Monday, November 13, 2017

Dinamika Perubahan Atmosfer Dan Dampaknya Bagi Kehidupan (Paling Lengkap)

Bumi kita ini dilapisi oleh sebuah lapisan yang sanggup menangkalnya dari radiasi sinar ultraviolet. Lapisan tersebut yang kita kenal sebagai lapisan Ozon (O₃). Di mana lapisan Ozon (O₃) ini sebagai kepingan dari lapisan udara yang menyelebungi bumi yang disebut sebagai lapisan atmosfer. Atmosfer berasal dari kata atmos, yang berarti uap dan spaira yang berarti bola.


Beberapa unsur gas mayoritas yang terdapat dalam atmosfer antara lain:



  • Nitrogen (N₂), sebanyak 78,8%

  • Oksigen (O₂), sebanyak 20,95%

  • Argon (Ar), sebanyak 0,95%

  • Karbondioksida (CO₂), sebanyak 0,034%


Fungsi lapisan Ozon (O₃) cukup penting. Namun, dikala ini lapisan yang melindungi bumi kita dari radiasi sinar ultraviolet tersebut semakin menipis. Hal ini disebabkan oleh imbas CFC (Cloro Fluoro Carbon) dan CO₂ akhir dari polusi udara di bumi. CFC sendiri merupakan suatu senyawa organik yang mengandung karbon, klorin, dan fluorin. CFC juga dikenal sebagai DuPont Freon.  


Beberapa istilah akhir penipisan lapisan Ozon (O₃), seperti:



  • Greenhouse gasses

  • Greenhouse effect

  • Global Warming


1. Greenhouse Gasses


Bumi kita ini dilapisi oleh sebuah lapisan yang sanggup menangkalnya dari radiasi sinar ultr Dinamika Perubahan Atmosfer dan Dampaknya Bagi Kehidupan (Paling Lengkap)Manfaat atmosfer untuk bumi sangatlah penting. Greenhouse gasses atau gas rumah beling merupakan istilah untuk gas-gas yang ada di atmosfer yang mengakibatkan imbas rumah beling (greenhouse effect). Selubung gas yang terdapat di lapisan troposfer dengan ketinggian sekitar 7 – 16 km di atas permukaan bumi ini antara lain terdiri dari Karbondioksida (CO₂), Metana (CH₄), Nitrous oksida (N₂O), Hydrofluorokarbon (HFC), Perfluorokarbon (PFC), dan Sulfur heksaflorida (SF₆).


Gas-gas tersebut bergotong-royong muncul secara alami di lingkungan kita. Namun, gas ini juga sanggup timbul akhir acara manusia. Gas rumah beling yang muncul secara alami di lingkungan ialah CO₂ dan CH₄. Sedangkan gas yang dihasilkan oleh acara insan menyerupai CO₂ dari proses pembakaran materi bakar fosil, NO₂ dari acara pertanian dan industri, serta CFC, HFC, dan PFC hasil dari proses industri dan konsumen.


Gas rumah beling yang paling banyak ialah uap air, di mana ia mencapai atmosfer akhir dari penguapan air laut, danau, ataupun sungai. Lalu, gas terbanyak kedua ialah CO₂, di mana ia sanggup timbul akhir banyak sekali proses menyerupai letusan vulkanik, pernafasan insan dan hewan, serta pembakaran material organik (seperti tumbuhan). CO₂ sendiri sanggup berkurang lantaran terserap oleh lautan dan juga diserap tumbuhan untuk proses fotosintesa, di mana tumbuhan akan mengambil atom karbonnya dan melepaskan oksigen ke udara.     


