PENGEMBANGAN PROMOSI KESEHATAN DIDAERAH
A. PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Promosi kesehatan merupakan bab integral dari Pembangunan Kesehatan Nasional. Hal ini sanggup dilihat bahwa Promosi kesehatan merupakan salah satu pilar dalam pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 melalui peningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang semoga terwujud derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dengan sikap hidup higienis dan sehat serta dalam lingkungan yang sehat, mempunyai kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta mempunyai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya di seluruh wilayah Republik Indonesia.
Dalam perkembangnnya pusat promosi kesehatan melihat ada beberapa hal yang perlu dilihat kembali sesuai dengan kiprah pokok dan fungsi promosi kesehatan dan kebijakan promosi kesehatan baik di pusat maupun didaerah, serta masalah-masalah yang menyangkut kesehatan yang sering terjadi pada ketika ini yang sangat terkait dengan promosi kesehatan. Masalah yang penting dan perlu disikapi adalah 1) kurang fokus dan konsistennya jadwal promosi kesehatan dalam pencapaian indikator PHBS 65% pada tahun 2010 yang tertuang dalam acara pertahunnya. 2) lemahnya dalam koordinasi , sinergisme dalam penyusunan perencanaan antar jadwal dan daerah 3) sukarnya merubah “mind-set” paradigma sakit ke paradigma sehat. yang sudah tidak sesuai lagi dalam pembangunan kesehatan, 4) lemahnya kemauan dan kemampuan dalam menyusun planning promosi kesehatan dan strateginya yang bersifat makro dan berjangka panjang, dan 5) kurang kuatnya memahami konsep promosi kesehatan dan banyak sekali metode promosi kesehatan. 6) koordinasi atar pusat dan provinsi serta antar provinsi yang masih kurang 7) terbatasnya sumber daya yang sanggup menunjang upaya promosi kesehatan.
Di samping itu, problem lain yang dihadapi ialah perubahan dan tantangan yang bersifat strategis baik internal maupun eksternal. Dalam kontek internal antara lain ialah mencakup krisis politik, ekonomi, sosial budaya, dan keamanan serta petaka dan keadaan geografis di beberapa wilayah Indonesia. Dalam kontek eksternal antara lain ialah masa globalisasi, perkembangan teknologi transportasi, dan telekomunikasi-informasi. Keterikatan Indonesia dengan banyak sekali janji internasional menyerupai Millennium Development Goals, dan agenda-agenda internasional lainnya di bidang promosi kesehatan. Semua itu perlu dipertimbangkan dalam mengalokasikan acara promosi kesehatan di tempat melalui dana dekonsentrasi pada tahun 2006.
Oleh alasannya ialah itu pusat promosi kesehatan semenjak tahun 2005 telah melaksanakan perubahan mind set dalam pengembangan programnnya baik dipusat dan tempat yang dituangkan dalam acara setiap tahun. Untuk mencapai sasaran yang sudah ditetapkan setiap tahunnya maka pada tahun 2006 Pusat promosi kesehatan dan tempat mengalokasikan kegiatannya sesuai dengan 3 acara pokok dan 12 acara indikatifnya dengan beberapa pemfokusan acara menyerupai pengembangan desa sehat, Peningkatan pencapaian PHBS RT sehat, Advokasi. Pengembangan model promosi kesehatan, penangan promosi KLB, Pengembangan media promosi, pelatihan, pengembangan profile, dll.
A. TUJUAN
Tujuan Umum
Peningkatan keterpaduan penyelenggaraan jadwal promosi kesehatan tahun 2006 dalam mencapai indikator keberhasilan PHBS RT sehat 37% untuk mendukung Indonesia Sehat 2010.
