Wednesday, February 21, 2018

√ 5 Pola Puisi Wacana Islam Yang Menyentuh Hati

5 Contoh Puisi Tentang Islam yang Menyentuh Hati – Puisi yaitu suatu karya sastra yang terbentuk dari goresan pena dan tersusun dengan gaya bahasa secara singkat dan padat dalam penulisan disetiap baris ataupun bait yang memuatnya. Puisi juga sangat memperhatikan suatu rima dan ritma dalam penyusunan disetiap kata untuk memunculkan nilai keindahannya. Berikut ini yaitu beberapa referensi kumpulan puisi perihal islam yang menyentuh hati.


Contoh 1 :


Hati Yang Terkeraskan


Wahai insan …

Engkau diciptakan hanya untuk meniti jalan ibadah

Menyelami bahari syukur sehabis berlabuh di dermaga nikmat semesta

Mensyukuri indahnya hutan dunia berbekal tauhid-Nya

Tiada lagi penuntun yang sebaik-baiknya selain kitab suci-Nya


Bukankah sudah tau engkau perihal itu?

Tapi mengapa engkau ingkar terhadap perintah-perintah yang kuasa mu

Kesombongan mendarah daging di raga bernyawa setan

Lisanmu menyayat dinding perasaan insan tak bersalah

Engkau dusta terperangai dalam kepuasaan dunia sesaat


Dimanakah hati yang engkau miliki itu?

Sudah hilangkah dilenyapkan runtuhan bebatuan dengki

Atau tersiram dengan air panas bermakna iri

Rendah hati tiada lagi terlebur lenyap bersama kebiasaan mencaci

Menggunjing telah menjadi kebiasaan menempel sehari-hari


Nasehatpun tiada lagi yang bisa terdengarkan olehnya

Tertutupi indera pendengaran dengan kata-kata yang enggan bersyukur

Menuli akan teguran bersifat lembut untuk menyentuh hati

Tiada peduli dengan usul untuk mendekatkan diri kepada sang Illahi


Engkau merasa mulia tak tersadarkah bahwa engkau hina dihadapan-Nya

Engkau merasa bahagia

Padahal dengan perlahan engkau sedang bunuh diri sensara

Tidak terlintas sedikitpun dalam benak

Untuk kembali ke jalan yang diridhoi

Nyaman berada pada posisi gubangan lumpur mengandung api


Sungguh pintu hati telah tertutup selamanya

Sampai insan sekencang teriakannya tidak akan pernah bisa membuka

Terbiarkan hingga urat nadi terputus lenyapkan nyawa

Engkau akan menderita terguyur akan derasnya perbuatan dosa


Contoh 2 :


Penyesalan Terbelanga di Jemput Senja


Kini senja renta menyapa diri yang telah renta

Tubuh tiada lagi sekuat besi ketika muda dirasa

Seakan tertiup angin tumbang sungguh tak berdaya

Kulit tipis itu tak akan bisa lagi melawan dinginnya suasana


Muda berhura-hura terhamburkan harta dan benda

Nyaman menikmati indahnya alunan malam di tengah keramaian ibu kota

Siang dan malam terlalui tanpa menegakkan risalah suci

Sampai hari berganti bulan pindah ke tahun

Sampailah di usia tua


Saat muda usul sholat terhiraukan dengan kesenangan duniawi

Tak peduli lagi dan lagi sungguh tak peduli

Iman tak tertanam dalam hati sanubari

Jiwa kosong pengetahuan tindak kriminal jadi tujuan


Saat ini senja menghampiri sisa-sisa usia muda

Dinding-dinding berdosa siap runtuh

Menimbun jiwa yang tak mengenal Tuhannya

Lelehan timah mendidih siap mengguyur di kulit tipis tak berlapis

Setiap sudut menyala api mengobar ingin menangkap mangsa


Sungguh penyesalan kini yang berpengaruh terasa

Bayang-bayang dosa hina terus melambai dan menghantui

Ya Rabb … Ampunilah jiwa yang dulu enggan mendekatkan diri

Ampunilah hamba yang telah menyusuri jalan termurkai




style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">


Contoh 3 :


