Monday, May 15, 2017

√ Laporan Pendahuluan / Lp Partus Macet / Usang Lengkap Dengan Konsep Askep, Download Pdf Dan Doc

Kami bagikan laporan pendahuluan / LP Partus macet / usang pdf dan doc.

Pada postingan kali ini kami share laporan pendahuluan partus macet / usang yaitu suatu makalah kiprah keperawatan maternitas perihal suatu proses persalinan yang berlangsung lebih usang dari partus normal.

Lp partus macet ini  kami sediakan dalam format pdf dan doc, yang telah kami susun dengan sangat lengkap mulai dari tinjauan teori hingga konsep askep, yang kami penyesuaian dari sumber terpercaya berupa buku kebidananan dan doketr SPOG. yang terpercaya.
laporan pendahuluan ini merupakan kiprah keperawatan maternitas, untuk mengunduh silahkan gunakan link diatas.

Laporan pendahuluan Partus Macet

Definisi

Partus macet yaitu suatu keadaan dari suatu persalinan yang mengalami kemacetan dan berlangsung usang sehingga timbul komplikasi ibu maupun janin (anak). 
Partus macet merupakan persalinan yang berjalan lebih dari 24 jam untuk primigravida dan atau 18 jam untuk multi gravida.


Etiologi / Penyebab

Penyebab persalinan usang diantaranya yaitu kelainan letak janin, kelainan panggul, kelainan keluaran his dan mengejan, terjadi ketidakseimbangan sefalopelfik, pimpinan persalinan yang salah dan primi renta primer atau sekunder.

Factor-faktor penyebab partus usang / partus macet antara lain :
  • Kelainan letak janin
  • Kelainan-kelainan panggul
  • Kelainan his
  • Pimpinan partus yang salah
  • Janin besar atau ada kelainan kongenital
  • Primitua
  • Perut gantung, grandemulti
  • Ketuban pecah dini

Manifestasi Klinis

1. Keadaan Umum ibu
  • Dehidrasi, panas
  • Meteorismus, shock
  • Anemia, oliguri
2. Palpasi
  • His lemah
  • Gerak janin tidak ada
  • Janin gampang diraba
3. Auskultasi
  • Denyut jantung janin, takikardia, irreguler, negatif (jika janin sudah mati)
4. Pemeriksaan dalam
  • Keluar air ketuban yang keruh dan berbau bercamput dengan mekonium
  • Bagian terendah anak sukar digerakkan, gampang didorong jikalau sudah terjadi rupture uteri
  • Suhu rectal lebih tinggi 37,50 c

Diagnosa Banding

Kehamilan / persalinan dengan nanah ektra genital, disini suhu aksila lebih tinggi dari rectal dan ketuban biasanya masih utuh


Komplikasi

1. Pada Ibu
  • Infeksi hingga sepsis
  • asidosis dengan gangguan elektrolit
  • dehidrasi, syock, kegagalan fungsi organ-organ
  • robekan jalan lahir
  • Fistula buli-buli, v@gin@, rahim dan rectum
2. Pada janin
  • Gawat  janin dalam rahim hingga meninggal
  • lahir dalam asfiksia berat sehingga sanggup menjadikan cacat otak menetap
  • trauma persalinan, fraktur clavicula, humerus, femur

