Monday, February 19, 2018

√ Kumpulan Teladan Puisi Wacana Hari Pendidikan Nasional

Kumpulan pola Puisi Tentang Hari Pendidikan Nasional – Puisi merupakan salah satu karya sastra dalam bentuk goresan pena dengan kata-kata yang dipadankan hingga terbentuk suatu karangan atau bait yang bermakna. Biasanya puisi dibacakan pada acara-acara tertentu dengan memperhatikan gerak tubuh, mimik, dan intonasi dalam memberikan arti dan maksud puisi tersebut. Berikut ini yaitu beberapa kumpulan pola puisi dengan tema hari pendidikan nasional.


Pendidikan Menerangi Kegelapan


Manusia terlahir ke dunia dilengkapi dengan indra

Belum tau apa-apa polos yang belum terwarna

Menyusuri jalan tajam sekeras kerikil karang

Berbekal ilmu untuk menerobos tembok yang kaku


Wahai dunia …

Kini saya telah cukup umur dan siap menghadapi lentera senja

Bersama pendidikan membebaskan dari ke gelapan masa yang dulu bodoh

Terang-benderang keindahan kehidupan di rasa bebas

Bahagia berada di alam terhiasi lembar berilmu


Wahai dunia …

Rupamu nampak secerah cahaya bintang di langit

Berkat cowok cerdas memahami arti pendidikan

Menyiapkan diri dengan kualitas terbaik

Untuk mengalahkan gedung yang menjulang tinggi


Karena pendidikan masa bermetamorfosis modern

Serba canggih menikmati hasil cipta manusia

Terasa gampang dengan cahaya ilmu yang terus bersinar

Menyadarkan diri akan pentingnya pendidikan

Dengan pendidikan diri menjadi terarahkan

Berkembang dan inovatif dalam berpikir panjang

Menata langkah juang masa depan cemerlang

Sampai sayap terbang meruntuhkan gedung menjulang


Terimakasih pendekar …

Terucap selamat hari pendidikan

Kisahmu terangkai indah di sejarah


Mahalnya Pendidikan Tinggi


Pendidikan tinggi untuk menggapai angan dan impian harapan

Bangku ilmu yang terduduki hanya untuk orang kaya

Mahalnya pendidikan mencekik leher rakyat jelata

Bukankah mereka mempunyai hak yang sama


Saat langkah kaki ini menapak ke negeri sebrang

Anak insan sanggup berkembang kemampuan

Merealisasikan talenta tersembunyi dalam kehidupan

Dengan mudahnya jalan menghantar ke daerah pendidikan


Saat langkah kaki ini menapak ke bumi pertiwi

Hati kecil tersentuh pilu tak terhenti hingga tepi

Melihat bawah umur kecil bermain dipelosok ujung negeri

Harga pendidikan yang tinggi hanya harapan yang tidak bisa terbeli


Bukankah mereka bibit generasi tangguh yang bisa disemai esok?

Bukankah membentuk cowok yang cerdas itu impian bangsa?

Entah mengapa jalan itu tidak terbuka hingga buntu

Keadaan kacau tidak lagi menjadi suatu penyelesaian


Sampai kapan terhentinya keadaan terlawan menentang ini?

