Thursday, April 27, 2017

√ Pengertian, Contoh, Pengukuran, Faktor Dan Jenis Inteligensi


Pengertian, Contoh, Pengukuran, Faktor dan Jenis Inteligensi – Dalam masyarakat khususnya di dalam dunia pendidikan serta pembelajaran, kata Inteligensi sudah sangat erat untuk didengar.





Hal tersebut sanggup disebabkan lantaran pendidikan di tempuh oleh anak dengan bermacam-macam kemampuan Inteligensi. Untuk mencapai suatu tujuan maka diharapkan pemahaman yang tepat.





Karena mempunyai beberapa kemampuan, maka insan sanggup mempertahankan kelangsungan hidupnya dan sanggup menyebarkan diri. Kemampuan tersebut sanggup dibagi lagi menjadi duda yaitu kemampuan potensial dan kecakapan konkret yang mana kedua kecakapan tersebut diwariskan dari kedua orang tua.





Baca juga: Disorganisasi keluarga





 Dalam masyarakat khususnya di dalam dunia pendidikan serta pembelajaran √ Pengertian, Contoh, Pengukuran, Faktor dan Jenis Inteligensi




Pengertian,
Contoh, Pengukuran, Faktor serta Jenis Inteligensi





Konsensus
terkait arti dari Inteligensi hampir tidak mungkin, ini lantaran para hebat belum
menyepakati mengenai aneka macam hal yang berkaitan dengan Inteligensi. Di dalam
hal definisi, maka akan banyak bermunculan definisi yang dikemukakan oleh para
ahli dengan aneka macam macam perbedaan.





Menurut
Thornburg dalam Purwanto (2010 : 478)





“Inteligensi yaitu ukuran bagaimana individu berperilaku. Inteligensi diukur dengan sikap individu, interaksi interpersonal dan prestasi. Inteligensi sanggup di definisikan dangan bermacam-macam cara: (1) kemampuan berpikir abstrak, (2) kemampuan mempertimbangkan, memahami dan menalar, (3) kemampuan mengikuti keadaan dengan lingkungan, dan (4) kemampuan total individu untuk bertindak dengan sengaja dan secara rasional dalam lingkungan”.





Contoh Intelegensi





Contoh dari suatu Inteligensi yaitu apabila seorang anak mengamati suatu lingkungan contohnya sebuah kebun binatang, maka itu hanyalah sebuah persepsi.





Akan tetapi apabila anak tersebut mulai mengelompokkan jenis hewan yang ada, menghitung, serta membandingkan antar binatang yang ada pada kebun binatang tersebut, maka yang anak lakukan sudah termasuk perbuatan yang berInteligensi.





Untuk
mengukur suatu tingkatan Inteligensi sanggup dilakukan dengan melaksanakan evaluasi,
dengan melaksanakan penilaian itu artinya memilih nilai bahan serta metode guna
mencapai tujuan tertentu. Penilaian yang bersifat kualitataif maupun
kuantitatif dimanfaatkan untuk mengetahui sejauh mana bahan serta metode
tertentu yang dikuasai.





Untuk melaksanakan penilaian harus menurut bukti internal ibarat penilaian yang didasarkan atas logika, sedangkan penilaian menurut bukti eksternal ibarat mengevaluasi bahan menurut kriteria yang ditetapkan atau diingat.





Faktor Yang Mempengaruhi Intelegensi





Inteligensi
sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor ibarat kognitif seperti:





1.
Mengingat, proses mengingat yaitu mengambil pengetahuan dari memori jangka
panjang.





2.
Memahami, proses kognitif dalam tingkatan pemahaman ibarat menafsirkan,
mengkalsifikasikan, menunjukkan contoh, menyimpulkan, membandingkan, serta
menjelaskan.





3.
Mengaplikasikan, dalam hal ini melibatkan penggunaan mekanisme tertentu untuk
menyelesaikan masalah.





4.
Menganalisis, mencakup proses kognitif membedakan, mengatribusikan, dan
mengorganisi





5.
Mengevaluasi, sanggup diartikan dalam menciptakan keputusan harus menurut standar
dan kriteria tertentu.





6. Mencipta, dalam proses mencipta, melibatkan proses penyusunan elemen menjadi sebuah keseluruhan yang koheren.





Baca juga: Sistem saraf sadar





Jenis atau Macam – Macam Intelegnsi





Selain
faktor-faktor yang sanggup memengaruhi Inteligensi, terdapat pula beberapa jenis Inteligensi
seperti:





1.
Kecerdasan Intelektual (IQ), kecerdasan intelektual yaitu suatu konsep yang
sulit untuk di definisikan. Secara umum dirumuskan dalam tiga klasifikasi
seperti kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan, kemampuan mencar ilmu dan
berpikir secara abnormal dan memakai simbol serta konsep.





2.
Kecerdasan Emosi, kecerdasan emosional mengacu pada kemampuan seseorang dalam
mengenali perasaannya sendiri. Kemampuan mengelola emosi didasarkan pada lima
komponen ibarat mengenali emosi, mengelola emosi, motivasi diri sendiri,
mengenali emosi orang lain, dan sanggup membina hubungan.





3.
Kecerdasan Bahasa, seiring bertambahnya usia seseorang, maka perkembangan
bahasa terus berlanjut, perbendaharaan kosa kata terus meningkat, dan
penggunaan kalimat semakin kompleks.





4.
Kecerdasan Sosial, dalam perkembangannya sesorang akan mempunyai korelasi dengan
teman sebaya atau keluarga bahkan masyarakat umum yang semakin banyak.





Daftar Pustaka:





Anderson, Lorin W dan David R. K. Translator (Agung Prihantoro). (2017). Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.





Desmita. (2006). Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.





Purwanto. (2010). “Inteligensi: Konsep dan Pengukurannya”. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, vol. 16, Nomor 4. (Juli). Surakarta.



Sumber https://www.siswapedia.com