Tujuan Khusus
1. Meningkatnya pengetahuan bagi pengelola promosi kesehatan dalam pencapaian jadwal promosi kesehatan tahun 2006.
2. Meningkatkan koordinasi dan integrasi pelaksanaan jadwal promosi kesehatan di tempat dan di pusat.
3. Mewujudkan pengembangan desa sehat yang berorientasi promotif dan preventif terutama dalam penanggulangan KLB.
4. Peningkatan pengembangan media gosip dan Komunikasi ihwal kesehatan.
5. Peningkatan pendidikan kesehatan kepada provider dan masyarakat
C. DASAR-DASAR PERENCANAAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN
Dalam Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 ihwal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2004-2009), bahwa untuk mencapai sasaran pembangunan kesehatan pada selesai tahun 2009 maka Departemen Kesehatan memutuskan visi Pembangunan Kesehatan ialah INDONESIA SEHAT 2010, hal tersebut merupakan citra masyarakat Indonesia di masa depan, yakni masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan sikap hidup sehat, mempunyai kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta mempunyai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dan untuk mencapai visi tersebut Promosi kesehatan sebagai bab integral dari upaya pembangunan kesehatan memutuskan Visi, misi, tujuan, sasaran, arah kebijakan dan jadwal promosi kesehatan.
1. VISI : Visi Promosi Kesehatan Nasional untuk kurun waktu 2004-2009, ialah :
“PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT 2010”
( “PHBS 2010” )
Visi PHBS 2010 tersebut ialah keadaan dimana individu-individu dalam rumah tangga (keluarga) masyarakat Indonesia telah melaksanakan sikap hidup higienis dan sehat (PHBS) dalam rangka (1) mencegah timbulnya penyakit dan masalah-masalah kesehatanlain, (2) menaggulangi penyakit dan masalah-masalah kesehatan lain, dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan, (3) memanfaatkan pelayanan kesehatan, serta (4) berbagi dan menyelenggarakan upaya kesehatan bersumber masyarakat.
2. MISI
Dalam rangka mewujudkan Visi PHBS 2010 dalam Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan 2004, ditetapkan misi promosi kesehatan sebagai berikut:
a. Memberdayakan Masyarakat
Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak semata-mata ditentukan oleh hasil kerja keras sektor kesehatan saja, tetapi sangat dipengaruhi juga pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan baik individu, keluarga dan kelompok-kelompok dalam masyarakat dengan pendekatan melalui individu, keluarga meupun melalui pengorganisasian dan penggerakan masyarakat.
b. Membina Suasana.
Dalam upaya perubahan sikap masyarakat dalam bidang kesehatan hal yang sangat penting harus dilakukan ialah membina suasana yang aman bagi terciptanya perubahan sikap masyarakat kearah yang diperlukan dalam membantu mempercepat pembangunan kesehatan yaitu perubahan sikap masyarakat kearah hidup yang higienis dan sehat serta tidak lupa menjaga kesehatan lingkungan yang sehat.
c. Mengadvokasi para penentu kebijakan.
Untuk mendukung perubahan sikap tersebut secara menyeluruh perlu dilakukan advokasi kepada penentu kebijakan serta pihak – pihak lain yang berkepentingan guna a) Mendorong diberlakukannya kebijakan dan peraturan perundang-undangan yang berwawasan kesehatan. b) mengintegrasikan promosi kesehatan, khususnya pemberdayaan masyarakat dalam jadwal kesehatan. c) meningkatkan kemitraan secara sinergis antara pemerintah pusat dan daerah, serta antara pemerintah dengan masyarakat serta dunia usaha. d) meningkatkan investasi dalam bidang promosi kesehatan pada khususnya dan bidang kesehatan pada umumnya.
