Sunday, December 31, 2017

√ Kiprah Wacana 10 Nama-Nama Malaikat Beserta Tugasnya Dalam Al-Qur'an

NAMA DAN TUGAS MALAIKAT DALAM AL-QUR’AN
1. Jibril bertugas memberikan wahyu kepada para rasul-Nya
Allah ta’ala berfirman:
قُلْ مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِجِبْرِيلَ فَإِنَّهُ نَزَّلَهُ عَلَى قَلْبِكَ بِإِذْنِ اللَّهِ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَهُدًى وَبُشْرَى لِلْمُؤْمِنِينَ
“Katakanlah: barangsiapa yang menjadi musuh Jibril, maka bantu-membantu Jibril lah yang menurunkan wahyu ke dalam hatimu dengan izin Allah yang membenarkan kitab-kitab sebelumnya, sebagai petunjuk dan kabar besar hati bagi orang-orang yang beriman” [Al-Baqarah: 97]
Setelah wafatnya nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam maka terputuslah wahyu dan selesailah kiprah Malaikat Jibril ‘alaihissalam. Jika ada seorang yang mengaku bertemu dengan Malaikat Jibril, maka ia berdusta. Ia hanyalah bertemu syaithan atau jin yang mengaku-ngaku sebagai malaikat.
2. Mika’il atau Miikaal bertugas menurunkan hujan dan menawarkan kehidupan di muka bumi
Allah ta’ala berfirman:
مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِلَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَرُسُلِهِ وَجِبْرِيلَ وَمِيكَالَ فَإِنَّ اللَّهَ عَدُوٌّ لِلْكَافِرِينَ
“Barangsiapa yang menjadi musuh Allah, para malaikat-Nya, para rasul-Nya, Jibril dan Miikaal, maka bantu-membantu Allah mejadi musuh bagi orang-orang yang kafir” [Al-Baqarah: 98]
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Tatkala seorang pria berada di tengah lapang (gurun) dia mendengar bunyi di awan, ‘Siramilah kebun fulan’, maka menjauhlah awan tersebut kemudian menumpahkan air di suatu tanah yang berbatu hitam, maka kanal air di situ –dari saluran-saluran yang ada- telah memuat air seluruhnya..” [HR. Muslim, 4/2288].
3. Israafiil bertugas meniupkan ash-shuur sebagai tanda bahwa hari final zaman telah tiba
Allah ta’ala berfirman:
وَتَرَكْنَا بَعْضَهُمْ يَوْمَئِذٍ يَمُوجُ فِي بَعْضٍ وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَجَمَعْنَاهُمْ جَمْعًا
“Kami biarkan sebagaian mereka pada hari itu terombang-ambing bersama sebagian yang lain. Kemudian ditiuplah ash-shuur, kemudian Kami kumpulkan mereka seluruhnya” [Al-Kahfi: 99]
Diriwayatkan oleh Abu Asy-Syaikh dari Imam Al-Auza’i rahimahullah bahwa dia berkata:
ليس أحدٌ من خلق اللَّه أحسن صوتا من إسرافيل ، فإِذا أخذ في التسبيحِ قطع على أهل سبعِ سماواتٍ صلاتهم وتسبِيحهم
“Tidak ada dari makhluk Allah yang lebih indah suaranya dibandingkan Israafiil. Jika Israafiil mulai bertasbih, maka ia akan mengalahkan shalat dan tasbih para penduduk langit yang tujuh” [Ushuul Al-Iman, 1/132]
4. Malakul Maut bertugas mencabut nyawa
Allah ta’ala berfirman:
قُلْ يَتَوَفَّاكُمْ مَلَكُ الْمَوْتِ الَّذِي وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ إِلَى رَبِّكُمْ تُرْجَعُونَ
“Katakanlah: Malakul Maut lah yang diberikan kiprah untuk mewafatkan kalian, kemudian hanya pada rabb kalian lah kalian akan dikembalikan” [As-Sajdah: 11]
Nama Izraa’il tidak terdapat dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah, namun berasal berita-berita Israa’iliyyat.
5. Ridhwaan bertugas menjaga pintu surga
Allah ta’ala berfirman:
وَسِيقَ الَّذِينَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ إِلَى الْجَنَّةِ زُمَرًا حَتَّى إِذَا جَاءُوهَا وَفُتِحَتْ أَبْوَابُهَا وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَا سَلَامٌ عَلَيْكُمْ طِبْتُمْ فَادْخُلُوهَا خَالِدِينَ
“Orang-orang yang bertakwa kepada Rabb kalian akan dibawa ke dalam nirwana berombong-rombongan (pula). Hingga apabila mereka mendatangi nirwana itu dalam keadaan pintu-pintunya telah terbuka, berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: “Kesejahteraan (dilimpahkan) atas kalian. Kalian telah suci! Masuklah ke dalam nirwana ini, kalian kekal di dalamnya” [Az-Zumar: 73]
Al-Hafidz Ibnu Katsir rahimahullah berkata:
وخازن الجنة ملك يقال له رضوان جاء مصرحا به في بعض الأحاديث
“Penjaga nirwana yakni seorang malaikat yang berjulukan Ridhwan sebagaimana disebutkan secara terperinci dalam beberapa hadist” [Al-Bidayah wa An-Nihayah, 1/53]
6. Maalik bertugas menjaga neraka
Allah ta’ala berfirman:
وَنَادَوْا يَا مَالِكُ لِيَقْضِ عَلَيْنَا رَبُّكَ قَالَ إِنَّكُمْ مَاكِثُونَ
“Mereka (penduduk neraka) memanggil: “Wahai Malik, biarkanlah Rabb-mu mematikan kami’. Malik menjawab: “kalian akan tetap tinggal (di neraka –pen-)” [Az-Zukhruf: 77]
7. Az-Zabaaniyah bertugas menawarkan azab dan siksaan pada para penduduk neraka.
Allah ta’ala berfirman:
سَنَدْعُ الزَّبَانِيَةَ
“Kelak Kami akan memanggil Az-Zabaaniyah” [Al-‘Alaq: 18]
Az-Zabaaniyah berjumlah 19 malaikat. Allah ta’ala berfirman:
سَأُصْلِيهِ سَقَرَ – وَمَا أَدْرَاكَ مَا سَقَرُ – لَا تُبْقِي وَلَا تَذَرُ – لَوَّاحَةٌ لِلْبَشَرِ – عَلَيْهَا تِسْعَةَ عَشَرَ
“Kelak Aku akan memasukkannya dalam saqar. Tahukan engkau apa itu saqar? (neraka) yang tidak menyisakan dan tidak pula meninggalkan (para penghuninya –pen-) lagi aben kulit-kulit manusia. Di atasnya terdapat sembilan belas (malaikat)” [Al-Muddatsir: 26-30]

