Contoh sap – Dalam kesempatan kali ini, akan saya buat artikel mengenai satuan program penyuluhan / pembelajaran (SAP) untuk mahasiswa ataupun bagi siapapun yang membutuhkannya. Dengan dibuatnya artikel ini, diharapkan dapat membantu menuntaskan suatu pekerjaan (tugas) ataupun problem dalam sebuah kelompok ataupun masyarakat dengan sangat baik.
Untuk itu, sebelum membahas lebih dalam lagi, kita ketahui terlebih dahulu mengenai pengertian, cara membuat, tahap-tahap pembuatan, hingga contoh sap yang akan dibahas secara lengkap.
Daftar Isi
- 1 Pengertian SAP
- 2 SAP Adalah?
- 3 Kepanjangan SAP
- 4 Tahap-Tahap Penyusunan SAP ( Satuan Acara Penyuluhan )
- 5 Tujuan Dan Belajar SAP
- 6 Contoh SAP Diare
- 7 Contoh SAP Hipertensi
- 8 Contoh SAP Kebidanan
- 9 Contoh SAP Asi Eksklusif
- 10 Contoh Satuan Acara Perkuliahan
- 11 Contoh SAP Keperawatan
- 12 Contoh SAP KB (Keluarga Berencana)
- 13 Contoh SAP Kesehatan
- 14 Contoh SAP Imunisasi
Pengertian SAP
Merupakan kegiatan penyuluhan kesehatan, ataupun topik lainnya yang sedang gencar dilakukan upaya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan bisa mencegah penyakit yang menular ataupun berbahaya.
Dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan, maupun promosi kesehatan, perlu dibentuk dan disusun SAP (Satuan Acara Penyuluhan) semoga mempermudah perencanaan kegiatan yang akan dilakukan oleh penyuluh dan juga berfungsi sebagai contoh bagaimana program tersebut sanggup berjalan dengan baik. Selain itu SAP juga sanggup berfungsi untuk mempermudah dalam pelaksanaan kegiatan program yang akan dilaksanakan.
SAP Adalah?
SAP adalah seperangkat program penyuluhan yang akan diselenggarakan dengan mempersiapkan topik yang akan dibahas, memilih tempat sebagai media penyampaian, sasaran yang menjadi sebuah permasalahan (sebuah kelompok ataupun masyarakat).
Menentukan pemateri yang sudah faham dan mengetahui akan mempermasalahan yang akan dibahas, dan memilih konsep program supaya bisa berjalan dengan baik dan sesuai dengan rencana.
Kepanjangan SAP
Kepanjangan SAP yaitu Satuan Acara Penyuluhan, atau dalam perusahaan Sistem Aplication and Produk, atau untuk perkuliahan SAP yaitu Sistem Acara Perkuliahan, tapi yang akan dibahas dalam artikel yaitu mengenai SAP = Satuan Acara Penyuluhan, dan perkuliahan beserta dengan contoh sap.
Tahap-Tahap Penyusunan SAP ( Satuan Acara Penyuluhan )
Kegiatan penyuluhan merupakan tahap yang dilakukan oleh penyuluh ataupun pemateri dan penerima penyuluhan, masyarakat atau sebuah kelompok untuk mengetahui perkembangan kesehatan di lingkungan mereka. Materi penyuluhan yang akan disampaikan tersebut, dibatasi oleh pokok bahasan dan subpokok bahasan yang terdapat pada suatu SAP.
Tahap kegiatan terdiri atas tahap pendahuluan (introduction), tahap penyajian (presentation), dan tahap epilog (test and follow up). Berikut ini akan jabarkan secara singkat pengertian dari masing-masing tahap tersebut.
1. Tahap Pendahuluan
Tahap pendahuluan yaitu tahap awal atau tahap persiapan sebelum memasuki penyajian materi yang akan disuluhkan. Pada tahap ini, penyuluh menjelaskan secara singkat wacana materi yang akan diajarkan dan disampaikan dalam pertemuan tersebut, mengenai manfaat materi tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Hubungan materi dengan pengetahuan yang telah diketahui masyarakat, serta tujuan yang harus bisa dicapai oleh masyarakat pada final pertemuan.
