Tuesday, July 17, 2018

√ Pengertian Dan Macam Macam Kalimat Di Bahasa Indonesia

Pengertian dan Macam Macam Kalimat di Bahasa Indonesia – Kalimat yaitu satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang sanggup bangun sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. Kalimat merupakan susunan bahasa terkecil yang memberikan pikiran yang utuh, baik secara verbal maupun secara tertulis.


Pengertian & macam-macam kalimat :


1. Kalimat menurut pengucapannya


a) Kalimat pribadi yaitu kalimat yang menirukan ucapan orang. Kalimat pribadi diartikan memberikan ucapan dari orang lain (orang ketiga). Kalimat ini ditandain dengan tanda petik dua di awal kalimat dan di tamat kalimat, juga sanggup berupa kalimat tanya atau kalimat perintah.


Contoh :


“Tolong ambilkan buku itu!”, kata Tina.

Andi berkata, “Nanti sore ia berada di rumah”.

“Apa yang sedang terjadi”, tanya Ria


b) Kalimat tak pribadi yaitu kalimat yang menceritakan kembali ucapan atau perkataan orang lain. Kalimat tak pribadi tidak ditandai dengan tanda petik dua, sehingga kalimat menjadi penyampaian informasi atau berita.


Contoh :


Ibu berkata bahwa ia sedang pergi ke Surabaya bersama temannya.

Tina menanyakan apakah ini sudah waktunya untuk minum obat.

Ia menyuruh kakanya untuk membukakan pintu gerbang.


2. Kalimat menurut isi dan fungsinya


a) Kalimat tanya merupakan susunan kalimat yang belum lengkap, lantaran membutuhkan jawaban. Tujuannya yaitu mendapat informasi, di akhiri dengan tanda tanya (?).


Contoh :


Apa yang menjadi lantaran kecelakaan itu?

Bagaimana cara memasak bolu kukus?

Dimana kau berasal?


b) Kalimat perintah yaitu kalimat yang disusun untuk menyatakan perintah atau suruhan yang harus dikerjakan oleh orang yang diberi perintah. Pelafalan dengan intonasi tinggi dan keras, sedangkan penulisan dengan akhiran tanda seru (!). Kalimat perintah terdapat beberapa macam yaitu suruhan, permintaan, larangan.


Contoh :


Ambilkan catatanku diatas meja! : suruhan

Jangan minum sambil berdiri! : larangan

Tolong, tutup pintu pelan-pelan! : permintaan


c) Kalimat seruan yaitu kalimat yang digunakan untuk mengungkapkan perasaan seseorang. Dapat berupa perasaan sakit, senang, sedih, kecewa, kagum, heran, kaget, marah, takut, dan sebagainya. pelafalan intonasi dengan nada tinggi, penulisannya di akhiri tanda seru (!) atau titik (.).


Contoh :


Aduh, kakiku sakit sekali! : perasaan sakit

Amboi, indah sekali pemandangannya. : kagum/heran

Eh, ternyata kau sudah disini. : kaget

Cih, berani sekali kau tiba lagi! : marah/benci


d) Kalimat isu yaitu kalimat yang menyatakan suatu pernyataan berita, memberikan informasi, berita, kejadian yang sedang terjadi. bertujuan semoga orang lain mengetahui. Menggunakan intonasi netral dan di akhiri dengan tanda titik.


Contoh :


Demo buruh terjadi di depan Balai Kota Surakarta.

Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) diikuti kenaikan kebutuhan pokok.

Terjadi kecelakaan berantai di jalan Slamet Riyadi.


e) Kalimat pengandaian merupakan kalimat yang isinya pengandaian akan sesuatu hal semoga sanggup menjadi kenyataan.


Contoh :


Andaikan saya mempunyai banyak tabungan, saya akan pergi naik haji.

Seumpamanya kau tiba lebih awal, saya akan mengajakmu jalan-jalan.

Seandainya ia yaitu pacarku, saya akan segera menikahinya.


f) Kalimat harapan yaitu kalimat yang isinya mengharap sesuatu hal yang belum terjadi.


Contoh :


Semoga kau lekas sembuh

Semoga semua cita-citamu sanggup terwujud.


3. Kalimat menurut diathesis


a) Kalimat aktif yaitu bentuk kalimat yang subjeknya melaksanakan pekerjaan yang mengenai objek yang ada dalam kalimat. Predikat berawalan me- atau ber- .


Contoh :


Adik membaca buku.

Yuni bermain boneka.


b) Kalimat pasif yaitu suatu bentuk kalimat yang subjeknya dikenai suatu pekerjaan/tindakan. Predikatnya berawalan di-, ter-, atau ter-kan.


Contoh :


Kucing tertabrak mobil.

Buku dijual oleh ibu.

PR dikerjakan Roni.


4. Berdasarkan jumlah inti


a) Kalimat minor merupakan kalimat yang hanya mengandung satu unsur inti yang juga sebagai unsur pusat.


