Saturday, July 6, 2019

√ Sebutkan Dan Jelaskan Aturan Segregasi Gregor Mendel

Hukum segregasi Gregor Mendel menyatakan bahwa dua alel untuk setiap sifat terpisah, selama pembentukan gamet, dan bahwa selama pembentukan zigot baru, alel akan bergabung secara acak dengan alel lainnya. Hukum segregasi memastikan bahwa orang tua, dengan dua salinan dari setiap gen, sanggup meneruskan alel keduanya. Kedua alel akan mempunyai perubahan yang sama dengan berakhir di zigot.


Dalam organisme dengan reproduksi vegetatif, genom dibawa dalam dua salinan identik. Salinan diwariskan dari setiap orang tua, dalam bentuk gamet. Organisme ini dikenal sebagai diploid saat mereka mempunyai kedua salinan genom, dan haploid saat gamet mereka hanya mempunyai satu salinan. Meskipun Gregor Mendel tidak terang bagaimana prosesnya berlangsung, mikroskop modern dan teknik molekuler telah mengungkapkan bahwa alel terpisah selama proses meiosis.Hukum segregasi Gregor Mendel menyatakan bahwa dua alel untuk setiap sifat terpisah √ Sebutkan dan jelaskan Hukum segregasi Gregor Mendel


Meiosis terjadi pada sel-sel khusus yang dikenal sebagai gametosit, yang membentuk sel-sel haploid dari sel-sel diploid. Agar ploidi sel menjadi berkurang, kromosom dalam sel harus dibagi sama rata. Untuk memulai proses, semua DNA dalam sel diduplikasi. Ini membuat dua salinan dari setiap alel. Dalam sel ini, kini ada 4 alel untuk setiap gen, meskipun 2 di antaranya hanya salinan identik dari yang orisinil 2. Ketika meiosis dimulai, kromosom terkondensasi dan sejajar dengan pasangan homolognya. Kromosom homolog ialah kromosom yang mengandung bab DNA yang identik, yang pada awalnya diwariskan dari orang bau tanah yang berbeda.


Selama profase I dari meiosis I, kromosom homolog mengikat bersama. Bagian khusus dari DNA sanggup tumpang tindih, menjadikan kerusakan pada DNA. Karena kesamaan DNA, pecahnya hanya bertukar segmen dalam proses yang disebut crossing-over. Pindah silang ini membantu menetapkan keacakan dari warisan alel dan juga pemisahan gen yang berbeda. Pemisahan banyak sekali gen selama meiosis dikenal sebagai aturan perpaduan bebas (independent assortment).


Selama metafase I dari meiosis I, pasangan homolog terikat ini sejajar di tengah sel dan terpisah. Dalam melaksanakan ini, alel-alel yang berbeda untuk setiap gen dipisahkan secara afektif. Selama meiosis II, salinan alel akan dipisahkan menjadi gamet individu. Ini memastikan bahwa setiap alel membuatnya menjadi gamet baru, menunjukkan kesempatan yang intinya sama untuk menemukan gamet untuk bergabung dan membuat organisme baru.


Karena aturan pemisahan masing-masing alel ialah entitasnya sendiri dan selalu mempunyai kesempatan yang sama untuk diteruskan ke generasi berikutnya. Ini berarti bahwa terlepas apakah alel lebih banyak didominasi atau resesif dalam hubungannya dengan alel lain maka akan diteruskan dengan cara yang sama, dengan frekuensi yang sama. Hukum perpaduan bebas menyatakan bahwa sementara gen mungkin ada pada kromosom yang sama, mereka juga diwariskan secara independen satu sama lain alasannya prosedur meiosis.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com