Thursday, September 21, 2017

√ Askep Diabetes Melitus

DIABETES MELLITUS

A.    Pengertian
Diabetes Melllitus yaitu suatu kumpulan tanda-tanda yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh lantaran adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akhir kekurangan insulin baik otoriter maupun relatif (Arjatmo, 2002).
Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. (Brunner dan Suddarth, 2002).
Makara sanggup disimpulkan bahwa diabetes yaitu kelainan dimana kadar glukosa/gula dalam darah lebih dari 120 mg/dl yang diakibatkan kurangnya insulin atau kelainan pada organ pembentuk insulin

B.     Klasifikasi
Klasifikasi diabetes mellitus sebagai berikut :
  1. Tipe I : Diabetes mellitus tergantung insulin (IDDM)
  2. Tipe II : Diabetes mellitus tidak tergantung insulin (NIDDM)
  3. Diabetes mellitus yang berafiliasi dengan keadaan atau sindrom lainnya
  4. Diabetes mellitus gestasional (GDM)

C.    Penyebab
1. Diabetes tipe I:
a.       Faktor genetik
Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu sendiri; tetapi mewarisi suatu predisposisi atau kecenderungan genetik ke arah terjadinya DM tipe I. Kecenderungan genetik ini ditemukan pada individu yang mempunyai tipe antigen HLA.
b.      Faktor-faktor imunologi
Adanya respons otoimun yang merupakan respons gila dimana antibodi terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang dianggapnya seakan-akan sebagai jaringan asing. Yaitu otoantibodi terhadap sel-sel pulau Langerhans dan insulin endogen.
c.       Faktor lingkungan
Virus atau toksin tertentu sanggup memicu proses otoimun yang menjadikan destruksi selbeta.

2. Diabetes Tipe II
Mekanisme yang sempurna yang menimbulkan resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin pada diabetes tipe II masih belum diketahui. Faktor genetik memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi insulin.
Faktor-faktor resiko :
a.       Usia (resistensi insulin cenderung meningkat pada usia di atas 65 th)
b.      Obesitas
c.       Riwayat keluarga

D.     Tanda dan Gejala
Keluhan umum pasien DM menyerupai poliuria, polidipsia, polifagia pada DM umumnya tidak ada. Sebaliknya yang sering mengganggu pasien yaitu keluhan akhir komplikasi degeneratif kronik pada pembuluh darah dan saraf. Pada DM lansia terdapat perubahan patofisiologi akhir proses menua, sehingga citra klinisnya bervariasi dari kasus tanpa tanda-tanda hingga kasus dengan komplikasi yang luas. Keluhan yang sering muncul yaitu adanya gangguan penglihatan lantaran katarak, rasa kesemutan pada tungkai serta kelemahan otot (neuropati perifer) dan luka pada tungkai yang sukar sembuh dengan pengobatan lazim.
Menurut Supartondo, gejala-gejala akhir DM pada usia lanjut yang sering ditemukan yaitu :
1.     Katarak
2.     Glaukoma
3.     Retinopati
4.     Gatal seluruh badan
5.     Pruritus Vulvae
6.     Infeksi kuman kulit
7.     Infeksi jamur di kulit
8.     Dermatopati
9.     Neuropati perifer
10. Neuropati viseral
11. Amiotropi
12. Ulkus Neurotropik
13. Penyakit ginjal
14. Penyakit pembuluh darah perifer
15. Penyakit koroner
16. Penyakit pembuluh darah otak
17. Hipertensi

E.     Pemeriksaan Penunjang
  1. Glukosa darah sewaktu
  2. Kadar glukosa darah puasa
  3. Tes toleransi glukosa
Kadar darah sewaktu dan puasa sebagai patokan penyaring diagnosis DM (mg/dl)

Bukan DM
Belum niscaya DM
DM
Kadar glukosa darah sewaktu
-          Plasma vena
-          Darah kapiler
Kadar glukosa darah puasa
-          Plasma vena
-          Darah kapiler

< 100
<80

<110
<90

100-200
80-200

110-120
90-110

>200
>200

>126
>110
Kriteria diagnostik WHO untuk diabetes mellitus pada sedikitnya 2 kali investigasi :
1.      Glukosa plasma sewaktu >200 mg/dl (11,1 mmol/L)
2.      Glukosa plasma puasa >140 mg/dl (7,8 mmol/L)
3.      Glukosa plasma dari sampel yang diambil 2 jam lalu setelah mengkonsumsi 75 gr karbohidrat (2 jam post prandial (pp) > 200 mg/dl

F.      Penatalaksanaan
Tujuan utama terapi diabetes mellitus yaitu mencoba menormalkan acara insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya untuk mengurangi komplikasi vaskuler serta neuropati. Tujuan terapeutik pada setiap tipe diabetes yaitu mencapai kadar glukosa darah normal.
Ada 5 komponen dalam penatalaksanaan diabetes :
1.      Diet
2.      Latihan
3.      Pemantauan
4.      Terapi (jika diperlukan)
5.      Pendidikan



DAFTAR PUSTAKA

Smeltzer, Suzanne C, Brenda G bare, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth Edisi 8 Vol 2 alih bahasa H. Y. Kuncara, Andry Hartono, Monica Ester, Yasmin asih, Jakarta : EGC, 2002.

Ikram, Ainal,  Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam : Diabetes Mellitus Pada Usia Lanjut jilid I Edisi ketiga, Jakarta : FKUI, 1996.

Arjatmo Tjokronegoro. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu.Cet 2. Jakarta : Balai Penerbit FKUI, 2002

Sumber http://macrofag.blogspot.com