UNTUK MEMAHAMI PERBEDAAN INDIVIDU :
1. Mengamati dan mengenali perbedaan
2. Mempelajari variabel-variabel yang mensugesti sikap individu
3. Menemukan hubungan diantara variabel-variabel
Hasil Penelitian mengenai Perilaku:
1. Perilaku yaitu akibat
2. Perilaku diarahkan oleh tujuan
3. Perilaku yang bisa diamati dan diukur
4. Perilaku yang tidak sanggup diamati juga penting dalam mencapai tujuan
5. Perilaku dimotivasi
PERBEDAAN – PERBEDAAN INDIVIDU
Mengapa insan itu berbeda dalam bertindak diantaranya yaitu :
1. Manusia berbeda alasannya yaitu berbeda kemampuannya. Setiap insan mempunyai perbedaan dalam berperilaku alasannya yaitu teori pertama menyatakan perbedaan itu dibawanya semenjak lahir, teori kedua alasannya yaitu proses perembesan info yang berbeda dari individu tersebut. bahkan kedua teori tersebut mensugesti sikap seseorang dalam bertindak.
2. Manusia berbeda perilakunya alasannya yaitu adanya perbedaan kebutuhan. Hal ini merupakan belahan dari teori motivasi yang di temukan oleh para ilmuwan psikologi seperti, Maslow, Mcleland,,McGregor, dll. yang niscaya kebutuhan insan menjadi motif secara intrinsik individu tersebut dalam berperilaku.
3. Manusia Berbeda alasannya yaitu mempunyai lingkungan yang berbeda dalam mempengaruhinya. Faktor lingkungan sangat kuat pada manusia, suatu keputusan yang di buat oleh individu sanggup dipengaruhi dengan apa yang terjadi di luar dari dirinya dengan kata lain motivasi yang exsternal berperan. Lingkungan membentuk insan menjadi baik atau menjadi jahat, ramah atau sombong,dll.
4. Manusia berbeda mempunyai masa depan sehingga cara berpikirnya pun berbeda. Setiap mimpi yang dibentuk oleh insan mensugesti bagaimana individu tersebut berpikir dalam acara kesehariannya dan bagaimana individu tersebut bertindak untuk mencapai tujuan jangka pendek atau jangka panjangnya.
5. Faktor Like or Dislike with Something. Percaya atau tidak, faktor ini juga mensugesti seseorang dalam berperilaku, apabila mahasiswa tidak suka pada dosennnya dalam mengajar, maka apapun yang dikatakannya, hanya merupakan masukan tidak pribadi di lakukan.
6. Faktor X Faktor X ini terjadi diluar kemampuan insan artinya bahwa segala sikap akan berubah oleh alasannya yaitu faktor alam yang tidak sanggup di identifikasi penyebabnya. maka apabila ada perubahan sikap insan dan tidak sanggup di pahami penyebabnya hal itu terjadi alasannya yaitu segala sesuatu telah di tentukan oleh Allah SWT.
Dari klarifikasi diatas sanggup dikatakan bahwa insan itu unik dan berbeda, dari perbedaan itu pula yang mengakibatkan adanya interaksi sosial diantara manusia. Terkadang insan merasa nyaman dengan perbedaan tetapi ada juga yang tidak merasa nyaman dalam perbedaan yang ada.
Variabel individual terdiri dari
1. Kemampuan
2. Keterampilan
3. Latar belakang
4. Demografi
VARIABEL YANG MEMPENGARUHI PERILAKU DAN PRESTASI:
1. VARIABEL INDIVIDU:
A. KEMAMPUAN & KETERAMPILAN
- Mental
- Fisik
B. LATAR BELAKANG
- Keluarga
- Tingkat sosial
- Pengalaman
C. DEMOGRAFI
- Umur
- Asal Usul
- Jenis Kelamin
2. VARIABEL LINGKUNGAN
- SUMBER DAYA
- KEPEMIMPINAN
- IMBALAN
- STRUKTUR
- DESAIN PEKERJAAN
3. VARIABEL PSIKOLOGIS
- Persepsi
- Sikap
- Kepribadian
- Belajar
- Motivasi
Kelompok variabel psikologis terdiri dari variabel persepsi, sikap, kepribadian, mencar ilmu dan motivasi. Variabel ini berdasarkan Gibson (1987) : "Banyak dipengaruhi oleh keluarga, tingkat sosial, pengalaman kerja sebelumnya dan variabel demografis."
