Friday, July 14, 2017

√ Teori Ajakan Lengkap Berdasarkan Pendapat Para Jago Ekonomi

Pada setiap acara transaksi dalam perekonomian pastinya akan terdapat dua aspek yang saling berhubungan, yaitu ajakan (Demand) dan penawaran (Supply). Harga barang dan kuantitas barang atau jasa yang saling mempengaruhi . Permintaan dan penawaran akan saling bertemu dan akan membentuk satu titik pertemuan dalam satuan harga dan kuantitas (jumlah barang). Pada Kesempatan Kali ini kami akan mengulas artikel tentang Teori Permintaan Lengkap Menurut Pendapat Para Ahli Ekonomin. Untuk lebih lengkapnya let's check it out gaes !.

Pada setiap acara transaksi dalam perekonomian pastinya akan terdapat dua aspek yang sa √ Teori Permintaan Lengkap Menurut Pendapat Para Ahli Ekonomi

Pengertian Permintaan

Menurut Gilarso (2007), dalam ilmu ekonomi istilah ajakan (demand) mempunyai arti tertentu, yaitu selalu menunjuk pada suatu kekerabatan tertentu antara jumlah suatu barang yang akan dibeli orang dan harga barang tersebut. Permintaan ialah jumlah dari suatu barang yang mau dan bisa dibeli pada aneka macam kemungkinan harga, selama jangka waktu tertentu, dengan anggapan hal-hal lain tetap sama (=ceteris paribus).

Hukum Permintaan

Hukum Permintaan pada hakikatnya merupakan hipotesis yang menyatakan bahwa : “ Hubungan antara barang yang diminta dengan harga barang tersebut dimana kekerabatan berbanding terbalik yaitu saat harga meningkat atau naik, maka jumlah barang yang diminta akan menurun dan sebaliknya apabila harga barang turun maka jumlah barang yang diminta akan meningkat”.

Faktor yang Memperngaruhi Permintaan

Menurut Danniel (2004), ajakan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yang antara lain ialah harga barang yang bersangkutan, harga barang substitusi atau komplemennya, selera, jumlah penduduk, dan tingkat pendapatan.

#1.Harga

Hubungan harga dengan ajakan ialah kekerabatan yang negatif. Artinya bila yang satu naik maka yang lainnya akan turun dan begitu juga sebaliknya. Semua ini berlaku dengan catatan faktor lain yang mempengaruhi jumlah ajakan dianggap tetap.

#2.Harga barang lain

Terjadinya perubahan harga pada suatu barang akan besar lengan berkuasa pada ajakan barang lain. Harga barang lain sanggup mencakup harga barang substitusi, komplemen, dan independen. Salah satu pola barang substitusi, bila harga kopi naik, biasanya ajakan teh akan naik. Barang komplementer misalnya roti dengan keju. Apabila keduanya digunakan secara bersamaan sehingga dengan demikian bila salah satu dari harga barang tersebut naik, pada ummumnya akan mempengaruhi banyaknya konsumsi barang komplemennya. Barang independen ialah barang yang tidak dipengaruhi oleh harga barang yang lain.

#3.Selera

Selera merupakan variabel yang mempengaruhi besar kecilnya permintaan. Selera dan pilihan konsumen terhadap suatu barang bukan saja dipengaruhi oleh struktur umum konsumen, tetapi juga alasannya ialah faktor susila dan kebiasaan setempat, tingkat pendidikan, atau lainnya.

#4.Jumlah penduduk

Semakin banyaknya jumlah penduduk makin besar pula barang yang dikonsumsi dan makin naik permintaan. Penambahan jumlah penduduk mengartikan adanya perubahan struktur umur. Dengan demikian, bertambahnya jumlah penduduk ialah tidak proporsional dengan pertambahan jumlah barang yang dikonsumsi.

#5.Tingkat pendapatan

perubahan tingkat pendapatan akan mempengaruhi banyaknya barang yang dikonsumsi. Secara teoretis, peningkatan pendapatan akan meningkatkan konsumsi. Bertambahnya pendapatan, maka barang yang dikonsumsi tidak hanya bertambah kuantitasnya, tetapi kualitasnya juga meningkat.

Fungsi Permintaan

Menurut Virgantari (2011), secara umum, fungsi ajakan menyatakan kekerabatan jumlah yang diminta dan faktor-faktor yang mempengaruhinya pada kawasan dan waktu tertentu. Fungsi ajakan sanggup diturunkan melalui dua cara, yang pertama ialah memaksimumkan kepuasan dengan hambatan jumlah anggaran dan harga barang. Fungsi ajakan yang diturunkan dari prinsip ini disebut dengan fungsi ajakan Marshallian. Fungsi ini pertama kali diperkenalkan oleh ekonom Inggris Alfred Marshal pada tahun 1980 dan menganggap bahwa pendapatan konsumen konstan. Fungsi ajakan lain sanggup diturunkan dengan menerapkan teori dualitas, yaitu meminimumkan biaya dan memaksimumkan output pada tingkat pengeluaran tetap.
Permintaan yang dinyatakan dalam kekerabatan matematis dengan faktor-faktor yang memengaruhinya disebut fungsi permintaan. Fungsi ajakan menghubungkan antara variabel bebas dengan variabel tidak bebas. Persamaan fungsi ajakan sanggup disusun sebagai berikut.

