Friday, March 9, 2018

√ 4 Organ Dalam Sistem Ekskresi Pada Insan Lengkap Bagian, Fungsi Dan Gambarnya

Sistem ekskresi ialah proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang sudah tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh, baik berupa zat gas dan zat cair. Zat-zat sisa metabolisme tersebut berupa senyawa-senyawa yang bersifat racun bagi tubuh, ibarat urin, getah empedu, keringat dan CO2 yang harus dikeluarkan dari tubuh karena bisa menimbulkan beberapa fungsi organ di dalam tubuh mengalami gangguan. Organ-organ yang berperan dalam sistem ekskresi pada insan mencakup kulit, ginjal, paru-paru, dan hati.

Pada pembahasan kali ini akan dibahas secara lengkap mengenai 4 Organ dalam Sistem Ekskresi Pada Manusia, yang mencakup bagian-bagian organ dalam sistem eksresi insan beserta fungsi dan gangguannya. Untuk selengkapnya, mari eksklusif saja kita simak pembahasan dibawah ini.

Paru-Paru

 Sistem ekskresi ialah proses pengeluaran zat √ 4 Organ Dalam Sistem Ekskresi Pada Manusia Lengkap Bagian, Fungsi Dan Gambarnya
Gambar Bagian-Bagian Paru-Paru Lengkap Penjelasan

Setiap insan mempunyai paru-paru yang berjumlah sepasang (2 paru-paru) yaitu paru-paru kiri (sinister) dan  paru-paru kanan (dexter). Paru-paru kiri mempunyai 2 gelambir, sedangkan paru-paru kanan mempunyai 3 gelambir. Paru-paru insan berada didalam rongga dada serta pada cuilan bawahnya melekat dengan diafragma.

Paru-paru pada insan dilapisi oleh selaput tipis yang disebut pleura dan dilindungi oleh tulang rusuk. Paru-paru mempunyai fungsi utama yaitu sebagai organ pernapasan. Selain itu, paru-paru juga berperan sebagai salah satu organ ekskresi yang berkhasiat untuk mengeluarkan gas CO2 (karbon dioksida) dan H2O (uap air).

Bagian Paru-Paru
  1. Trakea yaitu jalan masuk yang menghubungkan laring dengan bronkus. Trakea mempunyai panjang sekitar 5 inci. Trakea terdiri dari lapisan epitel bersilia dan tulang rawan hialin yang bentuknya ibarat aksara C. Trakea berfungsi untuk jalan masuk pernapasan. Di dalam sel epitel terdapat silia yang berkhasiat untuk mencegah partikel ajaib masuk ke dalam jalan masuk pernapasan dengan menangkap dan membawa partikel ajaib ke faring sehingga bisa masuk ke  dalam sistem pencernaan. 
  2. Bronkus yaitu batang atau jalan masuk yang bercabang yang menghubungkan trakea dengan paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Bronkus tersusun dari lapisan mukosa, tulang rawan, dan otot polos. Lapisan mukosa akan menghasilkan lendir yang berfungsi untuk menangkap partikel ajaib yang akan masuk ke dalam paru-paru. Tulang rawan merupakan rangka bronkus. Otot polos berfungsi untuk menciptakan seseorang bisa bernapas dengan otomatis tanpa disadari. 
  3. Bronkiolus yaitu cabang dari bronkus yang berakhir di alveolus. Bronkiolus mempunyai rongga yang bersilia, tetapi tidak mempunyai tulang rawan. Pada cuilan ujung bronkiolus terdiri atas jaringan epitelium yang berbentuk kubus bersilia. 
  4. Alveolus yaitu tempat pertukaran oksigen dengan karbon dioksida secara difusi. Struktur alveolus berbentuk bola-bola kecil yang dilapisi oleh pembuluh kapiler darah. Di dalam alveolus, darah akan mengikat oksigen dari udara dan melepaskan karbon dioksida ke udara. 
  5. Pleura yaitu suatu membran serosa yang halus yang berfungsi untuk membentuk sebuah kantong sebagai tempat paru-paru. Pleura mempunyai dua lapisan yaitu viseralis dan perietalis yang berfungsi sebagai pelicin adanya goresan antara permukaan kedua pleura pada ketika bernafas. 
  6. Diafragma ialah otot berserat yang berfungsi sebagai pembatas antara rongga perut dengan rongga dada. Selain itu, diafragma juga berperan dalam proses pernapasan perut. Diafragma tersusun dari otot, saraf frenikus dan pembuluh darah. 