Menyusuri Nikmat Islam Yang Sesungguhnya


Berlindung dari kerasnya kenyataan bernaungan dengan cinta

Indah dan senang menyelimuti hati peri yang lara

Burung-burung berkicau ria dihamparan sawah membentang

Pepohonan hijau segar nyiur melambai bersama sang angin


Penciptaan alam semesta seluruh isi yang melengkapinya

Lautan biru mengalir air sesejuk keyakinan di raga manusia

Ikan-ikan kecil menari bersyukur akan indahnya karunia

Sungguh tiada kata seindah hamdalah terucap


Dunia sebetulnya daerah bersinggah sementara

Jangan terlekangkan oleh kemerlap silau menusuk alam pikiran

Rusak dan hancur tampa lindungan beling bening keberkahan

Terenggut maksiat alasannya yaitu godaan setan menerpa hebat


Lindungi hati-hati suci kami dari kejinya p3enistaan

Tuntun langkah yang lemah ini menuju daerah yang lurus ditempuh

Jauhkan dari verbal kejam ini dari perbuatan dendam

Iman kosong setiap berkata selalu berbohong


Jadikan kami insan yang semangat dalam menyusuri lahan ibadah

Kebahagiaan tanpa lelah terselimuti hanyut dengan berkah

Terangi jiwa-jiwa yang gelap ini dengan cahaya taqwa

Sampai malaikat menghantarkan ke pintu surga


Contoh 4 :


Maafkan Dosa Tersalahkan


Setumpuk dosa terbelanga di lautan hingga berbusa

Kesalahan terlakukan hingga enggan bertaubat

Tak mengerti lagi jalan yang terang dimana

Tersesatkan dalam hutan rimba tanpa penghuni


Sunyi dan sepi senyap tiada penerang cahaya iman

Akhlak mulia tidak dimiliki hingga raga kosong terancam

Mengikuti diri terpatri akan senang duniawi

Bersifat sementara luka mengikis sanubari


Pahala sepotong terhapus akan dosa yang setiap hari menyongsong

Tak terhirup lagi udara segar diperaduan dunia bernyawa

Nikmat-nikmat yang turun tak terasa indah dipermukaan

Tangan penuh dosa terperangkap perbuatan murka


Ya Rabb .. Maafkan semua kesalahan yang tercurahkan

Tanpa sadar setumpuk gunung dosa kini siap meletus

Api-api membara melenyapkan raga bernyawa

Sungguh mata terpejam membutakan kesalahan tersembunyi


Ya Rabb … Ampuni segala langkah kaki yang telah menyusuri kehinaan

Hanya kepada-Mu daerah hamba kembali

Seindah-indahnya daerah disisi nirwana nan elok

Kekal di dalamnya bersama malaikat bersayap


Contoh 5 :


Tiada Kesadaran Sebelum Kau Pulang


Segala perintah dan larangan nampak terang dipedoman

Melakukan kebaikan mengukir pemandangan surga

Keburukan menyesatkan dalam jurang neraka kejam

Semua kasatmata ketika nanti engkau terkumpulkan


Tiada kesadaran dan kepercayaan lantaran tiada gambaran

Semua akan pulang pada daerah yang sesungguhnya

Menemui sang pencipta dengan bekal amalan hidupnya

Maka amalan mana yang sudah siap menjadi bekal


Setumpuk kebaikan sungguh belum tentu terbalaskan

Suasana keberkahan tak selamanya kamu dapati dengan pasti

Ibadah setumpuk namun tiada didasari keyakinan

Tiada arti sebetulnya yang telah dilakukan


Bukankah Tuhan mu telah memberi cinta?

Cinta dengan kamu maka diciptakan bumi lengkap penghuni

Turunkan hujan lantaran tak ingin melihat kamu kehausan

Terciptakan banyak sekali tumbuhan semoga hambanya tak kelaparan


Sungguh sudut nikmat manakah yang berani engkau dustakan?

Nyawa pergi barulah kamu tersadarkan diri

Sejenak hayati itu semua tiada berarti lagi

Hanya kesadaran jasad bernyawa yang masih terampuni


Baca Juga:


4 Puisi Tentang Ayah yang Sudah Bekerja Keras Bagi Keluarga

5 Contoh Puisi Cinta Sedih Menyentuh Hati

6 Contoh Puisi Anak SD Kelas 5 dan 6



Sumber https://ruangseni.com