Download Buku Modul Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) Bagi Kepala Sekolah pdf
Buku Modul Penguatan Pendidikan Karakter pertama-tama dibentuk sebagai pegangan dan panduan bagi para fasilitator provinsi dan sekolah. Fasilitator provinsi sanggup menunjukkan training dalam buku ini kepada kepala sekolah yang ditunjuk atau kepada sekolah yang melaksanakan PPK secara mandiri. Fasilitator sekolah mempergunakan materi training di dalam buku ini untuk diterapkan di sekolah masing-masing dan mengimbaskannya ke sekolah sekitar. Fasilitator dan kepala sekolah sanggup memanfaatkan buku ini sebagai sumber pembelajaran mandiri
untuk memahami Program PPK sesuai dengan kiprah dan kewajibannya.
Sasaran pembuatan modul Penguatan Pendidikan Karakter yaitu sebagai berikut:
a. modul ini dipergunakan terutama untuk para fasilitator provinsi dan fasilitator sekolah yang akan melatih kepala sekolah atau mendampingi kepala sekolah di sekolah imbas.
b. modul ini juga sanggup menjadi materi bacaan dan pembelajaran berdikari oleh kepala sekolah dalam rangka penguatan kapasitas implementasi PPK di lingkungannya masing-masing.
Berikut yaitu tautan Download Buku Modul Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) Bagi Kepala Sekolah pdf:
BACA JUGA
Berikut yaitu kutipan dari Buku Modul Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) Bagi Kepala Sekolah tersebut:
Buku modul training PPK Bagi Kepala Sekolah ini didesain sebagai panduan teknis bagi fasilitator dan akseptor training Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang di dalamnya berisi modul-modul sesuai dengan fokus materi yang disebut dengan modul 1 hingga dengan modul 7 dengan alokasi waktu sekitar 1
jam dan paling banyak 6 jam, tergantung dengan kebutuhan. Fasilitator
bisa mendesain pemanfaatan modul-modul menurut tema sesuai dengan sasaran akseptor training dan alokasi waktu yang tersedia. Akan lebih baik jika di sebuah sekolah, seluruh pemangku kepentingan pendidikan memperoleh training seluruh modul secara lengkap. Namun demikian, modul training ini sanggup diadaptasi dengan kebutuhan sekolah.
Cara mempergunakan buku ini mendasarkan diri pada dinamika proses training yang berlaku umum yaitu mengikuti alur menyerupai ini: acara pembukaan, materi inti, dan penutupan.
Sebelum memulai sesi pelatihan, fasilitator perlu memahami isi materi yang menjadi pokok bahasan dalam seri modul pelatihan. Isi materi bisa berupa naskah, buku, bacaan, atau goresan pena yang berada dalam lampiran modul ini. Fasilitator perlu membaca materi-materi yang dibutuhkan sebelum melaksanakan pelatihan. Tujuannya yaitu untuk memahami inti materi dengan baik sehingga gampang menyampaikannya pada peserta.
Tahap berikutnya fasilitator memahami langkah-langkah yang perlu dilakukan selama melaksanakan proses fasilitasi dan pelatihan. Fasilitator bisa mengarahkan akseptor untuk membuat rencana tindak lanjut setiap kali sehabis menuntaskan materi pelatihan.
Skema training bisa digambarkan sebagai berikut
Kepala sekolah sebagai pemimpin formal bertanggung jawab terhadap terlaksananya Penguatan Pendidikan Karakter di sekolah melalui pengelolaan (manajemen) sekolah dan kepemimpinan (leadership). Kepala sekolah melaksanakan fungsi-fungsi administrasi dan kepemimpinan baik untuk mencapai tujuan pendidikan maupun dalam membuat iklim dan budaya sekolah yang aman untuk menumbuhkan semangat tenaga pendidik maupun akseptor didik dalam menerapkan PPK.
Dengan memahami peranan mereka sebagai pemimpin sekolah, kepala sekolah dibutuhkan sanggup menunjukkan dorongan serta menunjukkan kemudahan untuk kemajuan serta sanggup menunjukkan ide dalam proses pencapaian tujuan PPK di sekolah. Untuk itu, kepala sekolah bekerja sama dengan pengawas sekolah dalam pelaksanaan kiprah kepengawasan akademik dan manajerial semoga pelaksanaan jadwal PPK di sekolah berjalan dengan baik. Kepala sekolah juga bertanggung jawab dalam menyebarkan pelibatan publik dan partisipasi masyarakat untuk mendukung keberhasilan jadwal PPK.
Setelah mengikuti acara training pada modul ini, akseptor dapat:
1. mengetahui peranan kepala sekolah dalam implementasi PPK melalui administrasi dan kepemimpinan sekolah;
2. mengetahui cara menyebarkan taktik pengembangan jaringan tripusat pendidikan dalam implementasi PPK;
3. bisa mendesain “branding” sekolah sesuai dengan ciri khas yang diunggulkan sekolah; dan
4. bisa menyusun jadwal PPK di sekolah menurut nilai-nilai utama melalui analisis konteks sekolah.
Demikian goresan pena wacana