dari tekanan udara bertekanan tinggi. Sedangkan ketika ekspresi dominan panas, daratan akan menjadi lebih panas di ketika yang sama tekanan udara menjadi lebih rendah dibandingkan ketika ekspresi dominan dingin. Akan tetapi ketika ekspresi dominan dingin, tekanan udara menjadi rendah ketika berada di lautan dan ketika ekspresi dominan panas, tekanan udara di lautan menjadi tinggi.


Demikian klarifikasi mengenai tekanan udara beserta faktor yang mempengaruhinya. Semoga sanggup bermanfaat.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com

Friday, May 12, 2017

Inilah 8 Jenis – Jenis Udara Yang Perlu Diketahui

Kita tahu keberadaan udara sangat penting bagi kelangsungan hidup makhluk hidup. Maka tidak heran jikalau bumi menjadi planet yang sempurna untuk dijadikan tempat tinggal bagi sebagian besar makhluk hidup alasannya yaitu planet bumi mempunyai lapisan pelindung berupa atmosfer. Atmosfer sendiri tersusun dari banyak lapisan sehingga tidak heran jikalau atmosfer sering disebut sebagai lapisan atmosfer.


Atmosfer sanggup dikatakan sebagai belahan dari udara dan ini merupakan percampuran dari banyak sekali macam gas – gas. Setelah melaksanakan penelitian, gas – gas yang tersusun di dalam udara jumlahnya sangatlah banyak dan telah dibagi menjadi beberapa kelompok. Berikut ini beberapa jenis udara yang perlu kita ketahui keberadaannya, antara lain:



  1. Nitrogen


Nitrogen dengan rumus kimia yaitu N termasuk ke dalam golongan non logam pada tabel periodik. Nitrogen termasuk gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak mempunyai rasa serta jumlahnya sangat banyak di lapisan atmosfer bumi. Dari keseluruhan elemen – elemen, nitrogen berada diurutan ke 6 di seluruh alam semesta ini. Pada lapisan atmosfer bumi, kandungan nitrogen di dalamnya sekitar 75,51 persen dari total keseluruhan berat atmosfer atau 78,09 persen dari volume total. Tidak heran jikalau nitrogen banyak dimanfaatkan di bidang komersil ataupun industri.


Tidak hanya itu saja, meskipun dalam jumlah kecil lapisan atmosfer juga mengandung amonia, nitrogen oksida dan nitric acid yang berasal dari hasil pembakaran materi bakar kendaraan atau mesin. Nitrogen bebas banyak ditemukan di meteorid, gas dari gunung berapi, pertambangan (Baca: Daerah Pertambangan Di Indonesia), beberapa sumber air panas, matahari, bintang serta nebula.



  1. Oksigen


Oksigen menjadi salah belahan dari udara yang sangat penting bagi semua makhluk hidup. Wujud dari oksigen sendiri tidaklah berbau, tidak berwarna maupun tidak berasa. Bagi makhluk hidup oksigen sangat diharapkan untuk bernafas, lalu oksigen tersebut ditukar menjadi karbondioksida. Sedangkan karbondioksida sendiri dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk melaksanakan fotosintesis. Oksigen berasal dari pembentukan beberapa elemen yang saling bereaksi dan dalam prosesnya membutuhkan tunjangan cahaya dan juga panas. Oksigen yang ada di  dalam bumi mempunyai kandungan massa sebesar 46 persen. Dengan proporsi volume oksigen sebesar 21 persen di atmosfer dan 89 persen berada di lautan. Di dalam batuan, oksigen bercampur dengan logam maupun nonlogam dan biasanya bersifat asam ibarat sulfur, alumunium, karbon, fosfor dan lain sebagainya.



  1. Argon


Meskipun terdengar asing, argon termasuk gas yang amat berharga nilainya terutama di bidang industri. Argon yaitu gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak mempunyai rasa. Di luar angkasa, argon menempati urutan ke 12 dari keseluruhan elemen kimia. Sebanyak 1,288 persen atmosfer terdiri atas berat argon dan 0,934 persen dari total volumenya, udara ini banyak ditemukan di dalam batu. Untuk mendapat argon, perlu dilakukan isolasi dalam skala yang besar dengan melaksanakan distilasi fraksi udara cair. Hal yang serupa juga dilakukan dalam bola lampu listrik yang diisi gas, tabung radio, dan perhitungan Geiger. Argon banyak dimanfaatkan untuk untuk membantu dalam meleburkan logam ibarat alumunium dan stainless steel, memproduksi serat logam (titanium, zirkonium dan uranium), menghasilkan kristal semi konduktor (silikon dan germanium).