Pada tahap ini dimaksudkan untuk mempersiapkan mental masyarakat supaya memerhatikan materi secara secama dan sungguh-sungguh selama tahap penyajian. Tahap pendahuluan ini biasanya membutuhkan waktu sekitar 5 hingga 10 menit atau 5% dari waktu penyuluhan.
2. Tahap Penyajian
Tahap penyajian yaitu tahap penyampaian materi atau kegiatan berguru mengajar yang utama dalam suatu pengajaran. Di dalamnya tercakup bagian-bagian sebagai berikut.
- Uraian (explanation), baik dalam bentuk verbal ataupun nonverbal menyerupai pada penggunaan grafik, gambar, model, benda bersama-sama (realita), dan demonstrasi gerak.
- Contoh dan non-contoh yang mudah serta sanggup diterima, faktual dari uraian konsep.
- Latihan secara langsung merupakan praktik bagi masyarakat yang cantik untuk menerapkan konsep aneh yang sedang dipelajari dalam bentuk kegiatan fisik. Sebagian besar (80-90%) dari waktu kegiatan penyuluhan dipakai dalam tahap penyajian ini.
3. Tahap Penutup
Tahap epilog yaitu tahap final dari suatu penyuluhan. Tahap ini mencakup 3 kegiatan, yaitu sebagai berikut:
- Pelaksanaan tes hasil penyuluhan untuk dijawab atau dikerjakan oleh penerima penyuluhan.
Seringkali tes tersebut dilakukan secara tidak formal dan tidak tertulis, tetapi disampaikan secara verbal untuk dijawab atau dikerjakan oleh penerima penyuluhan yang ditunjuk sebagai contoh/sampel. Akan tetapi tes tersebut bisa juga dijawab atau dikerjakan oleh semua penerima didik dan dalam hal ini berarti akan menyita banyak waktu pengajaran.
- Umpan balik dari para penerima penyuluhan yang berupa informasi atau hasil tes.
- Tindak lanjut yang berupa petunjuk mengenai apa yang harus dilaksanakan atau dipelajari penerima penyuluhan selanjutnya, baik untuk memperdalam materi yang telah disampaikan dan dipelajari dalam pertemuan tersebut ataupun untuk mempersiapkan diri dari banyak sekali wabah penyakit yang menular di lingkungan masyarakat sekitar.
Dalam tahap epilog ini hanya membutuhkan waktu sekitar 10-20 menit saja dari pengajaran.
Dari uraian mengenai kegiatan penyuluhan tersebut, tampak bahwa di dalamnya terdapat komponen metode penyuluhan. Untuk menjelaskan suatu konsep yang aneh , penyuluhan bisa memakai metode ceramah dalam penyampaian, sedangkan untuk memperlihatkan contoh/sampel dalam bentuk kegiatan fisik, penyuluhan bisa memakai metode demonstrasi.
Itulah sebabnya, mengapa sebagian orang tidak mempraktekkan istilah metode penyuluhan ketika mereka sudah memakai istilah kegiatan penyuluhan.
- Media Dan Alat Penyuluhan
Media merupakan sarana yang dipakai untuk memperlihatkan materi penyuluhan supaya sanggup dilihat, dibaca, ataupun didengar oleh para penerima penyuluhan. Jenis media yang sering dipakai dalam pengajaran yaitu buku atau materi cetak, foto, papan tulis, boneka simulasi, transparansi, ataupun proyektor (over head proyektor-OHP).
Di samping itu, kadang kala pemateri memakai slide pretsentasi dan proyektor LCD (LCD projector) serta kaset video dan pemutarnya (video set). Fungsi dari media tersebut supaya dikala menyalurkan materi pengajaran kepada penerima penyuluhan sanggup diterima secara cepat.
Alat penyuluhan merupakan benda yang dipakai dalam proses penyuluhan sehingga memungkinkan terjadinya suatu kegiatan penyuluhan. Contoh alat penyuluhan seperti; papan tulis, penggaris , alat-alat olah raga yang dipakai dalam pendidikan jasmani, serta kalkulator sebagai alat menghitung.