Umur gas buang di atmosfer sekitar:





















































GasSumber antropogenik utamaWaktu residuUmur (tahun)
Karbon monoksida (CO)Pembakaran materi bakar fosil dan biomasBulanan 0.4
Karbondioksida (CO₂)Pembakaran materi bakar fosil dan pembabatan hutan100 tahunan7
Metana (CH₄)Penanaman padi, peternakan, tumbuhan produksi materi bakar fosil10 tahunan11
Mono nitrogen (NOₓ)Pembakaran materi bakar fosil dan biomasHarian***
Nitrogen dioksida (NO₂)Pemupukan Nitrogen, pembabatan hutan, pembakaran biomas170 tahunan 150
Sulfur dioksida (SO₂)Pembakaran materi bakar fosil dan emisi materi bakarHarian – mingguan***
Kloro Fluoro Carbon (CFC)Semprotan, aerosol, pendingin, busa60 – 100 tahun8 – 110

2. Greenhouse Effect


Greenhouse effect atau efek rumah kaca merupakan istilah yang dipakai untuk menjelaskan keadaan meningkatnya suhu udara di permukaan bumi. Kenaikan suhu ini akhir terus meningkatnya konsentrasi CO₂ dan gas-gas rumah beling lainnya menyerupai yang telah disebutkan di atas.


Proses terjadinya efek rumah kaca ialah sebagai berikut:



  • Sinar matahari menciptakan air maritim dan daratan menjadi semakin panas

  • Permukaan bumi yang memanas lalu meradiasi panas dalam bentuk sinar inframerah ke ruang angkasa

  • Sebagian sinar inframerah tersebut diserap oleh gas-gas rumah beling yang terdapat di atmosfer

  • Panas menjadi terperangkap dan tidak sanggup lepas ke ruang angkasa sehingga suhu di permukaan bumi terus naik


Suhu di permukaan bumi normalnya ialah 33⁰C. Suhu ini lebih rendah dibandingkan suhu kini akhir dari efek rumah kaca. Di mana suhu permukaan bumi dikala ini terus mengalami kenaikan global sekitar 0.74⁰C ± 0.18⁰C. Suhu ini diprediksi akan terus meningkat antara 1.1⁰C sampai 6.4⁰C pada periode sampai tahun 2100. 


Kadar alami dari CO₂ di atmosfer bergotong-royong dikendalikan oleh interaksi yang berlangsung antara atmosfer, lautan, dan biospher. Siklus ini disebut sebagai daur geokimia karbon. Namun, acara insan yang melepaskan karbon berlebihan telah mengganggu siklus tersebut yang menjadikan kadar CO₂ di atmosfer semakin tinggi. Inilah yang karenanya meningkatkan efek rumah kaca.


3. Global Warming


Global warming atau pemanasan global ialah kondisi di mana terjadi kecenderungan meningkatnya suhu udara di permukaan bumi dan juga lapisan atmosfer dari waktu ke waktu yang terjadi akhir imbas rumah beling (greenhouse effect).


Apabila emisi gas-gas rumah beling terus meningkat dengan laju peningkatan menyerupai kini ini, maka suhu udara akan terus mengalami kenaikan yang berkisar antara 3 – 5⁰C. Hal ini sanggup mengakibatkan perubahan iklim global.


Dampak dari peningkatan konsentrasi gas rumah beling antara lain:



  • Peningkatan radiasi gelombang panjang

  • Mempengaruhi variasi dan kecenderungan peningkatan suhu udara


Dampaknya terhadap kehidupan


Penipisan lapisan Ozon (O₃) yang mengakibatkan radiasi sinar ultraviolet turun ke bumi sanggup mengakibatkan bahaya, antara lain:



  • Berpengaruh jelek pada kesehatan manusia, menyerupai meningkatkan resiko kanker kulit dan katarak

  • Berdampak jelek pada kesehatan air dan ekosistem laut. Menipisnya lapisan Ozon (O₃) sanggup mempengaruhi plankton yang berakibat pada rantai masakan di laut

  • Mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan pangan tertentu

  • Pemanasan global, yang sanggup berakibat gunung-gunung es di kutub utara mencair dan meningkatkan permukaan air laut.

  • Perubahan cuaca yang tak menentu


Disadari atau tidak, acara manusialah yang mengakibatkan lapisan Ozon (O₃) semakin menipis dan bumi semakin panas. Karena itu, untuk menghindari dampak yang begitu besar pada kehidupan, dibutuhkan langkah konkrit dari kita sebagai manusia.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com