D. SASARAN
Sasaran promosi kesehatan pada tahun 2006 yang utama adalah meningkatnya presentase Perilaku Hidup Bersih dan Sehat masyarakat (PHBS). Pencapaian ini tentunya setiap tahunnya terjadi kenaikan pencapaian yaitu :
1. Meningkatnya presentase PHBS tatanan rumah tangga tahun 2005 sebesar 30 % , tahun 2006 menjadi sebesar 37 %,
SASARAN PEMBANGUNAN TAHUNAN
PROGRAM PROMOSI KESEHATAN
No | sasaran pembangunan | Satuan | Angka dasar Th.2004 | Sasaran selesai th.2009 | Sasaran tahunan 2005 2006 2007 2008 |
1. | PHBS ditatan RT | Persen | 23,38% | 58 % | 30 % 37 % 44 % 51 % |
E. ARAH KEBIJAKAN
Untuk mencapai sasaran tersebut, kebijakan Promosi kesehatan terutama diarahkan pada:
1. Peningkatan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dan berbagi upaya kesehatan bersumber daya masyarakat;
2. Kegiatan promosi merupakan acara terdepan dan terintegrasi serta terpadu dengan jadwal kesehatan lainnya melalui kemitraan mulai dari perencanaan tingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten / Kota dan berlandaskan kepada fakta.
3. Pengutamaan terciptanya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat bagi masyarakat untuk mencegah timbulnya masalah-masalah kesehatan melalui upaya promotif dan preventif, tanpa mengebaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.
4. Strategi dasar utama promosi kesehatan ialah Pemberdayaan masyarakat, Bina suasana dan Advokasi dan didukung juga dengan kemitraan dengan prinsip-prinsipnya..
5. Promosi kesehatan di Provinsi dan kabupaten/kota juga ikut bertanggung jawab terhadap janji global dunia menyerupai MDGs dan janji lainnya ysng terkait
F. PROGRAM-PROGRAM
Arah kebijakan pembangunan kesehatan dalam RPJPM 2004-2009 dirumuskan bahwa jadwal promosi kesehatan ialah :
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Program ini ditujukan untuk memberdayakan individu, keluarga, dan masyarakat semoga bisa menumbuhkan sikap hidup sehat dan berbagi upaya kesehatan bersumber masyarakat.
Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam jadwal ini antara lain meliputi:
1) Pengembangan media promosi kesehatan dan teknologi komunikasi, gosip dan edukasi (KIE);
2) Pengembangan upaya kesehatan bersumber masyarakat
3) Peningkatan pendidikan kesehatan kepada masyarakat.
Dari masing-masing acara pokok tersebut mempunyai rincian acara yang sanggup mendukung acara pokok tersebut :
Pengembangan media promosi kesehatan dan tehnologi komunikasi, gosip dan edukasi (KIE) terdiri dari rincian acara :
1. Mengembangkan media dan sarana promosi kesehatan.
2. Mengembangkan pendekatan dan tehnologi promosi kesehatan.
3. Mengembangkan Model promosi kesehatan melalui pendekatan lokal spesifik
Pengembangan upaya kesehatan bersumber masyarakat terdiri dari rincian acara :
1. Pemberdayaan / Penggerakan masyarakat dalam upaya kesehatan
2. Peningkatan kelembagaan upaya kesehatan bersumber masyarakat
Peningkatan pendidikan kesehatan kepada masyarakat, terdiri dari rincian acara :
1. Menyusun kerangka kebijakan promkes dan materi kebijakan promosi kesehatan
2. Meningkatkan kemampuan tenaga pengelola jadwal promosi kesehatan
3. Peningkatan kemitraan dengan LP, LS, LSM dan Swasta.
4. Menyelenggarakan penyebarluasan gosip kesehatan melalui banyak sekali kanal media
5. Menyusun planning dan pelaksanaan penilaian jadwal promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
6. Menyusun dan berbagi petunjuk pelaksanaan, teknis dan fatwa promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.
7. Dukungan administrasi dan operasional program.
G. RINCIAN KEGIATAN SETIAP TAHUNNYA.
Dalam menjabarkan acara setiap tahunnya secara operasional untuk mencapai sasaran yang dicapai maka Pusat, provinsi dan kabupaten/Kota mempunyai andil sesuai dengan ketentuan yang ada. Kegiatan tersebut harus mengacu pada acara pokok dan indikatifnya serta melihat acara sebelumnya untuk ditindaklanjuti guna mendukung pencapaian indikator 2010.