Contoh :


Diam!

Dapur.

Sedih.


b) Kalimat mayor merupakan kalimat yang sekurang-kurangnya mengandung dua unsur ini.


Contoh :


Dampak kebakaran hutan sudah terasa sampai negara tetangga.

Keuntungan besar dari produk lokal yang mempunyai kualitas bagus.

Upaya penanggulangan peristiwa banjir Jakarta sudah mulai dilaksanakan.




style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">


5. Berdasarkan jumlah kontur


a) Kalimat minim yaitu kalimat yang hanya mengandung satu unsur kontur. Kontur yaitu bab arus ujaran yang diapit oleh dua kesenyapan.


Contoh :


/Diam/

/Dampak/

/Pergi/


b) Kontur panjang yaitu kalimat yang mengandung lebih dari satu kontur, yaitu lebih dari satu kesenyapan.


Contoh :


/Kerugian/ jawaban penguasa/ yang bertindak/ sesuka hati mereka.

/Mereka tidak peduli/ kepada para korban peristiwa alam/ yang terjadi kemarin pagi.


6. Berdasarkan pola dasar


a) Kalimat inti ialah kalimat yang mempunyai ciri terdiri dari dua unsur kata, berpola Subjek-Predikat, dan intonasi netral. Bukan merupakan suatu perintah ataupun larangan.


Contoh :


Aku membaca

Mereka bernyani


b) Kalimat luas ialah kalimat yang sudah diperluas dengan kata-kata gres sehingga tidak hanya terdiri dari dua inti kata.


Contoh :


Muna tidak akan tertawa.

Akhirnya ia kembali ke rumah.


c) Kalumat transformasi ialah kalimat yang pada dasarnya sudah mengalami perubahan baik berupa penambahan kata maupun perbanyakan unsur inti. Urutan subjek mendahului predikat, dua kata sekaligus menjadi inti kalimat.


Contoh :


Pergi Nina

Bemain adik.


7. Berdasarkan pola kalimat


a) Kalimat tunggal yaitu kalimat yang terdiri atas satu pola kalimat, yaitu hanya mempunyai satu subjek dan satu predikat, serta satu keterangan kalau diperlukan.


Contoh :


Toni menyapu halaman.

Hari ini ibu memasak rendang.


b) Kalimat beragam yaitu kalimat yang mempunyai dua pola atau lebih. Terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat. Keduanya sanggup dibedakan dengan cara melihat konjungsinya. Induk kalimat tidak memuat konjungsi, sedangkan anak kalimat terdapat konjungsi didalamnya.


b.1. Kalimat beragam setara yaitu penggabungan dua klausa atau lebih yang kedudukannya sama, sejajar, atau sederajat.


Contoh :


Ayah pergi ke kantor (Klausa 1)

Ibu berangkat ke pasar (klausa 2)

Ayah pergi ke kantor, saat ibu berangkat ke pasar. (kalimat majemuk)


b.2. Kalimat beragam rapatan yaitu gabungan beberapa klausa tunggal lantaran subjek, predikat, dan obejknya sama, maka bab tersebut hanya disebutkan sekali saja.


Contoh :


Sekolah menciptakan berilmu (klausa 1)

Sekolah menciptakan sukses (klausa 2)

Sekolah menciptakan kaya (klausa 3)


Sekolah sanggup menciptakan jadi pintar, sukses, dan kaya. ( kalimat beragam rapatan).


b.3. Kalimat beragam bertingkat yaitu penggabungan dua klausa atau lebih yang kedudukannya berbeda. Dalam kalimat beragam bertingkat terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat. Anak kalimat ada lantaran ekspansi dari induk kalimat.


Contoh :


Kemarin saya memancing ikan. (induk kalimat)

Ketika bawah umur sedang tidur siang. (anak kalimat)


Ketika bawah umur sedang tidur siang, saya memancing ikan (kalimat beragam bertingkat)


b.4. Kalimat beragam adonan yaitu gabungan antara kalimat beragam setara dan kalimat beragam bertingkat. Sekurang-kurangnya terdiri dari tiga kalimat.


Contoh :


Nenek menyapu halaman rumah. (kalimat tunggal 1)

Kakak menyiram tanaman di taman. (kalimat tunggal 2, induk kalimat)

Ketika saya pulang dari sekolah. (anak kalimat sebagai penganti keterangan waktu)


Nenek menyapu halaman rumah, abang menyiram tanaman di taman, saat saya pulang dari sekolah. (kalimat beragam campuran)


Sumber :

https://id.wikipedia.org/wiki/Kalimat


Baca Juga:



  1. Definisi & Contoh Kalimat SPOK dalam Bahasa Indonesia

  2. 45 Contoh Kalimat Definisi & Pengertiannya

  3. Perbedaan Kalimat Kompleks & Simpleks Serta 46 Contoh



Sumber https://ruangseni.com