Contoh Pewarisan Sifat atau Karakter Pada Manusia – Pewarisan sifat insan secara ilmiah sanggup diwariskan terhadap keturunannya. Pewarisan sifat tersebut meliputi cakupan fisik, psikologis, dan fisiologis. Pada aspek fisik contohnya sanggup berupa ciri khas rambut, bentuk hidung, bentuk bibir, dan lain sebagainya. Sifat psikologis meliputi perihal kejiwaan, sedangkan aspek fisiologis meliputi persamaan sistem kerja badan antara seseorang dengan generasi sebelumnya. Cabang kelimuan yang secara khusus membahas wacana pewarisan sifat ialah genetika. Beberapa sifat yang telah diketahui secara umum merupakan karakteristik yang diturunkan diantaranya ialah mata berwarna bitu, albino, bentuk rambut keriting, kencing manis, tes PTC, ayan, dan lain sebagainya. Penjelasan wacana beberapa referensi tersebut ialah sebagai berikut :
- Albino
Albino ialah kelainan yang disebabkan oleh adanya gangguan dalam pembentukan pigmen melanin yang menjadikan kulit dan rambut berwarna putih keemasan. Seseorang yang mengalami kelainan ini mempunyai kepekaan yang cukup berpengaruh terhadap rangsangan cahaya. Pewarisan sifat albino didominasi oleh gen resesif a. Pada Alel gen A menjadi penentu terhadap sifat normal. Dengan demikian seseorang yang mengalami kelainan albino mempunyai genotype aa. Sedangkan insan normal mempunyai fenotipe AA atau Aa.
2. Sifat Pengecap PTC
Kemampuan dalam menngidentifikasikan rasa pahit ditentukan oleh adanya gen mayoritas T, hasilnya seorang lidah sanggup mempunyai genotipe Tt atau TT. Hal tersebut sanggup diidentifikasikan dengan materi kimia phenylthiocarbamide atau PTC. Bahan ini sanggup dipakai sebagai penentu apakah seseorang bisa mengecap rasa pahit ataukah tidak. Seseorang yang bisa mengecap rasa pahit dikala mencoba materi kimia PTC, disebut sebagai taster / pengecap. Sedangkan seseorang yang tidak bisa mencicipi rasa pahitnya PTC dinamakan dengan buta kecap / nontaster.
3. Kencing Manis / Diabetes Melitus
Kencing cantik ialah sebuah penyakit pada metabolisme badan yang diakibatkan oleh kurangnya insulin yang dihasilkan pankreas. Hal tersebut menyebabkan tingginya kadar gula dalam darah meskipun sebagiannya telah dibuang melalui jalan masuk kencing. Sifat dari penyakit ini ditentukan oleh adanya gen resesif d. Apabila dikemudian hari seseorang diketahui telah mengidap penyakit diabetes, sanggup dipastikan salah satu kedua orang tuanya pun menderita penyakit yang sama. Akan tetapi kalau kedua orang bau tanah penderita tidak mengidap penyakit tersebut, kemungkinan orang bau tanah tersebut bergenotipe heterozigot.
4. Golongan Darah
Golongan darah ialah pembagian terstruktur mengenai dari kelompok yang didasarkan oleh ada atau tidaknya zat antigen pewarisan terhadap permukaan membran sel darah merah. Hal tersebut disebabkan oleh adanya perbedaan huruf / jenis protein dan karbohidrat pada permukaan membran sel tersebut. keterkaitan antara fenotipe dan genotipe golongan darah secara lebih terang sanggup dideskripsikan pada tabel berikut :
Genotipe dan Fenotipe pada Penggolongan Darah Sistem AB0 | ||
Fenotipe Golongan Darah | Genotipe | Kemungkinan Macam Sel Gamet |
A | IAIA, IAI0 | IA, I0 |
B | IBIB, IBI0 | IB, I0 |
AB | IAIB | IA, IB |
0 | I0I0 | I0 |
4 Macam | 6 Macam | 3 macam |
Jika didasarkan pada uraian tabel di atas, maka sanggup ditarik kesimpulan bahwa keberadaan antigem A dikendalikan oleh gen IA, antigen B dikendalikan gen IB, Gen I0 memiliki sifat resesif pada gen IA ataupun gen IB.
