Friday, June 7, 2019

√ Embriologi – Pengertian, Sejarah Dan Peluang Kerja

Embriologi yaitu cabang biologi yang peduli dengan pengembangan organisme baru. Embriolog melacak sel reproduksi (gamet) ketika mereka berkembang melalui pembuahan, menjadi zigot bersel tunggal, kemudian embrio, hingga ke organisme yang berfungsi penuh. Ada banyak subdivisi embriologi, beberapa ilmuwan berfokus pada embrio manusia, sementara yang lain mempelajari binatang dan tumbuhan.


Ahli biologi evolusi sering memakai embriologi sebagai cara membandingkan spesies, alasannya yaitu perkembangan suatu organisme sanggup memberi banyak petunjuk pada sejarah evolusinya. Masih ilmuwan lain memakai embriologi sebagai alat untuk lebih memahami sistem atau organisme yang mereka hadapi, baik itu konservasi spesies yang terancam punah atau gangguan reproduksi spesies hama. Para ilmuwan yang mempelajari embriologi insan membantu kesehatan reproduksi wanita, dan memahami cakupan luas dari duduk perkara yang sanggup mengakibatkan cacat perkembangan dan malformasi.


Sejarah Embriologi


Ilmuwan dan filsuf awal tidak bodoh, dan menyadari sperma segera sehabis mikroskop ditemukan. Namun, ada teori yang bersaing dalam embriologi awal. Gagasan pertama wacana embriologi sama tuanya dengan para filsuf klasik. Aristoteles pertama kali mengusulkan prosedur yang benar untuk pengembangan embrio, tanpa mikroskop untuk mengamati teorinya. Aristoteles menyarankan bahwa binatang terbentuk melalui proses epigenesis, di mana sel tunggal membelah dan berdiferensiasi menjadi banyak jaringan dan organ hewan. Namun, tanpa bukti, sebuah teori yang benar-benar hanya dugaan.


Embriologi yaitu cabang biologi yang peduli dengan pengembangan organisme gres √ Embriologi – pengertian, sejarah dan peluang kerja
Praformasi

Teori kedua, praformasi, memperoleh banyak daya tarik sebelum ditemukannya mikroskop dan teknik pencitraan yang lebih maju. Gagasan ini menyarankan bahwa embrio itu terkandung, kecil tetapi sepenuhnya terbentuk, di dalam sperma. Gambaran teori ini sanggup dilihat di atas. Teori ini juga menyarankan perempuan hanyalah wadah untuk menggendong anak yang sedang tumbuh, dan bahwa anak perempuan berasal dari t3st1s kiri, sementara anak pria tiba dari kanan. Mengetahui biologi modern, terang bahwa teori ini salah. Namun, pada dikala itu, kurangnya bukti dan nuansa keagamaan dalam sains mendorong gagasan yang agak secis dan tidak terbukti ini. Ketika mikroskop karenanya ditemukan, salah satu hal pertama yang dilihat orang yaitu sperma. Sperma diperbesar hingga batas mikroskop awal, dan tidak ada bayi kecil yang terbentuk sepenuhnya yang pernah ditemukan. Tetapi, ini gagal meyakinkan sepenuhnya para pendukung praformasi bahwa epigenesis yaitu tanggapan yang tepat.


Baru pada tahun 1827 diperoleh bukti yang terang bahwa mamalia betina juga menghasilkan sel kelamin, sel telur. Penemuan sel kelamin perempuan secara eksklusif bertentangan dengan banyak aspek dari teori praformasi, dan mengakibatkan penerimaan yang lebih luas dari teori epigenesis. Karl Ernst von Baer, ​​penemu sel telur, dan Heinz Christian Pander kemudian mengusulkan teori yang masih menjadi jantung embriologi hingga dikala ini. Teori itu yaitu teori lapisan germinal, yang mendalilkan bahwa sel tunggal menjadi lapisan sel terpisah ketika organisme awal membelah. Lapisan germinal ini kemudian menimbulkan organisme lainnya dengan menumbuhkan dan melipat menjadi organ, pembuluh, dan jaringan kompleks lainnya dan sel-sel di dalamnya berdiferensiasi yang sesuai.


