Tuesday, April 25, 2017

√ Skala Likert, Metode Penelitian Survey, Lengkap Dengan Contoh, Perhitungan Data Dan Rumus

Skala likert adalah skala dalam penelitian yang dipakai untuk menilai persepsi, perilaku dan pendapat. Skala ini sangat sering dipakai dalam setiap penelitian atau survey, biasanya dibentuk dalam bentuk beberapa pernyataan atau angket yang ditujukan untuk menilai tingkat persetujuan dari responden terhadapat sesuatu yang ingin dinilai. Skala likert diciptakan oleh Rensis likert yang merupakan spesialis psikologi sosial berkebangsaan Amerika.


Pernyataan atau pertanyaan yang terdapat dalam skala likert ini disebut dengan variabel penelitian yang ditetapkan secara spesifik oleh peneliti. Dalam setiap variabel peneliti biasa menyediakan pilihan sebagai bentuk tanggapan dari pernyataan yang telah disediakan, basanya jumlah pernyataan untuk setiap variabel disediakan 5 bentuk pernyataan, Contoh : Sangat oke (SS), Setuju (S), Ragu - ragu (RR), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Namun untuk pernyataan dalam skala likert ini tidak harus 5 sanggup juga 7 ataupun 9 penyataan untuk setiap variabel.

Beberapa langkah mekanisme yang harus dilakukan peneliti dalam menciptakan skala likert, (Nazir M. “Metode Penelitian”, tahun 2005). antara lain:
  1. Peneliti mengumpulkan item-item yang cukup banyak, relevant dengan duduk kasus yang sedang diteliti, dan terdiri dari item yang cukup terang disukai dan tidak disukai.
  2. Kemudian item-item itu dicoba kepada sekelompok responden yang cukup representatif dari populasi yang ingin diteliti.
  3. Menyusun blue print untuk memandu penyusunan alat ukur menyerupai indikator yang secara teortitis-logus memberi kontroibusi yang lebih besar harus diberikan dengan pertanyaan yang lebih banyak.
  4. Responden di atas diminta untuk mengecek tiap item, apakah ia menyenangi (+) atau tidak menyukainya (-). Respons tersebut dikumpulkan dan jawaban yang menawarkan indikasi menyenangi diberi skor tertinggi. Tidak ada duduk kasus untuk menawarkan angka 5 untuk yang tertinggi dan skor 1 untuk yang terendah atau sebaliknya. Yang penting yaitu konsistensi dari arah perilaku yang diperlihatkan. Demikian juga apakah jawaban “setuju” atau “tidak setuju” disebut yang disenangi, tergantung dari isi pertanyaan dan isi dari item-item yang disusun.
  5. Total skor dari masing-masing individu yaitu penjumlahan dari skor masing-masing item dari individu tersebut.
  6. Respon dianalisis untuk mengetahui item-item mana yang sangat konkret batasan antara skor tinggi dan skor rendah dalam skala total. Misalnya, responden pada upper 25% dan lower 25% dianalisis untuk melihat hingga berapa jauh tiap item dalam kelompok ini berbeda. Item-item yang tidak memperlihatkan beda yang nyata, apakah masuk dalam skortinggi atau rendah juga dibuang untuk mempertahankan konsistensi internal dari pertanyaan.
  7. Setelah item di uji coba kepada responden, kemudian diuji tingkat validitas dan reabilitas dari item-item tersebut. Validitas yaitu suatu ukuran yang memperlihatkan tingkatan kevalidan suatu instrumen sedangkan reliabilitas merupakan evaluasi tingkat konsistensi terhadap hasil pengukuran bila dilakukan multiple measurement pada sebuah variabel suatu alat ukur dikatakan reliabel kalau alat ukur tidak berubah.
Nah Agar nantinya sanggup dilakukan evaluasi skala likert maka setiap pernyataan harus diberikan nilai, pola :
  • Sangat oke (SS) nilai 5
  • Setuju (S) nilai 4
  • Ragu - ragu (RR) nilai 3
  • Tidak Setuju (TS) nilai 2
  • Sangat Tidak Setuju (STS) nilai 1
Untuk sanggup menilai hasil penelitian dengan memakai skala likert, ada beberapa rumus yang akan kita gunakan nanti untuk mendapat jawaban dari hasil penelitian.

Rumus - rumus Dalam Skala likert.

1. Menghitung total score.

Total score merupakan hasil yang kita sanggup beberapa responden yang kita survey memakai skala likert, Adapun rumusnya sebagai berikut.
Ket :

  • T = jumlah responden yang memilih
  • Pn = Nilai pernyataan yang dipilih.
2. Score tertinggi dan terendah

Score tertinggi
Ket :

  • Y = Score tertinggi
  • Nt = Nilai pernyataan tertinggi
  • Js = Jumlag seluruh Responden
Score terendah
Ket : X = Score terendah
Nr = Nilai Pernyataan terendah
Js = Jumlah seluruh responden

Score tertinggi merupakan sebuah nilai tertinggi atau "sangat setuju"yang didapatkan dari pernyataan terhadap sebuah variabel terhadap banyaknya responden yang diteliti, Sedangakan score terendah merupakan nilai terendah atau "sangat tidak setuju" yang didapatkan dari pernyataan terhadap banyaknya responden. Untuk menghitungnya silahkan gunakan pola berikut :