Benda-benda tersebut tidak sepenuhnya dimaksudkan untuk menyalurkan materi penyuluhan, tetapi untuk memudahkan penyuluhan dalam memberikan materi.
4. Evaluasi Dan Referensi
Evaluasi merupakan alat ukur yang dipakai untuk mengukur hasil berguru penerima penyuluhan, sehabis diberikan materi dalam penyuluhan. Alat ukur tersebut bisa berbentuk:
- Karangan (essay test)
- Tes objektif. Yang bertujuan instruksional dalam daerah kognitif
- Tes kinerja (performance test). Yang bertujuan instruksional, dan mengandung daerah psikomotor.
Cara pelaksanaan sanggup berbentuk verbal ataupu goresan pena untuk daerah kognitif dan bentuk kerja (praktikum) bagi daerah psikomotor.
Referensi merupakan buku atau materi yang dijadikan sebuah contoh dikala menyajikan materi dalam SAP.
Tujuan Dan Belajar SAP
Tujuan disusunnya satuan program penyuluhan ( SAP ) ini, untuk memperlihatkan pengetahuan dan informasi kepada masyarakat dengan memakai metode penyusunan topik, tempat, pemateri, dan memilih konsep dalam penyampaian supaya materi yang disampaikan sanggup diterima dengan baik oleh masyarakat.
Sedangkan tujuan penyusunan SAP untuk mahasiswa yakni sanggup menghasilkan lulusan dengan kompetensi tinggi yang sesuai dengan akademik, sehingga proses pembelajaran berjalan dengan lancar sesuai dengan akademik. Kaprikornus sangat penting untuk berguru sap dengan upaya meningkatkan kesehatan masyarakat.
Contoh SAP Diare
Download dokumen lengkapnya disini : Contoh SAP Diare.doxs
Latar Belakang
Diare masih merupakan problem yang sering dialami dalam kesehatan masyarakat di negara berkembang. Di Indonesia sendiri, diare merupakan penyebab utama dari morbiditas dan mortalitas pada anak balita.
Menurut WHO, diare sudah membunuh 2 juta anak di dunia setiap tahunnya. Sedangkan di Indonesia sendiri berdasarkan Surkesnas (2001) diare merupakan salah satu penyebab maut kedua terbesar pada anak dan balita.
Berdasarkan data-data di atas, tidak bisa dipungkiri bahwa diare masih menjadi permasalahan dalam masyarakat khususnya keluarga di Indonesia hingga terkadang diare dianggap sebagai hal yang sepele. Padahal kalau tidak ditangani dengan cepat dan sempurna diare akan mengancam nyawa bagi penderitanya.
Keluarga sebagai unit terkecil dari suatu masyarakat mempunyai kiprah yang sangat penting dalam menanggulangi penyakit diare ini. Jika ada salah satu anggota keluarga yang terkena penyakit diare, maka dari keluarga tersebut yang harus memperlihatkan pertolongan pertama kepada penderita.
Kurangnya informasi wacana cara pencegahan dan menanggulangi penyakit diare, serta kebersihan lingkungan ataupun masakan yang dikonsumsi, dan gaya hidup yang kurang higienis menjadi salah satu faktor penyebab penyakit diare.
Namun tidak semua keluarga paham dan yang mau melaksanakan kiprahnya untuk menanggulangi penyakit diare ini dengan banyak sekali alasan, salah satunya ialah kurangnya informasi mengenai diare, juga cara penanganan pada penyakit ini.
Oleh lantaran itu, disusunnya satuan program penyuluhan ini guna memberikan informasi kepada masyarakat, khususnya untuk keluarga yang nantinya dibutuhkan bisa menambah pengetahuan keluarga terhadap penanganan penyakit diare. Sehingga keluarga bisa mengaplikasikan informasi yang telah didapat untuk mencegah terjadinya penyakit diare di keluarga.