8. Hamalatul Arsy bertugas memikul Al-Arsy
Allah ta’ala berfirman:
الَّذِينَ يَحْمِلُونَ الْعَرْشَ وَمَنْ حَوْلَهُ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَيُؤْمِنُونَ بِهِ وَيَسْتَغْفِرُونَ لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا وَسِعْتَ كُلَّ شَيْءٍ رَحْمَةً وَعِلْمًا فَاغْفِرْ لِلَّذِينَ تَابُوا وَاتَّبَعُوا سَبِيلَكَ وَقِهِمْ عَذَابَ الْجَحِيمِ
“(Para malaikat) yang memikul Al-Arsy dan malaikat-malaikat yang berada di sekelilingnya, mereka senantiasa bertasbih memuji rabb-Nya dan beriman kepada-Nya dan memintakan ampunan bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan): “wahai Rabb kami, rahmat dan ilmu-Mu mencakup segala sesuatu, maka berilah ampunan pada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan-Mu. Hindarkanlah mereka dari azab neraka Jahim” [Ghafir: 7]
Hamalatul Arsy berjumlah 4 malaikat. Setelah tiba hari final zaman Allah tambahkan jumlah mereka menjadi delapan malaikat.
فَيَوْمَئِذٍ وَقَعَتِ الْوَاقِعَةُ – وَانْشَقَّتِ السَّمَاءُ فَهِيَ يَوْمَئِذٍ وَاهِيَةٌ – وَالْمَلَكُ عَلَى أَرْجَائِهَا وَيَحْمِلُ عَرْشَ رَبِّكَ فَوْقَهُمْ يَوْمَئِذٍ ثَمَانِيَةٌ
“Pada hari itu terjadilah hari kiamat. Maka terbelah lah langit, alasannya langit pada hari itu menjadi lemah. Para malaikat berada di banyak sekali penjuru langit. Pada hari itu, delapan malaikat memikul Arsy rabb-Mu di atas mereka” [Al-Haaqqah: 15-17]
9. Al-Kiraam Al-Kaatibuun bertugas  mencatat amal seorang hamba.
Allah ta’ala berfirman:
كِرَامًا كَاتِبِينَ – يَعْلَمُونَ مَا تَفْعَلُونَ
“(Para malaikat –pen-) mulia yang mencatat (amal –pen-). Mereka mengetahui apa yang kalian kerjakan.” [Al-Infithaar: 11-12]
Malaikat pencatat amal baik berada di sebelah kanan hamba, sedangkan malaikat pencatat amal jelek berada di sebelah kiri hamba.
Allah ta’ala berfirman:
إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ – مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ
“Tatkala dua orang Malaikat mencatat amal perbuatannya, yang satu duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu perkataan pun yang ia ucapkan melainkan ada di dekatnya Malaikat Pengawas yang selalu hadir.” [Qaaf: 17-18]
10. Al-Munkar dan An-Nakiir bertugas menawarkan pertanyaan ujian (fitnah) kepada para andal kubur.Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِذَا قُبِرَ الْمَيِّتُ -أَوْ قَالَ: أَحَدُكُم- أَتَاهُ مَلَكَانِ أَسْوَدَانِ أَزْرَقَانِ يُقَالُ لِأَحَدِهِمَا الْمُنْكَرُ وَالْآخَرُ النَّكِيْرُ، فَيَقُولَانِ: مَا كُنْتَ تَقُولُ فِيْ هَذَا الرَّجُلِ؟ فَيَقُولُ مَا كَانَ يَقُولُ: هُوَ عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. فَيَقُولَانِ: قَدْ كُنَّا نَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُولُ هَذَا. ثُمَّ يُفْسَحُ لَهُ فِي قَبْرِهِ سَبْعُونَ ذِرَاعًا فِي سَبْعِينَ، ثُمَّ يُنَوَّرُ لَهُ فِيْهِ ثُمَّ يُقَالُ لَهُ: نَمْ. فَيَقُولُ: ارْجِعْ إِلَى أَهْلِي فَأَخْبِرْهُمْ. فَيَقُولَانِ: نَمْ كَنَوْمَةِ الْعَرُوسِ الَّذِي لاَ يُوقِظُهُ إِلاَّ أَحَبَّ أَهْلِهِ إِلَيْهِ. حَتَّى يَبْعَثُهُ اللهُ مِنْ مَضْجَعِهِ ذَلِكَ؛ وَإِنْ كَانَ مُنَافِقًا قَالَ: سَمِعْتُ النَّاسَ يَقُولُونَ فَقُلْتُ مِثْلَهُ، لاَ أَدْرِي. فَيَقُولاَنِ: قَدْ كُنَّا نَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُولُ ذَلِكَ. فَيُقَالُ لِلْأَرْضِ: الْتَئِمِي عَلَيْهِ. فَتَلْتَئِمُ عَلَيْهِ فَتَخْتَلِفُ فِيْهَا أَضْلَاعُهُ فَلَا يَزَالُ فِيْهَا مُعَذَّبًا حَتَّى يَبْعَثُهُ اللهُ مِنْ مَضْجَعِهِ ذَلِكَ

