Thursday, September 13, 2018

√ Pola Kisah Rakyat Bali Dalam Bahasa Indonesia

Sebelumnya, kita telah mengetahui dongeng Babat Pasirluhur yang merupakan salah satu contoh dongeng rakyat orisinil Banyumas. Cerita tersebut berkisah perihal Prabu Banyakcatra yang berjuang mendapat cinta Dewi Ciptarasa. Pada artikel kali ini, kita akan mengetahui teladan dongeng rakyat dari kawasan lainya, yaitu Bali. Cerita yang ditampilkan pada artikel kali ini bukanlah dongeng rakyat bertema percintaan layaknya Babad PAsirluhur. Namun, teladan dongeng rakyat kali ini temanya condong ke arah legenda. Adapun teladan dongeng rakyat Bali tersebut ialah sebagai berikut ini!


Danau Batur*


Alkisah, hiduplah sepasang suami istri yang belum beranak meski sudah usang menikah. Tak henti-hentinya mereka berdoa kepada Tuhan supaya sanggup dikaruniai seorang anak. Doa mereka pun karenanya dikabulkan. Dari rahim sang istri, lahirklah seorang anak laki-laki. Sayang, sepasang suami istri itu malah meningal dunia tatkala anak mereka gres lahir ke dunia.


Sang anak bayi itu pun bertumbuh dengan pesat. Sang anak bayi itu memiliki kebiasaan makan yang lahap, yang membuatnya tumbuh besar dengan cepat. Semua sumber kuliner yang beliau sanggup berasal dari para warga yang kasihan kepadanya. Sang anak yang lalu bertumbuh cukup umur itu pun diberi nama Kebo Iwa.


Setelah dewasa, Kebo Iwa pun menjadi sesoso insan bertubuh besar yang pemarah. Hal itu membuatnya ditakuti oleh warga sekitar. Namun, meski begitu, beliau tak pernah sungkan untuk membantu warga di sekitarnya bila memang dibutuhkan.


Suatu hari, warga desa di tempat Kebo Iwa berada tengah berdiskusi. Dari hasil diskusi tersebut, diambil kesimpulan bahwa mereka akan membangun sebuah bak persediaan air untuk memenuhi kebutuhan air mereka, terutama ketika isu terkini kekeringan nanti.


Hasil diskusi itu pun disampaikan oleh salah satu warga ke Kebo Iwa. Setelah hasil diskusi disampaikan, salah satu warga tersebut lalu meminta dukungan Kebo Iwa untuk membangun bak yang dimaksud. Kebo Iwa pun mengiyakan saja undangan tersebut.


Kebo Iwa pun memulai pekerjaannya. Pekerjaan itu ia mulai dengan menggali tanah yang telah dilakukan oleh kepala desa. Lokasi tersebut tergolong sulit untuk digali, alasannya ialah terdapat banyak bebatuan kapur di dalamnya. Meski sulit, namun hal itu tak menciptakan Kebo Iwa gentar. Malahan, Kebo Iwa berhasil mengeluarkan bebatuan kapur tersebut dan melemparkannya ke pinggir lubang.


Pekerjaan yang dilakukan Kebo Iwa tersebut karenanya menuai hasil. Air pun memancar dari tanah yang telah digali tersebut. Para warga pun besar hati dan memberi imbalan Kebo Iwa berupa kuliner yang banyak. Kebo Iwa pun menyantap makanan-makanan tersebut di tanah galian tersebut.


Akibat kekenyangan, Kebo Iwa pun tertidur di tanah galian tersebut. Lambat laun, tanah galian Kebo Iwa tersebut kian meluruh alasannya ialah tak sanggup menahan beban Kebo Iwa. Air di tanah galian pun mulai bertambah volumenya, bahkan menenggelamkan rumah para warga. Batu-batu kapur yang dilemparkan Kebo Iwa pun perlahan karam ke lubang bak tempat Kebo Iwa tenggelam. Bebatuan tersebut kelak dinamai menajdi Bukit Batur, sedangkan air yang menenggelamkan warga sekitar tersebut telah menjelma danau dan dinamai dengan Danau Batur.


Demikianlah teladan dongeng rakyat Bali dalam bahasa Indonesia. Jika pembaca hendak menambah acuan soal dongeng rakyat dan jenis dongeng lainnya, maka pembaca sanggup membuka beberapa artikel berikut, yaitu: contoh dongeng rakyat Indonesia, contoh dongeng rakyat dari Betawi, contoh dongeng rakyat Aceh, contoh dongeng singkat, teladan cerpen fabel, dan contoh mite atau mitos.


*Referensi: http://dongengceritarakyat.com/kumpulan-cerita-rakyat-bali-paling-terkenal/



Sumber https://dosenbahasa.com