[vc_row css=”.vc_custom_1544440140525{margin-bottom: 30px !important;}”][vc_column][vc_single_image source=”featured_image” img_size=”large”][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]Di dalam sebuah bisnis, apapun bentuknya, pastinya ada beberapa orang yang mengoperasikan biar kegiatan perjuangan terus berjalan. Di dalam sebuah bisnis juga memerlukan strategi, manajemen, maupun sistem yang mempermudah orang-orang di dalamnya untuk bekerja secara efektif dan sesuai goals yang dimiliki perusahaan. Salah satu model bisnis yang terbukti efektif dan sering diterapkan ialah bisnis model canvas.

Apa sih bisnis model canvas itu?

Bisnis model canvas merupakan sebuah tool dalam seni administrasi manajemen untuk menterjemahkan konsep, konsumen, infrastruktur maupun keuangan perusahaan dalam bentuk elemen-elemen visual.

Konsep bisnis model canvas mengandalkan gambar-gambar ilham sehingga setiap orang mempunyai pemahaman yang sama dan riil terhadap tipe-tipe konsumen mereka, pengeluaran biaya, cara kerja perusahaan dan sebagainya.

Apa laba buat perusahaan jikalau menerapkan bisnis model canvas?

Ah, paling-paling bisnis model ini sama dengan yang lain?

Jika dilihat lebih teliti, bisnis model canvas membagi hal-hal penting ke dalam beberapa fokus yang jelas. Hal ini memudahkan para pelaku bisnis dalam banyak sekali aspek dan sanggup diterapkan oleh perusahaan baik skala besar maupun kecil.

Lalu, bagaimana menerapkan bisnis model canvas dalam perusahaan Anda?

Di dalam bisnis model canvas, ada 9 elemen penting yang akan dibahas satu-persatu di bawah ini. 9 panduan ini penting untuk mengarahkan Anda dalam menentukan system kerja perusahaan sekaligus menyidik apakah kegiatan perusahaan sudah berjalan sesuai system.

1. Value Proposition

Sederhananya, value proposition merupakan nilai jual produk/jasa Anda sehingga konsumen menentukan perusahaan Anda daripada kompetitor. Sebelum menentukan hal yang lain, value proposition sangat krusial untuk diketahui biar bisnis Anda menjual apa yang konsumen benar-benar butuhkan dan memastikan apakah perusahaan Anda menjual solusi atas permasalahan mereka.

Berikut ialah beberapa pertanyaan yang sanggup membantu Anda:

Apa penyebab problem itu terjadi?

Mengapa konsumen ingin problem tersebut hilang?

Apa manfaat bisnis saya untuk konsumen?

2. Customer segments

Value proposition saling berkaitan erat dengan segmentasi konsumen Anda. Target konsumen sanggup dibagi menjadi banyak sekali segmen sesuai kebutuhan, contohnya, menurut usia, gender, hobi maupun tingkat konsumerisme.

Lalu, bagaimana cara mengetahui secara spesifik sasaran konsumen kita?

Beberapa pertanyaan di bawah ini sanggup digunakan untuk menentukan sasaran konsumen Anda!

Kepada siapa solusi Anda paling memperlihatkan dampak positif?

Apakah solusi Anda cocok untuk perorangan atau bisnis lain?

Bagaimana aksara perorangan atau bisnis tersebut?

Solusi Anda cocok untuk pria atau perempuan? Atau keduanya?

Berapa umur mereka?

3. Customer relationship

Jadi, tadi kita sudah menentukan Value Proposition dan segmentasi konsumen. Selanjutnya ialah memahami konsumen Anda dan ´mendekati´mereka.

Cara mendekati konsumen ada banyak, baik secara personal, by phone, dan sebagainya.

Di dalam customer relationship, Anda sanggup mengetahui cara apa yang paling efektif untuk berinteraksi dengan konsumen maupun calon konsumen. Misalnya Anda mempunyai bisnis online yang menjual produk aksesoris rambut dengan sasaran usia 18-25 tahun. Tentunya sasaran konsumen Anda ialah wanita yang suka berdandan atau berpenampilan rapi. Lalu bagaimana menciptakan mereka mau membeli produk aksesoris rambut Anda? Dengan memperlihatkan informasi seputar perawatan rambut, tips mengikat rambut, dan sebagainya.