  1. Neon


Mungkin neon sudah tidak absurd di pendengaran kita, udara atau gas neon banyak dimanfaatkan sebagai dasar lampu fluorescent dan barang elektronik lainnya. Sama ibarat gas pada umumnya, neon tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa namun lebih ringan dari pada gas apapun. Neon berada di atmosfer bumi hanya dalam beberapa menit saja dan terperangkap pada celah – celah batuan bumi. Untuk mendapat neon perlu dilakukan pengisolasian pada suhu -195,8 derajat celcius dan harus mengalami proses pencampuran dengan arang aktif semoga nantinya neon dan sanggup terserap di dalamnya.



  1. Helium


Helium termasuk elemen kimia ringan kedua sehabis hidrogen. Helium termasuk unsur gas pada tabel periodik kimia yang tidak mempunyai warna, tidak berbau dan tidak berasa serta sanggup menjadi cair jikalau berada pada suhu -268,9 derajat celcius. Titik didih dan titik beku helium sangatlah rendah jikalau dibandingkan dengan jenis elemen lainnya. Helium menjadi satu – satunya elemen yang tidak sanggup menjadi padatan oleh proses pendinginan dengan tekanan atmosfer normal. Setidaknya diharapkan tekanan sebesar 25 atm dan suhu -272 derajat celcius untuk mengubah wujudnya menjadi padatan. Di alam semesta, helium mengisi sekitar 23 persen dari total massa sehabis hidorgen. Helium menjadi materi baku bagi bintang yang bersintesis dengan hidrogen dalam menciptakan nuklir.



  1. Metana


Metana menjadi salah satu gas yang terbentuk tanggapan adanya kegiatan manusia. Gas ini juga merupakan gugus karbon sederhana yang berpotensi untuk menyebabkan dampak rumah beling (Baca: Penyebab Bumi Semakin Panas). Metana lebih ringan daripada udara yaitu sekitar 0,554, sedikit larut di dalam air, gampang terbakar di udara, sanggup membentuk karbondioksida dan uap air, sanggup menyala dan sedikit bercahaya, serta sangat panas. Metana mempunyai titik didih -162 derajar celcius dan titik bekunya mencapai -182,5 derajat celcius. Di alam, metana dihasilkan oleh kuman anaerobik pada flora yang terdekomposisi di bawah air atau lebih dikenal dengan nama rawa gas. Tanah gambut atau rawa menjadi tempat di alam penghasil gas metana. Namun ketika ini, kegiatan insan ibarat pembakaran biomasa, pertanian, pengekstraksian dan proses gas alam sanggup meningkatkan jumlah gas metana. Meskipun demikian, metana menjadi gas yang amat penting dan sumber bagi hidrogen dan beberapa kimia organik ibarat dalam pembuatan pupuk.



  1. Kripton


Gas ini termasuk ke dalam gas yang langka dan sangat sedikit jumlahnya. Kripton mempunyai massa tiga kali lebih berat daripada massa udara. Gas ini monoatomik, tidak berwarna, tidak mempunyai bacin dan rasa. Meskipun sedikit jumlahnya namun gas ini terdapat di atmosfer bumi, meteorit dan mineral tertentu. Untuk mendapat kripton perlu dilakukan destilasi udara cair yang sudah terakumulasi dengan xenon. Kipton dimanfaatkan untuk materi elektronik dan lampu led dan lampu flash pada fotografi.



  1. Hidrogen


Hidrogen menjadi kelompok kimia yang tidak mempunyai warna dan rasa namun sanggup terbakar dengan mudah. Dalam keadaan normal, gas hidrogen yang bangun sendiri dengan molekulnya sendiri, sanggup terbakar jikalau bertemu dengan oksigen dan air. Meskipun jumlahnya sangat berlimpah di alam semesta ini dan hidrogen memperlihatkan berat bumi sebesar 0,14%. Berat tersebut berupa lautan dan samudra, batuan es yang ada di kutub, sungai, danau dan di atmosfer berupa uap air. Hidrogen juga bergabung dengan karbon, nitrogen, oksigen dan lain sebagainya.


