Saturday, February 3, 2018

√ Download Buku Ajaran Agenda Kewirausahaan Sma

Download Buku Pedoman Implementasi Program Kewirausahaan Sekolah Menengan Atas √ Download Buku Pedoman Program Kewirausahaan SMA

Download Buku Pedoman Implementasi Program Kewirausahaan SMA

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 perihal Sistem Pendidikan Nasional men- yatakan bahwa terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang berpengaruh dan ber- wibawa memberdayakan semua warga negara Indonesia berubah menjadi insan yang berkualitas sehingga bisa dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Hal itu ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No- mor 22 Tahun 2015 perihal Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2015-2019 yang dipakai sebagai pedoman tahunan dalam perencanaan dan pengendalian pembangunan pendidikan dan kebudayaan. Salah satu tujuan seni administrasi yang dimuat yakni Peningkatan Kepastian Akses Pendidikan Menengah yang Bermutu dan Relevan dengan Kebutuhan Masyarakat. Strategi tersebut difokuskan pada pen- guatan pelaku pendidikan yaitu siswa, guru, kepala sekolah, orangtua, dan pemimpin in- stitusi pendidikan dalam ekosistem pendidikan. Kebijakan itu diarahkan pada penguatan sikap yang berdikari dan berkepribadian.


Sekolah Menengah Atas yakni jenjang pendidikan menengah yang diran- cang untuk menyiapkan peserta didik melanjutkan ke pendidikan tinggi. Namun pada ke- nyataannya tidak semua lulusan Sekolah Menengah Atas melanjutkan ke pendidikan tinggi, dan tidak mempunyai keterampilan yang memadai untuk menghadapi tantangan hidup di masyarakat. Salah satu penyebabnya yakni kurangnya pengetahuan dan ket- erampilan dalam berwirausaha. Penyebabnya yakni contoh pikir yang berorientasi men- jadi pegawai atau pencari kerja yang harus diubah menjadi wirausahawan yang sanggup membuat lapangan kerja. Perilaku tersebut sangat diharapkan dalam meng- hadapi aneka macam perkembangan, tantangan, dan persaingan dalam era globalisasi.

Struktur Kurikulum 2013 Sekolah Menengan Atas memuat mata pelajaran Prakarya dan Kewirausa- haan yang memperlihatkan pemahaman dasar perihal kemampuan berwirausaha kepada peserta didik. Melalui pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan peserta didik sanggup mempelajari teori dan nilai-nilai kewirausahaan yang sanggup diaplikasikan dalam kehidu- pan konkret melalui praktik, baik yang terintegrasi dalam mata pelajaran maupun yang dilaksanakan diluar mata pelajaran atau kegiatan ekstrakurikuler. Oleh alasannya itu Pemerin- tah mencanangkan kegiatan Kewirausahaan di Sekolah Menengan Atas yang diharapkan sanggup mendorong peserta didik untuk menjadi kreatif dan mandiri, serta mulai tergerak dan berani membu- ka perjuangan sendiri.

Pedoman Implementasi Program Kewirausahaan di SMA disusun sebagai pedoman untuk memahami dan membuatkan kegiatan kewirausahaan di SMA. Kepada semua pihak yang berperan serta dalam penyusunan naskah ini diucapkan terimakasih. Saran dan masukan dari semua pihak sangat dibutuhkan untuk perbaikan dan penyem- purnaan pedoman ini.

A. Latar Belakang

Berdasarkan data Global Entrepreneurship Index (GEI) 2018, Indonesia termasuk ke dalam daftar 8 negara dengan penurunan skor GEI terbesar dibandingkan tahun sebelumnya. Hasil pengukuran ini didasarkan pada 14 pilar yang dikelompokkan ke da- lam 3 sub-index yaitu sikap kewirausahaan, kemampuan kewirausahaan, dan gagasan ke- wirausahaan. Termasuk di antara pilar tersebut yakni menangkap peluang (Pillar 1), ke- mampuan memulai (Pillar 2), penemuan produk (Pillar 10), dan penemuan proses (Pillar 11). Pada 2018, Indonesia berada di peringkat 94 yang masih di bawah beberapa negara ASEAN ibarat Singapura (27), Malaysia (58), Thailand (71), Filipina (84), dan Vietnam (87) (Acs et al., 2018).

