Terjadinya perbedaan waktu di banyak sekali kepingan bumi terjadi karena bumi mengalami suatu gerakan harian atau rutin yang disebut dengan rotasi bumi. Rotasi bumi ialah gerakan bumi berputar pada porosnya. Selain gerakan roatasi ada pula gerakan revolusi bumi yang berarti bumi berputar bergerak mengelilingi matahari. Rotasi dan revolusi sangat bersahabat dampaknya dengan kehidupan sehari- hari. Kita mencicipi pengaruh dari rotasi dan revolusi dalam kehidupan sehari- hari. Beberapa tumpuan dari pengaruh rotasi dan revolusi antara lain terjadinya siang dan malam, terjadinya gerakan semua harian dan tahunan matahari, terjadinya penanggalan Masehi dan lain sebagainya.
Berbicara mengenai pengaruh dari rotasi dan revolusi bumi, salah satu yang penting bagi kita ialah mengenai penanggalan. Penanggalan merupakan hal yang sangat penting bagi insan kaitannya dengan waktu. Bayangkan saja apabila kita tidak mempunyai tanggal, maka bagaimana kita akan mengatur waktu yang tidak terlihat atau abnormal ini? Hal ini tentu saja sangat tidak gampang bukan? Seiring dengan kemajuan pemikiran para ilmuwan, lantas ditemukanlah sistem penanggalan yang memecahkan duduk kasus waktu umat manusia. Penanggalan yang digunakan insan semenjak ribuan tahun yang kemudian sampai kini ini kita kenal dengan kalender Masehi. Sementara itu, umat Islam juga menemukan sistem penanggalannya sendiri sesudah Masehi, yang disebut dengan kalender Hijriyah. Nah, pada kesempatan kali ini ijinkanlah kami membahas sedikit mengenai penanggalan, yakni berdasarkan siklus peredaran bulan terhadap bumi atau yang sering disebut dengan kalender Hijriyah.
Sistem Penanggalan
Sebelum berkenalan dengan apa itu sistem penanggalan atau kalender hijriyah, kita akan mengetahui terlebih dahulu beberapa sistem penanggalan yang umum digunakan oleh masyarakat. Beberapa sistem penanggalan tersebut ialah Hijriyah (berdasarkan peredaran bulan atau lunar (qomariyah)), Masehi (berdasarkan peredaran matahari atau solar (syamsiyah)), Saka (berdasarkan peredaran luni- solar). Kalender- kalender tersebut mempunyai aliran masing- masing dan dimulai dari kejadian yang bersejarah berdasarkan kaumnya. Nah, ketika ini yang kita soroti ialah sistem penanggalan Hijriyah yang dilakukan oleh umat Islam.
Kalender Hijriyah
Kalender Hijriyah merupakan penanggalan yang dilakukan oleh umat Islam untuk menandai waktu- waktu penting dalam kaitannya dengan ibadah atau hari- hari penting lainnya. Kalender ini dinamakan kalender Hijriyah lantaran pada tahun pertama kalender ini dimulai pada tahun ketika terjadi kejadian hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah, yaitu pada tahun 622 Masehi. Namun penentuan kapan dimulainya tahun 1 Hijriyah gres dilakukan sekitar 6 tahun sesudah wafatnya Nabi Muhammad SAW atau 17 tahun sesudah hijrah, tepatnya ketika masa pemerintahan Umar bin Khattab. Meski demikian, sistem yang mendasari perhitungan dalam kalender Hijriyah ini telah ada semenjak zaman sebelum Islam. Kemudian sistem ini direvisi ketika tahun ke-9 sesudah Nabi Muhammad hijrah. Revisi ini dilakukan sesudah turunnya wahyu Allah yaitu Surah At- Taubah ayat 36-37 yang melarang penambahan hari atau interkalasi pada sistem penanggalan.