Akan dibiarkankah aset yang dimiliki hancur

Tertimbun mimpi indah angan-angan hingga mati

Terkubur emas potensi berpengaruh anak negeri yang dimiliki


Oh negeri …

Mahalnya pendidikan tinggi


Mimpi Terbenam Bersama Mentari


Saat mata terbuka melihat kehidupan manusia

Anak-anak bangsa tersenyum menyimpan lara

Tingginya tiang pendidikan tidak terlampaui

Ilmu tersembunyi disuasana kosong hingga sunyi


Ayah dan ibu, saya ingin sekolah

Aku mempunyai mimpi, cita-cita, dan harapan tinggi

Aku ingin menjadi orang yang bermanfaat dan bermartabat

Menjadi pujian ayah dan ibu serta bangsaku


Wahai anakku …

Ayah dan ibumu hanya seorang petani kecil dan miskin

Untuk mengisi lambung hari ini saja kami tak tau dari mana

Uang tiada untuk menghantarkanmu ke pintu cita-cita

Hanya bisa menikmati kesusahan ini yang harus kita hadapi dan syukuri


Wahai engkau pemimpin yang berdasi

Dengarlah keluh dan kesah rakyat kecilmu

Hati sanubarinya tersayat akan kejamnya keadaan

Uang menjadi patokan harga pendidikan




style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">


Tanpa dukungan rakyat apa jadi nasibmu

Kini engkau duduk santai tidak kepanasan

Tengok rakyatmu merintih susah diterik mentari siang

Keringat bercucuran demi anaknya menuntut ilmu


Akankah masih belum terbuka pintu hatimu?

Sampai kapan engkau gembira dengan kekayaan

Sampai kapan engkau bertahan dengan kekuasaan

Apakah siap jikalau tuhan yang akan melenyapkan dengan sesaat?


Wahai pemimpinku …

Dengarlah kisah sesak rakyatmu

Bantu wujudkan mimpi-mimpi mereka dengan kuasamu

Rangkullah hadirnya bersama hidup yang bermutu

Hingga dia cerdas dengan murahnya harga ilmu


Berjuang Menggapai Harapan


Pagi hari menyapa langkah usaha dimulai

Terlihat senyum senang bawah umur desa berangkat sekolah

Berjalan kaki menapaki jalan kecil becek dan licin

Semangat berjuang meraih ilmu demi masa depan


Dinginnya pagi larut dalam senang anak negri

Dengan seragam sekolah yang lusuh digendongnya tas kecil itu

Beralaskan sepatu hitam yang tak layak pakai lagi

Kotor dan berair hingga koyak di makan jalan berlumpur merah

Semua tak menyurutkan percaya diri yang tinggi


Hal ini dilakukan untuk membangun mimpi menggapai harapan

Yang masih menjadi misteri di hutan belantara

Melangkahkan kaki dengan riang berkawan dengan pepohonan

Untuk mengentaskan kemiskinan dengan pendidikan


Suasana yang tak menentu sudah menjadi hal yang biasa

Dengan kegigihan dan semangat menuntut ilmu

Mempersiapkan bekal untuk masa depan renta kelak

Mewariskan kekayaan pengetahuan kepada cucu keturunan


Pantang surut mundur ke belakang

Menghadapi ujian dan rintangan perjuangan

Masa depan lebih menantang badan

Dengan senjata apa lagi engkau hadapi jikalau tidak dengan pendidikan


Hari Pendidikan Nasional


Di hari pendidikan nasional ini kita patut bangga

Berkat pendekar dan guru tanpa tanda jasa

Dunia tertawa layaknya pelangi hadir setelah hujan

Warnanya menawan menciptakan tingkat perhatian


Segala penjuru terangi dengan sinar pengetahuan

Menjadi indah menikmati bunga pesona dunia

Semakin berkembang dengan tekhnologi canggih

Semakin modern dengan karya anak bangsa Indonesia


Pendidikan mengajarkan patriot yang sopan dan ksatria

Sehingga tumbuh cowok dan pemudi yang semangat membangun negara

Pendidikan mengajarkan cinta alam

Sehingga terjaga kekayaan alam dan lingkungan yang sejahtera


Tanpa pendidikan mungkin negara tidak akan berdiri kokoh

Lemah terjangkit musuh tertindas oleh zaman tak berdaya

Miskin harta dan miskin ilmu menyiksa tentram

Terjatuh luka menghadapi kenyataan dunia


Karena pendidikan kita bisa hidup bahagia

Pengetahuaan luas seluas samudra ilmu

Kecerdasan tertanam dalam pikir kreatif

Terhiasi dengan jiwa baik dan dermawan


Terimakasih pendidikan …

Engkau telah membuka mata dari kebutaan


Baca Juga:


5 Contoh Puisi Hari Pahlawan 10 November

5 Contoh Puisi Selamat Hari Ibu Terbaik

Kumpulan Puisi Berbakti Kepada Orang Tua Singkat



Sumber https://ruangseni.com