Majas ironi dan litotes merupakan dua di antara macam-macam majas yang ada di dalam khazanah bahasa Indonesia. Majas ironi merupakan majas yang digunakan untuk menyindir suatu hal dengan memberikan suatu hal yang bertentangan dengan keadaan yang sesungguhnya. Sementara itu, majas litotes merupakan majas yang digunakan untuk merendahkan diri sendiri di hadapan orang lain.
Pada artikel kali ini, kita akan mengetahui menyerupai apa contoh-contoh dari kedua majas tersebut. Adapun contoh-contoh yang dimaksud yaitu sebagai berikut ini!
- Keren sekali penampilanmu itu. Saking kerennya, orang lain hingga tak mau melihat tampilanmu itu.
- Kau manis sekali hari ini. Saking cantiknya, perutku terasa mual dibuatnya.
- Rumahmu ini besar sekali ya. Aku hingga susah masuk ke rumah ini saking besarnya.
- Kau tahu tidak, saking wanginya tubuhmu itu, bunga-bunga yang adadi taman kota hingga layu dibuatnya.
- Harga ponsel itu murah sekali, saya hingga harus menjual motorku karenanya.
- Suaramu bagus sekali. Saking bagusnya, telingaku hingga kaubuat tulis karenanya.
- Sepatu yang kamu berikan padaku itu sangat cocok di kakiku, kakiku saja hingga terkilir karenanya.
- Cat rumahmu ini begitu cerah, membuatku teringat pada langit yang mendung itu.
- Motor itu joknya sangat lezat untuk diduduki, sehingga pantatku ini terasa panas dibuatnya.
- Masakan buatanmu sungguh enak, saya hingga ingin muntah alasannya yaitu saking enaknya.
- Aroma masakanmu lezat sekali. Saking enaknya, lalat saja hingga tak mau cium anyir masakanmu.
- Wajahmu itu sungguh ceria sekali, saya hingga terenyuh dibuatnya.
- Saking baiknya, saya hingga ingin memukuli wajah preman itu.
- Saya hanyalah seorang pekerja biasa yang hanya makan nasi dan garam.
- Mari, pak, silakan masuk rumah yang kecil ini.
- Mohon maaf pak, kami hanya bisa menyajikan kudapan-kudapan ringan ini.
- Jangan memujiku berlebihan. Sebab, saya hanyalah seorang insan hina yang terlihat baik saja di matamu.
- Terima kasih tuan mau mengunjungi rumah hamba yang kumuh ini.
- Terima kasih telah mempercayai saya yang rendah ini.
- Terima kasih telah merasakan kuliner saya yang a la kadarnya ini.
- Akan kupersembahkan lagu sumbang ini hanyalah untukmu yang terindah.
- Sungguh, saya yang bagai butiran bubuk ini sangat tak pantas mendapatkan jamuan yang begitu megah ini.
- Terima kasih kepada tuan dan puan sekalian yang telah mendengarkan pemaparan saya yang rendahan ini.
- Di sini, saya hanyalah watu kecil tak terlihat di hamparan pantai yang begitu luas.
- Kekasihku yang cantik, terima kasih telah mendapatkan saya yang tak terperinci rupa ini.
- Jika dibandingkan dengan kebaikan yang kamu berikan kepadaku, apa yang saya beri padamu itu hanyalah sebesar atom di bumi saja.
Demikianlah beberapa pola majas ironi dan litotes dalam bahasa Indonesia. agar bermanfaat dan bisa menambah wawasan gres bagi para pembaca sekalian, baik itu mengenai majas pada khususnya, maupun bahan pembelajaran bahasa Indonesia pada umumnya. Mohon dimaafkan pula kalau terdapat kekeliruan yang terkandung di dalam artikel kali ini.
Jika pembaca ingin menambah rujukan soal majas, maka pembaca bisa membuka beberapa artikel berikut ini, yaitu: contoh majas asidenton dan polisidenton; contoh majas anafora dan metafora; contoh majas epifora; serta artikel contoh majas anafora.
Sekian dan terima kasih banyak untuk para oembaca sekalian.
Sumber https://dosenbahasa.com