Tuesday, July 17, 2018

√ Definisi Pola Kalimat Spok Dalam Bahasa Indonesia

Definisi & Contoh Kalimat SPOK dalam Bahasa Indonesia – Kalimat merupakan bentuk terkecil dari bahasa baik verbal ataupun goresan pena yang tersusun atas formasi kata bermakna. Dalam sebuah kalimat mempunyai unsur-unsur kalimat yang terdiri atas Subyek (S), Predikat (P), Obyek (O), Keterangan (K), dan Pelengkap (P).


Unsur – Unsur Kalimat


1. Subyek (S)


Subyek merupakan pelaku atau yang melaksanakan suatu pekerjaan tertentu dalam kalimat. Pada umumnya subyek berupa kata benda semisal nama panggilan seseorang, hewan, tumbuhan, benda, dan lainnya.


Contoh :


Wahid sedang mengetik laporan ilmiah.


Penjelasan :


Subyek pada kalimat di atas ialah “Wahid” yang melaksanakan kegiatan dalam kalimat.


2. Predikat (P)


Predikat merupakan suatu unsur kalimat yang berupa kegiatan yang sedang dikerjakan oleh subyek pada kalimat. Pada umumnya predikat berupa kata kerja (verbal) akan tetapi dalam kondisi tertentu predikat sanggup saja berkedudukan sebagai adjektiva dan lainnya.


Contoh :


Priyono sedang memengang telepon genggam miliknya.


Penjelasan :


Dalam kalimat tersebut predikatnya ialah kata “memegang” yang menyatakan suatu perbuatan oleh subyek.


3. Objek (O)


Obyek merupakan unsur kalimat yang dinyatakan sebagai sesuatu yang dikenai perbuatan atau kegiatan yang dilakukan oleh subyek.


Contoh :


Putera sedang merebus mie intsan.


Penjelasan :


Pada kalimat di atas kata yang bertindak sebagai obyek yang dikenai perbuatan oleh subyek ialah “mie instan.”


4. Keterangan (K)


Unsur keterangan dalam kalimat berfungsi sebagai penjelas perihal dimana, kapan, dan bagaimana suatu kejadian yang terjadi pada sebuah kalimat. Keterangan dalam kalimat sanggup berupa :


– Keterangan cara = dengan

– Keterangan kawasan = di –

– Keterangan tujuan = agar, supaya

– Keterangan alat = menggunakan, mengendarai, memakai

– Keterangan waktu = pada, jam, sewaktu,


Contoh :


– Ibu memptong sayuran menggunakan pisau dapur.


Penjelasan :


Pada kalimat di atas menngunakan keterangan alat yakni menggunakan “pisau.” Keterangan alat tersebut menjelaskan sebuah alat yang dipakai untuk membantu perbuatan subyek .


5. Pelengkap (Pel)


Pelengkap merupakan suatu unsur kalimat yang mempunyai fungsi hampir sama menyerupai Obyek. Namun Pelengkap tidak sanggup dipakai sebagai Subyek pada kalimat pasif menyerupai halnya Obyek. Pelengkap biasanya dipakai bersamaan dengan predikat dan obyek.


Contoh :


Pak Andri selalu menggunakan pakaian yang lusuh.


Penjelasan :


Pada kalimat di atas menggunakan pola keterangan “lusuh” yang mengikuti Objek “pakaian.”


Pola Dasar Kalimat


Suatu kalimat sanggup dikatakan baik apabila memenuhi unsur-unsur kalimat di dalamnya. Beberapa kata sanggup menjadi kalimat kalau setidak-tidaknya mempunyai unsur Subyek (S) dan Predikat (P).


Contoh :


Bu Musrinah berjalan.


Subyek = Bu Musrinah

Predikat = berjalan


Penjelasan :


Contoh di atas sanggup dikatakan sebuah kalimat alasannya ialah mempunyai dua unsur pembentuk kalimat yakni Subyek dan Predikat.


Secara umum dalam kaidah bahasa Indonesia mempunyai 8 pola kalimat dasar yang sanggup dikembangkan. Berikut penjelasannya :


a. Subyek – Predikat (S-P)


Contoh :


– Pak Guru mengabsen


Subyek = Pak Guru

Predikat = mengabsen


– Adik belajar

– Ayah membaca

– Rina bersepeda

– Anton bernyanyi




style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">


b. Subyek – Predikat – Obyek (S-P-O)


Contoh :


– Pak Agus mencuci piring


Subyek = Pak Agus

Predikat = mencuci

Obyek = piring


– Badriah menggunakan baju

– Paman meminum kopi

– Nisa mencuci gelas

– Bibi menyiram tanaman

– Galih membereskan ranjangnya.

– Bu Susi bermain catur


c. Subyek – Predikat – Pel (S-P-Pel)


Contoh :


– Bu Rina menyukai yang pedas


Subyek = Bu Rina

Predikat = menyukai

Pelengkap = yang pedas


– Ardi tidak memakan yang manis-manis.

– Dani menyukai yang hitam manis.


d. Subyek – Predikat – Obyek – Pelengkap (S-P-O-Pel)


– Pak Mukhlis memakan mie ayam ekstra pedas.


Subyek = Pak Mukhlis

Predikat = memakan

Obyek = mie ayam

Pelengkap = ekstra pedas


– Dino menggunakan baju putih.

– Luna memakan daging sapi.

– Haris meminum jus apel.

– Cici mengunyah permen karet.


e. Subyek – Predikat – Obyek – Pelengkap – Keterangan (S-P-O-Pel)


Contoh :


– Bu Inah menyantap mie ayam yang pedas dengan sumpit.


Subyek = Bu Inah

Predikat = menyantap

Obyek = mie ayam

Pelengkap = yang pedas

Keterangan = dengan sumpit


– Mimin mengendarai kendaraan beroda empat barunya tadi siang.

– Karsudin memukul ular sanca itu dengan kayu.

– Boy menggunakan beling mata hitam siang tadi.


f. Subyek – Predikat – Keterangan (S-P-K)


Contoh :


– Nurmin makan dengan sendok.


Subyek = Nurmin

Predikat = makan

Keterangan = dengan sendok


– Firman menggaruk dengan sisir.

– Pak Ngadiman mendengkur tadi malam.

– Bu Susan bercermin dengan beling spion.


g. Subyek – Predikat – Obyek – Keterangan (S-P-O-K)


Contoh :


– Aku pergi ke sekolah pagi-pagi sekali.


Subyek = Aku

Predikat = pergi

Obyek = ke sekolah

Keterangan = pagi-pagi sekali


– Joni menyisir rambut dengan tangannya.

– Vino bermain layangan di sawah.

– Pak Yoyo mengkremasi sampah di belakang rumahnya.


h. Subyek – Predikat – Pelengkap – Keterangan (S-P-Pel-Ket)


Contoh :


– Bu Citra memakan yang pedas-pedas di siang hari.


Subyek = Bu Citra

Predikat = memakai

Pelengkap = yang pedas-pedas

Keterangan = di siang hari.


– Donita menyukai yang hitam dikala siang hari.

– Gunawan berjalan dengan tenag di malam hari.


Baca Juga:



  1. Contoh Soal Kalimat Efektif & Kunci Jawaban

  2. 60 Contoh Kalimat Efektif Terbaru

  3. Definisi & 34 Contoh Kalimat Tidak Efektif



Sumber https://ruangseni.com