Thursday, December 13, 2018

√ 22 Rujukan Majas Asidenton Dan Polisidenton Dalam Kalimat Bahasa Indonesia

Majas merupakan sebuah gaya bahasa yang berfungsi untuk mengiaskan suatu hal dengan hal lainnya, membandingkan suatu hal dengan hal lainnya, ataupun menegaskan suatu hal. Majas sendiri memiliki banyak macam, di mana dua diantara macam-macam majas tersebut yaitu majas asidenton dan juga polisidenton.


Majas asidenton merupakan majas yang menegaskan suatu hal dengan menyebut beberapa kata secara berurutan tanpa memakai macam-macam kata penghubung atau konjungsi. Sebaliknya, majas polisidenton merupakan majas yang menegaskan suatu hal dengan menyebut beberapa kata secara berurutan yang i dalamnya terdapat kata penghubung atau konjungsi.


Pada artikel kali ini, kita akan mengetahui ibarat apa contoh-contoh kedua majas tersebut dalam format kalimat. Adapun beberapa tumpuan tersebut yaitu sebagai berikut ini!


A. Contoh Majas Asidenton dalam Kalimat Bahasa Indonesia



  1. Sehari, dua hari, tiga hari, dia tidak kunjung mengabariku.

  2. Selembar, dua lembar, tiga lembar uangnya telah beliau habiskan untuk berjodi.

  3. Setahun, dua tahun, tiga tahun, dia masih belum pulang ke kampungnya.

  4. Makan, tidur, bermain, adalah kegiatannya sehari-hari.

  5. Andi, Budi, Tara, Nita, mereka yaitu teman-teman terbaikku.

  6. Sepiring, dua piring, tiga piring nasi telah beliau habiskan sendiri.

  7. Rapi, disiplin, rajin adalah tiga kata yang cocok untuk menggambarkan sosok seorang Didi.

  8. Kecewa, sakit hati, kesal adalah tiga perasaan yang sedang berkecamuk di hatiku dikala ini.

  9. Meriah, gemerlap, seru adalah tiga kata yang sempurna untuk menggambarkan pagelaran musik tersebut.

  10. Pak Budi, Pak Untoro, Pak Cokro tengah asyik berbincang di pos ronda itu.


B. Contoh Majas Polisidenton dalam Kalimat Bahasa Indonesia



  1. Sehari, dua hari, bahkan berbulan-bulan, dia tak kunjung mengabariku.

  2. Selembar, dua lembar, sampai berpuluh-puluh lembar telah beliau habiskan untuk berjodi.

  3. Setahun, dua tahun, sampai satu windu, dia masih belum pulang ke kampungnya.

  4. Makan, tidur, dan bermain adalah kegiatannya sehari-hari.

  5. Andi, Budi, Tara, dan Nita adalah teman-teman terbaikku.

  6. Sepiring, dua piring, bahkan satu bakul nasi telah beliau habiskan sendiri.

  7. Rapi, disiplin, dan rajin adalah tiga kata yang cocok untuk menggambarkan sosok seorang Didi.

  8. Kecewa, sakit hati, dan kesal adalah tiga perasaan yang sedang berkecamuk di hatiku dikala ini.

  9. Meriah, gemerlap, dan juga seru adalah tiga kata yang sempurna untuk menggambarkan pagelaran musik tersebut.

  10. Pak Budi, Pak Untoro, serta Pak Cokro tengah asyik berbincang di pos ronda itu.

  11. Dia pun menatap mataku dengan saksama, lalu kemudian aku pun membalas tatapannya, setelah itu dia pun tersipu karenanya, dan dia pun bergegas berlari alasannya yaitu salah tingkah.

  12. Para pemateri seminar itu memberikan materi-materi mereka, setelah itu sesi tanya jawab dibuka, dan acara seminar pun ditutup dengan proteksi plakat kepada semua pemateri.


Demikianlah beberapa tumpuan majas asidenton dan polisidenton dalam kalimat bahasa Indonesia. Jika ingin mengetahui banyak wacana tumpuan majas asidenton dan polisidenton, serta jenis majas lainnya, pembaca bisa membuka artikel contoh majas asidenton, contoh majas polisidenton, contoh majas asosiasi, contoh majas esklamasio, contoh majas klimaks, serta tumpuan majas anafora dan metafora.


Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan gres kepada para pembaca sekalian, baik itu mengenai majas asidenton dan polisidenton pada khususnya, maupun bahan pembelajaran bahasa Indonesia pada umumnya. Mohon dimaafkan pula jikalau terdapat kesalahan pada penulisan ataupun klarifikasi yang terkandung di dalam artikel ini. Sekian dan terima kasih.



Sumber https://dosenbahasa.com