Penatalaksanaan

Sebaiknya tindakan pertama dilakukan lebih dahulu hingga kondisi ibu optimal untuk dilakukan tindakan kedua, diperlukan dalam 2-3 jam sudah ada perbaikan 
  • Bila pembukaan lengkap dan syarat-syarat persalinan perv@gin@m terpenuhi maka sanggup dilakukan ekstraksi vacum, ekstraksi forcep, atau perforasi kranioflasi
  • Bila pembukaan belum lengkap dilakukan sectio caesarea 
Persalinan normal berlangsung lebih kurang 14 jam, dari awal pembukaan hingga lahirnya anak
Apabila terjadi perpanjangan dari
  1. Fase laten (primi : 20 jam, multi : 14 jam)
  2. fase aktif (primi: 1,2 cm/ jam, multi 1 ½  cm/ jam)
  3. kala III (primi : 2 jam, multi : 1jam)
maka keadaan ini disebut partus usang / partus macet
Partus usang jikalau tidak segera diakhiri akan menjadikan :
  1. Kelelahan pada ibu sebab mengejan terus-menerus sedangkan intake kalori biasanya berkurang
  2. dehidrasi dan gangguan keseimbangan asam basa/ elektrolit sebab intake cairan yang kurang
  3. gawat janin hingga janjkematian sebab asfiksia dalam jalan lahir.
  4. infeksi rahim, timbul sebab ketuban pecah usang sehingga terjadi nanah rahim yang dipermudah sebab adanya manipulasi penolong yang kurang steril
  5. perlukaan jalan lahir, timbulkan persalinan yang traumatik

Pathway Partus usang / Partus Macet


Gejala klinis Yang Perlu diperhatikan Pada partus usang / partus macet

1. Tanda – tanda kelelahan dan intake yang kurang
  • Dehidrasi, nadi cepat dan lemah
  • Metorismus
  • Febris
  • His yang hilang/ melemah
2. tanda – tanda rahim pecah (rupture uteri)
  • Perdarahan melaluli orivisium eksternum
  • His yang hilang
  • Bagian janin yang gampang teraba
  • Robekan sanggup meluas hingga cervix dan v@gin@
3. tanda nanah intra uteri
  • keluar air ketuban berwarna keruh kehijauan dan  berbau, kadang bercampur dengan meconium
  • suhu rectal > 37,50 c
4. tanda gawat janin
  • air ketuban bercampur dengan mekonium
  • denyut jantung janin irreguler
  • gerak anak berkurang atau hiperaktif ( gerak konfulsif)

Konsep Askep Partus Macet / lama

Pengkajian

Pengkajian yaitu upaya mengumpulkan data secara lengkap dan sistematis untuk dikaji dan dianalisis sehingga problem kesehatan dan keperawatan yang dihadapi pasien sanggup ditentukan ( Zaidin Ali . 2015 ).
       
Dalam pengkajian ada lima acara yang harus dilakukan yakni pengumpulan data, validasi data, pengelompokan data, analisa data/identifikasi problem dan perumusan problem dan prioritasnya.
                
Pada langkah pengkajian data keperawatan klien dengan partus usang dalam hal ini berkaitan dengan  distosia persalinan, hal yang dilakukan yaitu dengan melaksanakan pengumpulan data. (Marilynn.E.Doenges 2001: 320-321). Data yang didapatkan yaitu :

a. Pre Operasi

1. Aktivitas/istirahat
  • Melaporkan keletihan,kurang energi, letargi, penurunan penampilan.
2. Sirkulasi
  • Tekanan darah sanggup meningkat, mungkin mendapatkan magnesium sulfat untuk hipertensi sebab kehamilan.
3. Eliminasi
  • Distensi usus atau kandung kemih mungkin ada.
4. Integritas ego
  •   Mungkin sangat cemas dan ketakutan.
5. Nyeri/ketidaknyamanan
       
Mungkin mendapatkan narkotik atau anesthesia peridural pada awal persalinan. Mungkin memperlihatkan persalinan palsu dirumah.  Kontraksi jarang, dengan intensitas ringan hingga sedang ( kurang dari tiga kontraksi dalam periode 10 menit ). Dapat terjadi sebelum awitan persalinan ( disfungsi fase laten primer ) atau sesudah persalinan terjadi ( disfungsi fase aktif sekunder ). Fase laten persalinan sanggup memanjang 20 jam atau lebih usang pada nulipara ( rata-rata yaitu 8½ jam ) atau 14 jam pada multipara ( rata-rata yaitu 5½ jam ). Tonus istirahat miometrial mungkin 8 mmHg atau kurang, dan kontraksi sanggup terukur kurang dari 30 mmHg atau sanggup terjadi masing-masing lebih dari 5 menit. Sedangkan, tonus istirahat sanggup lebih besar dari 15 mmHg, pada peningkatan kontraksi 50 hingga 85 mmHg dengan peningkatan frekuensi dan penurunan intensitas.

