Tuesday, July 17, 2018

√ Ekosistem (2/2)

C. Rantai Makanan dan Jaring-Jaring Makanan

1. Rantai makanan

Perpindahan materi dan energi dalam ekosistem berlangsung melalui serangkaian organisme. Organisme konsumen, baik herbivora, karnivora, maupun omnivora, serta detritivor dan dekomposer berperan penting dalam proses tersebut. Demikian pula produsen sebagai pihak yang menyediakan energi kimia bagi konsumen. Proses perpindahan materi dan energi melalui serangkaian organisme dalam kejadian makan dan dimakan dengan urutan tertentu yang berlangsung satu arah dinamakan rantai makanan. Tiap-tiap kedudukan dalam rantai kuliner disebut tingkat trofi. Dalam rantai kuliner tingkat trofi pertama tidak selalu ditempati oleh produsen. Oleh alasannya yakni itu ada beberapa macam rantai kuliner ditinjau dari komponen yang menduduki tingkat trofi pertamanya, yaitu sebagai berikut.

a. Rantai kuliner perumput
Jika kedudukan tingkat trofi pertamanya ditempati produsen. Contohnya: padi --> tikus --> ular --> elang.

Pada pola tersebut tingkat trofi pertamanya padi (produsen), tingkat trofi kedua tikus (konsumen pertama), tingkat trofi ketiga ular (konsumen kedua), dan tingkat trofi keempat ditempati oleh elang (konsumen ketiga).

b. Rantai kuliner detritus
Jika kedudukan tingkat trofi pertamanya ditempati oleh detritus. Contoh: kayu lapuk --> rayap --> ayam --> elang.

Pada pola rantai kuliner di atas tingkat trofi pertamanya ditempati oleh kayu lapuk (detritus), tingkat trofi keduanya rayap (detritivor), tingkat trofi ketiga ditempati ayam (konsumen kedua), dan tingkat trofi keempat ditempati oleh elang (konsumen ketiga).

2. Jaring-jaring makanan

Dalam ekosistem tiap trofi sanggup dimakan atau memakan lebih dari satu organisme pada tingkat trofi yang lain. Dari hal tersebut dimungkinkan terjadi proses makan dan dimakan dengan rangkaian yang kompleks. Bila beberapa rantai kuliner saling berafiliasi terbentuk jalinan yang kompleks akan membentuk jaring-jaring kuliner (perhatikan gambar dibawah). Jadi, jaring-jaring kuliner merupakan kumpulan dari beberapa rantai kuliner yang saling berhubungan.
 Perpindahan materi dan energi dalam ekosistem berlangsung melalui serangkaian organisme √ Ekosistem (2/2)

D. Daur Biogeokimia

Di alam ini banyak terdapat unsur-unsur kimia, baik yang terdapat dalam badan organisme, di air, dalam tanah maupun di batuan serta mineral. Unsur-unsur tersebut terikat dalam bentuk senyawa kimia, baik senyawa organik maupun senyawa anorganik. Melalui serangkaian organisme dan lingkungan fisik, unsur-unsur tersebut mengalami daur/siklus. Daur yang melibatkan unsur-unsur senyawa kimia dan mengalami perpindahan melalui serangkaian organisme inilah yang disebut daur biogeokimia. Dalam pecahan ini akan dibahas mengenal beberapa daur.

1. Daur nitrogen (N)

Nitrogen merupakan pecahan terbesar penyusun gas dalam atmosfer bumi (sekitar 78%). Nitrogen di udara bebas tidak banyak bermanfaat bagi organisme. Oleh alasannya yakni itu nitrogen bebas tersebut perlu difiksasi (ditambat) supaya lebih dirasakan manfaatnya. Proses fiksasi nitrogen dari udara sanggup berlangsung oleh kegiatan fiksasi industri (misalnya industri pupuk nitrogen), fiksasi oleh mikroorganisme baik secara simbiotik maupun nonsimbiotik (bakteri, alga biru), maupun fiksasi oleh kejadian alam ibarat kilat atau petir yang mengakibatkan terbentuknya senyawa nitrat. Selanjutnya nitrat diserap oleh akar flora untuk dipakai dalam sintesis asam amino, komponen pembentuk protein. Protein flora dikonsumsi oleh binatang dan manusia, dan dikeluarkan lagi melalui feses, urin, ekskret bernitrogen lain.