Dx  = f (Px, Py, Y, T, N)
dimana:
Dx = ajakan akan barang x
Px = harga barang x
Py = harga barang y
Y = pendapatan per kapita
T = selera
N = jumlah penduduk

Dx ialah variabel tidak bebas, alasannya ialah besarnya nilai ditentukan oleh variabel lain. Px, Py, Y, T dan N ialah variabel bebas alasannya ialah besar nilainya tidak tergantung besarnya variabel lain. Tanda positif dan negatif mengatakan efek masing-masing variabel bebas terhadap ajakan akan barang. Hukum ajakan pada hakikatnya menyatakan bahwa makin rendah harga suatu barang, makin banyak ajakan atas barang tersebut; sebaliknya semakin tinggi harga suatu barang semakin sedikit ajakan atas barang tersebut (Firdaus, 2008).

Kurva Permintaan

Menurut Haryati (2007), kurva ajakan ialah kurva yang menghubungkan antara harga barang (ceteris paribus) dengan jumlah barang yang diminta. Kurva ajakan menggambarkan tingkat maksimum pembelian pada harga tertentu, ceteri paribus (keadaan lain tetap sama). Kurva ajakan menggambarkan harga maksimum yang konsumen bersedia bayarkan untuk barang majemuk jumlahnya per unit waktu. Konsumen tidak besedia membayar pada harga yang lebih tinggu untuk sejumlah tertentu, tetapi pada jumlah yang sama konsumen bersedia membayar dengan harga yang lebih rendah. Konsep ini disebut dengan kesediaan maksimum konsumen mau bayar atau willingness to pay.
Harga (Pq) 
Pada setiap acara transaksi dalam perekonomian pastinya akan terdapat dua aspek yang sa √ Teori Permintaan Lengkap Menurut Pendapat Para Ahli Ekonomi

Kenaikan harga produk (ceteris paribus) akan menjadikan penurunan jumlah barang yang diminta yang berarti terjadi perpindahan di sepanjang kurva permintaan. Perubahan variabel non harga akan menjadikan pergeseran kurva permintaan, atau menjadikan perubahan jumlah barang yang diminta pada tingkat harga tertentu. Faktor-faktor yang menjadikan pergeseran ajakan diantaranya ialah perubahan pendapatan, selera, harga barang lain dan jumlah populasi.

Pergeseran Kurva Permintaan

Pada setiap acara transaksi dalam perekonomian pastinya akan terdapat dua aspek yang sa √ Teori Permintaan Lengkap Menurut Pendapat Para Ahli Ekonomi

Perubahan harga barang lain besar lengan berkuasa pada pergeseran kurva permintaan. Kenaikan harga barang substitusi (yang bersifat saling menggantikan) menggeser kurva ajakan komoditi ke kanan, lebih banyak yang dibeli pada setiap tingkat harga. Kenaikan harga barang komplementernya (komoditi yang digunakan secara bersama-sama) akan menggeser kurva ajakan ke kiri. Pertumbuhan jumlah populasi atau penduduk membuat ajakan baru. Penduduk yang bertambah ini harus mempunyai daya beli sebelum ajakan berubah. Peningkatan orang berusia kerja, tentunya akan membuat pendapatan baru. Jika ini terjadi, permintaak untuk semua komoditi yang dibeli oleh penghasil pendapatan gres akan meningkat. Kenaikan jumlah penduduk akan menggeser kurva ajakan untuk komoditi ke arah kanan, yang mengatakan bahwa akan lebih banyak komoditi yang dibeli pada setiap tingkat harga. 
Untuk lebih memahami terkait dengan pergeseran kurva ajakan tersebut, silahkan lihat vidio di bawah ini :

Demikian ulasan artikel terkait dengan Teori Permintaan Lengkap Menurut Pendapat Para Ahli Ekonomi yang kami kutip dari aneka macam literatur yang kami sajikan dalam daftar pustaka. mohon maaf apabila ada kesalahan, biar bermanfaat dalam penulisan makalah anda dan terima kasih telah berkunjung.

Daftar Pustaka

Danniel, Moehar. 2004. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: Bumi Aksara.
Gilarso, T. 2003. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro. Yogyakarta: Kanisius.
Hariyati, Yuli. 2007. Ekonomi Mikro. Jember: CSS.
Virgantari, dkk. 2011. Analisis Permintaan Ikan di Indonesia: Pendekatan Model Quadratic                  Almost Ideal Demand System (QUAIDS). Jurnal Sosek KP. Vol. 6(2): 191 – 203.

Sumber http://www.galinesia.com