Wednesday, February 14, 2018

√ Pengertian Mikrokontroller Arduino

Pengertian Mikrokontroler


Pengertian Mikrokontroller Arduino - Mikrokontroler yaitu sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program, atau keduanya), dan perlengkapan input output. Dengan kata lain, mikrokontroler yaitu suatu alat elektro digital yang mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan agenda yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja mikrokontroler sesungguhnya membaca dan menulis data. Mikrokontroler merupakan komputer didalam chip yang dipakai untuk mengontrol peralatan elektronik, yang menekankan efisiensi dan efektifitas biaya. Secara harfiahnya bisa disebut “pengendali kecil” dimana sebuah sistem elektronik yang sebelumnya banyak memerlukan komponen-komponen pendukung menyerupai IC TTL dan CMOS sanggup direduksi/diperkecil dan risikonya terpusat serta dikendalikan oleh mikrokontroler ini. (http://www.kelas-mikrokontrol)


Arduino

Arduino merupakan rangkaian elektronik yang bersifat open source, serta mempunyai perangkat keras dan lunak yang gampang untuk digunakan. Arduino sanggup mengenali lingkungan sekitarnya melalui banyak sekali jenis sensor dan sanggup mengendalikan lampu, motor, dan banyak sekali jenis aktuator lainnya. Arduino mempunyai banyak jenis, di antaranya Arduino Uno, Arduino Mega 2560, Arduino Fio, dan lainnya. (www.arduino.cc)

Arduino Uno

Arduino yaitu sebuah board mikrokontroller yang berbasis ATmega328. Arduino mempunyai 14 pin input/output yang mana 6 pin sanggup dipakai sebagai output PWM, 6 analog input, crystal osilator 16 MHz, koneksi USB, jack power, kepala ICSP, dan tombol reset. Arduino bisa men-support mikrokontroller; sanggup dikoneksikan dengan komputer menggunakan kabel USB..(FeriDjuandi, 2011).


 yaitu sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah chip √ Pengertian Mikrokontroller Arduino

Arduino mempunyai kelebihan tersendiri disbanding board mikrokontroler yang lain selain bersifat open source, arduino juga mempunyai bahasa pemrogramanya sendiri yang berupa bahasa C. Selain itu dalam board arduino sendiri sudah terdapat loader yang berupa USB sehingga memudahkan kita ketika kita memprogram mikrokontroler didalam arduino. Sedangkan pada kebanyakan board mikrokontroler yang lain yang masih membutuhkan rangkaian loader terpisah untuk memasukkan agenda ketika kita memprogram mikrokontroler. Port USB tersebut selain untuk loader ketika memprogram, bisa juga difungsikan sebagai port komunikasi serial. Arduino menyediakan 20 pin I/O, yang terdiri dari 6 pin input analog dan 14 pin digital input/output. Untuk 6 pin analog sendiri bisa juga difungsikan sebagai output digital kalau diharapkan output digital pelengkap selain 14 pin yang sudah tersedia. Untuk mengubah pin analog menjadi digital cukup mengubah konfigurasi pin pada program. Dalam board kita bisa lihat pin digital diberi keterangan 0-13, jadi untuk menggunakan pin analog menjadi output digital, pin analog yang pada keterangan board 0-5 kita ubah menjadi pin 14-19. dengan kata lain pin analog 0-5 berfungsi juga sebagi pin output digital 14-16. Sifat open source arduino juga banyak menunjukkan laba tersendiri untuk kita dalam menggunakan board ini, lantaran dengan sifat open source komponen yang kita pakai tidak hanya tergantung pada satu merek, namun memungkinkan kita bisa menggunakan semua komponen yang ada dipasaran. Bahasa pemrograman arduino merupakan bahasa C yang sudah disederhanakan syntax bahasa pemrogramannya sehingga mempermudah kita dalam mempelajari dan mendalami mikrokontroller.