Bulan- bulan dalam Kalender Hijriyah
Kalender Hijriyah sama dengan kalender Masehi yang umum kita gunakan, yakni terdiri atas banyak sekali bulan. Bulan- bulan dalam kalender hijriyah ini tentunya berbeda nama dengan Masegi, dan jumlah harinya pun tidak ibarat Masehi. Kalender hijriyah berpatokan pada kegiatan bulan ataumacam fase bulan terhadap bumi. Jumlah bulan di kalender Hijriyah yakni 12 bulan, secara berurutan sebagai berikut:
- Muharram
- Safar
- Maulud
- Rabiul Awwal
- Rabiul Akhir
- Jumadil Awwal
- Jumadil Akhir
- Rajab
- Sya’ban
- Ramadhan
- Syawal
- Dzulko’dah
- Dzulhijjah
Itulah nama- nama bulan dalam kaender Hijriyah. Bulan- bulan tersebut mempunyai hari sesuai dengan siklus peredaran bulan sehingga jatuhnya akan berbeda pada tanggal Masehi antara tahun satu dengan tahun lainnya.
Sistem Penanggalan Hijriyah
Selama ini apakah kita mencermati bahwasannya tanggal- tanggal di Kalender Hijriyah tidak sama dengan tahun sebelumya. Misalnya saja ialah hari raya Idul Fitri tidak pernah jatuh pada tanggal yang sama dari tahun ke tahun. Atau misal puasa tahun ini lebih cepat tujuh hari dari pada puasa tahun lalu, dan sebagainya. Perbedaan ini seolah- oleh menyampaikan bahwa kalender Hijriyah lebih cepat daripada kalender Masehi yang umum kita gunakan, padahal kedua kalender ini sama- sama mempunyai 12 bulan.
Yang menjadi penyebab terjadinya perbedaan ini ialah bahwa kalender Hijriyah pergantian bulan gres selalu mengikuti atau berdasar pada kenampakan hilal (bulan sabit terkecil yang sanggup kita amati dengan mata telanjang). Mengapa harus bulan sabit terkecil? Ya lantaran kalender Hijriyah ialah penanggalan yang benar- benar memakai siklus sinodis bulan dalam sistem penanggalannya atau lunar calendar, berdasarkan peredaran bulan mengelilingi bumi, siklus dua fase bulan yang secara berurutan.
Jumlah Hari dalam Bulan-bulan Hijriyah
Satu bulan dalam kalender Hijriyah terdiri atas 29 sampai 30 hari. Hal ini sesuai dengan rata- rata siklus fase sinodis yakni 29,53 hari. Sehingga satu tahun Hijriyah ialah 12 x siklus sinodis bulan (yakni 354 hari 8 jam 48 menit 36 detik). Itulah sebabnya mengapa kalender Hijriyah rasa- rasanya lebih pendek sekitar 11 hari. Oleh lantaran itulah bulan- bulan dalam kaender Hijriyah juga tidak selalu jatuh pada trend yang sama. Bahkan pernah dalam satu tahun Masehi terdapat 2 kali tahun gres Hijriyah, yakni pada tahun 1943 M, pada waktu itu tahun gres Hijriyah jatuh pada tanggal 8 Januri dan 28 Desember 1943.
Selain itu, perbedaan juga terdapat pada penentuan tanggal atau hari baru. Dalam kalender Masehi, tanggal atau hari gres dimulai ketika ukul 00.00, sementara dalam kalender Hijryah penentuan tanggal atau hari gres dimulai ketika matahari terbenam dan akan berakhir ketika matahari terbenam pada malam berikutnya. Nah itulah yang menyebabkan terjadinya perbedaan antara kalender Hijriyah dan Masehi.
Oke, itulah beberapa point penting mengenai sistem penanggalan Hijriyah yang berdasar pada siklus bulan (qomariyah) dan juga beberapa perbedaan antara sistem penanggalan Hijriyah dan juga penanggalan Masehi. Kesimpulannya ialah kalender Hijriyah berdasar pada peredaran bulan terhadap planet Bumi sehingga seolah- olah lebih cepat daripada kalender Masehi. Semoga bermanfaat.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com