Embriologi yaitu cabang biologi yang peduli dengan pengembangan organisme gres √ Embriologi – pengertian, sejarah dan peluang kerja
perkembangan embrio

Beberapa kemajuan lagi akan sepenuhnya membentuk teori lapisan germinal menjadi embriologi. Penemuan dan pemahaman DNA mengakibatkan pemahaman yang lebih komprehensif wacana bagaimana sperma dan sel telur menjadi zigot. Perkembangan USG sangat meningkatkan pemahaman perkembangan janin pada manusia, terlihat pada gambar di atas. Banyak penelitian dilakukan pada organisme sederhana untuk memahami embriologi dasar. Cacing pipih dibiakkan secara intensif, alasannya yaitu bereproduksi secara generatif dan sel-selnya cukup besar untuk ditonton berkembang di bawah mikroskop yang baik. Lalat buah juga diamati secara luas, untuk alasan yang sama. Mempelajari cacing polychaete, E.B. Wilson membuatkan proses pengkodean untuk memberi label dan memahami gerakan dan pembelahan sel selama embriogenesis. Sementara proses yang sempurna berubah tergantung pada spesies, metode ini sangat mempercepat pemahaman embriologi dan mengakibatkan terobosan ilmu kedokteran dan evolusi.


Peluang kerja Embriologi


Embriolog yaitu ilmuwan yang mempelajari embriologi. Setiap organisme yang bereproduksi secara generatif harus menciptakan semacam embrio ketika berubah menjadi bentuk dewasa. Seorang hebat embriologi sanggup mempelajari perkembangan hewan, tumbuhan, dan bahkan jamur. Ahli biologi evolusi sering mempelajari embriologi sebagai cara memahami garis evolusi yang rumit. Sebagai contoh, semua vertebrata termasuk insan melewati fase embriologis di mana prekursor untuk insang hadir. Pada manusia, struktur ini berubah menjadi struktur tenggorokan. Namun, kesamaan antara semua embrio vertebrata mengatakan bahwa semua vertebrata muncul dari nenek moyang yang sama yang memakai bentuk embriogenesis ini. Seorang hebat embriologi profesional sanggup tetap berada di dunia akademis, memajukan ilmu embriologi, atau sanggup menentukan untuk bergabung dengan profesi medis.


Ahli embriologi dibutuhkan dimanapun dalam penanganan kehamilan, alasannya yaitu kehamilan hanyalah embriogenesis manusia. Beberapa ilmuwan berspesialisasi dalam gangguan pada embriogenesis yang mengakibatkan malformasi dan gangguan. Ini disebut teratologi, dan meliputi segalanya mulai dari keguguran hingga cacat lahir. Dokter sanggup berspesialisasi hanya dalam embriologi dan teratologi atau sanggup menentukan untuk meliputi banyak sekali duduk perkara kesehatan perempuan yang lebih luas.


Banyak profesi memakai pengetahuan embriologi dalam praktik mereka. Banyak perusahaan farmasi membuatkan obat untuk kesuburan dan kemandulan, dan proses embriologi yaitu kunci dari upaya ini. Para ilmuwan yang membuatkan insektisida, atau cara untuk menangani hama lain, sering beralih ke embriologi untuk melawan siklus reproduksi organisme. Ini sering kali merupakan cara paling efisien untuk mengatasi duduk perkara hama yang besar. Yang lain memakai embriologi untuk laba suatu spesies, menyerupai para ilmuwan yang mencoba untuk menumbuhkan kembali spesies yang terancam punah. Sebagai contoh, para peneliti di beberapa institusi di seluruh Amerika Serikat bekerja sama untuk menyelamatkan Black-Footed Ferret. Mereka harus memahami embriologi musang untuk sepenuhnya berhasil, serta perilaku, pola makan, dan kebiasaan kawin mereka. Ini yaitu referensi yang baik wacana bagaimana embriologi memainkan tugas kecil tetapi sangat penting dalam upaya ilmiah yang lebih besar.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com