Itulah tadi beberapa pola dari jenis – jenis udara yang terdapat di alam semesta ini. Semoga warta di atas sanggup menambah wawasan kalian.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com

5 Macam Bentuk Pencemaran Udara Dan Penjelasannya

Di zaman modern ini, pembangunan dan perkembangan di banyak sekali bidang sedang meningkat secara pesat. Hal ini juga didukung oleh pertumbuhan penduduk yang terus mengalami pertambahan di setiap tahunnya, terutama di negara berkembang. Negara berkembang berpacu dengan waktu untuk sanggup bertahan hidup dan demi sanggup bersaing secara global di tengah zaman yang serba cepat ini. Jika tidak, kemungkinan mereka menjadi negara tertinggal bisa saja terjadi. Sehingga tidak heran banyak sekali macam cara dilakukan oleh negara berkembang untuk memajukan negaranya, salah satunya melaksanakan kolaborasi dengan negara – negara maju.


Seiring berjalannya waktu, semua aktivitas yang dilakukan oleh insan dan bertujuan untuk memajukan negara niscaya akan memperlihatkan manfaat bagi kita semua. Akan tetapi, ada kalanya pembangunan tersebut memperlihatkan dampak negatif berupa kerusakan lingkungan. Rusaknya lingkungan sudah bukan menjadi hal asing di abad menyerupai dikala ini, dan hal tersebut sanggup gampang ditemukan terutama di kota – kota besar.


Seperti yang kita ketahui, kerusakan lingkungan di kawasan perkotaan tidak terhitung lagi jumlahnya. Kerusakan itu bisa berupa polusi air, polusi cahaya, polusi tanah, polusi suara, hingga pencemaran udara. Tentunya kerusakan tersebut dihentikan dianggap sepele, terutama pencemaran udara. Pencemaran udara merupakan kondisi atmosfer bumi yang mengandung lebih dari satu substansi baik kimia, fisik maupun biologi yang bisa membahayakan kesehatan makhluk hidup. Kita tahu sebagai makhluk hidup insan membutuhkan oksigen untuk bernafas, bisa dibayangkan jikalau kita tidak sanggup menghirup udara higienis lagi di perkotaan. Tentunya kualitas udara di perkotaan jauh dari kata sehat jikalau dibandingkan udara yang berada di perdesaan atau kawasan pegunungan. Pencemaran udara ada banyak sekali macam bentuk atau jenisnya dan dibedakan berdasarkan:



  1. Asal Terbentuknya



  • Primer: suatu materi kimia yang ditambahkan secara eksklusif ke udara sehingga konsentrasinya bertambah sampai mencapai titik berbahaya. Seperti kandungan CO2 yang melebihi batas aman.

  • Sekunder: merupakan suatu senyawa kimia yang sangat berbahaya dan berasal dari hasil suatu reaksi kimia tertentu menyerupai senyawa polutan primer dengan senyawa alami lain menyerupai Peroxy Acetil Nitrat (PAN).



  1. Tempat



  • Pencemaran udara di luar ruangan atau dikenal dengan nama udara bebas dan biasanya berasal dari asap kendaraan bermotor sampai pabrik – pabrik industri.

  • Pencemaran udara di dalam ruangan atau udara tidak bebas. Pencemaran ini sanggup berasal dari asap rokok, asap obat nyamuk dan lain sebagainya yang berada di dalam ruangan.



  1. Bentuk



  • Berbentuk partikel yang biasanya berupa material – material kecil menyerupai abu dan asap. Bagi beberapa orang abu bisa sangat berbahaya alasannya ialah sanggup menjadi pemicu munculnya alergi.


Bentuk partikel lain yang sanggup mencemari udara yaitu sanggup berupa virus, bakteri, mineral anorganik (air raksa dan timah), materi organik (benzen, klorinasi alkan, dan hidrokarbon).