Contoh SAP Hipertensi
Download dokumen lengkapnya disini : Contoh SAP Hipertensi.doxs
Latar Belakang
Hipertensi yang merupakan tekanan darah tinggi, bersifat asing dan diukur setidaknya pada tiga kesempatan yang berbeda. Umumnya seseorang yang dikatakan Hipertensi yaitu kalau tekanan darah seseorang lebih dari 140/90.
Jika tidak segera ditangani dengan baik, hipertensi sanggup merupakan sebuah tanda-tanda meningkatnya darah yang sanggup kuat pada organ lain, menyerupai stroke untuk otak. Jika masyarakat umumnya tidak mengetahui informasi ini, bisa menjadi tingkat maut lebih cepat.
Untuk itu perlunya disusun satuan program penyuluhan untuk memperlihatkan informasi kepada masyarakat ataupu sebuah kelompok, yang membahas wacana penyakit hipertensi secara mendetail memberitahu masyarakat bagaimana menangani penyakit hipertensi ini.
Contoh SAP Kebidanan
Download dokumen lengkapnya disini : Contoh SAP Kebidanan.doxs
Latar Belakang
Jadi isi materi dalam satuan program penyuluhan kebidanan (kehamilan trimester 3) ini yaitu menjelaskan bagaimana periode pertumbuhan janin di dalam kandungan dalam rentang waktu sekitar 28-42 minggu. Dalam periode ini janin seorang ibu sedang dalam tahap penyempurnaan, dan akan semakin bertambah besar dan semakin besar hingga memenuhi seluruh rongga rahim.
Untuk itu hal-hal yang perlu diperhatikan dalam masa ini yaitu peningkatan berat tubuh dan tekanan darah si ibu, juga rasa ketidaknyaman dan aktifitas secual. Sangat penting sekali disusunnya satuan program penyuluhan ini, sebagai informasi kebada para ibu hamil.
Contoh SAP Asi Eksklusif
Download dokumen lengkapnya disini : Contoh SAP ASI Eksklusif.doxs
Latar Belakang
Mendapatkan ASI atau Air Susu Ibu merupakan proses pemenuhan hak pertama yang harus diterima oleh seorang bayi yang gres lahir. Akan tetapi pada kenyataannya, hak dasar anak ini banyak yang belum terpenuhi.
Penyebabnya juga beragam, contohnya lantaran ASI ibu yang belum atau tidak keluar, kondisi ibu yang tidak memungkinkan untuk menyusui satu jam sehabis melahirkan, maka bayi diberi susu formula sebagai pengganti ASI.
Alasan tersebut sering terjadi dan dipakai untuk tidak memperlihatkan ASI ketika bayi gres lahir, sehingga mengakibatkan bayi tersebut tidak terpenuhi haknya. Hal ini juga banyak terjadi oleh anak lainnya di dunia, tidak terkecuali Indonesia. Ketika hak pertama tidak diberikan atau tidak terpenuhi maka selanjutnya bisa berdampak pada pertumbuha anak yang tidak optimal.
Konvensi Hak Anak menyebutkan bahwa setiap anak itu mempunyai hak untuk hidup dan tumbuh berkembang secara optimal. Bayi yang diberikan ASI sehabis satu jam dilahirkan, akan lebih terjamin ketahanan dan kelangsungan hidupnya.
Untuk mendukung hal itu, setiap wanita juga mempunyai hak memperoleh pengetahuan dan tunjangan yang mereka butuhkan dalam memperlihatkan ASI kepada bayinya terutama ASI eksklusif, yaitu pemberian ASI saja pada bayi hingga usia 6 bulan.
Contoh Satuan Acara Perkuliahan
Download dokumen lengkapnya disini : Contoh SAP Satuan Acara Perkuliahan.doxs
Masalah hipertensi ini bisa lebih jelek kalau dibiarkan, lantaran bisa menghipnotis pada orga-organ yang lain. Pasien tersebut bisa terkena stroke untuk otak.
Untuk itu perlu disusun satuan program penyuluhan untuk memperlihatkan pengetahuan kepada masyarakat ataupu sebuah kelompok, supaya bisa menangani secara langsung penyakit hipertensi ini.