Deskripsi Arduino UNO:




Power
Arduino sanggup diberikan power melalui koneksi USB atau power supply. Powernya diselek secara otomatis. Power supply sanggup menggunakan adaptor DC atau baterai. Adaptor sanggup dikoneksikan dengan mencolok jack adaptor pada koneksi port input supply. Board arduino sanggup dioperasikan menggunakan supply dari luar sebesar 6 - 20 volt. Jika supply kurang dari 7V, kadangkala pin 5V akan menyuplai kurang dari 5 volt dan board bisa menjadi tidak stabil. Jika menggunakan lebih dari 12 V, tegangan di regulator bisa menjadi sangat panas dan menyebabkan kerusakan pada board. Rekomendasi tegangan ada pada 7 hingga 12 volt.
Penjelasan pada pin power yaitu sebagai berikut :
·  Vin
Tegangan input ke board arduino ketika menggunakan tegangan dari luar (seperti yang disebutkan 5 volt dari koneksi USB atau tegangan yang diregulasikan). Pengguna sanggup menunjukkan tegangan melalui pin ini, atau kalau tegangan suplai menggunakan power jack, aksesnya menggunakan pin ini.
·  5V
Regulasi power supply dipakai untuk power mikrokontroller dan komponen lainnya pada board. 5V sanggup melalui Vin menggunakan regulator pada board, atau supply oleh USB atau supply regulasi 5V lainnya.
·  3V3
Suplai 3.3 volt didapat oleh FTDI chip yang ada di board. Arus maximumnya yaitu 50mA
·  Pin Ground
berfungsi sebagai jalur ground pada arduino
·  Memori
ATmega328 mempunyai 32 KB flash memori untuk menyimpan kode, juga 2 KB yang dipakai untuk bootloader. ATmega328 mempunyai 2 KB untuk SRAM dan 1 KB untuk EEPROM.

Software Arduino
Arduino Uno sanggup diprogram dengan perangkat lunak Arduino . Pada ATMega328 di Arduino terdapat bootloader yang memungkinkan Anda untuk meng-upload aba-aba gres untuk itu tanpa menggunakan programmer hardware eksternal.
            IDE Arduino yaitu software yang sangat canggih ditulis dengan menggunakan Java. IDE Arduino terdiri dari:
1.         Editor program, sebuah window yang memungkinkan pengguna menulis dan mengeditprogram dalam bahasa Processing.
2.        Compiler, sebuah modul yang mengubah aba-aba agenda (bahasa Processing) menjadi aba-aba biner. Bagaimanapun sebuah mikrokontroler tidak akan bisa memahami bahasa Processing. Yang bisa dipahami oleh mikrokontroler yaitu aba-aba biner. Itulah sebabnya compiler diharapkan dalam hal ini.
3.        Uploader, sebuah modul yang memuat aba-aba biner dari komputer ke dalam memory didalam papan Arduino.
Sebuah aba-aba agenda Arduino umumnya disebut dengan istilah sketch. Kata“sketch” dipakai secara bergantian dengan “kode program” dimana keduanya mempunyai arti yang sama. (http://www.arduino.cc)