Baca Juga : 6 Bagian Paru-Paru Lengkap Fungsi, Gambar dan Penjelasan

Fungsi Paru-Paru
  1. Sebagai sistem ekskresi insan yang berperan penting dalam mengeluarkan gas karbon dioksida dan uap air. 
  2. Sebagai alat respirasi.
  3. Memfilter gumpalan darah yang terdapat dalam vena. 
  4. Mengatur pH darah dengan melaksanakan pengubahan terhadap tekanan karbon dioksida.
  5. Mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II oleh enzim angiotensin-converting. 
  6. Mempengaruhi konsentrasi beberapa obat-obatan dan zat biologis yang dipakai dalam pengobatan dalam darah. 
  7. Menyuplai pemikiran udara untuk menciptakan bunyi vokal. 
  8. Sebagai agresi siliaris eskalator yaitu sistem pertahanan yang penting untuk menangkap partikel ajaib atau abu melalui udara yang dihirup. 
  9. Sebagai reservoir darah dalam tubuh.

Proses Pengeluaran Karbon Dioksida Melalui Paru-Paru
Darah yang terdapat pada alveolus akan mengikat oksigen, kemudian oksigen tersebut dikirim ke seluruh sel-sel jaringan dalam tubuh. Ketika hingga pada sel-sel jaringan tubuh, darah akan mengikat air dan karbon dioksida sebagai zat sisa metabolisme sel untuk dikeluarkan oleh paru-paru dalam bentuk uap air.

Gangguan pada Paru-Paru
  1. Kanker paru-paru, ialah gangguan yang disebabkan oleh kebiasaan merokok yang berlebihan bagi perokok aktif dan kebiasaan menghirup asap rokok bagi perokok pasif, radiasi ionisasi yang  sanggup memengaruhi pertukaran gas di paru-paru, serta terlalu banyak menghirup kromium, abu asbes, dan produk petroleum.
  2. Asma (sesak nafas), ialah gangguan yang disebabkan oleh alergi dengan benda-benda ajaib yang masuk ke dalam hidung.  
  3. Bronchitis, ialah gangguan yang disebabkan oleh peradangan pada bronkus (cabang batang tenggorokan). 
  4. Emfisema, ialah penyempitan saluran pernafasan lantaran terjadinya pembengkakan alveolus.
  5. Pleuritis, adalah  gangguan yang disebabkan oleh peradangan pada selaput pembukus paru-paru. 
  6. Pneumonia, adalah  gangguan yang disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur yang sanggup merobek dinding alveolus sehingga terjadi pengurangan pada kawasan pertukaran gas.
  7. TBC, ialah gangguan yang disebabkan oleh basil Mycrobacterium Tuberculosis.

Ginjal

 Sistem ekskresi ialah proses pengeluaran zat √ 4 Organ Dalam Sistem Ekskresi Pada Manusia Lengkap Bagian, Fungsi Dan Gambarnya
Gambar Bagian-Bagian Ginjal Lengkap Penjelasan

Ginjal ialah salah satu organ dalam sistem ekskresi insan yang mengeluarkan zat sisa metabolisme berupa urin. Setiap insan mempunyai sepasang ginjal yang berukuran sebesar biji kacang merah atau sekitar 10 cm yang terletak didalam rongga perut sebelah kiri dan kanan ruas-ruas tulang pinggang.

Bagian-Bagian Ginjal
1. Korteks Renalis (kulit ginjal)
Merupakan cuilan terluar dari ginjal yang berfungsi sebagai tempat terjadinya penyaringan darah. Korteks Renalis tersusun dari kapsula bowman dan glomerulus yang biasa disebut dengan tubuh malpighi. Kapsula bowman merupakan lapisan yang berbentuk ibarat cawan serta berdinding ganda yang menyelimuti glomerulus. Glomerulus merupakan sekumpulan cabang-cabang yang halus atau anyaman pembuluh darah kapiler di cuilan korteks. Pada korteks renalis terdapat nefron yang berfungsi sebagai unit penyaring terkecil dalam ginjal. Setiap nefron terdiri atas kapsula bowman, glomerulus, jalan masuk berkelok-kelok, jalan masuk pengumpul ginjal, dan ansa henle.

2. Medula (Sumsum ginjal)
Pada cuilan tengah ginjal dinamakan medula atau sumsum ginjal. Sumsum ginjal ialah tempat berkumpulnya pembuluh-pembuluh halus dari kapsula bowman yang berfungsi untuk mengalirkan urine ke jalan masuk yang lebih besar serta bermuara di pelvis (rongga ginjal). Pada medula atau sumsum ginjal terjadi proses reabsorbsi dan augmentasi.