Pemerintah telah berupaya untuk meningkatkan mutu sumberdaya insan yang lebih kreatif dan produktif. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 perihal Sistem Pen- didikan Nasional disebutkan bahwa tujuan pendidikan yakni mempersiapkan insan Indonesia untuk mempunyai kemampuan hidup sebagai pribadi dan warganegara yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta bisa berkontribusi pada kehidupan ber- masyarakat, berbangsa, bernegara dan peradaban dunia. Pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, Kemendikbud telah menjabarkannya melalu langkah strategis dalam im- plementasi Kurikulum 2013.

Tujuan Kurikulum 2013 akan lebih tercapai saat peserta didik mempunyai jiwa dan ketrampilan kewirausahaan, mereka akan menjadiwarganegara yang produktif, kreatif dan inovatif yang dilandasi nilai-nilai huruf bangsa dan bisa berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat. Rancangan Kurikulum 2013 merupakan implementasi kecaka- pan masa 21 atau diistilahkan dengan 4C (Critical Thinking, Creativity, Collaboration dan Communication). Integrasi capaian kemampuan tersebut dirumuskan terutama dalam mata pelajaran Kewirausahaan dalam Kurikulum 2013. Sejak tahun 2016, Direktorat Pem- binaan Sekolah Menengan Atas telah melaksanakan penguatan kegiatan kewirausahaan dengan memperlihatkan dana santunan untuk beberapa sekolah yang menyebar di 34 provinsi. Kemudian pada tahun 2018 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengan Atas telah melaksanakan penilaian dan super- vise pada sekolah tersebut.

Hasil supervisi pada sekolah pelaksana kegiatan kewirausahaan dan akseptor dana santunan kegiatan kewirausahaan yang dilakukan pada tahun 2018 menun- jukkan hasil sebanyak 97,14% peserta didik sudah memperlihatkan kreativitasnya dengan memakai kearifan budaya lokal, hanya 2,86% peserta didik yang ha- rus diberikan training dalam meningkatkan kreativitas. Hal ini memperlihatkan adanya potensi besar dari kegiatan kewirausahaan di sekolah bagi pengembangan jiwa kewirausahaan peserta didik. Permasa- lahan tersebut cukup beragam, mulai dari sekolah yang belum siap menjalankan pro- gram, tidak mengoptimalkan potensi lokal, terlalu berorientasi pada produk. Atas dasar hasil supervisi tersebut, pelaksanaan kegiatan kewirausahaan perlu dioptimalkan dan dilakukan penyempurnaan, baik dalam proses penentuan pienerima santunan maupun pelaksanaan kegiatan kewirausahaan.

Proses pengembangan kewirausahaan dilaksanakan dengan berbasis provinsi wilayah dan memperkuat kerja sama ekosistem Asosiasi, Bisnis, Komunitas, Pemerintah dan Media (ABCGM). Selanjutnya pendidikan kegiatan kewirausahaan memperkenalkan pola-pola berpikir wirausaha dan perencanaan bisnis.

B. Tujuan

Program kewirausahaan dimaksudkan sebagai salah satu upaya memberi bekal kepada peserta didik biar mereka memahami konsep kewirausahaan, mempunyai karak- ter wirausaha, bisa memanfaatkan peluang, dan mendapat pengalaman pribadi berwirausaha, serta terbentuknya lingkungan sekolah yang berwawasan kewirausahaan.

Selanjutnya kegiatan Kewirausahaan di Sekolah Menengan Atas yakni sekolah yang diharapkan sanggup berperan dalam membuatkan dan membudayakan nilai-nilai kewirausahaan dengan tujuan antara lain:

1. Meningkatkan daya inisiatif sekolah untuk membuatkan kegiatan kewirausahaan;
2. Memperkuat pendidikan huruf peserta didik melalui kegiatan kewirausahaan di SMA;
3. Memperkuat aspek kreatifitas dan literasi dalam ber wirausaha
4. Mendorong sekolah untuk membuatkan pribadi peserta didik yang mempunyai kar- akter wirausaha.
5. Mengoptimalkan pendayagunaan potensi sumberdaya sekolah, keunggulan lokal dan masyarakat untuk meningkatkan mutu pendidikan kewirausahaan;
6. Mendorong sekolah untuk menjalin kemitraan dengan ekosistem ABCGM dalam membuatkan kegiatan kewirausahaan.
7. Mengembangkan praktik-praktik terbaik penyelenggaraan kegiatan kewirausahaan berbasis keunggulan lokal yang sanggup dirujuk sekolah lain;

