Sunday, October 15, 2017

√ Ginjal – Definisi, Struktur, Prosedur Eksresi Yang Terjadi

Ginjal – Definisi, Struktur, Mekanisme Eksresi yang Terjadi


Sistem Ekskresi Pada Ginjal Manusia


Ginjal merupakan organ badan yang ada pada insan dan binatang vertebrata yang mempunyai fungsi sebagai penyaring kotoran (urea) dari dalam darah, kemudian mengeluarkannya bersama dengan urin. Pada umumnya insan mempunyai dua buah ginjal yang terletak pada bab kiri dan kanan (bagian belakang rongga perut). Letak / posisi ginjal bab kanan pada umumnya lebih rendah daripada ginjal bab kiri. Secara umum ginjal mempunyai fungsi sebagai :


– Eksresi


Pada fungsi eksresi, ginjal menyaring serta membuang zat-zat racun (urea dll) dan kelebihan garam / mineral yang tidak sanggup disimpan badan melalui air seni.


– Mempertahankan Keseimbangan Air


Ginjal amat berperan sebagai bentuk upaya pertahanan hemeostasis badan dengan cara mengontrol keseimbangan air yang terdapat di dalam tubuh.


– Mengontrol Tekanan Darah


Di dalam badan terdapat enzim renin yang berfungsi untuk meningkatkan tekanan darah. enzim ini akan diproduksi oleh ginjal jikalau tekanan darah menurun.


– Mengontrol Produksi Sel Darah Merah


Di dalam ginjal juga terdapat hormon eritropoietin yang berfungsi sebagai perangsang sum-sum tulang untuk menghasilkan sel-sel darah pada ketika badan kekurangan oksigen.


Pada masing-masing ginjal (kanan dan kiri) terdiri atas :


1) Selubung kapsula


Selubung kapsula merupakan jaringan tipis yang menyelimuti masing-masing ginjal. Struktur tersebut berfungsi sebagai pelindung pada bab dalam ginjal dari adanya bahaya dari luar yang berupa benturan dan lain sebagainya. Selubung kapsula juga berfungsi sebagai alat pertahanan dalam menjaga bentuk fisik ginjal.


2) Korteks


Korteks merupakan bab pada ginjal yang bertekstur halus serta mempunyai corak warna yang kemerahan. Kortek sanggup dikatakan sebagai bab terpenting yang terdapat pada organ ginjal. Hal tersebut dikarenakan adanya jutaan neufron, terkhusus pada bab kapsula bowman, tubulus distal, glomerulus, proksimal, dan pembuluh darah.


3) Medula


Medula ialah bab ginjal yang pada bab dalamnya terdapat banyak jaringan dengan bentuk piramida dikarenakan adanya lengkungan helne. Medula berperan sebagai bab ginjal yang menghubungkan antara tubula distal dan badan proksimal.


4) Pelvis


Pelvis ialah bab ginjal yang berfungsi untuk menampung urin sebelum nantinya akan memasuki kandung kemih.


5) Arteri Ginjal


Arteri ginjal ialah pembuluh darah yang masuk melalui hilus. Fungsi dari arteri ginjal ialah sebagai pemasok darah yang bekerjasama dengan masing-masing neufron.


6) Vena Ginjal


Vena ginjal mempunyai fungsi sebagai pembawa darah menuju keluar ginjal kemudian menuju ke bab jantung.




style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">


7) Nefron


Nefron merupakan salah satu unit fungsional dari ginjal yang mempunyai ukuran terkecil dari yang lainnya. Nefron terdiri atas tubulus kontortus distal dan duktus koligentas. Pada satu buah organ ginjal (yang ada pada manusia) terdiri atas sekitar 1 juta nefron yang pada masing-masingnya bisa membentuj urin.


8) Ureter


Ureter ialah saluran yang berfungsi sebagai penghubung ginjal dengan kandung kemih.