3. Pelvis Renalis (Rongga ginjal)
Pelvis renalis atau rongga ginjal merupakan cuilan terdalam pada ginjal. Pelvis renalis berfungsi sebagai tempat penampungan urin sementara sebelum dikeluarkan melalui ureter.

Baca Juga : 7 Bagian Nefron Lengkap Fungsi dan Gambar

Fungsi Ginjal
  1. Mengatur serta mempertahankan keseimbangan air dalam tubuh.
  2. Menyaring atau mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme ibarat amonia, urea, asam urat, kreatinin, bakteri, garam anorganik, serta obat-obatan dalam bentuk urin. 
  3. Menjaga keseimbangan kadar asam dan basa dalam darah. 
  4. Mengatur konsentrasi garam dalam tubuh untuk menjaga tekanan osmosis. 
  5. Menjaga keseimbangan konsentrasi darah dengan cara membuang kelebihan air atau disebut juga Osmoregulasi.
  6. Mengendalikan kadar kalium dan volume cairan dalam darah.
  7. Mengendalikan keseimbangan kandungan kimia dalam darah.
  8. Menghasilkan hormon dan zat, ibarat hormon eritroprotein, renin dan kalsitriol.
  9. Mengatur kadar gula dalam darah semoga tidak melebihi kadar normal.
  10. Menjaga PH darah.

Proses Pembentukan Urin
Pada sistem ekskresi manusia, proses pembentukan urin pada ginjal ada tiga tahapan yaitu filtrasi, reabsorbsi, dan augmentasi.
1. Filtrasi
Pada tahap ini ginjal menyaring cairan dalam darah, sebelum kembali ke paru paru dan jantung. Glomerulus merupakan cuilan ginjal yang bertugas untuk menyaring cairan, ibarat air, glukosa, urea, dan ion anorganik (natrium, kalsium, kalium dan klor). Sedangkan protein dan darah tidak bisa menembus glomerulus, sehingga akan tetap berada di pembuluh darah kapiler. Semua zat sisa metabolisme tersebut kemudian disimpan dalam kapsula bowman. Cairan yang tersimpan dalam kapsula bowman dinamakan urine primer.

2. Reabsorbsi
Reabsorbsi disebut juga dengan proses penyerapan kembali. Proses ini terjadi di cuilan tubulus kontortus proksimal. Tubulus kontortus proksimal berfungsi untuk menyerap kembali zat-zat yang masih dibutuhkan oleh tubuh, ibarat air, glukosa, ion anorganik, asam amino, dan urea (dalam jumlah yang sedikit). Cairan yang diserap kembali dalam proses reabsorbsi dinamakan urin sekunder.

3. Augmentasi
Augmentasi ialah tahapan yang terakhir dari proses pembentukan urin. Tahap ini disebut juga dengan proses pengumpulan. Pada tahap ini terjadi pengumpulan cairan yang berasal dari tahapan-tahapan sebelumya.  Proses pengumpulan cairan terjadi di cuilan tubulus kontortus distal. Pada tahap ini masih terjadi penyerapan cairan berupa klor, urea dan ion natrium. Cairan tersebut akan dibawa ke rongga ginjal. Di dalam rongga ginjal, urin akan terbentuk dan terkumpul. Setelah urin terkumpul di dalam rongga ginjal, kemudian urin tersebut dibuang ke luar tubuh melalui ureter, uretra dan kandung kemih. Cairan yang dihasilkan pada tahap augmentasi ini telah berbentuk urin yang sebenarnya.