Contoh :
Perkawinan yang terjadi antara lelaki golongan A heterozigot dengan perempuan B heterozigot. Genotipe nya ialah sebagai berikut :
P = IAI0 x IBI0
G = IA , I0 IB , I0
F = IAIB : Golongan AB
IAI0 = Golongan A
IBI0 = Golongan B
I0I0 = Golongan O
style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">
KELAINAN BAWAAN MANUSIA BERSIFAT MENURUN
Sebagian kelainan yang terjadi pada insan disebabkan oleh faktor keturunan yang diturunkan melalui kromosom atau autososm sec yang bersifat resesif ataupun dominan. Misalnya saja pada kelainan hemofili dan buta warna yang diwariskan melalui kromosom X. Adapula kelainan ibarat brakhidaktili / jari pendek, sindaktilli / jari bergabung, dan polidaktili / jari lebih dari lima, merupakan penyakit keturunan yang diturunkan melalui autosom dominan. Penjelasannya ialah sebagai berikut :
a. Buta Warna
Gen buta warna terkait pada kromosom X yang bersifat resesif (c). Sedangkan gen normal (C) bersifat mendominasi terhadap gen buta warna (c). Karenanya kemungkinan besar genotype yang mungkin saja terjadi ialah sebagai berikut :
XcY = Laki-laki Buta Warna
XCY = Pria Normal
XCXc = Wanita Pembawa Sifat Buta Warna
XCXC = Wanita Normal
XcXc = Wanita Buta Warna
Dengan demikian apabila seorang lelaki buta warna menikah dengan perempuan yang normal, maka sangat mungkin keturunannya ialah XcXc dan XCY. XcXc berarti perempuan normal, namun membawa sifat buta warna. XCY ialah lelaki yang mempunyai penglihatan normal (tidak mewarisi kelainan buta warna)
b. Jari Lebih (Polidaktili)
polidaktil ialah suatu kelainan genetika yang diindikasikan dengan pertumbuhan jari tangan atau kaki melebihi jumlah normal. Seperti contohnya seseorang yang mempunyai jumlah jari tangan atau kaki sebanyak enam buah. Kelainan ini sanggup terjadi pada salah satu jari tangan atau bisa juga terjadi pada kedua tangan (kanan dan kiri). Polidaktil ditentukan oleh adanya gen mayoritas P, sedangkan pada alelnya resesif p menjadi penentu terhadap jari normal.
c. Hemofili
Hemofili ialah penyakit keturunan yang diindikasikan dengan sulitnya darah untuk membeku dikala serpihan badan terluka. Hal tersebut dikarenakan tidak adanya faktor yang menjadikan darah membeku. Hemofili diturunkan melaui kromosom X dengan adanya gen hemofili yang mempunyai sifat resesif. Gen hemofili (h) mempunyai sifat resesif pada gen normal (H). gen H dan gen h tersebut mempunyai keterpautan dengan kromosom X. Penyakit hemofili berpotensi muncul apabila gen h tidak membersamai gen H. Karenanya laki-laki yang mengidap penyakit hemofili akan mempunyai kromosom sec dengan genotipe XhY. Perhatikan genotipe berikut ini :
XHY = Lelaki Normal
XhY = Lelaki Hemofil
XHXH = Wanita Normal
XHXh = Wanita Pembawa Sifat Hemofili (karier Hemofili)
XhXh = Wanita Hemofili / bersifat letal
Apabila seorang lelaki normal menikahi perempuan normal karier, maka akan didapatkan keturunan ibarat di bawah ini :
Fenotipe F1 ialah = Wanita Normal
XHXh = Wanita Karier Hemofili
XHY = Lelaki Normal
XhY = Lelaki Hemofili
Berdasarkan keterangan di atas, nampak bahwa hasil dari fenotipe ialah 25 % hemofili dan 75 % normal. Persentase fenotipe normal sebanyak 75 % dari satu perempuan normal, satu lelaki normal, dan satu perempuan normal karier.
Sumber :
http://www.mediabelajar.cf/2013/11/pewarisan-sifat.html
Baca Juga:
Contoh Kelainan Sifat Pada Manusia yang Diturunkan Serta Penjelasannya
Pewarisan Sifat Dalam Pemuliaan Tumbuhan dan Hewan Serta Contohnya
20 Soal Bahasa Inggris Kelas 7 Sekolah Menengah Pertama Semester 2
Sumber https://ruangseni.com