Rumus Matematika Helmholtz – Dalam matematika dan fisika, persamaan Helmholtz dinamakan sesuai penemunya Hermann von Helmholtz merupakan persamaan diferensial parsial ?2A + k2A = 0 di mana ? kuadarat ialah Laplacian, k ialah bilangan gelombang, dan A ialah amplitudo.
Persamaan Helmholtz sering muncul dalam studi fisika yang melibatkan persamaan diferensial parsial (Partial Differential Equations) pada ruang dan waktu.
Persamaan Helmholtz merepresentasikan bentuk persamaan time-independent gelombang sebagai hasil dari penerapan teknik pemisahan variabel untuk mengurangi kompleksitas analisis.
Yang menarik dari rumus matematika yang rumit itu, tak ada satupun jago matematika maupun ilmuwan dunia yang bisa memecahkan penyelesaiannya sampai Dr Yogi Ahmad Erlangga, seorang dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) datang. Warganegara Indonesia yang jenius ini berhasil memecahkan rumus matematika Persamaan Helmholtz sesudah 30 tahun diutak-atik para ilmuwan.
Berkat kesuksesannya tersebut, Erlangga sekarang menjadi incaran kalangan pengusaha perminyakan tak terkecuali universitas tingkat dunia yang meminta kuliah umum perihal penemuannya tersebut.
Pemecahan rumus matematika Helmholtz ini memang cukup susah dan kompleks. Dosen penerbangan di ITB tersebut semula menyambut tantangan Shell yaitu perusahaan minyak dunia yang memang berkepentingan dengan rumus tersebut.
Pasalnya jika rumus itu bisa dipecahkan maka mereka akan bisa seratus kali lebih cepat dan akurasi yang sangat tinggi dalam menemukan sumber minyak di perut bumi.
Ini tentu akan sangat menghemat biaya eksplorasi minyak bumi yang memang butuh biaya sampai jutaan Dollar dan itu pun belum ada kepastian akan mendapat hasil sesuai harapan.
Sesudah melaksanakan penelitian memakai dana kurang-lebih Rp.6 milyar dari Shell, maka hasilnya Erlangga pun bisa memecahkannya. Ingin mendedikasikan penemuannya itu untuk ilmu pengetahuan, Erlangga tak berminat untuk mematenkannya dan bahkan menamakan dengan Erlangga Equation pun ia tak mau.
Alasannya cukup mulia, mematenkan -penemuan tersebut malah akan menghambat perkembangan ilmu pengetahun lanjutan berkenaan dengan rumus tersebut dan juga pengaplikasiannya di lapangan.
Beberapa industri yang sanggup menerapkan rumus Helmholtz tersebut diantaranya penerbangan, bidang radar, kapal selam, blueray disc, dan juga bidang laser, serta ilmu lainnya yangmempelajari gelombang elektromagnetik.
Dengan pemecahan rumus Helmholtz itu maka metode perhitungan memakai komputer akan lebih gampang dilakukan dan lebih cepat.
Di masa lalu, komputer perusahaan minyak buntu jika berhadapan dengan rumus tersebut. Semuanya berpusat pada apa yang disebut persamaan Helmholtz. Memecahkan persamaan Helmholtz sangat penting dalam menafsirkan pengukuran akustik yang diambil dikala mencari minyak.
Gelombang bunyi ditransmisikan ke perut bumi yang kemudian pantulannya direkam. Analisis data ini memungkinkan para seorang jago untuk menemukan endapan minyak dengan sangat akurat dan cepat.
Sebelumnya pengukuran tersebut dilakukan hanya dengan metode dua dimensi. Secara efektif, bumi disurvei sebagai serangkaian lapisan datar.
Tetapi perusahaan minyak lebih suka memakai metode yang lebih cepat yang melibatkan blok tiga dimensi. Sampai baru-baru ini, komputer mereka tidak cukup besar lengan berkuasa untuk melakukannya. Memecahkan persamaan Helmholtz membutuhkan kapasitas aritmatika yang sangat besar.
Sebagai bab dari penelitian PhD-nya, Erlangga telah berhasil menciptakan metode perhitungan yang dipakai untuk memecahkan persamaan Helmholtz seratus kali lebih cepat.
Dan itu hasilnya memungkinkan perusahaan ibarat Shell untuk memakai perhitungan 3D dikala mencari minyak. Perusahaan minyak sangat antusias dan menyatakan minat untuk mengeksploitasi temuan Erlangga tersebut.
Persamaan Helmholtz dipakai untuk menggambarkan banyak jenis gelombang. Bukan hanya gelombang akustik, ibarat pada teladan minyak, tetapi juga gelombang elektromagnetik termasuk cahaya tampak, blueray, radar, dan juga laser.
Sumber https://rumusrumus.com