Judul Tesis : Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Hidup Pasien Penyakit Jantung Koroner di Rumah Sakit Pelni Jakarta
A. Latar Belakang
Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan istilah yang merujuk pada penyakit jantung yang diakibatkan oleh menurunnya suplai darah ke otot jantung (Black & Hawks, 2009). Penurunan suplai darah ke otot jantung mengakibatkan terjadinya ketidak seimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen (Pusat Kesehatan Jantung Harapan Kita, 2001). Pada karenanya ketidak seimbangan ini akan mengakibatkan gangguan pompa jantung dan mempengaruhi badan secara sistemik. Penyakit jantung merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas di Amerika. Salah satu penyakit jantung yang menjadi bahaya bagi kesehatan yaitu penyakit jantung koroner (Smeltzer & Bare, 2002).
American Heart Association (AHA) (2008), melaporkan bahwa jumlah pasien yang menjalani perawatan medis di Amerika Serikat pada tahun 2005 hampir mencapai 1,5 juta orang. Laporan tersebut menyebutkan, kira-kira 1,1 juta orang (80%) mengalami Non ST Elevation Miocard Infarct (NSTEMI), sedangkan 20% mengalami ST Elevation Miocard Infarct (STEMI) (Kolansky, 2009). Menurut WHO (2008, dalam Panthee & Kritpracha, 2011) menyatakan bahwa pada tahun 2020 sekitar 23.6 juta orang akan meninggal sebab penyakit kardiovaskuler terutama sebab penyakit jantung dan stroke, sehingga menjadi bahaya penyebab janjkematian utama didunia.
B. Rumusan Masalah
Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup pasien penyakit jantung koroner di Rumah Sakit Pelni Jakarta ?
C. Tinjauan Pustaka Tesis
Pengertian Penyakit Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner atau penyakit arteri koroner yaitu tipe gangguan pembuluh darah termasuk kedalam kategori umum aterosklerosis (Lewis et al.,2007). Aterosklerosis koroner mengakibatkan tanda-tanda dan komplikasi sebagai akhir penyumbatan anutan darah ke jantung. Sumbatan anutan darah yang berlangsung secara progresif mengakibatkan suplai darah tidak adekuat (iskemia) sehingga menciptakan sel-sel otot kekurangan komponen darah (Smeltzer & Bare, 2002).
Pengkajian Asuhan Keperawatan Penyakit Jantung Koroner
Pengkajian pada pasien penyakit jantung koroner mencakup pengkajian aktivitas, sirkulasi, integritas ego, eliminasi, masakan dan cairan, perawatan diri, neurosensori, nyeri, pernapasan dan interaksi sosial (Doenges, 2000). Pengkajian dilakukan untuk mengidentifikasi duduk perkara kesehatan dan fungsi manusia. Salah satu alat pengkajian yang sanggup dipakai yaitu pengkajian 11 teladan fungsi kesehatan berdasarkan Gordon. Sebelas teladan fungsi kesehatan tersebut mencakup : teladan persepsi dan administrasi kesehatan, teladan nutrisi dan metabolisme, teladan eliminasi, teladan acara dan latihan, teladan persepsi kognitif, teladan istirahat-tidur, teladan persepsi diri dan konsep diri, teladan relasi dan peran, teladan secualitas dan reproduksi, teladan koping dan toleransi stress, serta teladan nilai dan akidah (Myers, 2006).
Cara Pengukuran Kualitas Hidup
Banyak alat pengukur untuk menilai kualitas hidup dan sanggup dikelompokan menjadi dua yaitu spesifik penyakit tertentu (disease-spesific) dan generic (generic instrument). Menurut McDowell, 2006) Kuesioner yang spesifik untuk penyakit tertentu biasanya berisikan pertanyaan-pertanyaan khusus yang sering terdapat pada penyakit tersebut, contohnya kualitas hidup pasien gagal jantung diukur dengan Minesotta Living Heart Failure (MLHF) atau Quality Of Life After Myocardial Infarction (QLMI dan pasien dengan penyakit ginjal diukur dengan Kidney Disease Quality of Life-Shoert Form (KDQOL-SF). Keuntungan alat pegukuran ini yaitu sanggup mendeteksi lebih sempurna keluhan/hal khusus yang sangat berperan pada penyakit tertentu, contohnya tingkat keluhan sesak nafas pada pasien gagal jantung merupakan hal yang penting maka hal tersebut tergambarkan pada pertanyaan kuesioner. Kelemahannya tidak sanggup dipakai untuk penyakit lain.
D. Metodologi Penelitian
Penelitian ini yaitu analitik korelatif dengan memakai desain crosssectional.
Penelitian ini dilakukan di Poliklinik Jantung Rumah Sakit Pelni Jakarta.
Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini memakai kuesioner yang terdiri dari 6 kuesioner.
E. Kesimpulan
- Penelitian yang dilakukan memperlihatkan citra bahwa pasien PJK di Poliklinik Jantung Rumah Sakit Pelni Jakarta rata-rat berusia 58.74 tahun dengan jenis kelamin terbanyak pria dan sebagian besar mempunyai pasangan, sebagian besar berpendidikan tinggi (SMA dan PT) dan bekerja di BUMN/Swasta dengan penghasilan rata-rata cukup.
- Ada relasi ansietas dengan kualitas hidup pasien penyakit jantung koroner di Poliklinik Jantung Rumah Sakit Pelni Jakarta dengan arah relasi negatif yang berarti semakin mengalami ansietas maka kualitas hidup semakin berkurang.
- Ada relasi depresi dengan kualitas hidup pasien penyakit jantung koroner di Poliklinik Jantung Rumah Sakit Pelni Jakarta dengan arah relasi negatif yang berarti semakin mengalami depresi maka kualitas hidup semakin berkurang.
Contoh Tesis Kualitas Hidup
- Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Hidup Pasien Penyakit Jantung Koroner di Rumah Sakit Pelni Jakarta
Incoming search terms:
Sumber https://idtesis.com