Sunday, May 14, 2017

Hubungan Antara Anutan Sungai Dengan Kadar Garam Di Laut

Sebagai planet yang sebagian besar berupa perairan, maka tidak heran bila planet bumi mempunyai banyak sekali macam jenis perairan. Salah satu jenis perairan tersebut termasuk pada air permukaan (Baca: Manfaat Air Permukaan). Air permukaan sendiri merupakan air yang berkumpul dan terletak di atas tanah atau di mata air ibarat sungai, danau, bahari dan juga lahan basah. Air yang terdapat di permukaan berasal dari hasil presipitasi dan secara alami melalui sebuah siklus mengalami pengurangan akhir adanya proses penguapan serta rembesan ke bawah tanah sehingga nantinya air rembesan tersebut bermetamorfosis air tanah.


Berbicara mengenai air permukaan dan telah disinggung di atas, bahwa air permukaan (Baca: Ciri-Ciri Air Tanah Permukaan) dibedakan menjadi dua jenis yakni perairan darat dan perairan laut. Perairan darat merupakan suatu air permukaan yang terletak di atas daratan ibarat rawa, sungai, danau dan lain sebagainya. Sedangkan untuk perairan lautan yakni suatu air permukaan yang berada di lautan ibarat air laut.


Salah satu jenis air permukaan darat yakni sungai. Sungai termasuk ke dalam air tawar yang mempunyai fatwa yang bersumber dari daratan sampai berakhir atau bermuara ke danau, sungai berukuran lebih besar ataupun laut. Sumber air sungai sendiri sanggup berasal dari air hujan, gletser yang meleleh dan mata air yang nantinya mengalir melewati sebuah susukan dari tempat yang tinggi menuju ke tempat yang lebih rendah. Pada awalnya, susukan pada sungai relatif lebih kecil dan sempit, seiring berjalannya waktu fatwa air mengkikis batuan – batuan di sekitar pinggiran sungai sehingga pada akibatnya susukan tersebut menjadi berukuran lebih besar dan semakin panjang.


Jika kita berbicara mengenai sungai sudah tentu berkaitan dengan alirannya. Seperti yang dijelaskan di atas bila fatwa sungai akan berakhir salah satunya yakni menuju laut. Sehingga tidak heran bila fatwa sungai dengan bahari saling keterkaitan dan terhubung. Pasti kalian pernah bertanya – tanya bila air sungai yang mengalir nantinya berakhir ke laut, mengapa air sungai tidak terasa asin. Lalu dari manakah rasa asin pada air bahari itu berasal. Nah klarifikasi kali ini akan membahas pertanyaan – pertanyaan tersebut oleh lantaran itu kita simak penjelasannya.


Penjelasan Hubungan Aliran Sungai Dan Kadar Garam Yang Berada Di Laut


Sebelum kita membahas mengenai hubungan antara fatwa sungai dengan kadar garam di laut, perlu kita ketahui terlebih dahulu bila faktor yang mensugesti kadar garam air laut atau salinitas, antara lain:



  1. Curah hujan atau presipitasi: hal ini sangat kuat pada kadar garam yang ada di laut. Semakin tinggi curah hujan di tempat tersebut, sudah tentu salinitas yang terkandung di dalam air akan mengalami pengurangan. Hal ini disebabkan lantaran air hujan mengencerkan air bahari sehingga kadar garam tidak terlalu tinggi.

  2. Penguapan atau evaporasi: niscaya kalian sudah tahu bila para petani garam akan menjemur air bahari sampai akibatnya tersisa kristal – kristal putih berupa garam. Nah, proses penguapan yang dilakukan oleh matahari ini ternyata juga kuat pada kadar garam yang berada di laut. Maka tidak heran semakin tinggi tingkat penguapan maka semakin tinggi juga tingkat salinitas di tempat tersebut. Seperti yang terjadi di Laut Merah yang mempunyai kadar garam sampai mencapai 40% dan menimbulkan Laut Merah sebagai air bahari paling asin di dunia.

  3. Pola sirkulasi air: membantu dalam proses penyebaran salinitas pada air laut.

  4. Aliran sungai atau run off: fatwa sungai juga berperan dalam memilih kadar garam air laut. Oleh lantaran itu, semakin banyak fatwa sungai yang mengarah dan bermuara atau berakhir ke bahari maka tingkat salinitas di air bahari akan berkurang. Begitupun sebaliknya, bila semakin sedikit fatwa sungai yang mengarah ke laut, maka tingkat salinitas yang terdapat pada air bahari akan semakin meningkat.


Seperti yang telah kita ketahui bila air bahari mempunyai kandungan atau kadar garam yang cukup tinggi. Rata – rata kadar garam yang berada di bahari sebesar 3,5% yang artinya dalam satu liter air bahari terdapat 35 gram garam. Kadar garam yang terkandung di dalam air bahari berasal dari garam mineral yang terdapat pada batuan – batuan dan tanah. Garam mineral tersebut antara lain, kalium, natrium, kalsium dan lain sebagainya.


Salah satu penyebab dari terbentuknya salinitas di air bahari yakni adanya fatwa sungai yang menuju ke laut. Ternyata fatwa air sungai juga membawa mineral dan garam – garam yang berasal dari batuan di dasar sungai. Seiring berjalanya waktu, air yang berada di bahari akan terasa asin lantaran banyaknya kandungan garam di dalamnya.


Bukankah air sungai terasa tawar? Bagaimana mungkin sanggup menimbulkan air bahari menjadi asin?


Pada dasarnya semua fatwa air yang ada di sungai ini sudah mengandung garam dan mineral. Air hujan yang jatuh dari langit tenyata mengandung mineral dan garam, akan tetapi masih dalam kadar yang cukup rendah. Begitu juga sumber fatwa sungai yang berasal dari lelehan gletser atau salju sekalipun. Dalam perjalanannya, fatwa air juga ikut mengkikis tanah dan batuan yang berada di sekitar sungai. Aliran sungai tersebut hanya membawa garam dan mineral yang berasal dari batuan dan tanah, oleh lantaran itu ketika fatwa sungai berakhir menuju laut, terjadi endapan garam dan mineral yang menimbulkan mengapa air bahari asin.


Jadi mengapa air sungai tidak terasa asin, lantaran kadar garam yang terdapat pada air sungai mempunyai susukan pembuangan yakni berupa laut. Sedangkan bahari sendiri tidak mempunyai susukan pembuangan tersebut. Hanya satu cara yang sanggup mengurangi air yang berada di bahari yakni dengan proses penguapan, namun proses tersebut menyisakan endapan berupa garam dan mineral di bawahnya. Hal ini juga berlaku pada Laut Mati yang populer dengan kadar garamnya yang sangat tinggi. Hal ini disebabkan lantaran Laut Mati tidak mempunyai susukan pengeluaran berupa sungai, sehingga air yang terdapat di Laut Mati akan terasa sangat asin.


Nah, demikian pejelasan mengenai hubungan antara fatwa sungai dengan kadar garam yang ada di laut. Semoga sanggup menambah pengetahuan Anda.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com