Contoh SAP Keperawatan
Download dokumen lengkapnya disini : Contoh SAP Keperawatan.doxs
Latar Belakang
Tuberkulosis yaitu penyakit jerawat yang disebabkan oleh basil Mycobacterium tuberculosis. Kuman batang tanhan asam ini bisa merupakan organisme patogen ataupun saprofit. Ada beberapa mikrobakteria patogen , tetapi hanya strain bovin dan human saja yang patogenik terhadap manusia. Basil tuberkel ini berukuran 0,3 x 2 hingga 4 μm, ukuran ini lebih kecil dari satu sel darah merah.
Tuberkulosis yang masih merupakan penyakit jerawat susukan napas ini yang paling sering di Indonesia. Keterlambatan dalam melaksanakan diagnosa dan ketidakpatuhan dalam menjalani pengobatan, akan mempunyai pengaruh yang besar lantaran pasien Tuberkulosis ini sanggup menularkan penyakitnya pada lingkungan,sehingga jumlah penderita semakin bertambah.
Disusunnya satuan program penyuluhan ini, dibutuhkan memperlihatkan infomasi kepada masyarakan dan para keluarga sekitar, untuk segera melaksanakan diagnosa terhadap pasien yang sudah terkena basil tuberculosis (TBC), supaya tidak menular kepada masyarakat sekitar.
Contoh SAP KB (Keluarga Berencana)
Download dokumen lengkapnya disini : Contoh SAP KB.doxs
Latar Belakang
Sebelum menggelar KB ( keluarga berencana ), masyarakat sekitar dibutuhkan harus tahu terlebih dahulu mengenai bagaimana pengaruh dan manfaat memakai KB. Supaya tidak terjadi apapun kepada keluarga tersebut.
Dengan disusunnya satuan program penyuluhan (SAP) ini, dibutuhkan bisa membantu menambah wawasan kepada masyarakat, terutama kepada cukup umur yang belum menikah, untuk memikirkan planning sehabis menikah. Seperti memakai KB atau tidak.
Karena ketika memakai KB, terdapat banyak manfaat dan tujuan khusus yang akan dirasakan oleh keluarga tersebut, tetapi tidak semua masyarakat tahu akan hal ini, jadi alangkah baiknya kalau materi ini dibahas kepada masyarakat untuk terciptanya keluarga yang diinginkan.
Contoh SAP Kesehatan
Download dokumen lengkapnya disini : Contoh SAP Kesehatan Penyakit Asam Urat.doxs
Latar Belakang
Penyakit Asam Urat kini ini memang sudah menjadi sebuah penyakit yang sering kali di alami dan diderita oleh orang-orang yang berusia sekitar 30 tahun keatas. Akan tetapi jangan dianggap sepele penyakit ini. Karena asam urat penyakit yang ringan, tetapi kalau lagi meradang, sungguh tidak bisa terbayangkan rasa sakit yang akan dirasakan oleh para penderitanya.
Penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana gejala, cara penanganan, ataupun obat yang bisa memperlihatkan dan mengurangi rasa sakit ataupun mengurangi para penderita penyakit asam urat ini. Untuk itu disusunnya satuan program penyuluhan ini dibutuhkan bisa mengurangi jumlah penderita penyakit asam urat.
Contoh SAP Imunisasi
Download dokumen lengkapnya disini : Contoh SAP Imunisasi.doxs
Latar Belakang
Berdasarkan data yang dimiliki oleh polindes di Dusun Magetan, presentase ibu yang mempunyai bayi dan balita di tahun 2016 mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya yaitu sebesar 25 %. Setelah dilakukannya survey ternyata penyebab utamanya yaitu kurangnya pengetahuan ibu mengenai manfaat imunisasi dan ketepatan dalam pemberian imunisasi.
Jadi itulah pembahasan lengkap mengenai pengertian, penyusunan dan contoh sap secara singkat dan lengkap. Semoga bermanfaat. Jangan lupa tinggalkan jejak dengan cara klik share dan komen ya. Terimakasih.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com