  • Berbentuk gas biasanya berupa uap yang berasal dari zat padat atau zat cair yang mengalami pemanasan sampai menguap. Seperti pola Nitrogen (NO2), Belerang (SO2), H2S, NO, SO3, CO dan CO



  1. Susunan Kimia



  • Organik, pencemaran udara mengandung zat menyerupai karbon, herbisida, beberapa senyawa yang mengandung alkohol dan lain sebagainya.

  • Anorganik berkebalikan dengan organik yaitu tidak mengandung karbon menyerupai asam sulfat, amoniak dan lain sebagainya.



  1. Gangguan dan Dampak Kesehatan



  • Aspeksia, kondisi darah dalam keadaan kekurangan oksigen serta tidak sanggup melepaskan karbondioksida. Gangguan ini disebabkan oleh gas monoksida (CO), NH3, H2S dan CH4.

  • Toksis, badan mengalami keracunan yang disebabkan oleh senyawa kimia berupa timbal, fluor, insektisida dan lain – lain.

  • Irritansia, zat kimia yang sanggup mengakibatkan timbulnya iritasi pada tubuh. Zat tersebut berupa nitrogen oksida, SO2 dan lain – lain.

  • Anestesia, zat kimia ini memperlihatkan dampak bius sampai tidak sadarkan diri dan sanggup ditemukan di dalam ruangan. Misalnya alkohol dan formaldehida.


Penyebab Terjadinya Pencemaran Udara



  1. Hasil pembakaran materi bakar yang berasal dari minyak bumi dari mesin kendaraan. Tidak heran jikalau di kawasan perkotaan kualitas udara sudah tidak sanggup dikatakan sehat lantaran jumlah kendaraan yang terus bertambah setiap tahunnya. Selain itu, kemacetan juga menjadi salah satu penyebab timbulnya pencemaran udara.

  2. Asap yang berasal dari pembakaran watu bara, biasanya banyak dilakukan oleh perusahaan pembangkit listrik. Asap yang dihasilkan mengandung nitrogen oksida dan juga oksida sulfur.

  3. Selain asap dari pembakaran watu bara, asap juga bisa berasal dari kebakaran hutan atau lahan, asap rokok, serta akitvitas gunung berapi yang sudah niscaya menghasilkan partikel – partikel abu ke udara.

  4. Penggunaan pendingin ruangan menyerupai AC dan lemari pendingin kemungkinan besar melepaskan zat yang dikenal dengan nama CFC (Chloro Fluoro Carbon) yang sanggup merusak serta mencemari udara.

  5. Penggunaan pupuk yang berlebihan bisa menghasilkan gas amoniak atau NH3 yang tentunya sangat berbahaya terutama bagi atmosfer bumi.

  6. Tumpukan sampah yang menggunung dan dibuang bukan pada tempatnya.


Dampak Pencemaran Udara



  1. Mengganggu kesahatan, udara yang kotor sanggup membahayakan kesehatan badan insan menyerupai mengakibatkan jerawat kanal pernafasan atas atau ISPA, asma, batuk, alergi dan lain sebagainya. Menurut WHO pencemaran udara menjadi salah satu pencemaran yang sanggup membunuh insan terbesar di dunia. Makara semua orang kemungkinan besar sanggup terkena gangguan kesehatan akhir pencemaran udara.

  2. Pemanasan Global, sudah bukan problem gres lagi bagi kita. Setiap tahunnya suhu bumi mengalami peningkatan dan itu terjadi di seluruh potongan bumi. Seiring meningkatnya polusi udara, maka tidak heran jikalau suhu udara juga mengalami kenaikan. Saat ini es yang berada di kutub sudah mencair kesannya volume air maritim ikut mengalami kenaikan dan ada kemungkinan pulau – pulau kecil akan karam (Baca: Penyebab Bumi Menjadi Panas).

  3. Hujan asam, akan timbul dikala tingkat keasaman berada di bawah 5,5 dan hal ini disebabkan oleh sulfur dan nitrogen yang bereaksi dengan oksigen sampai menghasilkan nitrogen dioksida. Selanjutnya beraksi kembali dikala bertemu dengan uap air sampai akhirnya terbentuk asam sulfat dan asam nitrat.


Itulah tadi beberapa macam pencemaran udara yang sanggup membahayakan kita semua. Semoga dengan begitu kita bisa segara merubah kebiasan yang kemungkinan sanggup mencemari udara menjadi lebih buruk.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com