Saturday, September 8, 2018

√ Pola Kisah Sudut Pandang Orang Pertama Pelaku Sampingan

Salah satu di antara jenis-jenis sudut pandang dalam cerita yakni sudut pandang orang pertama pelaku sampingan. Dalam sudut pandang ini, penulis dongeng melibatkan diri menjadi salah satu tokoh dalam dongeng buatannya. Bukan sebagai tokoh utama, melainkan sebagai pendamping dari tokoh utama cerita. Pada artikel kali ini, kita akan mengetahui menyerupai apa tumpuan dongeng yang memakai sudut pandang ini. Contoh dongeng tersebut bisa disimak sebagaimana berikut ini!


Tentang Curhatan Sahabatku


Aku masih melihatnya termenung di sebelahku. Aku merasa, beliau tengah bersedih, Tetapi, saya tak tahu apa yang membuatnya bersedih. Untuk memecah ketidaktahuanku itu, saya pun lantas bertanya kepadanya. “Kau, kenapa?” Dia masih terdiam, belum juga menjawab tanya. Setakat, beliau pun berujar, “aku baik-baik saja.”


Ah, kau pembohong! ujarku dalam hati. Bagaimana tak bohong, mulutnya berujar tak apa, tapi mukanya mengisyaratkan kalau beliau tengah ada apa-apa. “Ya, sudah kalau begitu. Kalau ada yang ingin kau ceritakan, ceritakan saja kepadaku. Aku niscaya siap mendengarkanmu,” ujarku menimpalinya. Aku pun pergi meningalkannya sesudah itu.


bebebrapa hari kemudian, beliau pun mengirim pesan via WhatsApp kepadaku. Alya, hari ini kau sibuk, nggak? Aku mau ketemu, mau curhat sama kamu, suara pesannya kepadaku. Aku pun mengiyakan pesan itu seraya bertanya, mau curhat di mana? Kapan? Beberapa menit kemudian beliau membalas di rumahmu saja. Nanti sore. Aku pun mengiyakan saja permintaannya itu.


Sorenya, beliau pun tiba ke rumahku. Ada pemandangan asing yang kulihat dari dirinya. Aku melihatnya adanya kantung matanya yang menghitam, dan lebam biru di pipinya yang sebelah kiri. Dia pun juga membawa tas yang kelihatannya isinya banyak itu.


“Yuk, masuk saja eksklusif ke kamarku,” ungkapnya kepadaku.


Steelah berbasa-basi sejenak, beliau pun eksklusif memburaikan apa yang ada di hatinya selama ini.


“Ya, kau tahu, nggak, aku tuh selama ini selalu disiksa oleh orangtuaku. Aku selalu saj menjadi pelampiasan dari setiap kemarahan mereka. Setiap mereka marah, entah alasannya yakni pekerjaan mereka, atau alasannya yakni kakaku bermasalah, niscaya saya yang menjadi kambing hitamnya. Mulai dari dimarahi, hingga dipukul sudah saya rasakan. Ini juga tdai saya dipukul oleh mereka. Aku sudah nggak kuat lagi, Ya. Ini juga saya kabur rahasia dari u\rumah….”


Ceritanya pun terhenti oleh isakan tangisnya sendiri. Aku pun ikut tersedu karenanya. Di ketika menyerupai ini, saya tak bisa menasihati beliau atau memotivasinya dengan kata-kata bijak. Percuma, murung dan sakit hatinya itu takkan luruh oleh motivasi dan kata bijak yang sumir. Aku pun hanya bisa merangkulnya, sembari pelan-pelan memeluk tubuhnya yang rapuh itu. Sungguh malangnya dirimu, sahabatku.


Demikianlah tumpuan dongeng sudut pandang orang pertama pelaku sampiingan dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan gres bagi para pembaca sekalian, baik itu mengenai dongeng dan sudut pandang khusnya, maupun mengenai bahan pembelajaran bahasa Indonesia pada umumnya. Mohon dimaafkan pula kalau terdapat kekeliruan yang terkandung di dalam artikel kali ini. Sekian dan juga terima kasih.


Jika pembaca ingin menambah referensi soal cerita, maka pembaca bisa membuka beberapa artikel berikut ini, yaitu: contoh dongeng sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama, contoh dongeng orisinil dari Banyumas, alur cerita, jenis-jenis alur cerita, tahapan dalam alur cerita, dan contoh dongeng singkat.



Sumber https://dosenbahasa.com