Bahasa Pemograman Arduino Berbasis Bahasa C

Seperti yang telah dijelaskan diatas agenda Arduino sendiri menggunakan bahasa C.  walaupun banyak sekali terdapat bahasa pemrograman tingkat tinggi (high level language) menyerupai pascal, basic, cobol, dan lainnya. Walaupun demikian, sebagian besar dari paraprogramer profesional masih tetap menentukan bahasa C sebagai bahasa yang lebih unggul, berikut alasan-alasannya:
·         Bahasa C merupakan bahasa yang powerful dan fleksibel yang telah terbukti sanggup menuntaskan program-program besar menyerupai pembuatan sistem operasi, pengolah gambar (seperti pembuatan game) dan juga pembuatan kompilator bahasa pemrograman baru.
·         Bahasa C merupakan bahasa yang portabel sehingga sanggup dijalankan di beberapa sistem operasi yang berbeda. Sebagai pola agenda yang kita tulis dalam sistem operasi windows sanggup kita kompilasi didalam sistem operasi linux dengan sedikit ataupun tanpa perubahan sama sekali.
·         Bahasa C merupakan bahasa yang sangat terkenal dan banyak dipakai oleh programer berpengalaman sehingga kemungkinan besar library pemrograman telah banyak disediakan oelh pihak luar/lain dan sanggup diperoleh dengan mudah.
·         Bahasa C merupakan bahasa yang bersifat modular, yaitu tersusun atas rutin-rutin tertentu yang dinamakan dengan fungsi (function) dan fungsi-fungsi tersebut sanggup dipakai kembali untuk pembuatan program-program lainnya tanpa harus menulis ulang implementasinya.
·         Bahasa C merupakan bahasa tingkat menengah (middle level language) sehingga gampang untuk melaksanakan interface (pembuatan agenda antar muka) ke perangkat keras.
·         Struktur penulisan agenda dalam bahasa C harus mempunyai fungsi utama, yang berjulukan main(). Fungsi inilah yang akan dipanggil pertama kali pada ketika proses sanksi program. Artinya apabila kita mempunyai fungsi lain selain fungsi utama, maka fungsi lain tersebut gres akan dipanggil pada ketika digunakan.
Oleh lantaran itu bahasa C merupakan bahasa prosedural yang menerapakan konsep runtutan (program dihukum per baris dari atas ke bawah secara berurutan), maka apabila kita menuliskan fungsi-fungsi lain tersebut dibawah fungsi utama, maka kita harus menuliskan pecahan prototipe (prototype), hal ini dimaksudkan untuk mengenalkan terlebih dahulu kepada kompiler daftar fungsi yang akan dipakai di dalam program. Namun apabila kita menuliskan fungsi-fungsi lain tersebut diatas atau sebelum fungsi utama, maka kita tidak perlu lagi untuk menuliskan pecahan prototipe diatas. (Djuandi, Feri. (2011) )
Selain itu juga dalam bahasa C kita akan mengenal file header, biasa ditulis dengan ekstensi h(*.h), yaitu file proteksi yang yang dipakai untuk menyimpan daftar-daftar fungsi yang akan dipakai dalam program. Bagi anda yang sebelumnya pernah mempelajari bahasa pascal, file header ini serupa dengan unit. Dalam bahasa C, file header standar yang untuk proses input/output yaitu <stdio.h>.
Perlu sekali untuk diperhatikan bahwa apabila kita menggunakan file header yang telah disediakan oleh kompilator, maka kita harus menuliskannya didalam tanda‘<’ dan ‘>’ (misalnya <stdio.h>). Namun apabila menggunakan file header yang kita buat sendiri, maka file tersebut ditulis diantara tanda “ dan ” (misalnya “cobaheader.h”). perbedaan antara keduanya terletakpada ketika pencerian file tersebut. Apabila kita menggunakan tanda <>, maka file tersebut dianggap berada pada direktori deafault yang telah ditentukan oleh kompilator. Sedangkan apabila kita menggunakan tanda “”, maka file header sanggup kita sanggup tentukan sendiri lokasinya.
File header yang akan kita gunakan harus kita daftarkan dengan menggunakan directive #include. Directive #include ini berfungsi untuk memberi tahu kepada kompilator bahwa agenda yang kita buat akan menggunakan file-file yang didaftarkan. Berikut ini pola penggunaan directive #include.
#include<stdio.h>
#include<stdlib.h>
#include”myheader.h”
Setiap kita akan menggunakan fungsi tertentu yang disimpan dalam sebuah file header, maka kita juga harus mendaftarkan file headernya dengan menggunakan directive #include. Sebagai contoh, kita akan menggunakan fungsi getch() dalam program, maka kita harus mendaftarkan file header<conio.h>.

Sumber http://insauin.blogspot.com