Bersama dengan binatang dan flora mati, zat buangan bernitrogen tersebut akan mengalami pembusukan dan penguraian oleh basil dan fungi membentuk senyawa amoniak dan amonium. Oleh basil Nitrosomonas, Nitrosococcus amoniak dan amonium diubah menjadi nitrit. Proses perubahannya dinamakan nitritasi. Oleh basil Nitrobacter nitrit diubah menjadi nitrat, proses perubahannya dinamakan nitratasi. Gabungan dari nitritasi dan nitratasi dinamakan nitrifikasi. Senyawa nitrat tersebut kesannya diserap kembali oleh akar tumbuhan.

Ada jenis basil yang bisa mengubah nitrat dalam tanah menjadi nitrogen bebas, yaitu basil Thiobacillus denitrificans dan Pseudomonas denitrificans (keduanya disebut basil denitrifikasi). Proses perubahan nitrat dalam tanah menjadi nitrogen di udara bebas dinamakan denitrifikasi. Perubahan ini tentu sangat merugikan bagi kesuburan tanah.

2. Daur Karbon (C)

Gas karbon dioksida (CO2) hanya terdapat sekitar 0,035% di atmosfer bumi. Kadar tersebut akan mengalami peningkatan sejalan dengan pembebasan gas CO2 baik oleh kegiatan insan maupun oleh kejadian alam. Gas tersebut berasal dari pembakaran materi bakar fosil (minyak bumi), pembakaran atau kebakaran hutan, acara gunung api. Organisme produsen memanfaatkan CO2 udara untuk melaksanakan sintesis senyawa organik, baik melalui fotosintesis maupun kemosintesis. Senyawa organik hasil fotosintesis dimanfaatkan oleh organisme heterotrof (hewan, manusia) sebagai sumber energi. Melalui respirasi senyawa organik tersebut dibakar (dioksidasi), CO2 hasil pembakaran

dibebaskan lagi ke udara. Selain sebagai sumber energi, senyawa organik tersebut sebagian disimpan dalam badan organisme. Jika organisme mati, senyawa karbon akan diuraikan dan diendapkan menjadi batuan karbonat dan kapur. Jika tersimpan dalam perut bumi dalam jangka waktu yang sangat lama, senyawa karbon sisa organisme mati sanggup menghasilkan materi bakar fosil (minyak bumi). Akhirnya oleh kegiatan insan materi bakar fosil tersebut kembali membebaskan CO2 ke udara.
 Perpindahan materi dan energi dalam ekosistem berlangsung melalui serangkaian organisme √ Ekosistem (2/2)

3. Daur Fosfor (P)

Fosfor merupakan unsur penting pembentuk asam nukleat, protein, Adenosin Tri Pospat (ATP), dan senyawa organik lain. Fosfor (P) tidak pernah ditemukan dalam bentuk gas, tapi dalam bentuk fosfor dalam tanah, fosfor dalam air tawar dan laut. Oleh organisme produsen, fosfor diserap dan dimanfaatkan untuk sintesis senyawa organik (protein, asam nukleat, ATP). Senyawa organik yang mengandung fosfor ini kesannya berpindah ke konsumen. Protein dalam badan organisme dipakai untuk metabolisme dan membangun bagian-bagian tubuh. Jika organismenya mati, senyawa organik yang mengandung fosfor mengalami perombakan oleh pengurai, kesannya fosfor kembali lagi ke tanah, air tawar dan laut. Fosfor dalam tanah terbawa oleh air, diendapkan di danau atau lautan membentuk batuan yang mengandung fosfor. Batuan fosfor tererosi menghasilkan tanah, kesannya fosfor kembali ke tanah.
 Perpindahan materi dan energi dalam ekosistem berlangsung melalui serangkaian organisme √ Ekosistem (2/2)

4. Daur Sulfur ( S )

Sulfur banyak terdapat di kerak bumi. Sulfur sanggup diserap oleh flora dalam bentuk sulfat. Sulfur diharapkan dalam sintesis senyawa protein. Sulfat dalam tanah diserap oleh tumbuhan, selanjutnya dipakai untuk sintesis protein. Melalui rantai kuliner belerang berpindah ke konsumen. Jika organisme mati, senyawa belerang dalam organisme akan terurai secara aerob membentuk sulfat kembali, dan jikalau penguraian berlangsung secara anaerob menghasilkan gas belerang dan sulfida. Gas belerang dan sulfida juga berasal dari hasil reduksi senyawa sulfat secara anaerob oleh basil pereduksi sulfur. Oleh basil sulfur, gas belerang dan sulfida di udara dioksidasi menghasilkan sulfur, selanjutnya belerang dioksidasi lagi membentuk sulfat dalam tanah.
 Perpindahan materi dan energi dalam ekosistem berlangsung melalui serangkaian organisme √ Ekosistem (2/2)

5. Daur air

Air merupakan kebutuhan vital bagi semua makhluk hidup. Tak ada makhluk hidup yang bisa bertahan hidup tanpa adanya air. Air terdapat secara melimpah di laut, tetapi ketersediaannya relatif terbatas di daratan. Bagi tumbuhan, air merupakan salah satu faktor penting untuk fotosintesis, perkecambahan dan pertumbuhan, serta sarana transportasi zat. Bagi binatang dan manusia, air merupakan faktor penting dalam melaksanakan transportasi zat.