Gangguan Pada Ginjal
  1. Gagal ginjal ialah gangguan yang terjadi lantaran fungsi ginjal tidak berjalan dengan baik, sehingga perlu adanya cangkok ginjal atau basuh darah untuk mengatasinya. 
  2. Albuminuria urin ialah gangguan dimana urin mengandung albumin (protein) yang terjadi lantaran adanya kerusakan pada glomerulus. 
  3. Uremia ialah gangguan dimana urea tertimbun dalam darah, sehingga menimbulkan keracunan. 
  4. Diabetes melitus ialah gangguan dimana urin mengandung glukosa yang disebabkan oleh penurunan hormon insulin yang dihasilkan pankreas. 
  5. Diabetes insipidus ialah gangguan yang disebabkan oleh berkurangnya hormon antidiuretik (ADH) atau hormon vasopresin yang menimbulkan hilangnya kemampuan mereabsorpsi cairan. 
  6. Batu ginjal adalag gangguan yang terjadi lantaran adanya endapan garam kalsium di dalam kantong kemih.
  7. Nefritis ialah gangguan yang disebakan oleh infeksi basil streptococcus. 
  8. Hidronefrosis ialah gangguan yang terjadi lantaran penyempitan pemikiran ginjal atau tersumbat oleh watu ginjal, sehingga urine tidak bisa mengalir keluar dan menimbulkan salah satu ginjal membesar.  
  9. Hematuria ialah gangguan dimana urin mengandung darah yang terjadi lantaran adanya kerusakan pada glomerulus.

Kulit

 Sistem ekskresi ialah proses pengeluaran zat √ 4 Organ Dalam Sistem Ekskresi Pada Manusia Lengkap Bagian, Fungsi Dan Gambarnya
Gambar Bagian-Bagian Kulit Lengkap Penjelasan

Kulit ialah lapisan jaringan pelindung yang berada di cuilan luar permukaan tubuh. Kulit tersusun atas beberapa lapisan yang sangat tipis. Kulit merupakan salah satu organ dalam sistem ekskresi insan yang mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme berupa kelenjar keringat. Selain sebagai alat ekskresi manusia, kulit juga berperan sebagai alat indera peraba dan perasa.

Bagian-Bagian Kulit
1. Epidermis (kulit ari)
Epidermis merupakan lapisan terluar kulit yang sangat tipis. Lapisan ini tersusun atas dua lapisan, diantaranya yaitu :
  • Lapisan tanduk ialah lapisan yang mengandung zat keratin, tidak mempunyai inti, dan tidak mengandung serat saraf dan pembuluh darah lantaran lapisan tanduk merupakan sel-sel mati yang selalu mengelupas. Lapisan ini tidak sanggup mengeluarkan darah ketika terjadi pengelupasan lantaran tidak mempunyai pembuluh darah.
  • Lapisan malpighi ialah lapisan yang berada di bawah lapisan tanduk. Lapisan ini selalu membelah diri. Lapisan malpighi mengandung melanin, yaitu pigmen yang sanggup memilih warna kulit serta melindungi sel dari pancaran sinar matahari yang sanggup merusak kulit. Jika kulit sering terkena sinar matahari maka kulit akan menjadi gelap lantaran produksi melanin akan meningkat. Seseorang yang tidak mempunyai pigmen pada lapisan malpighinya disebut albino. 

Pada permukaan epidermis terdapat pori-pori sebagai muara kelenjar minyak. Keringat diekskresi melalui pori-pori tersebut. Pada umumnya, epidermis ditumbuhi rambut, kecuali epidermis pada telapak kaki dan tangan. Epidermis pada telapak kaki dan tangan terdiri dari 4 lapisan, yaitu: Stratum granulosum, Stratum korneum, Stratum germinalis, dan  Stratum lusidum.

2. Dermis (kulit jangat)
Dermis atau kulit jangat ialah lapisan kulit yang terdapat di bawah lapisan epidermis. Dermis lebih tebal dari pada epidermis. Diantara lapisan epidermis dan dermis dilapisi oleh membran basalis. Berikut beberapa jaringan pada lapisan dermis, yaitu :
  • Glandula Sudorifera (kelenjar keringat) yang berperan sebagai penghasil keringat. 
  • Glandula Sebaceae (kelenjar minyak) yang berperan sebagai penghasil minyak untuk mencegah terjadinya kekeringan pada kulit dan rambut.
  • Pembuluh kapiler ialah pembuluh yang berkhasiat untuk menyalurkan nutrisi pada sel kulit dan akar rambut. 
  • Pembuluh darah ialah pembuluh yang berguna untuk mengedarkan darah ke seluruh jaringan atau sel termasuk akar rambut.  
  • Kantong rambut, mempunyai kelenjar minyak rambut, serta batang dan akar rambut. 
  • Ujung-ujung saraf merupakan ujung saraf peraba dan perasa, ibarat saraf rasa panas, saraf rasa nyeri, dan saraf rasa sentuhan. 

3. Jaringan ikat bawah kulit
Adalah lapisan kulit yang berada di bawah dermis. Jaringan ikat bawah kulit dan dermis dipisahkan oleh sel lemak. Fungsi dari sel lemak tersebut yaitu untuk menahan suhu tubuh, sebagai sumber energi, dan melindungi tubuh dari benturan.