Pada tahun 2006 ini acara jadwal promosi kesehatan dan pemberdayaan kesehatan tentunya menindaklanjuti acara yang sebelumnya dan ditambah dengan acara yang gres sesuai dengan issue yang berkembang dan janji dengan global dunia.
Adapun acara –kegiatan tersebut secara garis besar pada setiap tingkatan atau level manajemen sangat berbeda tetapi saling terpadu , sinergis dan sinkron satu sama lain sesuai dengan kiprah dan fungsinya.
Kegiatan tingkat Provinsi :
1. Fokus dalam pengembangan pemetaan PHBS dan intervensinya dalam upaya pencapaian 37 % RT sehat :
a. Pemetaan PHBS RT Sehat.
b. Pengembangan dan pengadaan media PHBS RT
c. Pelatihan Pemetaan RT sehat
d. Pelatihan Metode dan tehnik
2. Pengembangan dan pengadaan media penanggulangan problem kesehatan
3. Advokasi Pada penentu Kebijakan di tingkat provinsi tentang Program Promkes.
4. Advokasi percepatan pencapaian RT Sehat dengan Bupati.
4. Pengembangan media tradisional
5. Penyusunan profile promosi kesehatan
6. Pengembangan model Promkes
7. Pelatihan pengembangan masyarakat dalam PKMD
8. Sosialisasi Kepmenkes ihwal Promkesda dan orientasi promkes
9. Konferensi promkes 2006
10. Forum Koordinasi
11. dukungan manajemen dan operasional program.
H. PENUTUP.
Bahan ini semoga sanggup digunakan dalam menyusun Rencana Kerja Operasional Program Promosi kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat didaerah bagi semua pengelola jadwal promosi kesehatan dan sanggup pula dipergunakan sebagai contoh dalam perencanaan tahunan promosi kesehatan oleh yang berkepentingan secara lebih efisien, efektif dan berkualitas, sehingga pencapaian sasaran PHBS 2010 65 % tahun 2010.
Program Pembangunan Kesehatan 2001-2005
1. Program Lingkungan Sehat, Perilaku sehat dan Pemberdayaan Masyrakat
Pentahapan Pelaksanaan Program : Kegiatan | Indikator | Rencana Kerja Tahunan | ||||
Pokok | 2001 | 2002 | 2003 | 2004 | 2005 | |
1. Meningkatkan promosi hygiene dan sanitasi di tingkat individu, keluarga dan masyarakat | Cakupan air bersih Cakupan pemanfaatan Jamban keluarga Cakupan SPAL di keluarga | 71 % 53 % 30 % | 74 % 57 % 35 % | 77 % 61 % 40 % | 80 % 65 % 45 % | 85 % 70 % 50 % |
2. Meningkatkan mutu lingkungan perumahan dan pemukiman | Cakupan rumah sehat | 67 % | 70 % | 72 % | 75 % | 80 % |
3. Meningkatkan hygiene dan sanitasi tempat-tempat umum dan pengelola makanan | Cakupan tempat-tempat Umum Pengelolaan Makanan | 62 % 65 % | 65 % 68 % | 67 % 71 % | 70 % 75 % | 75 % 80 % |
4. Meningkatkan strata desa PHBS tatanan rumah tangga | Sehat utama & sehat paripurna | 11 % | 15 % | 17 % | 20 % | 75 % |
5. Meningkatnya strata PHBS Institusi | Sehat utama & sehat paripurna | 48 % | 50 % | 55 % | 60 % | 65 % |
6. Meningkatkan UKBM | Strata Purnama dan Mandiri | 17,7 % | 20 % | 25 % | 30 % | 35 % |