6. Keamanan
       
Dapat mengalami versi eksternal sesudah gestasi 34 ahad dalam upaya untuk mengubah presentasi bokong menjadi presentasi kepala. Penurunan janin mungkin kurang dari 1 cm/jam pada nulipara atau kurang dari 2cm/ jam pada multipara ( penurunan dengan durasi yang lebih usang ( protracted). Tidak ada kemajuan yang terjadi dalam 1 jam atau lebih untuk nulipara atau dalam 30 menit pada multipara(penghentian penurunan). Pemeriksaan v@gin@ sanggup memperlihatkan janin dalam malposisi ( misal dagu, wajah atau posisi kening). Serviks mungkin Kaku/tidak siap. Dilatasi mungkin kurang dari 1,2 cm/jam pada primipara atau kurang dari 1,5 cm/jam untuk multipara, pada fase aktif ( fase aktif protraksi ).
       
7. s3kualitas

Dapat primigravida  atau grand multipara. Uterus mungkin distensi berlebihan sebab hidramnion, gestasi multiple, janin besar atau grand multiparitas. Dapat mengalami tumor uterus tidak teridentifikasi.                            
             
b. Post Opersi

1. Sirkulasi
       
Hipertensi, perdarahan v@gin@ mungkin ada.

2. Integritas ego
       
Dapat memperlihatkan mekanisme yang diantisipasi sebagai tanda kegagalan dan/atau refleksi negative.

3. Makanan/cairan
       
Nyeri epigastrik, gangguan penglihatan, oedema ( gejala hipertensi sebab kehamilan (HKK).
                 
4. Nyeri/ ketidaknyamanan
        
Distosia, persalinan lama/disfungsional, kegagalan induksi. nyeri tekan uterus mungkin ada.

5. Keamanan
       
Penyakit korelasi secual aktif ( misal herpes ). Inkompabilitas Rh yang berat. Adanya komplikasi ibu menyerupai HKK, diabetes, penyakit ginjal atau jantung, atau nanah asenden, syok abdomen prenatal. Prolaps tali pusat, distress janin. Ancaman kelahiran premature. Presentasi bokong dengan versi sefalik eksternal yang tidak berhasil. Ketuban telah pecah selama 24 jam atau lebih lama.

6. s3kualitas
       
Disproporsi sefalo pelvis ( CPD ). Kehamilan multiple atau gestasi ( uterus sangat distensi ) melahirkan caesaria sebelumnya, bedah uterus atau serviks sebelumnya. Tumor/neoplasma yang menghambat pelvis/ jalan lahir.


Diagnosa Keperawatan 
  1. keluarnya cairan sehubungan dengan pemanjangan persalinan dan pembatasan cairan/ tidak adekuatnya intake cairan
  2. Gangguan rasa nyaman nyeri berafiliasi dengan tidak efektifnya dalam mengikuti proses persalinan 
  3. Resiko nanah berafiliasi dengan ketuban pecah, adanya perangsangan pada v@gin@ dengan memakai alat misal : kateter
  4. gangguan perfusi jaringan plasenta fetal distres berafiliasi dengan memanjangnya proses persalinan.

Intervensi Keperawatan

Diagnosa Keperawatan. 1. 

keluarnya cairan sehubungan dengan pemanjangan persalinan dan pembatasan cairan/ tidak adekuatnya intake cairan

Tujuan : Rehidrasi cairan pasien tercapai dalam proses persalinan 

Intervensi :
  • pemberian cairan IV sesuai agenda pengobatan. rasional : cairan IV menggantikan cairan yang hilang dalam tubuh
  • cek bibir pasien dan kekeringan membran mukosa dan turgor kulit. rasional : dengan pengkajian klinik tahu gejala dehidrasi
  • monitor cairan pasien intake dan output. rasional : membantu untuk mengetahui keseimbangan cairan dalam tubuh