C. Hasil Yang Diharapkan

Program Kewirausahaan di Sekolah Menengan Atas diharapkan terbentuk lingkungan sekolah yang berwawasan kewirausahaan agar:
1. Terbentuknya jiwa-jiwa entrepreneur pada peserta didik;
2. Kreativitas dan literasi dalam ber wirausaha meningkat;
3. Daya inisiatif sekolah untuk membuatkan kegiatan kewirausahaan meningkat;
4. Pendayagunaan potensi sumberdaya sekolah, keunggulan lokal dan masyarakat meningkat secara optimal;
5. Kemitraan dengan ekosistem ABCGM terjalin dalam membuatkan kegiatan ke- wirausahaan terjalin.
6. Terbentuknya praktik-praktik terbaik (best practices) penyelenggaraan kegiatan ke- wirausahaan berbasis keunggulan lokal yang sanggup dirujuk sekolah lain;

Strategi Pengembangan Kewirausahaan di SMA

A. Pendidikan Kewirausahaan di SMA

Pendidikan Kewirausahaan pendidikan di Sekolah Menengan Atas bertujuan untuk mengenal konsep kewirausahaan, latihan awal membuatkan usaha, mendapat pengalaman mudah berwirausaha, menumbuhkan minat berwirausaha dan membuatkan potensi wirau- saha. Pendidikan Kewirausahaan di Sekolah Menengan Atas mempunyai ciri ibarat berikut:

1. Program kewirausahaan di Sekolah Menengan Atas bertujuan untuk membentuk insan secara utuh, sebagai insan yang mempunyai karakter, pemahaman, dan keterampilan sebagai wiraus- ahawan. yaitu insan terampil intelektual dan juga inspiratif-pragmatis.

2. Program kewirausahaan berorientasi pada perubahan contoh pikir dan sikap peserta didik yaitu Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi yang bisa melihat potensi lokal (menganalisis dan mengevaluasi), mengubahnya menjadi peluang dan kemampuan memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di sekitarnya (penyele- saian masalah) sehingga terbentuk sikap inovatif yang berwawasan lingkungan sekitarnya.

3. Program kewirausahaan yang dikembangkan di Sekolah Menengan Atas diarahkan untuk menggali dan membuatkan potensi/keunggulan lokal. Potensi lokal merupakan kekuatan atau daya yang dimiliki oleh suatu tempat atau tempat yang sanggup dikembangkan untuk menghasilkan manfaat/keuntungan bagi tempat tersebut. Keunggulan lokal sanggup berupa, namun tidak terbatas pada, hasil bumi, kreasi seni, tradisi, budaya, pelayanan, jasa, sumberdaya alam, sumberdaya insan atau lainnya yang menjadi keunggulan suatu daerah. Dalam pemanfaatan keunggulan lokal, kegiatan kewirausahaan mel- akukan proses kerja sama dengan ekosistem wirausaha ABCGM dengan cara komu- nikasi, kolaborasi, dan berjualan.


Download Buku Pedoman Implementasi Program Kewirausahaan Sekolah Menengan Atas


4. Pengembangan pendidikan kewirausahaan dilaksanakan terprogram secara sistem- atis melalui kurikulum dan pembelajaran diselenggarakan terbuka, eksploratif, dan memaksimalkan pembelajaran yang bersifat simulasi. Serta dilakukan melalui pen- dekatan model Design thinking

5. Pendidikan kewirausahaan sanggup dikembangkan melalui pembelajaran terintegra- si, berpusat pada peserta didik, memanfaatkan teknologi, kreatif, kerja sama dalam mencar ilmu dan melakukannya. Penintegrasian konsep kewirausahaan dilakukan melalui analisa kompetensi dasar dari mata pelajaran yang termuat dalam struktur kuriku- lum, mencantumkan nilai-nilai kewirausahaan dalam perencanaan pembelajaran, membuatkan langkah pembelajaran yang memungkinkan peserta didik berke- sempatan melaksanakan integrasi nilai kewirausahaan dan menunjukannya dalam peri- laku.

6. Pendidikan kewirausahaan sanggup juga dilakukan terpadu pada kegiatan ekstrakuri- kuler. Melalui kegiatan ekstrakurikuler siswa sanggup membentuk kelompok ekstra ke- wirausahaan yang sanggup membuatkan potensi, talenta dan minat peserta didik dalam berwirausaha.

Selengkapnya, Download Buku Pedoman Implementasi Program Kewirausahaan Sekolah Menengan Atas pada tautan berikut:


Download Buku Pedoman Implementasi Program Kewirausahaan SMA
Sumber http://www.informasiguru.com