Fungsi Kulit
  1. Melindungi tubuh dari gangguan kimiawi, gangguan biologis (seperti jamur), serta kelainan fisik (seperti sinar matahari, suhu, dan tekanan). 
  2. Sebagai alat ekskresi dimana mengeluarkan zat sisa metabolisme dalam bentuk keringat. 
  3. Mengendalikan suhu tubuh. 
  4. Melindungi jaringan yang ada di bawahnya.
  5. Sebagai tempat untuk menyimpan lemak yang berlebih. 
  6. Sebagai tempat pembentukan vitamin D dari provitamin D yang dibantu oleh sinar matahari. 
  7. Sebagai indra peraba.

Proses Terjadinya Keringat Oleh Kulit
Keringat yang dihasilkan oleh insan berasal dari kelenjar keringat yang terdapat pada lapisan dermis (kulit jangat) dan tersebar ke seluruh jaringan kulit. Proses terjadinya keringat oleh kulit, yaitu sebagai berikut : 
  1. Pengaruh dari hipotalamus. Hipotalamus ialah sistem syaraf pusat yang berkhasiat untuk mengatur suhu tubuh manusia. Hipotalamus ini menghasilkan enzim bradikilin yang berfungsi untuk memengaruhi fungsi dari kelenjar keringat yang terdapat di lapisan dermis. 
  2. Kelenjar keringat juga dipengaruhi oleh suhu pembuluh darah dan suhu di lingkungan sekitarnya . Jika suhu lingkungan naik, maka suhu pembuluh darah juga naik, sehingga sanggup merangsang hipotalamus. 
  3. Rangsangan yang dikirin ke hipotalamus akan memengaruhi kelenjar keringat untuk sanggup melaksanakan penyerapan terhadap urea, garam, dan air dari kapiler darah yang selanjutnya dikirim ke permukaan kulit dalam bentuk keringat.

Gangguan Pada Kulit
  1. Biduran ialah gangguan yang disebabkan oleh alergi makanan, alergi udara dingin, dan alergi materi kimia. Penyakit ini ditandai dengan timbulnya bentol-bentol yang terasa gatal. Penyakit ini sanggup dicegah dengan menghindari produk kimia, materi makanan atau yang lainnya yang sanggup menimbulkan alergi. 
  2. Kudis (Scabies) adalah gangguan pada kulit yang disebabkan oleh tungau (Sarcoptes Scabies). 
  3. Jerawat ialah gangguan yang terjadi pada kelenjar minyak yang biasanya dialami oleh para remaja. 
  4. Kanker kulit ialah gangguan yang terjadi pada kulit yang terkena sinar matahari secara berlebihan. Cara mencegah penyakit ini yaitu dengan menghindari atau meminimalisir kontak dengan sinar matahari serta pemakaian tabir surya secara teratur.
  5. Gangren ialah gangguan yang disebabkan oleh sel-sel jaringan tubuh yang rusak atau mati. 
  6. Pruvitus Kutanea ialah gangguan pada kulit yang ditandai dengan timbulnya rasa gatal lantaran terjadi iritasi saraf sensorik perifer. 
  7. Ringworm merupakan nama jamur yang menimbulkan infeksi pada kulit. Penyakit ini ditandai dengan munculnya bercak bulat pada kulit. Penyakit ini sanggup dicegah dengan melindungi kulit semoga tidak lembab dan tetap kering.
  8. Psoriasis ialah gangguan pada sistem kekebalan tubuh. Gejala dari penyakit ini yaitu timbulnya kemerah-merahan pada cuilan siku, kulit kepala, lutut dan punggung. 

Hati

 Sistem ekskresi ialah proses pengeluaran zat √ 4 Organ Dalam Sistem Ekskresi Pada Manusia Lengkap Bagian, Fungsi Dan Gambarnya
Gambar Bagian-Bagian Hati Lengkap Penjelasan

Hati merupakan salah satu organ dalam sistem ekskresi insan yang mengeluarkan zat sisa metabolisme berupa getah empedu, urea dan amonia. Hati berwarna merah bau tanah kecoklatan dan berat sekitar 2 kg. Hati terletak di rongga perut cuilan kanan di bawah diafragma. Hati dilindungi oleh selaput tipis yaitu kapsula hepatis. Selain sebagai alat ekskresi manusia, hati juga berfungsi sebagai kelenjar pencernaan, menyimpan glikogen (gula otot), penawar racun,  serta pembentukan eritrosit (sel darah merah) pada janin.

