Saturday, June 9, 2018

√ Toleransi Antar Umat Beragama (Lengkap)

Toleransi Antar Umat Beragama - Manusia merupakan makhluk individu sekaligus juga sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial insan diwajibkan bisa berinteraksi dengan individu / insan lain dalam rangka memenuhi kebutuhan. Dalam menjalani kehidupan sosial dalam masyarakat, seorang individu akan dihadapkan dengan kelompok-kelompok yang berbeda dengannya salah satunya ialah perbedaan kepercayaan / agama.
 Manusia merupakan makhluk individu sekaligus juga sebagai makhluk sosial √ Toleransi Antar Umat Beragama (Lengkap)
Toleransi Antar Umat Beragama

Dalam menjalani kehidupan sosial tidak bisa dipungkiri akan ada gesekan-gesekan yang akan sanggup terjadi antar kelompok masyarakat, baik yang berkaitan dengan agama atau ras. Dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan dalam masyarakat maka diharapkan sikap saling menghargai dan menghormati, sehingga tidak terjadi gesekan-gesekan yang sanggup menjadikan pertikaian.
Dalam pembukaaan UUD 1945 pasal 29 ayat 2 telah disebutkan bahwa "Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya sendiri-sendiri dan untuk beribadat berdasarkan agamanya dan kepercayaannya" Sehigga kita sebagai warga Negara sudah sewajarnya saling menghormati antar hak dan kewajiban yang ada diantara kita demi menjaga keutuhan Negara dan menjunjung tinggi sikap saling toleransi antar umat beragama.

Arti dan Makna Toleransi

Toleransi berasal dari bahasa latin dari kata "Tolerare" yang berarti dengan sabar membiarkan sesuatu. Kaprikornus pengertian toleransi secara luas ialah suatu sikap atau sikap insan yang tidak menyimpang dari aturan, dimana seseorang menghormati atau menghargai setiap tindakan yang dilakukan orang lain.

Toleransi juga sanggup dikatakan istilah pada konteks agama dan sosial budaya yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya diskriminasi terhadap golongan-golongan yang berbeda atau tidak sanggup diterima oleh dominan pada suatu masyarakat. Misalnya toleransi beragama dimana penganut Agama dominan dalam sebuah masyarakat mengizinkan keberadaan agama minoritas lainnya. Kaprikornus toleransi antar umat beragama berarti suatu sikap insan sebagai umat yang beragama dan mempunyai keyakinan, untuk menghormati dan menghargai insan yang beragama lain.
Istilah toleransi juga sanggup dipakai dengan memakai definisi "golongan / Kelompok" yang lebih luas, contohnya orientasi secual, partai politik, dan lain-lain. Sampai kini masih banyak kontroversi serta kritik mengenai prinsip-prinsip toleransi baik dari kaum konservatif atau liberal. 

Pada sila pertama dalam Pancasila, disebutkan bahwa bertaqwa kepada dewa berdasarkan agama dan kepercayaan masing-masing merupakan hal yang mutlak. Karena Semua agama menghargai insan oleh alasannya ialah itu semua umat beragama juga harus saling menghargai. Sehingga terbina kerukunan hidup anatar umat beragama.

Contoh Perwujutan Toleransi Beragama:
  • Memahami setiap perbedaan.
  • Sikap saling tolong menolong antar sesama umat yang tidak membedakan suku, agama, budaya maupun ras.
  • Rasa saling menghormati serta menghargai antar sesama umat manusia.

Contoh pelaksanaan Toleransi Beragama:
  • Memperbaiki tempat-tempat umum 
  • Kerja bakti membersihkan jalan desa
  • Membantu korban kecelakaan lalu-lintas.
  • Menolong orang yang terkena musibah atau tragedi alam
Jadi, bentuk kerjasama ini harus kita praktekkan dalam kegiatan yang bersifat sosial kemasyarakatan serta tidak menyinggung keyakinan pemeluk agama lain. melalui toleransi diharapkan terwujud ketertiban, ketenangan dan keaktifan dalam menjalankan ibadah berdasarkan agama dan kepercayaan masing-masing..