Daur air disebut juga daur hidrologi. Secara garis besar daur hidrologi dibedakan menjadi tiga macam, yaitu daur hidrologi pendek, daur hidrologi sedang, dan daur hidrologi panjang.

a. Daur hidrologi pendek
Air maritim menguap, uap air naik ke udara kemudian bersatu menjadi awan. Pada ketinggian tertentu awan mengalami kondensasi dan presipitasi menjadi titik-titik air, kemudian turun sebagai hujan. Pada daur hidrologi pendek ini terbentuknya awan dan hujan terjadi di atas laut, jadi hujan tidak mencapai daratan.

b. Daur hidrologi sedang
Air maritim menguap, uap air naik ke udara dan terbawa angin hingga di atas daratan membentuk awan. Pada ketinggian tertentu awan mengalami kondensasi dan presipitasi membentuk titik-titik air, kemudian turun sebagai hujan di daratan. Sebagian air meresap ke dalam tanah, sebagian lain kembali ke maritim melalui sungai.

c. Daur hidrologi panjang
Uap air yang berasal dari penguapan air laut, kolam, danau, sungai maupun hasil transpirasi flora naik ke udara, kemudian bersatu menjadi awan. Awan terbawa oleh angin ke arah daratan dan pada jarak tertentu terhalang oleh pegunungan. Akhirnya awan mengalami kondensasi dan presipitasi menjadi titik-titik air dan turun sebagai hujan di atas pegunungan. Air hujan meresap ke tanah di pegunungan, kemudian diserap oleh flora di pegunungan, sebagian muncul sebagai mata air. Melalui sungai air mengalir kembali lagi ke laut.

Komponen-komponen ekosistem mempunyai manfaat yang sangat besar bagi insan dan makhluk hidup lain, di antaranya sebagai berikut.
  • Sebagai sumber materi kuliner bagi makhluk hidup lain. Misalnya produsen menyediakan materi kuliner bagi konsumen primer (herbivora), konsumen primer menyedia- kan kuliner bagi konsumen sekunder (karnivora), dan seterusnya.
  • Berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem yang dinamis. Contohnya keberadaan harimau (karnivora) di suatu padang rumput untuk mencegah terjadinya ledakan populasi herbivora di wilayah tersebut, supaya ketersediaan rumput selalu terjaga. Kehadiran predator dan parasitoid ikut mengontrol populasi hama supaya tidak mengakibatkan kerugian yang lebih besar.
  • Menjamin tetap berlangsungnya daur ulang sampah organik di ekosistem. Contohnya jamur dan basil pengurai berperan menguraikan sampah organik menjadi zat-zat anorganik yang sangat diharapkan bagi kehidupan flora dan sekaligus sanggup mengatasi problem sampah organik.
  • Sebagai sumber senyawa anorganik yang sangat diharapkan bagi kehidupan. Contohnya tanah merupakan sumber air dan unsur hara penting bagi kehidupan flora dan makhluk hidup yang lain. Udara merupakan sumber CO2 untuk fotosintesis tumbuhan, juga sebagai sumber O2 bagi semua makhluk hidup.
  • Membantu mengatasi permasalahan polusi. Misalnya flora menyerap CO2 udara untuk fotosintesis, menyediakan O2 bagi organisme lain.

Demikianlah beberapa peranan komponen ekosistem bagi kehidupan. Masih banyak manfaat lain yang belum tergali dan termanfaatkan dengan baik dan optimal. Ini merupakan tantangan bagi kita semua untuk lebih nmengoptimalkan tugas dan manfaat komponen ekosistem bagi kehidupan, disertai upaya pelestarian dan menjaga kesinambungannya supaya memberi manfaat dalam jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang.

Sebelumnya... Ekosistem (1/2)
Sumber : bse.kemdikbud.go.id

Materi Biologi Sekolah Menengan Atas - Ekosistem
MARKIJAR : MARi KIta belaJAR


Sumber http://www.markijar.com/