Monday, July 3, 2017

√ Teknik Pengambilan Sampling


                              TEKNIK PENGAMBILAN SAMPLING


A.    Sampel
Sampel ialah potongan dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono,2006:90).Bila populasi besar, dan peneliti mustahil mempelajari semua yang ada pada populasi, contohnya sebab keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti sanggup menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili).

B.     Teknik Sampling
Teknik sampling ialah merupakan teknik pengambilan sampel (Sugiyono,2001:56). Margono (2004: 125) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan teknik smpling ialah cara untuk memilih sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi semoga diperoleh sampel yang representatif. Untuk memilih sampel yang akan dipakai dalam penelitian, terdapat banyak sekali teknik sampling yang digunakan. Menurut Sugiyono (2001:57) teknik sampling ditunjukkan pada gambar dibawah ini:

Dari gambar diatas terlihat bahwa teknik sampling intinya sanggup dikelompokan menjadi dua yaitu probability sampling dan nonprobability sampling. Probability sampling meliputi: Simple random sampling, Proportionate stratified random sampling, Disproportionate stratified random sampling, Area (cluster) sampling. Sedangkan Nonprobability meliputi: . Sampling  sistematis, Sampling Kuota, Sampling aksidental, Purposive sampling, Sampling jenuh dan Snowball sampling.
Dari banyak sekali teknik simple yang ada dibab ini penulis akan membahas problem teknik probability sampling yaitu propotionate stratified random sampling. Penulis akan membahas secara mendalam dari pengertian, kapan dipakai teknik ini dan memperlihatkan contoh-contoh yang relevan di sekitar kita.

1.      Pengertian Starrified Random Sampling
Margono (2004:126) menyatakan bahwa starrified random sampling biasa dipakai pada populasi yang memiliki susunan bertingkat atau berlapis-lapis. Menurut Sugiyono (2001:58) teknik ini dipakai jika populasi memiliki anggota/unsur yang tidak homogen. Dan bersrata secara proporsional. Sedangkan berdasarkan Akdon dan Sahlan Hadi stratified random sampling ialah pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan bersrata secara proporsional, dilakukan sampling ini apabila anggota populasinya heterogen (tidak sejenis).
Menurut Arikunto (2006), metode pengambilan sampel acak terstratifikasi (stratified random sampling) ialah metode pemilihan sampel dengan cara membagi populasi ke dalam kelompok-kelompok yang homogen yang disebut strata, dan lalu sampel diambil secara acak dari tiap strata tersebut.





2.      Jenis Starrified Random Sampling
Stratified random sampling dibedakan menjadi dua, yaitu:
1.      Sampel Terstratifikasi Proporsional (Proportionate Stratified Sampling). Merupakan sampel terstratifikasi dengan populasi dibagi atas kelompok-kelompokyang homogen (Strata). Dari masing-masing kelompok diambil sampel secara proporsional
Contoh:
Dalam sebuah penelitian, seorang peneliti ingin mengetahui rata-rata pengeluaran untuk honor karyawan suatu perusahaan. Maka dari itu, peneliti membagi kawayawan berdasarkan latar belakang pendidikannya. Didapat data sebagai berikut:
Latar Pendidikan
Jumlah Karyawan (orang)
SD – SMP
100
SMA sederajat
300
S1
400
S2
200

2.      Sampel Terstratifikasi Tidak Proporsional (Disproportionate Stratified Sampling). Merupakan sampel terstratifikasi dengan populasi dibagi atas kelompok-kelompok yang homogen (Strata). Dari masing-masing kelompok diambil sampel namun tidak proporsional.
Contoh:
Dalam sebuah penelitian, seorang peneliti ingin mengetahui rata-rata pengeluaran untuk honor karyawan suatu perusahaan. Maka dari itu, peneliti membagi kawayawan berdasarkan latar belakang pendidikannya. Didapat data sebagai berikut:
Latar Pendidikan
Jumlah Karyawan (orang)
SD – SMP
10
SMA sederajat
200
S1
250
S2
25


3.      Kelebihan dan Kekurangan
4.      Langkah-langkah
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam melaksanakan sampling acak berlapis ialah sebagai berikut :
1.      Populasi dibagi menjadi populasi yang lebih kecil disebut stratum
2.      Pembentukan stratum harus sedemikian rupa sehingga setiap stratum homogen atau relatif homogen.
3.      Setiap stratum lalu diambil sampel secara acak dan dibentuk asumsi untuk mewakili stratum yang bersangkutan
4.      Perkiraan secara menyeluruh (over all estimation) diperoleh secara gabungan
5.      Contoh
Pengambilan Sampel Bertingkat (berstrata)
Pengambilan dengan cara ini disebut pula dengan pengambilan sampel secara proporsional random sampling, menggunakan rumusan alokasi proporsional (Sugiyono, 1999:67).

Rumus                   n i        =  n

Dimana :    ni        = jumlah sampel berdasarkan stratum
                               n        = jumlah sampel seluruhnya
                              Ni       = jumlah populasi berdasarkan stratum
                             N         = jumlah populasi seluruhnya.

Contoh :
Suatu penelitian pada suatu Lembaga Pendidikan Penjenjangan, wacana manfaat dan tindak lanjut pelatihan lulusan Diklat Penjenjangan yang diikuti oleh Diklatpim Tingkat 2 hingga Tingkat 4 Tahun 2003, sebagai berikut :
Diklatpim Tingkat 2         =      500 orang
Diklatpim Tingkat 3         =    2000 orang
Diklatpim Tingkat 4         =    5000 orang
..................................................................
Jumlah                              =    7500 orang

Jumlah populasi 37.000 orang, dengan tingkat presisi yang ditetapkan sebesar = 5%.
                                                                                         n          = Jumlah sampel
n          =                                       N         = Jumlah populasi
                                                                                         d2           = Presisi yang

ditetapkan
n          =    = 395.778 (dibulatkan)

Maka untuk mencari jumlah sampel secara keseluruhan yang harus ditarik, terlebih dahulu gunakan rumus yang pertama (pengambilan sampel apabila populasi sudah diketahui), yakni :
Rumus
n          = 396 responden
Jadi jumlah sampel yang harus ditarik = 396 responden.
Kemudian dicari pengambilan sampel berstrata dengan rumus
                 Rumus    ni  =  n
Maka akan diperoleh jumlah sampel tiap strata ialah :
Diklatpim Tk 2 = 500 : 37.500 X 396             = 5,28  = 5 orang
Diklatpim Tk 3 = 2000 : 37.500 X 396           = 21,12 = 21 orang
Diklatpim Tk 4 = 5000 : 37.500 X 396           = 52,8  = 53 orang
                  
6.      Referensi

Akdon dan Hadi Sahlan. 2004. Aplikasi statistika dan metode penelitian untuk admistrasi & manajemen. Bandung: Dewa Ruchi.
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.





Sumber http://samplingkuliah.blogspot.com