Toleransi Umat Beragama di Indonesia

Pandangan ini muncul dilatarbelakangi oleh semakin meruncingnya korelasi antar umat beragama di indonesia. Penyebab munculnya ketegangan antar umat beragama tersebut antara lain:
  • Kurangnya pengetahuan para pemeluk agama akan agamanya sendiri dan agama pihak lain.
  • Kaburnya batas antara sikap memegang teguh keyakinan agama dan toleransi dalam kehidupan masyarakat.
  • Sifat dari setiap agama, yang mengandung misi dakwah dan tugas dakwah.
  • Kurangnya saling pengertian dalam menghadapi persoalan perbedaan pendapat.
  • Para pemeluk agama tidak bisa mengontrol diri, sehingga tidak menghormati bahkan memandang randah agama lain.
  • Kecurigaan terhadap pihak lain, baik antar umat beragama, intern umat beragama, atau antara umat beragama dengan pemerintah.

Pluralitas agama hanya sanggup dicapai seandainya masing-masing kelompok bersikap tulus satu sama lain. Sikap tulus dalam kehidupan beragama akan mempunyai makna bagi kemajuan dan kehidupan masyarakat plural, apabila ia diwujudkan dalam:
  • Sikap saling mempercayai atas itikad baik golongan agama lain.
  • Sikap saling menghormati hak orang lain yang menganut anutan agamanya.
  • Sikap saling menahan diri terhadap ajaran, keyakinan dan kebiasan kelompok agama lain yang berbeda, yang mungkin berlawanan dengan ajaran, keyakinan dan kebiasaan sendiri.

Contoh Toleransi Umat Beragama dalam Kehidupan Nyata

Toleransi antarumat beragama antara pemeluk Agama Islam dan Kristen di Gereja Katolik Jawa (GKJ) Joyodiningratan dan Masjid Al Hikmah, Serengan, Kota Solo, Jateng. yang tercipta semenjak dahulu.

"Dua bangunan tersebut berdampingan serta mempunyai alamat yang sama, yaitu di Jalan Gatot Subroto Nomor 222, Solo,"

Namun Perbedaan keyakinan tidak menyurutkan semangat pemeluk Katolik dan Islam setempat untuk saling menjaga kerukunan, menghormati dan menyebarkan sikap toleransi. Bangunan Masjid Al Hikmah didirikan pada tahun 1947 sedangkan GKJ Joyodingratan didirikan 10 tahun sebelumnya atau sekitar 1937. namun Toleransi antarumat beragama telah tercipta semenjak usang disini.
Misalnya dikala pelaksanaan Idul Fitri yang jatuh pada Minggu. Pengelola gereja eksklusif menelepon pengurus masjid untuk menanyakan soal kepastian perayaan Idul Fitri. Kemudian pengurus gereja merubah kegiatan ibadah paginya pada Minggu menjadi siang hari, semoga tidak mengganggu umat Islam yang sedang menjalankan shalat Idul Fitri.

Contoh lainnya ialah pengurus masjid selalu membolehkan halaman Masjid untuk parkir kendaraan bagi umat kristiani GKJ Joyoningratan dikala ibadah Paskah maupun Natal.

hal tersebut merupakan pola kecil toleransi antarumat beragama yang sampai dikala ini terus dipelihara. Baik pihak gereja maupun Pihak masjid, saling menghargai dan menunjukkan kesempatan untuk menjalankan ibadah dengan khusyuk dan lancar bagi masih-masing pemeluknya. seandainya terdapat oknum tertentu yang akan mengusik kerukunan antar umat beragama di daerah tersebut, baik pihak masjid maupaun gereja akan bergabung untuk mencegahnya.


Sekian Artikel perihal Toleransi Antar Umat Beragama, semoga artikel diatas sanggup bermanfaat bagi teman dan sanggup menunjukkan pengetahuan serta sanggup membantu mengimplementasikan praktek-praktek toleransi beragama dalam kehidupan bermasyarakat.

Toleransi Antar Umat Beragama
MARKIJAR : MARi KIta belaJAR


Sumber http://www.markijar.com/