Friday, May 31, 2019

√ Klarifikasi 9 Ciri-Ciri Ascomycota

Ascomycota, juga dikenal sebagai jamur kantung, yakni kelas yang gres ditemukan. Bahkan, itu pernah diklasifikasikan dalam Deuromycota. Ascomycota yakni kelompok saudara dari basidomycota. Klasifikasi ini mencapai lebih dari 75% jamur. Ascomycota merupakan kategori yang sangat umum untuk menggambarkan sejumlah besar organisme, termasuk ragi.


Ada banyak rujukan organisme Ascomycota yang telah diintifikasi dan terkenal: Saccharomyces cervisiae (ragi roti), Penicillium chrysogenum (penicillin), Morchella esculentum (morel), Neurospora crassa (organisme “satu-gen-satu-enzim”), Aspergillus flavus (aflatoksin), Candid albid (yang mengakibatkan sariawan, ruam popok, dan vaginitis), dan Cryphonecrita parasitica (penyakit yang menghipnotis pohon kastanye). Meskipun morel dan truffle (euascomycetes) dibicarakan di sini tetapi jamur ini jarang ditemukan.


Ascomycota tumbuh semenjak zaman batubara, lebih dari 300 juta tahun yang lalu. Fosil awal tidak gampang dikenali, alasannya yakni organisme awal ini tidak mempunyai askoma. Fosil-fosil awal tolong-menolong kontroversial alasannya yakni usia deposisi mereka mendahului asumsi asal Ascomycota.


Struktur Genom


Ada banyak organisme dalam Ascomycota, dan masing-masing spesies mempunyai struktur genom yang berbeda.


Ciri Struktur dan Metabolisme Sel



  • Miselium — jaringan filamen yang disebut “hifa” – yakni bentuk utama dari jamur multiseluler.

  • Tubuh Ascomycota yakni sel eukariotik yang dikelilingi oleh dinding yang terdiri dari kitin dan beta glukan.

  • Mereka sanggup berupa organisme bersel tunggal (ragi) atau filamen (hifa). Selain itu, mereka juga bisa menjadi dimorfik. Ragi tumbuh dengan tunas atau fisi, sementara hifa bercabang. Sebagian besar haploid, tetapi beberapa sanggup diploid. Spora disimpan dalam case (askus), yang melepaskan awan asap spora. Fusi inti dan meiosis terjadi di dalam askus.

  • Ascomycota bersifat heterotrofik, memperoleh nutrisi dari organisme hidup atau mati. Selain itu, jamur ini bisa mengkonsumsi hampir semua cairan, asalkan ada air di dalamnya.

  • Ascomycota mempunyai lebih dari satu cara reproduksi. Reproduksi generatif terjadi dalam askospora atau meiospora, dan secara vegetatif dengan konidia atau meitospora. Beberapa harus mengembangbiakkan (heterothallic), beberapa harus berkembang biak sendiri (homothallic), dan beberapa sanggup melaksanakan keduanya. Meitospora biasanya hanya mereproduksi organisme induk, tetapi juga sanggup bertindak sebagai gamet untuk pembuahan. Reproduksi terjadi di askus, dengan satu putaran mitosis mengikuti meiosis. Ini menyisakan delapan inti dan delapan askospora.


Habitat


Meskipun spesies tertentu hidup di lokasi yang sangat spesifik, Ascomycota sanggup ditemukan di semua benua. Mereka sering membentuk relasi simbiosis dengan ganggang, akar tanaman, dan daun atau batang tanaman. Namun, mereka tidak hanya membatasi relasi ini dengan organisme tanaman; mereka juga diketahui menjalin relasi dengan arthropoda. Meskipun Ascomycota meliputi banyak organisme berkhasiat ibarat ragi fisi, ragi roti, morels, dan truffle, ia juga sanggup menjadi patogen pada binatang dan tumbuhan. Salah satu rujukan spesies Ascomycota yang merugikan yaitu Magnaporthe grisea, yang dianggap sebagai patogen beras yang paling merusak. Dean et. Al. (2005) menyusun urutan genom specie ini dalam upaya untuk lebih memahami kualitas menularnya. Ascomycota memainkan tugas besar dalam mendaur ulang material tumbuhan yang mati.


Banyak spesies Ascomycota berkhasiat di luar fungsi konvensionalnya. Beberapa spesies, khususnya ragi, telah dipakai dalam penelitian genetika. Misalnya, percobaan terbaru oleh Conrad et. Al. (2005) memakai Saccharomyces cervisae untuk mempelajari replikasi DNA. Peneliti lain, ibarat R. Kellermayer (2005) telah mencatat cara di mana Saccharomyces cervisae berkhasiat dalam mempelajari mutasi genetik dalam konteks penyakit Hailey-Hailey. Cruyssen et. Al. (2005) telah memakai spesies ini dalam penelitian mereka perihal penyakit Crohn.


Ciri-ciri lain Ascomycota


(i) Sebagian besar anggota yakni terestrial, meskipun sebagian besar tinggal di perairan segar dan laut. Mayoritas ascomycetes yakni saprofitik, beberapa benalu serangga dan binatang lainnya, dan beberapa bertanggung jawab mengakibatkan penyakit tumbuhan yang merusak. Beberapa ascomycetes tumbuh secara khas pada kotoran dan secara terkenal disebut jamur coprophilous (Peziza).


(ii) anggota Ascomycota bervariasi dalam bentuk dan struktur mereka. Ragi dan beberapa anggota lainnya (mis. Taphrina) uniseluler, tetapi hampir semua anggota lain dari kelompok ini mempunyai miselium yang berkembang dengan baik, bercabang banyak, dan memisahkan miselium dengan sel uni atau multinukleat dan septa berlubang.


(iii) Dalam bentuk uniseluler, dinding sel terdiri dari glukan dan mannan, sedangkan dalam bentuk septat terdiri dari kitin dan glukan.


(iv) Reproduksi vegetatif terjadi oleh banyak sekali jenis spora non-motil, ibarat oidia, klamidospora, dan konidia. Dalam bentuk uniseluler, fisi, fragmentasi, dan tunas yakni metode propagasi yang paling umum.


(v) Mereka homothallic atau heterothallic. Pada beberapa spesies heterothalik, meskipun organ kelamin jantan (antheridium) dan betina (askogonium) berkembang di talus dari jenis yang sama, mereka tidak cocok satu sama lain. Pada spesies ini, gamet jantan dari satu tipe kawin menyuburkan askogonium dari tipe kawin lainnya. Proses ini dikenal sebagai heterothallism fisiologis.


(vi) Reproduksi generatif terjadi melalui kopulasi gametangial (mis., ragi), kontak gametangial (mis., Aspergillus, Penicillium, Erysiphe), somatogami (mis., Peziza, Morchella) atau spermatisasi (mis., Polystigma). itu pernah diklasifikasikan dalam Deuromycota √ Penjelasan 9 ciri-ciri Ascomycota


(vii) Spora kelamin yakni haploid yang disebut askospora, yang dibuat secara endogen dengan pembentukan sel bebas sehabis karyogami dan meiosis dalam struktur ibarat kantung atau silinder yang disebut sebagai askus.


(viii) Mereka mengatakan fenomena heterokaryosis, yaitu, inti dari dua genotipe yang berbeda hadir dalam miselium yang sama.


(ix) Tubuh buah dikenal sebagai askomata (sebelumnya disebut ascocarp). Ascomata terdiri dari empat jenis cleistothecium (cleistothecial ascoma), perithecium (perithecial ascoma), apothecium (ascoma apothecial), dan ascostroma (stromatic stroma) atau pseudothecium.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com