Saturday, July 6, 2019

√ 22 Teladan Peribahasa Pesan Yang Tersirat Beserta Maknanya

Beberapa pola dari banyak sekali macam-macam peribahasa sudah pernah ditampilkan di artikel-artikel sebelumnya. Adapun beberapa artikel tersebut antara lain contoh peribahasa tamsil atau perumpamaan, contoh peribahasa perumpamaan, contoh bidal, dan contoh pameo dan artinya. Artikel kali ini pun juga akan menampilkan pola dari salah satu macam peribahasa, di mana macam atau jenis peribahasa tersebut adlah peribahasa nasihat. Peribahasa ini berisi hikmah kebaikan yang ditujukan untuk semua orang. Adapun pola peribahasa hikmah yang dinukil dari laman kumpulan peribahasa dan contoh peribahasa dalam bahasa Indonesia tersebut yaitu sebagai berikut!



  1. Adat bersendi syarak, syarak bersendi adat: suatu pekerjaan atau perbuatan harus bersesuaian dengan aturan agama ataupun aturan adat.

  2. Adat periuk berkerak, Adat lesung mendesak: kalau hendak meraih keuntungkan, maka maka semua kesusahan yang ada dalam suatu ketegangan.

  3. Akal tak sekali tiba: tidak ada suatu perjuangan yang sekali jadi dan angsung sempurna.

  4. Akal pulas tak kalah: orang yang berilmu takkan kalah dalam perbedatan.

  5. Berbilang dari esa, mengaji dari alif: kerjakanlah sesuatu secara beraturan/sistematis sesuai aturan yang ada.

  6. Berjalan hingga ke batas, berlayar hingga ke pulau: segala perjuangan hendaknya mesti hingga ke maksudnya.

  7. Di ganjal bagai memengat: hendaknya jangan sering-sering berkata dengan asal.

  8. Ingat sebelum kena, ingat sebelum habis: ikhtiar mesti dijalankan sebelum kita tidak sanggup lagi berikhtiar.

  9. Ikan di laut, asam di gunung, bertemu dalam belanga: kalau memang berjodoh, pastilah nani akan ditemukan meskipun masing-masing tengah tinggal berjauhan.

  10. Ikut hati mati, ikut mata buta: kalau kita selalu mengikuti hawa nafsu, maka hidup kita akan celaka.

  11. Kalah jadi abu, menang jadi arang: pertengkaran tidak akan menguntungkan siapapun, malahan justru kedua pihak yang bertengkar akan mengalami kerugian.

  12. Laut mana yang tak berombak, bumi mana yang tak ditimpa hujan: bagaimana pun insan niscaya tidak akan luput dari salah dan dosa.

  13. Tangan mencencang, pundak memukul: barang siapa yang berbuat, maka dirinya mesti bertuanggjung jawab.

  14. Genggam bara api biar menjadi arang: lakukanlah sesuatu dengan penuh kesabaran biar sanggup meraih hasil yang maksimal.

  15. Air pun ada pasang surutnya: kehidupan terkadang berubah-ubah.

  16. Baik mata di rantau orang, jangan hingga berbuat salah: dikala berada di tanah perantauan, hindaknya kita selalu menjaga sopan santun dan sikap kita.

  17. Buat baik berpada-pada, buat salah jangan sekali: jangan berbuat baik secara berlebihan, namun jangan pula berbuat kejahatan.

  18. Batang kayu di hutan tak sama tinggi, sedangkan kayu di rimba bertinggi rendah: nasib setiap orang belum tentu sama satu dengan yang lainnya.

  19. Sungguhpun batang merdeka, ungat pucuk akan terlepas: janganlah kita terlena oleh kesenangan sesaat, tetapi kita juga mesti waspada terhadap ancaman yang bisa sdatang kapan saja.

  20. Seberat-berat badan, namun untung dilupakan jangan: sberat apapun cobaan yang sedang dihadapi, janganlah cepat mengalah alasannya niscaya ada hikmah dibaliknya.

  21. Belakang bendo pun kalau diasah akan tajam juga: orang bidih, asal mau belajar, niscaya akan menjadi anak yang pandai di masa depannya nanti.

  22. Benang jangan terputus, tepung jangan terserak: suatu dilema hendaknya diselesaikan dengan penuh perhitungan dan kebijaksanaan.


Demikianlah beberapa pola peribahasa hikmah beserta maknanya. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan bagi para pembaca sekalian, Baik itu mengenai peribahasa pada khususnya, maupun mengenai bahasa Indonesia pada umumnya.



Sumber https://dosenbahasa.com