Thursday, June 15, 2017

√ Bentuk Bumi Dan Ukurannya

Bentuk Bumi dan Ukurannya – Berbicara mengenai bentuk bumi, tentunya masih banyak orang-orang yang berspekulasi. Bagaimana bentuk kenamapakan bumi? Apakah bumi benar-benar bulat? Elips? Atau mungkin ternyata bumi berbentuk datar menyerupai yang disebutkan dalam teori flat earth?


Jika berbicara dari segi geologi, sudah semenjak dahulu kala orang-orang mereka-reka bagaimana bentukan dari bumi. Dahulu, orang sudah banyak megira bahwa bumi merupakan daratan bundar, ditutupi oleh langit, dan dikelilingi oleh lautan yang melingkar.


Pendapat Para Ahli Mengenai Bentuk Bumi


1. Thales (625-547 SM)


Thales menyampaikan bahwa bumi merupakan suatu padatan yang terapung pada lautan tanpa batas.


2. Anaximander (610-547 SM)


Anaximander menyampaikan bahwa bumi merupakan sebuah benda silinder melayang di langit yang bulat.


3. Pythagoras (569-475 SM)


Seorang hebat matematika yang satu ini memikirkan bahwa bumi merupakan bulatan yang mempunyai bentuk simetris.


4. Newton (Akhir Abad ke-17)


Newton mengira akhir perputaran pada sumbunya, bumi tidak berbentuk bulat tepat melainkan berbentuk ellipsoid dimana mendatar pada kutub-kutubnya dan mempunyai bentuk lebih cembung pada bab khatulistiwa.


Jika pendapat nari Newton mengenai bentuk bumi benar adanya, maka seharusnya derajat meridian di kutub-kutub bumi bernilai lebih besar daripada di khatulistiwa. Maka, untuk mengambarkan hal tersebut, pada tahun 1735, Academie des Sciences Pris mengirim ekspedisi ke Lapland dan Peru. Ternyata, derajat meridian di Lapland yang terlatak di tempat kutub mempunyai nilai lebih besar dari Peru yang terletak di khatulistiwa.


Bagaimana Cara Mengetahui Ukuran Bumi?


Tentu saja keingintahuan para hebat tidak sebatas ingin mengetahui bentukan bumi saja, namun juga dengan ukurannya. Mungkin terdengar tidak masuk logika bagaimana kita sanggup mengetahui ukuran bumi di zaman dahulu. Apalagi, zaman belum ada peralatan canggih yang memadai.


Erastothenes (275-195 SM) beropini bahwa mustahil matahari berada pada tempat yang berjauhan letakya. Ia memperhatikan sinar matahari yang jatuh pada lubang sumur pada tengah hari di pertengahan animo panas tepatnya di Kota Syene.


Kota Syene mempunyai jarak sekitar 5.000 stad dari kota Alexandria. Pada dikala waktu yang bersamaan, bayangan matahari di Alexandria menawarkan besarnya 1/50 bab dari seluruh lingkaran. Sehingga jikalau dihitung secara matematis, keliling bumi haruslah 50 kali 5.000 stad yaitu 250.000 stad. Jika dikonversi ke satuan meter menjadi 157 m dan 39.250 km. Perkiraan Erasthotenes ini ternyata mendekati dengan hasil perhitungan yang diteliti oleh peneliti selanjutnya.


 Atau mungkin ternyata bumi berbentuk datar menyerupai yang disebutkan dalam teori  √ Bentuk Bumi dan Ukurannya

Gambar. Permukaan bumi akan terlihat melengkung bila kita lihat dari tempat yang tinggi menyerupai mercusuar, gedung pencakar langit, dikala naik pesawat terbang dsb (Sumber: Siswapedia)


Lalu bagaimana dengan keliling bumi? Pada tahun 1617, Snellius mengukur dengan memakai metode segitiga. Jari-jari bentuk bumi diukur dengan memakai patokan keliling bumi. Jari-jari bumi diperkirakan sekitr 6.378,38 km.


Mengetahui Struktur Dalam Bumi


Pendahulu yang memikirkan struktur bumi ialah Plato. Ia mempunyai pendapat bahwa bumi merupakan substansi berfasa cair yang dilapisi oleh lapisan kerak yang tipis. Pada bagian-bagian kerak yang lemah lalu diterobos oleh substansi dari dalam yaitu magma yang nantinya membentuk gunung api.


Dengan mempelajari sifat gelombang seismik/gempa bumi, maka kita sanggup mengetahui interior atau struktur dalam dari bumi. Cepat rambat gelombang seismik erat hubungannya dengan densitas suatu masa. Sehingga sanggup disimpulkan bahwa perbedaan cepat rambat mengindikasikan bahwa struktur bumi terdiri dari masa heterogen dengan lapisan dengan densitas berbeda.


Gelombang seismik dibagi menjadi Gelombang S dan Gelombang P.


1. Gelombang S sanggup merambat dalam fasa cair, padat, gas


2. Gelombang P hanya sanggup merambat dalam fasa padat


Perbedaan sifat gelombang tersebut yang digunakan untuk membedakan struktur di dalam bumi.


Setelah membaca artikel bentuk bumi dan ukurannya di atas sanggup juga baca artikel berjudul zaman sejarah pembentukan bumi dan teori proses pembentukan bumi.


Daftar Pustaka:

Sapiie, Benyamin dkk. 2006. Geologi Fisik. Bandung: Institut Teknologi Bandung



Sumber https://www.siswapedia.com