“Jika mayat atau salah seorang dari kalian telah dikubur, datanglah dua malaikat, hitam (tubuhnya), biru (kedua matanya), satu dari keduanya berjulukan Al-Munkar dan yang lain An-Nakir. Kedua malaikat bertanya kepada mayit: “Apa yang dulu kau katakan wacana lelaki ini (yakni Rasulullah)?” Dia pun menyatakan apa yang dulu dia katakan: “Lelaki itu yakni hamba Allah dan Rasul-Nya, Asyhadu allailahaillallah wa anna Muhammadar rasulullah.” Kedua malaikat menimpali: “Sungguh kami telah mengetahui bahwa engkau menyampaikan demikian.” Lalu diluaskan kubur untuknya 70 dzira’ (hasta) kali 70 dzira’, dan diterangi, kemudian dikatakan padanya: “Tidurlah engkau.” Berkatalah mayit: “Kembalikanlah saya pada keluargaku semoga saya kabarkan kepada mereka.” Keduanya berkata: “Tidurlah engkau sebagaimana tidurnya pengantin, tidak ada yang membangunkan kecuali orang yang paling dicintainya.” Hingga nanti Allah bangkitkan dari pembaringannya.Adapun kalau mayat yakni seorang munafik, dia akan akan menjawab: “Dahulu saya mendengar insan menyampaikan sesuatu, saya pun mengatakannya… saya tidak tahu.” Keduanya berkata: “Sungguh kami telah mengetahui bahwa engkau akan berkata demikian.” Maka dikatakan pada bumi: “Himpitlah dia!” Bumi pun menghimpit mayat sampai tulang-tulang rusuknya bertautan. Terus-menerus azab ditimpakan sampai Allah bangkitkan ia dari kuburnya.” [HR. At-Tirmidzi no. 1071 dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Misykatul Mashaabih, 1/131]

Sumber http://risalridwan.blogspot.com