Sekresi ialah sistem yang berperan sebagai pengatur terhadap proses pembuangan zat-zat sisa yang terdapat unsur racun di dalamnya. Zat-zat sisa ini dihasilkan dari proses metabolisme dalam tubuh. Setiap harinya insan mengonsumsi banyak sekali jenis-makanan yang selanjutnya akan dicerna melalui sistem pencernaan. Proses tersebut akan berakhir pada diedarkannya zat kuliner ke seluruh bab badan mellaui alat peredaran darah. Akan tetapi zat yang telah masuk ke dalam badan tidak hanya zat nutrisi yang nantinya akan diserap oleh tubuh. Disamping itu, terdapat pula zat lain yang berupa obat-obatan dan alkohol yang mempunyai sifat racun yang juga turut diedarkan di dalam darah. Pada bab inilah organ sistem eksresi menjalankan kiprahnya dalam mengeluarkan zat racun dari tubuh.


Struktur dan Fungsi Ginjal


Dalam proses sekresi, ginjal mempunyai peranan sebagai pembentuk urin. Zat sisa metabolisme serta zat racun yang larut di dalam darah selanjutnya akan dikeluarkan badan melalui air seni / urin. Disamping itu, zat sisa turut dikeluarkan pula melalui keringat yang keluar dari pori-pori pada permukaan kulit. Urin dibuat oleh satuan fungsionl ginjal yang dinamakan nefron. Di dalam ginjal terdapat ratusan sampai jutaan nefron. Urin dibuat melalui tiga tahapan utama diantaranya ialah reabsorpsi, filtrasi, dan augmentasi. Penjelasan mengenai ketiga tahapan tersebut ialah sebagai berikut :


a. Filtrasi


Filtrasi ialah tahapan pembentukan urin yang pertama kali terjadi di dalam ginjal. Pada tahap pertama inilah darah memasuki glomerulus melalui jalan arteriola aferen. Di dalam glomerulus inilah terjadi prosesi penyaringan atau filterisasi darah. filterisasi atau penyaringan yang terjadi di dalam glomerulus pada umumnya hanya menjadi pemisalh antara dua hal yakni molekul kecil dan molekul besar. Molekul besar ibarat halnya sel dan protein selanjutnya dikembalikan lagi ke dalam darah.


b. Reabsorbsi


Mekanisme eksresi yang terjadi berikutnya ialah tahapa reabsorbsi. Hasil dari prosesi filtrasi dari glomerulus pad aumumnya masih terkandung molekul dan ion di dalamnya yang diharapkan oleh tubuh. Oleh karenanya, zat-zat akan dimasukkan lagi ke dalam sistem sirkulasi yang ada pada badan manusia. Urin primer selanjutnya akan mengalir menuju saluran pengumpul yang melewati tubula proksimal dan lengkungan henle. Disinilah terjadi reabsorbsi molekul dan ion ibarat contohnya asam amino serta garam tertentu yang diharapkan oleh tubuh. Dari sinilah kemudian akan terbentuk urin sekunder yang mempunyai karakteristik atau ciri yakni kadar urea yang demikian tinggi.


c. Augmentasi


Jika didasarkan pada prosesnya, urine sekunder akan melewati tubula distal. Pada bab inilah proses augmentasi akan terjadi. Pada tahapan tersebut, beberapa zat ibarat halnya kreatinin, ion hidrogen, dan obat-obatan selanjutnya akan dikeluarkan dari dalam darah menuju ke bab dalam urin. Pada proses inilah urin akan terbentuk secara utuh. Urin tersebut selanjutnya akan terkumpul pada bab dalam saluran pengumpul sebelum jadinya akan dialirkan menuju ke bab ureter menuju kandung kemih. Prosesi pembentukan urin akan diakhiri dengan jalan masuknya urin menuju ke bab dalam kandung kemih.


Sumber :

https://dosenbiologi.com/manusia/sistem-ekskresi-pada-ginjal



Sumber https://ruangseni.com