7. Meningkatnya Bapel JPKM | JPKM berijin & mandiri | 5 % | 15 % | 25 % | 35 % | 40 % |
Pentahapan pelaksanaan Program :
No | Kegiatan Pokok | Indikator kinerja | Rencana Kerja Tahunan | ||||
2001 | 2002 | 2003 | 2004 | 2005 | |||
1 | Meningkatkan pemberantasan penyakit menular dan imunisasi | Angka kesakitan DBD Angka kesakitan Malaria Angka kesembuhan TB paru Prevalensi HIV Angka maut pneumoni balita Angka maut diare balita EKT Kusta AFP Rate UCI Desa ETN | < 2/10.000 1,51/1.000 77 % < 1 % < 3 % <1,25/1.000 < 1/10.000 > 1/100.000 > 80 % < 1/1.000 | < 2/10.000 1,40/1.000 80 % < 1 % < 3 % <1,25/1.000 < 1/10.000 > 1/100.000 > 85 % < 1/1.000 | < 2/10.000 1,35/1.000 82 % < 1 % < 3 % <1,25/1.000 < 1/10.000 > 1/100.000 > 85 % < 1/1.000 | < 2/10.000 1,3/1.000 85 % < 1 % < 3 % <1,25/1.000 < 1/10.000 > 1/100.000 > 90 % < 1 / 1.000 | < 2/10.000 1,25/1.000 85 % < 1 % < 3 % <1,25/1.000 < 1/10.000 > 1/100.000 > 90 % < 1 / 1.000 |
2 | Meningkatkan upaya pemberantasan penyakit tidak menular | a. % jejaring deteksi dini PTM yang mantap di Kab/ b. Mempertahankan/menurun Penyakit jantung koroner Penyakit kencing manis (Diabetes) Neoplasma c. % Kab/Kota menggalang kemitraan dalam pencegahan & penanggulangan PTM d. % Rumah sakit yang mendapat fasilitasi dari staf andal PTM e. % institusi pendidikan yang berbagi kurikulum PTM | 0 % < 5,3/1000 < 1,6/1000 < 0,5/1000 0 % 0 % 0 % | 30 % < 5,3/1000 < 1,6/1000 < 0,5/1000 10 % 20 % 0% | 60 % < 5,3/1000 < 1,6/1000 < 0,5/1000 30 % 30 % 0% | 80 % < 5,3/1000 < 1,6/1000 < 0,5/1000 60 % 60 % 5% | 80 % < 5,3/1000 < 1,6/1000 < 0,5/1000 65 % 65 % 8% |
3 | Meningkatkan upaya penyembuhan penyakit dan pemulihan yang terdiri atas pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan rujukan | Kinerja Rumah Sakit. ( BOR ) Cakupan pelayanan Kes Usila | 48 % 48 % | 50% 52 % | 55% 56 % | 60% 60 % | 60% 60 % |
No | Kegiatan Pokok | Indikator kinerja | Rencana Kerja Tahunan | ||||
2001 | 2002 | 2003 | 2004 | 2005 | |||
5 | Meningkatkan pelayanan kesehatan reproduksi | Persalinan Nakes K4 Kunjungan Neonatal | 65 % 75 % 75 % | 68 % 78 % 78 % | 71 % 81 % 81 % | 74 % 84 % 84 % | 75 % 85 % 85 % |
6 | Meningkatkan pelayanan kesehatan matra | Tertangani kesehatan matra | 0 % | 10 % | 15 % | 20 % | 25 % |
7 | Mengembangkan surveilans epidemiologi | Adanya DEST di Kabupaten | 9 Kab | 15 Kab | 25 Kab | 35 Kab | 35 Kab |
8 | Melaksanakan pe-nanggulangan KLB / Wabah & peristiwa serta derma kemanusiaan | Semua kejadian KLB / wabah dan peristiwa tertanggulangi | 120 kejadian | 120 kejadian | 120 kejadian | 120 kejadian | 120 kejadian |
9 | Membina dan mengembang kan pengobatan tradisional | Klinik /Laboratorium SP3T Pelayanan Batra Diklat Batra | 100 % 0 % 0 % | 100 % 20 % 20 % | 100 % 30 % 40 % | 100 % 40 % 50 % | 100 % 45 % 55` % |