Cara termudah menjangkau konsumen milenial ialah dengan berinteraksi lewat channel yang ´sering didatangi oleh sasaran konsumen Anda´, berkomunikasi sesuai dengan bahasa mereka (ala milenial misalnya) dan memperlihatkan konten-konten yang relevan dengan interest mereka.

4. Channels

Di belahan customer relationship, kita sudah membahas cara PDKT´ dengan konsumen Anda sesuai dengan bahasa dan interest mereka. Kini saatnya Anda benar-benar menemui dan berbicara mereka.

Bisa dikatakan, channel merupakan daerah pertemuan Anda dengan konsumen. Pertanyaan berikut sanggup membantu Anda mengidentifikasi daerah mana yang ideal untuk bertemu dengan mereka.

Dimana konsumen Anda berada?

Apakah mereka aktif memakai sosmed?

Apakah mereka suka mendengarkan radio atau aplikasi music?

Apakah mereka suka menghadiri event atau seminar?

Apakah mereka menonton TV ?

Hal ini sanggup menentukan dimana Anda harus meletakkan advertisement. Apakah di billboard, di Instagram, di koran dan lain sebagainya.

5. Key Activities

Key activities merupakan kegiatan bisnis Anda yang dijalankan sehari-hari biar sanggup mencapai value proposition. Beberapa panduan pertanyaan yang perlu Anda jawab:

Aktivitas bisnis menyerupai apa yang sanggup diterapkan di dalam perusahaan untuk membantu Anda biar konsumen puas?

Bagaimana dengan distribusi produk/jasa Anda?

Apakah Anda mempunyai tenaga hebat untuk menjalankan kegiatan perusahaan sehari-hari?

6. Key resources

Agar tetap kompetitif di dalam industri bisnis yang Anda geluti, Anda membutuhkan sumber daya yang sempurna alasannya ini ialah asset yang Anda miliki untuk mendukung kegiatan perusahaan. Beberapa pola sederhana key resource ialah computer, ruang kerja, karyawan, kendaraan, listrik, dan lain sebagainya.

7. Key partners

Dalam sebuah bisnis, membutuhkan partner kerja yang mendukung perusahaan Anda. Jika hingga ketika ini Anda belum menemukan keunikan dari produk/jasa Anda dikarenakan kurangnya networking, Anda membutuhkan partner kerja yang sanggup membantu Anda mencapai value proposition.

Jika Anda membuka sebuah bakery, Anda membutuhkan supplier materi masakan ringan bagus yang jaraknya bersahabat biar materi yang dikirim selalu fresh. Nah, supplier itulah yang menjadi key partner Anda dalam berbisnis biar Anda sanggup selalu menjaga kualitas roti yang Anda jual.

8. Cost structures

Cost structure merupakan denah finansial yang membiayai operasional perusahaan Anda. Berapa uang yang harus dikeluarkan untuk melakukan kegiatan perusahaan per harinya? Berapa biaya untuk sumber daya yang dipakai? Berapa harga pemasaran produknya?

9. Revenue streams

Setiap perusahaan membutuhkan anutan pendapatan untuk tetap sanggup menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Revenue stream merupakan sumber pendapatan perusahaan dari banyak sekali sumber, menyerupai hasil penjualan, dividen dan sebagainya.

Bisnis model canvas merupakan teknik yang efektif untuk diterapkan di dalam perusahaan alasannya sanggup membantu memetakan bisnis Anda secara terstruktur. Anda sanggup memakai bisnis model ini untuk mewujudkan ide-ide Anda menjadi hal yang konkret.

Jika Anda membutuhkan dukungan lebih detil bagaimana cara memakai business model canvas, silakan hubungi kami untuk mendapat dukungan dari para coach.

Always Go BIG!!![/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]

Sumber aciknadzirah.blogspot.com