Tere Liye salah satu penulis sukses di Indonesia yang karyanya banyak dikagumi oleh pembacanya, mulai dari novel wacana cerita cinta, fiksi ilmiah dan yang lainnya memang sangat cantik dan bahkan imajinasi aku pun melayang kemana-mana sehabis membaca novel yang berjudul 'BUMI'.
Dalam artikel kali ini aku tidak akan menjelaskan sinopsis atau klarifikasi wacana apa sebetulnya novel yang berjudul 'BUMI' ini, alasannya sebelumnya aku sudah mereview novel ini.
Baca Juga : Review Novel 'BUMI' Tere Liye mendapat bintang 8/10
NOVEL 'BUMI' DIJADIKAN FILM?
Bagaimana akhirnya bila novel karya Tere Liye yang berjudul 'Bumi' dijadikan film? apakah worth it?
berdasarkan pendapat aku novel ini sangat cantik bila dijadikan film untuk ditayangkan dibioskop, namun ada beberapa hal yang mungkin saja banyak produser di Indonesia akan berfikir dua kali.
kemudian apa masalahnya?
Reka Adegan Full CGI
Novel yang bertemakan fiksi ini banyak mencerikan adegan-adegan diluar logika, contohnya menghilang, memukul sampai terlempar jauh, berubah bentuk atau wujud yang membuat rumah produksi film harus ekstra keras membangunnya menjadi sesuatu ibarat yang ada dibuku. Teknologi yang dipakai untuk membuat ini semua harus memakai CGI yang kita tahu di Indonesia belum banyak yang menggunakan, ada beberapa yang memakai CGI ibarat film Rafathar tapi berdasarkan aku rasanya kurang real, bahkan gagal.
Latar Full CGI
Didalam novel ini menjelaskan kepada pembacanya bahwa ada dunia yang sangatberbeda dengan di bumi, ibarat ruangan yang luas dengan lampu kristal melayang, sofa melayang, binatang buas yang berbeda dan lebih besar, teknologi canggih ibarat kereta kapsul yang ada dibawah tanah meluncur memakai tenaga magnetik serta layar proyeksi empat dimensi yang tentunya butuh efek full CGI. Saya merasa novel ini tampaknya akan sangat cantik dan worth it jika ditangani oleh sekelas rumah produksi hollywood ibarat 20th Century Fox, Paramount pictures, Universal dan lain-lain.
Biaya Mahal
Biaya yang harus dikeluarkan untuk membuat film 'BUMI' mungkin akan menelan biaya luar biasa fantastis alasannya 80% aku katakan memakai efek CGI. Saya katakan mahal alasannya seharusnya film ini diproduksi oleh Hollywood, kemudian apa akhirnya bila ada rumah produksi indonesia yang berniat untuk menjadikannya sebuah film? aku mungkin akan sedikit tertawa bila memang filmnya sudah tayang.
Film pahlawan instan, rafathar dan lainnya yang bertema fiksi rasanya gagal dalam efek CGI nya, jangankan film itu, bahkan Film Wiro sableng pun yang walalupun digarap oleh anak dari 20th Century Fox efek CGI nya masih terlihat jelas, bahkan mengganggu.
AKHIR KATA
Novel tere Liye yang berjudul 'BUMI' sangat cocok dijadikan film bila digarap serius dan yang menggarapnya oleh rumah produksi luar, alasannya mungkin akan banyak memakai efek CGI didalamnya. Namun rasanya tidak mungkin sekali bila memang itu benar akan dijadikan sebuah film, aku amat menunggunya. Sumber http://www.hendrisetiawan.com