10 | Meningkatkan unit pelayanan kesehatan swasta untuk mendapat sertifikasi | Prosentase sarana pelayanan kesehatan swasta (RS) yang mendapat sertifikasi | 100% | 100% | 100% | 100% | 100% |
11 | Meningkatkan penerapan pengobatan rasional di unit pelayanan kesehatan | Prosentase sarana pelayanan kesehatan (RS) yang menerapkan pengobatan rasional | 2% | 5% | 7% | 8% | 8% |
12 | Melaksanakan upaya kesehatan reproduksi di semua unit pelayanan | Prosentase sarana pelayanan kesehatan (RS) yang menawarkan pelayanan kepada korban kekerasan terhadap perempuan dan anak | 0% | 2% | 5% | 10% | 10% |
Tahapan pelaksanaan jadwal
Kegiatan Pokok | Indikator kinerja | Rencana Kerja Tahunan | ||||
2001 | 2002 | 2003 | 2004 | 2005 | ||
1. Menanggulangi gizi kurang dan menekan kejadian gizi jelek pada balita serta menanggulangi KEK pada perempuan usia subur termasuk ibu hamil dan ibu nifas | Prevalensi gizi jelek pada balita Prevalensi gizi kurang pada balita Prevalensi ibu hamil (KEK) | 0.09 % 20,19 % 23 % | 0,08 % 28 % 22 % | 0,06 % 17 % 21 % | 0,05 % 15 % 20 % | 0,05 % 15 % 18 % |
2. Menanggulangi GAKY | Konsumsi garam berjodium | 63.5% | 67.5% | 71% | 75% | 78% |
3. Menanggulangi anemia gizi besi | Prevalensi anemi ibu hamil Prevalensi balita Prevalensi anemi WUS Prevalensi Nakerwan | 57,7 % 63,9 % 84,7 % 30 % | 54 % 60 % 80 % 26 % | 50 % 55 % 75 % 24 % | 45 % 50 % 70 % 20 % | 45 % 50 % 65 % 20 % |
4. Menanggulangi KVA | Cakupan Vit A balita | 90 % | 92 % | 93 % | 94 % | 95 % |
5. Meningkatkan penanggulangan gizi lebih | Prevalensi gizi lebih | 7,5 % | 6,5 % | 6 % | 5 % | 5 % |
Kegiatan Pokok | Indikator kinerja | Rencana Kerja Tahunan | ||||
2001 | 2002 | 2003 | 2004 | 2005 | ||
6. Melaksanakan pemantauan konsumsi Gizi. | Kkal per kapita per hari | 2027 | 2050 | 2150 | 2250 | 2275 |
7. Melaksanakan UPGK | Keluarga berdikari sadar Gizi | 40% | 50% | 60% | 70% | 75% |
Tahapan pelaksanaan jadwal :
No | Kegiatan Pokok | Indikator kinerja | Rencana Kerja Tahunan | ||||
2001 | 2002 | 2003 | 2004 | 2005 | |||
Program Sumber Daya Kesehatan | 1. Persentase forum pendidikan dan latihan kesehatan yang terakreditasi; 2. Jumlah penduduk yang menjadi akseptor sistem pemeliharaan kesehatan dengan pembiayaan pra-upaya; 3. Proporsi tenaga kesehatan dibanding dengan jumlah penduduk; 4. Proporsi sarana kesehatan dibandingkan dengan jumlah penduduk; 5. Persentase sarana pelayanan kesehatan yang terakreditasi. Rumah Sakit Puskesmas 6. Prosentase tenaga kesehatan profesional yang mempunyai lesensi. | 25 % 35 % 20 % 50% 25% 0% 0% | 30 % 45 % 30 % 55% 30% 5% 5% | 35 % 60 % 40 % 60% 35% 10% 10% | 40 % 70 % 50 % 65% 40% 15% 15% | 45 % 75 % 55 % 70% 45% 20% 20% |