Menurut Mitchell dalam Timpe (1999), motivasi bersifat individual, dalam arti bahwa setiap orang termotivasi oleh banyak sekali dampak sampai banyak sekali tingkat.
SIKAP
Adalah pernyataan atau pertimbangan evaluatif (menguntungkan atau tidak menguntungkan) mengenai objek, orang dan peristiwa. Sikap mencerminkan bagaimana seseorang mencicipi mengenai sesuatu. Dalam sikap akademis, pemahaman atas sikap itu penting, alasannya yaitu sikap mensugesti sikap belajar.
Komponen sikap :
- kognitif, segmen pendapat atau keyakinan dari suatu sikap
- afektif, segmen emosional dari suatu sikap
- perilaku,suatu maksud untuk sikap dalam suatu cara tertentu terhadap seseorang atau sesuatu.
PERSEPSI
Merupakan suatu proses dengan mana individu-individu mengorganisasikan dan menafsirkan kesan-kesan indera (stimulus) mereka semoga memperlihatkan makna bagi lingkungannya.
Distorsi persepsi (penyimpangan persepsi) :
Persepsi selektif, orang-orang yang secara selektif menafsirkan apa yang mereka saksikan berdasarkan kepentingan, latar belakang, pengalaman, dan sikap.
Efek halo, menarik suatu kesan umum mengenai individu berdasarkan suatu karakteristik tunggal (kesan pertama)
Efek kontras, penilaian dari karakteristik seseorang yang dipengaruhi oleh perbandingan dengan orang lain yang gres dijumpai, yang berperingkat lebih tinggi atau lebih rendah pada karakteristik yang sama.
Proyeksi, menghubungkan karakteristik pribadinya terhadap karakteristik pribadi orang lain.
Stereotype, menilai seseorang atas dasar persepsi kita terhadap kelompok dari orang tersebut (menggeneralisasikan)
KEPRIBADIAN
Merupakan cara individu bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain. kepribadian terbentuk dari faktor keturunan, juga lingkungan (budaya, norma keluarga dan dampak lainnya), dan juga situasi.
Ciri dari kepribadian yaitu :
Merupakan karakteristik yang bertahan, yang membedakan sikap seorang individu, menyerupai sifat malu, agresif, mengalah, malas, ambisius, setia.
PROSES BELAJAR (PEMBELAJARAN)
Adalah bagaimana kita sanggup menjelaskan dan meramalkan perilaku,dan pahami bagaimana orang
belajar. Belajar yaitu :
- Setiap perubahan yang relatif permanen dari sikap yang terjadi sebagai hasil pengalaman.
- mencar ilmu melibatkan perubahan (baik ataupun buruk)
- perubahan harus relatif permanen
- mencar ilmu berlangsung jikalau ada perubahan tindakan / perilaku
- beberapa bentuk pengalaman diharapkan untuk belajar. pengalaman sanggup diperoleh lewat pengamatan pribadi atau tidak pribadi (membaca) atau lewat praktek.
Pertanyaan supaya manajer sanggup mengatasi dilema kinerja:
1. Apakah pekerja mempunyai keterampilan dan kemampuan untuk bekerja ?
2. Apakah pekerja mempunyai sumber daya yang cukup untuk bekerja
3. Apakah pekerja sadar akan dilema kinerja
4. Kapan dilema kinerja timbul
5. Bagaimana reaksi sobat pekerja atas dilema kinerja
6. Apa yang sanggup saya lakukan sebagai manajer untuk memunculkan dilema prestasi
Analisis pekerjaan: Suatu proses formal yang dipergunakan dalam organisasi untuk merumuskan, menelaah dan mempelajari semua pekerjaan yang bersifat khusus.
3 ASUMSI DALAM PROSES TERBENTUKNYA PERILAKU MANUSIA
1. PENYEBAB PERILAKU (STIMULUS)
2. MOTIVASI PERILAKU
3. TUJUAN LANGSUNG PERILAKU
Sumber http://farihinmuhamad.blogspot.com