Sunday, April 1, 2018

√ Pola Pidato Wacana Hari Pendidikan (Terbaru)

Contoh Pidato Tentang Hari Pendidikan (Terbaru) – Pidato ialah suatu acara penyampaian ide, pendapat, serta gagasan yang dikemukakan melalui kegiatan berbicara di depan publik. Berdasarkan isi penyampaiannya pidato terdiri atas aneka macam macam. Beberapa diantaranya ialah pidato politik, pidato wacana globalisasi, pidato sambutan kepala sekolah, pidato kenegaraan, dan lain sebagainya. Berikut ini ialah tumpuan pidato yang bertemakan wacana hari pendidikan :


Contoh :


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Yang saya hormati bapak kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 13 Bandar Lampung

Yang saya hormati bapak wakil kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 13 Bandar Lampung

Yang saya hormati bapak / ibu dewan guru beserta staf tata usaha Sekolah Menengah Pertama Negeri 13 Bandar Lampung

Dan yang saya sayangi dan banggakan anak-anakku siswa-siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 13 Bandar Lampung


Alhamdulillahirabbil alamin, segala puji hanya milik Allah SWT. Atas berkat rahmat, hidayah, serta nikmat yang dicurahkan-Nya kita semua sanggup berkumpul di aula Gedung Serba Guna Sekolah Menengah Pertama Negeri 13 Bandar Lampung ini dalam rangka peringatan hari besar nasional yakni hari pendidikan. Shalawat dan salam tak lupa pula kita sanjung agungkan kepada nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan umat beliau.


Pertama kalinya saya sampaikan ucapan terima kasih kepada bapak / ibu guru serta anak-anakku sekalian yang telah hadir di ruangan ini dalam program peringatan Hari Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Terima kasih juga saya sampaikan secara khusus kepada OSIS dan anggota eskul lainnya yang telah bersusah payah menyelenggarakan program yang amat luar biasa ini. Secara langsung saya sangat mengapresiasikan kerja keras anandaku sekalian.


Bapak / ibu guru serta murid-muridku sekalian,


Tentu kita semua telah mengetahui untuk apa program ini diselenggarakan. Tentu bapak / ibu serta anandaku sekalian juga mengerti dan memahami euforia apa yang sedang terjadi hari ini. Sebagaimana yang telah saya sampaikan di pembukaan tadi, hari ini ialah peringatan hari besar nasional yakni hari pendidikan yang senantiasa kita peringati setiap tanggal 02 Mei pada setiap tahunnya. Saya tidak akan berbicara mengenai sejarah ditetapkannya tanggal tersebut sebagai hari pendidikan nasional. Saya juga tidak akan berbicara mengenai pentingnya memperingati hari tersebut sebagai hari besar nasional. Saya meyakini bahwa bapak / ibu guru serta anandaku sekalian ialah bab dari bawah umur bangsa yang tentu saja memahami sejarah serta usaha jagoan negaranya. Keyakinan tersebut menciptakan diri saya tak perlu lagi memberikan bahan pelajaran sejarah kepada bawah umur bangsa yang luar biasa ini. Jikalau ada diantara bapak / ibu serta anadaku sekalian yang masih belum memahami apa esensi peringatan hari pendidikan yang sedang kita lakukan hari ini, maka bukalah buku sejarah dan pengetahuan lain! Carilah referensi mengenai hal tersebut. Karena saya tidak akan membahas mengenai itu di lembaga ini.




style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">


Bapak / ibu serta anak-anakku sekalian,


Sebagai kepala sekolah yang merupakan pimpinan tertinggi di sekolah ini saya ingin memberikan beberapa hal yang berdasarkan saya sangat penting berkenaan dengan momentum hari pendidikan nasional yang tengah kita selenggarakan pada hari ini. Salah satunya ialah perlunya kita mengisi hari pendidikan ini dengan segala hal yang dekat kaitannya dengan dunia pendidikan. Tentu kita seringkali mendengar istilah “mengisi” pada hari kemerdekaan Republik Indonesia. Pada peringatan hari tersebut seringkali terngiang di indera pendengaran kita wacana urgensi mengisi kemerdekaan bangsa. Hal yang dimaksudkan ialah bagaimana kita sanggup meneruskan usaha para p0juang dengan kemerdekaan yang telah mereka raih dengan pengorbanan harta dan jiwa. Dalam aspek pendidikan, kita juga perlu untuk “mengisi” dunia pendidikan ini dengan sesuatu yang beranfaat dalam konteks kependidikan.


Mengapa kita perlu untuk “mengisi” hari pendidikan ini? Bapak / ibu serta anandaku sekalian, Pendidikan yang telah kita nikmati ketika ini tidaklah diraih dengan bersantai-santai dan berjuang ala kadarnya saja. Di dalamnya terdapat pengorbanan besar yang dilakukan oleh para pendahulu kita. Kita lihat bagaimana Ki Hajar Dewantara memperjuangkan apa yang ia punya untuk pendidikan bawah umur bangsanya. Kita juga mengetahui apa yang telah diperjuangkan oleh R.A. Kartini dalam memperjuangkan hak-hak wanita salah satunya ialah mengenyam pendidikan. Kita tentu mengetahui bagaimana K.H. Ahmad Dahlan mendirikan banyak sekolah-sekolah dengan harta benda yang ia miliki demi kemajuan bangsanya. Ini hanyalah sekelumit dongeng usaha pendidikan yang tertulis dalam tinta sejarah. Masih banyak lagi para tokoh nasional maupun kawasan yang tak terbilang lagi jumlah pengorbanannya dalam dunia pendidikan. Termasuk guru-guru kita di pelosok-pelosok, pedalaman, dan di pinggiran wilayah NKRI yang berjuang mengajar dengan segala keterbatasan yang ada. Hal ini juga mengingatkan kepada almarhum kakek saya yang juga seorang guru di masa penjajahan Belanda. Ia rela tidak dibayar demi bawah umur bangsanya sanggup memperoleh hak pendidikan yang layak sama menyerupai para darah biru dan bawah umur Belanda lainnya.


Bapak / ibu serta anandaku sekalian,


Mari lakukan apa yang sanggup kita perbuat untuk pendidikan dengan segala potensi yang kita miliki! Kita sebagai praktisi pendidikan tentunya sanggup berbuat lebih untuk profesi yang sedang kita geluti ini. Saya secara langsung mengajak bapak / ibu sekalian untuk menawarkan pengabdian yang sebesar-besarnya dalam dunia pendidikan ini. Untuk ananda ku sekalian, gunakanlah masa belajarmu ketika ini dengan sungguh-sungguh dalam belajar. Suatu ketika nanti kalianlah yang akan memperjuangkan semangat para p0juang pendidikan dari zaman terdahulu hingga ketika ini. Mari gotong royong manfaatkan momen hari pendidikan ini sebagai sarana refleksi, evaluasi, dan mempersiapkan diri dalam menjawab tantangan dunia pendidikan di masa mendatang. Cukup sekian, wabillahitaufik walhidayah,


Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Baca Juga:


Contoh Pidato wacana Revolusi Mental Terbaru

Contoh Pidato Nasionalisme Membangun Indonesia

4 Contoh Pengumuman Resmi Di Sekolah



Sumber https://ruangseni.com