Saturday, October 28, 2017

√ Sop / Cara Sterilisasi Peralatan Perawatan Pasien

kali ini kami bagikan SOP / Cara Sterilisasi Peralatan perawatan Pasien, bagi teman sejawat yang lagi membutuhkan untuk kiprah kuliah atau bagi teman sejawat yang sudah bekerja dan membutuhkan nya buat keperluan Rumah Sakit. silahkan dibaca dan di d0wnl0ad SOP / Cara Sterilisasi Peralatan perawatan Pasien lengkap dengan format yang biasa dipakai di rumah sakit di bawah ini :



untuk mend0wnl0ad SOP / Cara Sterilisasi Peralatan perawatan Pasien silahkan klik disini

RS Wahana Baru kota Batu
(example)
STERILISASI PERALATAN PERAWATAN PASIEN
No. Dokumen
No Revisi
Halaman
Standar Prosedur Operasional
Tanggal terbit
Ditetapkan Oleh Direktur


Pengertian
Peralatan perawatan pasien yakni semua peralatan yang dipakai oleh petugas medis dan paramedic dalam melaksanakan perawatan kepada pasien.

Desinfektan tingkat rendah ( DTR) yakni suatu proses menghilangkan sejumlah mikroba pada peralatan sehingga perlatan kondusif untuk digunakan. DTR dipakai untuk peralatan non kritikal.

Desinfektan tingkat tinggi (DTT) yakni suat proses menghilangkan semua mikroba dan sebagian dari spora kuman menggunakan  desinfektan. DTT dipakai untuk peralatan semikritikal.

Sterilisasi yakni proses penghilangan semua jenis organisme hidup, dalam hal ini yakni mikroorganisme (protozoa, fungi, bakteri, mycoplasma, dan virus) yang terdapat dalam suatu benda.
Tujuan
Melindungi tenaga kesehatan dan pasien dari kemungkinan transmisi material infeksius melalui peralatan perawatan pasien.
Kebijakan
Kebijakan Direktur No…../RS …./…/…/…./tentang kebijakan pelayanan pencegahan dan pengendalian infeksi
Prosedur
A.    Persiapan Alat
1.      APD lengkap
·         Penutup Kepala
·         Google
·         Afron
·         Sarung tangan rumah tangga
·         Sarung tangan dispossible
·         Sepatu boots
2.      3 buah baskom
3.      Detergen
4.      Larutan klorin 0.5 %, yang dibentuk dengan cara mencampur 1 bab klorin 5% dengan 5 bangian air
5.      Pemanas air
6.      Lap bersih
7.      Sterilisator

B.     Langkah – langkah desinfektan tingkat rendah (DTR)

1.      Gunakan APD sederhana sesuai kebutuhan
2.      Cuci perlatan memakai sabun atau cairan desinfektan
3.      Bilas hingga higienis kemudian keringkan
4.      Simpan ditempat higienis dan kering
5.      Lepaskan APD dan buang ketempat sampah infeksius, basuh tangan.

C.     Langkah – langkah desinfektan tingkat tinggi (DTT)

1.      Gunakan APD : sarung tangan rumah tangga, masker, afron, gaun, dan sepatu boots.
2.      Pencucian
·         Massukkan peralatan kedalam bejana kemudian rendam kedalam larutan detergan selama 15 menit, pastikan semua peralatan  terendam
·         Sikat perlatan hingga higienis kemudian dibilas memakai air mengalir.
·         Rendam perlatan dengan air hangat 40 – 55
·         Ambil peralatan, cek fungsinya dan lihat apakah masih ada bekas kotoran biofilm yang melekat.
·         Rendam peralatan kedalam cairan klorin 0,5% selama kurang lebih 10 menit.
·         Bilas memakai air hingga bersih.
·         Tiriskan peralatan hingga kering.
3.      Bila sudah kering, simpan peralatan ditempat tertutup yang higienis dan kering.

D.    Langkah – langkah sterilisasi

1.      Gunakan APD : sarung tangan rumah tangga, masker, afron, gaun dan sepatu boots.
2.      Pencucian
·         Masukkan peralatan kedalam bejana kemudian rendam peralatan kadalam larutan detergen selama 15 menit, pastikan semua peralatan terendam.
·         Sikat peralatan hingga higienis kemudian dibilas memakai air mengalir
·         Rendam peralatan kedalam cairan klorin selama kurang lebih 10 menit.
·         Bilas memakai air hingga bersih
·         Tiriskan hingga peralatan benar –benar kering.
3.      Pengemasan
·         Lakukan kebersihan tangan kemudian gunakan APD
·         Khusus kamar operasi pengemasan alat memakai pouches
·         Untuk pengemasan linen memakai tromol besar atau baki instrument ukuran besar, linen disiapkan sesuai fungsinya.
·         Alat-alat yang sudah dicuci dan dikeringkan dimasukkan kedalam pouches atau linen yang sudah disiapkan kemudian dimassukkan kedalam tromol atau baki instrument .
·         Jika memakai tromol, lubang tromol harus terbuka bila sudah steril, lubang tromol harus tertutup.
4.      Sterilisasi
a.       Menggunakan sterilisator panas kering (oven)
·         Buka Pintu panggangan kemudian susun peralatan dengan rapi
·         Tutup pintu panggangan dengan rapat
·         Atur suhu dan waktu
-          Jika suhu 180 C selama 30 menit
-          Jika suhu 170 C selama 60 menit
-          Jika suhu 160 C selama 120 menit
·         Setelah final tunggu suhu hingga turun, kemudian buka pintu panggangan keluarkan alat – alat yang sudah steril
·         Untuk mendinginkan peralatan yang sudah steril, dihentikan membuka pintu panggangan dan bungkus peralatan.
·         Beri label peralatan, tanggal dan jam disterilkan.
b.      Menggunakan autoclave
·         Tuangkan air suling kedalam autoclave hingga batas tertentu.
·         Letakkan peralatan didalam wadah aluminium yang ada dalam autoclave dengan jarak minimal 0,5 cm dengan alat yang lain
·         Letakkan tutup autoclave pada badan autoclave dan lettakkan baut penahan keatas daerah yang sesuai dengan tutup autoclave kemudian kencangkan mur.
·         Buka pengatur klep pengaman
·         Bila uap air mulai keluar, tutup klep pengaman
·         Pertahankan pada suhu 121 C selama 20 – 30 menit
·         Lakukan pengamatan angka yang tertera pada petunjuk tekanan
·         Matikan pemanasan hingga tekanan kembali
·         Bila alat penunjuk tekanan sudah mencapai 0 dan suhu turun dibawah 100 C, buka pengatur klep, kendurkan mur, lepaskan baut-bautnya kemudian angkat tutup nya.
·         Buang air yang ada dalam autoclave.

UNIT TERKAIT
1.       Ruang rawat inap
2.      Poliklinik Rawat Jalan
3.      Instalasi Gawat darurat
4.      Instalasi Rawat intensif
5.      Instalasi Kebidanan
6.      Staff medis
7.      Unit laboratorium
8.      Unit kamar Operasi

Sumber http://bangsalsehat.blogspot.com