Diagnosa Keperawatan. 2

Gangguan rasa nyaman nyeri berafiliasi dengan tidak efektifnya dalam mengikuti proses persalinan 

Tujuan : Pengurangan rasa nyeri yang dialami selama proses persalinan 

Intervensi :
  • Bantu pasien untuk menawarkan support dengan menunggu pasien selama mungkin . Rasional : dengan kehadiran perawat secara kekeluargaan mengurangi rasa nyeri
  • Pimpin pasien dalam teknik bernafas dan latihan relaksasi. Rasional : mengurangi rasa tidak nyaman
  • Memberikan rasa nyaman, elusan pinggang dan penggantian posisi. Rasional : mengurangi ketidaknyamanan dan menolong untuk rileks

Diagnosa Keperawatan. 3.

Resiko nanah berafiliasi dengan ketuban pecah, adanya perangsangan pada v@gin@ dengan memakai alat misal : kateter

Tujuan : Tidak terjadi tanda – tanda nanah sebagi akbat distosia

Intervensi 
  • Monitor suhu, nadi tiap 2 jam. Rasional : peningkatan nadi yaitu salah satu tanda infeksi
  • Dilakukan vulva higiene sebelum tindakan intra v@gin@l ( dengan memakai materi desinfektan yodium bila tidak alergi dengan yodium. Rasional : sanggup mengurangi masuknya kuman/ basil pada kulit selama tindakan 
  • Penggunaan sarung tangan steril serta teknik yang baik dan benar selama tindakan intra v@gin@l. Rasional : meminimalkan masuknya kuman
  • Perlakukan terhadap intra v@gin@l jikalau ada indikasi. Rasional: dengan memakai pengkajian dan monitoring sanggup mengurangi kemungkinan rupturnya membran ( ketuban)

Diagnosa Keperawatan. 4. 

gangguan perfusi jaringan plasenta fetal distres berafiliasi dengan memanjangnya proses persalinan 

Tujuan : perkembangan suara jantung janin baik

Intervensi :
  • observasi gejala fetal distres. rasional : penurunan indikasi terjadinya fetal distres
  • observasi warna adonan amnion. rasional : mekonium keruh atau tidak higienis indikasi fetal distres
  • posisi klien miring ke posisi lateral. rasional : pasisi ini mengalirkan darah ke plasenta bertambah

Daftar Pustaka
  • Robert Resnik, Jay P lams, Maternal – fetal medicine, 5th Edition, Saunders, Philadelphia, 2004
  • Jhon J. Sciarra, Gynecology and Obstetrics, revised edition, J-B Lippincott company Philadelphia, 1995
  • Pedoman Diagnosis dan Terapi Obstetri dan Ginekologi FK Unpad, Bandung
  • Current Obstetric and Gynecologic, Diagnosis treatment, ninth Edition International, 2003
  • sastrawinata Sulaiman, Ilmu kesehatan Reproduksi, Obstetri Patologi, Ed.2 – Jakarta: EGC, 2004
  • Geoffrey chamberlain, prolonged pregnancy Turn Bull’s Obstetric, 3rd Edition, Churchill Livingstone.
  • Cunningham F Gary, Obstetri Williams, ED.21- Jakarta : EGC, 2005
  • Obstetri Fisiologi, Bagian obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung.
  • Saifuddin Abdul bari, Buku panduan Mudah Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Ed.1, Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2004
  • Hacker, Moore, Essential of Obstetric and Gynecology, 2nd Edition, W.B Saunders Company, 1992.
Untuk mend0wnl0ad laporan pendahuluan partus macet / usang pdf dan doc, silahkan dibawah :
Demikian Laporan pendahuluan Partus macet / usang lengkap dengan konsep askep pdf dan doc kami bagikan, biar sanggup membantu sobat - sobat perawat mapun bidan dalam pembuatan kiprah berupa askep ataupun makalah. Terima Kasih.

Sumber http://bangsalsehat.blogspot.com