3. Interval Score.

Interval score skala likert merupakan kriteria hasil yang berfungsi untuk menyimpulkan suatu hasil penelitian yang akan kita dapatkan nantinya, yang dihitung dengan rumus berikut :

Ket : 
  • I = Interval
  • 100 = Ketetapan dalam persentase
  • Jp = Jumlah pernyataan yang di sediakan untuk setiap variabel
4. Persentase indeks 

Persentase indeks merupakan hasil yang kita dapatkan dari penelitian, dan dijadikan jawaban sebagai tingkat persetujuan responden terhadap suatu produk yang kita nilai dan dilakukan riset atau survey dengan memakai skala likert ini, sanggup dihitung dengan rumus berikut :

Ket :

  • Indexs% = hasil jawaban survey
  • Total score = total score yang didapatkan
  • Y = Score tertinggi
[Download] Rumus Skala Likert

Untuk lebih jelasnya berikut kami berikan pola sebuah penelitian dengan skala likert memakai 1 variabel dan 5 pernyataan.

Contoh survey skala likert dan perhitungannya

Survey sebuah toko terkait produknya, dilakukan survey terhadap 50 responden dengan memakai skala likert adapaun variabel dan pernyataan sebagai berikut :

Contoh Variabel Skala Likert

Note : 
  • Sangat baik (SB) diberi nilai 5
  • Baik (B) diberi nilai 4
  • Cukup (C) diberi nilai 3
  • Tidak Baik (TB) diberi nilai 2
  • Sangat Tidak Baik (STB) diberi nilai 1
Nah misalkan menurut variabel diatas, didapatkan data sebagai berikut :
  • 20 Orang menjawan sangat baik (SB)
  • 10 Orang Menjawab baik (B)
  • 5 Orang menjawab cukup (C)
  • 5 Orang menjawab tidak baik (TB)
  • 10 Orang menjawab sangat tidak baik (STB)
Berdasarkan data diatas sanggup kita tarik kesimpulan dengan dua cara 

1. Menyimpulkan langsung.

menurut data yang didapatkan sebanyak 60% (20 orang menjawab sangat baik (SB) dan 10 orang menjawab baik (B). dari hasil tersebut sanggup disimpulkan bahwa dominan responden menyatakan produk sepatu yaitu berkualitas baik.

2. Hitung dengan Rumus.

Total Score

  • Responden menjawab sangat baik (SB) (5) = 20 x 5 = 100
  • Responden Menjawab baik (B) (4) = 10 x 4 = 40
  • Responden menjawab cukup (C) (3) = 5 x 3 = 15
  • Responden menjawab tidak baik (TB) (2) 5 x 2 = 10
  • Responden menjawab sangat tidak baik (STB) 10 x 1 = 10
  • Sehingga total score didapat dengan menjumlahkan seluruhnya = 175
Score tertinggi dan terendah

Y = 5 x 50 = 250
Sehingga diperoleh score tertinggi = 250
X = 1 x 50 = 50
Sehingga diperoleh score terendah = 50

Interval
I = 100/5 = 20
Sehingga diperoleh Interval 20.

Berdasarkan Interval yang didapat diatas sehingga sanggup diinterpretasikan kriteria menurut score sebagai berikut :
  • Score 0% – 20% = Sangat (tidak baik/buruk/kurang sekali)
  • Score 21% – 40%  = Tidak baik / Kurang baik)
  • Score 41% – 60%  = Cukup / Netral
  • Score 61% – 80%  = (Setuju/Baik/suka)
  • Score 81% – 100% = Sangat (setuju/Baik/Suka)
Persentase Index

Index% = 175 / 250 x 100 = 70 %, Berdasarkan hasil tersebut sehingga sanggup disimpulkan bahwa produk yang dilakukan survey yaitu "Baik".


Kelebihan Skala LIkert
  • Mudah dibentuk dan di terapkan.
  • Skala Likert lebih gampang membuatnya dibanding lain sepertti skala Thurstone.
  • Terdapat kebebasan dalam memasukan pertanyaan- pertanyaan, asalkan sesuai dengan konteks permasalahan yang diteliti.
  • Jawaban suatu item sanggup berupa alternative, sehingga informasi mengenai item tersebut diperjelas.
  • Reliabilitas pengukuran sanggup diperoleh dengan jumlah item tersebut diperjelas.
  • Karena jangka responsi yang lebih besar menciptakan skala Likert sanggup menawarkan keterangan yang lebih terang dan konkret ihwal pendapatan atau perilaku responden ihwal gosip yang dipertanyakan.
Kelemahan Skala Likert
  • Skala Likert hanya sanggup mengurutkan individu dalam skala, tetapi tidak sanggup membandingkan berapa kali satu individu lebih baik dari individu yang lain. Hal ini alasannya yaitu ukuran yang dipakai yaitu ukuran ordinal.
  • Kadang kala total skor dari individu tidak menawarkan arti yang jelas, alasannya yaitu banyak pola respons terhadap beberapa item akan menawarkan skor yang sama. Adanya kelemahan di atas bersama-sama sanggup dipikirkan sebagai error dari respons yang terjadi.

Sumber http://bangsalsehat.blogspot.com