Saturday, April 29, 2017

Inilah 5 Cara Menjaga Kualitas Air Yang Perlu Diketahui

Bagi beberapa kalangan yang tinggal di wilayah perkotaan, air bukanlah sesuatu yang sulit untuk ditemukan. Sebab sebagian besar masyarakat yang tinggal di perkotaan sudah memanfaatkan jasa pembuatan sumur pompa ataupun berlangganan air menyerupai PDAM. Bagi yang berlangganan air pada PDAM, mereka sudah tidak perlu khawatir dan juga mencurigai kualitas airnya. Air yang berasal dari PDAM sudah tentu melewati banyak sekali macam tahap penyaringan, pengolahan dan lain sebagainya sehingga air tersebut menjadi layak untuk dikonsumsi oleh manusia.


Lalu bagaimana dengan air yang berasal dari sumur? Sumber mata air yang berasal dari dalam tanah atau lebih dikenal dengan jenis air tanah, tentunya sudah mengalami proses filtrasi atau penyaringan secara alami. Seperti yang kita ketahui bila air tanah berasal dari rembesan air hujan ataupun sumber air terdekat menyerupai sungai yang masuk melewati pori – pori tanah hingga hingga pada lapisan kedap air, dan di sanalah tempat berkumpulnya air tanah. Air tanah sendiri terbagi menjadi 2 macam yaitu air tanah dangkal dan air tanah dalam. Perbedaan air tanah dangkal dan air tanah dalam terletak dari posisinya yaitu pada air tanah dangkal berada di kedalaman kurang lebih 15 meter dari permukaan tanah, sedangkan air tanah dalam gres sanggup ditemukan bila sudah berada di kedalaman lebih dari 40 meter.


Dari segi kualitas sudah tentu air tanah dalam memiliki kualitas yang sangat baik dibandingkan dengan air tanah dangkal. Namun demikian bukan berarti air tanah dangkal berkualitas buruk. Di tempat pedesaan banyak warganya memanfaatkan air tanah dangkal (sumur) untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Akan tetapi, tidak sedikit juga warga yang tinggal di perkotaan memanfaatkan sumber air tanah dangkal. Selama air tanah dangkal masih sesuai dan memenuhi parameter kualitas air.


Saat ini, sudah banyak warga khususnya yang tinggal di tempat perkotaan beralih memakai air PDAM daripada memanfaatkan air tanah atau sumur. Hal ini disebabkan lantaran air tanah sudah banyak yang tercemar sehingga kurang layak untuk dikonsumsi. Faktor yang menjadikan air tanah dangkal menjadi kurang layak yaitu lantaran letak dari air tanah dangkal cukup akrab dengan permukaan tanah. Sehingga gampang untuk tercemar materi – materi berbahaya yang ikut masuk ke dalam tanah meskipun sudah mengalami proses filtrasi oleh batuan mineral, namun itu saja tidak cukup dan air tetap saja tercemar. Lalu bagaimana cara menjaga kualitas air terutama air tanah dangkal. Berikut ini beberapa cara yang sanggup kita lakukan, antara lain:



  1. Tidak membuang sampah di sungai atau kanal air lainnya


Sungai juga sanggup dikatakan sebagai salah satu pola air tanah dangkal. Dahulu orang – orang banyak memanfaatkan sungai sebagai sumber air untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari alasannya yaitu kondisi sungai ketika itu sangatlah jernih, bebas dari materi berbahaya sehingga kondusif untuk dikonsumsi. Namun kini sudah banyak sungai – sungai yang tercemar akhir banyaknya orang membuang sampah ke sungai. Mereka beranggapan bila membuang sampah di sungai lebih mudah dan sampah cepat terbawa oleh arus. Tindakan tersebut tentu tidaklah benar. Membuang sampah di sungai sama saja dengan menciptakan kualitas air sungai menjadi menurun sehingga air tersebut tidak layak untuk dikonsumsi. Sehingga tidak heran bila ketika trend kemarau tiba, banyak orang akan kesulitan untuk mendapat air bersih, dan ketika trend hujan tiba, air di sungai meluap hingga menjadikan banjir.



  1. Mengurangi penggunaan produk berbahan kimia berbahaya


Segala macam materi kimia yang tidak sesuai dengan standar penggunaan tentu sangatlah berbahaya. Salah satu materi kimia yang terbukti sanggup mengurangi kualitas air yaitu berasal dari detergen. Sabun yang dihasilkan dari deterjen ketika mencuci pakaian mengandung banyak materi kimia berbahaya. Saat kita membuang limbah cucian, sebagian air tersebut ada yang masuk kembali ke dalam tanah dan tertampung pada lapisan kedap air sebagai air tanah dangkal. Bayangkan bila air tanah dangkal tersebut tercemar atau tercemar oleh materi kimia yang berasal dari detergen, sudah tentu kualitas air tanah menjadi berkurang (Baca: Pencemaran Air Tanah). Bukan berarti kita dihentikan mencuci memakai detergen, sebaiknya gunakan detergen secukupnya saja dan jangan lupa untuk gunakan detergen yang ramah lingkungan.



  1. Hindari pembuangan materi kimia sembarangan


Bahan kimia tidak hanya berasal dari detergen saja, namun juga sanggup berasal dari minyak, oli, sisa pembuangan limbah pabrik, cat dan masih banyak lainnya. Jika dibiarkan begitu saja, sumber air menjadi tercemar dan tidak menutup kemungkinan sanggup menjadikan keracunan ketika dikonsumsi oleh manusia. Ada baiknya bila lakukan pengolahan terlebih dahulu sebelum dibuang ke dalam sungai atau bahari terutama bagi para pelaku industri menyerupai pabrik. Bagi rumah tangga, ada baiknya tidak membuang materi – materi kimia berbahaya tersebut akrab dengan sumber air semoga tidak tercemar dan kondusif untuk dikonsumsi nantinya (Baca: Pengolahan Limbah Rumah Tangga).



  1. Gunakan air higienis secara bijaksana


Air memang sangat penting bagi keberlangsungan hidup semua makhluk hidup di Planet Bumi. Namun, sebagai insan sebaiknya kita harus manfaatkan air higienis yang ada secara bijak dan gunakan sesuai dengan kebutuhan. Ada banyak cara untuk menyelamatkan persediaan air higienis yang tersedia salah satu yang paling sederhana yaitu dengan mematikan keran ketika kolam penampungan sudah terisi penuh.



  1. Menjaga jarak tangki septic (septic tank) dengan sumber air


Secara umum jarak yang dianjurkan dalam menciptakan sumber air dengan tangki septic yaitu 10 meter. Hal ini bertujuan semoga air sumur tidak gampang tercemar oleh air yang berasal dari tangki septic. Namun, pada kenyataannya jarak tersebut tidaklah ideal bila diterapkan di tempat perkotaan. Permasalahan tersebut sanggup diatasi dengan mengetahui terlebih dahulu arah ajaran air tanah, bila sudah mengetahuinya maka posisikan tangki septic dengan tidak mengarah ke sumur atau harus sebaliknya. Akan lebih baik lagi bila arah ajaran air tanah berasal dari sumur menuju ke arah tangki septic.


Itulah tadi beberapa cara yang sanggup dilakukan untuk menjaga kualitas air. Semoga sanggup menginspirasi dan menambah pengetahuan kalian.


 






Sumber aciknadzirah.blogspot.com