Tahapan pelaksanaan jadwal :
KEGIATAN POKOK | INDIKATOR | RENCANA KERJA TAHUNAN | ||||
2001 | 2002 | 2003 | 2005 | 2005 | ||
1. Meningkatkan pengamanan ancaman penyalahgunaan dan kesalahgunaan obat, narkotika, psikotropika, zat adiktif dan materi berbahaya lainnya | Proporsi kasus penyalahgunaan dan kesalahgunaan NAPZA di jalur resmi dengan tindak lanjut pengamanan | 55 % | 60 % | 65 % | 70 % | 70 % |
2. Meningkatkan pengamanan dan pengawasan masakan dan Bahan Tambahan Makanan | Proporsi kasus pencemaran masakan dengan tindak lanjut pengamanan | 11 % | 20 % | 35 % | 60 % | 60 % |
3. Meningkatkan pengawasan obat, obat tradisional, kosalkes termasuk pengawasan terhadap promosi/iklan | Persentase cakupan investigasi sarana produksi, distribusi obat, obat tradisional, kosalkes termasuk promosi/iklan | 50 % | 55 % | 60 % | 70 % | 75 % |
4. Meningkatkan penggunaan obat rasional | Persentase penggunaan obat rasional | 22 % | 30 % | 45 % | 60 % | 65 % |
5. Menerapkan obat esensial | Persentase ketersediaan obat esensial nasional | 70 % | 75 % | 85 % | 90% | 90% |
6. Mengembangkan Obat Asli | Proporsi produk farmakes yang berbasis sumber daya alam dalam negeri | 10 % | 12 % | 15 % | 20 % | 25 % |
7. Membina dan berbagi Industri Farmasi | Persentase cakupan investigasi Industri Farmasi dalam rangka CPOB | 100 % | 100 % | 100 % | 100 % | 100 % |
8. Meningkatkan mutu pengujian laboratorium pengawasan obat dan masakan untuk jenis pengujian | Jumlah pengujian pengujian obat dan masakan yang sesuai standar | 75 % | 79 % | 86 % | 90 % | 90 % |
9. Mengembangkan standar mutu obat dan makanan | Persentase produk farmakes yang tidak memenuhi syarat mutu terhadap jumlah yang disampling | 2,6 % | 2,0 % | 1,5 % | 1,0 % | 1,0 % |
10. Mengembangkan sistem dan layanan gosip POM | Terlaksananya sosialisasi kebijakan harga obat generik/esensial | 75 % | 83 % | 90 % | 95 % | 95 % |
Tahapan pelaksanaan jadwal :
Kegiatan Pokok | Indikator | Rencana Kerja Tahunan | ||||
2001 | 2002 | 2003 | 2004 | 2005 | ||
1. Meningkatkan pemahaman aturan atau peraturan bidang kesehatan | Pemahaman perundangan kesehatan | 25 % | 25 % | 25 % | 25 % | 25 % |
2. Mengembangkan kebijakan jadwal kesehatan | Adanya Peraturan daerah Tentang Renstra di 35 Kab | 50 % | 75 % | 100 % | 100 % | 100 % |
3. Manajemen Pembangunan kesehatan | Adanya planning dan penilaian tahunan jadwal pengembangan kesehatan | ada | ada | ada | ada | |
4. Mengembangkan Sistem Informasi Kesehatan | Adanya profil propinsi dan kabupaten | 100 % | 100 % | 100 % | 100 % | 100 % |
5. Mengembangkan penelitian bidang kesehatan | Jumlah penelitian dan publikasi hasil penelitian bidang kesehatan | 5 | 20 | 25 | 30 | 35 |