Bagian-Bagian Hati
  1. Lobus kiri, merupakan cuilan hati yang mempunyai bentuk lebih kecil dan runcing dibandingkan lobus kanan. 
  2. Lobus kanan, merupakan cuilan terbesar dari hati yang berukuran sekitar 5 hingga 6 kali lebih besar dibandingkan lobus kiri. Lobus kanan dan kiri dipisahkan oleh ligamen falciform. 
  3. Lobus kaudatus, merupakan lobus yang berukuran lebih kecil daripada lobus kanan dan kiri. Lobus ini letaknya memanjang dari cuilan belakang lobus kanan dan membungkus vena cava inferior (pembuluh darah balik utama). 
  4. Lobus kuadrat, merupakan lobus yang letaknya lebih rendah dari lobus kaudatus. Lobus ini letaknya dari cuilan belakang lobus kanan hingga membungkus kantong empedu. 
  5. Vena hepatika, merupakan pembuluh darah yang berfungsi untuk mengangkut darah terdeoksigenasi serta darah yang sudah disaring oleh hati yaitu darah dari usus besar, usus kecil, lambung, dan pankreas menuju ke vena kava inferior. 
  6. Vena sentralis, merupakan pembuluh darah yang letaknya pada cuilan tengah tiap lobulus. 
  7. Lakuna, merupakan sebuah ruangan yang membatasi satu lobulus dengan lobulus lainnya. 
  8. Diafragma, merupakan membran otot yang membatasi cuilan dada dengan perut. 
  9. Kantung empedu, merupakan cuilan dari sistem empedu yang berperan sebagai reservoir penyimpanan untuk empedu. 
  10. Arteri hepatika, merupakan sebuah arteri yang berperan dalam mendistribusikan darah ke hati, lambung cuilan duodenum dari usus halus, dan pankreas dari empedu.

Fungsi Hati
  1. Menetralisir racun yang masuk ke dalam tubuh.
  2. Mensintesis vitamin A dari provitamin A.
  3. Menghasilkan amonia dan urea yang berasal dari hasil perombakan protein yang sudah rusak yang kemudian dikeluarkan melalui urin.
  4. Menyimpan gula dalam bentuk glikogen (gula otot).
  5. Membuat protombin dan fibrinogen.
  6. Sebagai tempat pembuatan sel darah merah pada janin. 
  7. Penghasil heparin sebagai anti pembekuan darah.
  8. Hati bisa menghancurkan lemak.
  9. Menghasilkan Getah Empedu. Getah empedu tersusun atas 2 komponen yaitu zat warna empedu dan garam empadu. Zat warna empedu berfungsi untuk memberi warna pada urine dan feses menjadi kuning kecoklatan. Garam empedu berfungsi untuk mengemulsi lemak. 

Proses Pembentukan Getah Empedu 
Getah empedu ialah hasil perombakan dari hemoglobin eritrosit (sel darah merah) yang telah tua. Proses ini terjadi di dalam sinusoid yang terdapat di dalam hati. Pada tahap awal, hemoglobin dirombak menjadi globin, zat besi (Fe), dan hemin (kristal). Hemin dirombak menjadi biliverdin dan bilirubin yang berfungsi sebagai zat warna pada empedu yang berwarna hijau biru. Sedangkan zat besi dan globin kemudian disimpan di dalam hati, kemudian dikirim ke sumsum tulang merah untuk proses pembentukan hemoglobin gres atau antibodi.

Proses Pembentukan Urea dan Amonia
Terbentuknya urea pada hati yaitu ketika sel tubuh kelebihan asam amino, sehingga terjadi proses deaminasi. Pada proses deaminasi, terjadi perpindahan gugus amin (-NH) dari asam amino. Proses deaminasi berfungsi untuk menghasilkan amonia yang beracun. Di dalam mitokondria terjadi proses pembentukan sitrulin. 

Amonia (NH4+) bereaksi dengan ADP, ATP, dan CO2 untuk memproduksi karbomoil fosfat (CP). Karbomoil fosfat (CP) bereaksi dengan ornitin untuk menghasilkan sitrulin. Sitrulin akan dikirim ke sitosol dan kemudian bereaksi dengan aspartat. Hasil dari reaksi tersebut yaitu fumarat dan arginin (salah satu asam amino esensial). Kemudian arginin diubah menjadi urea dan ornitin dengan santunan air dan enzim arginase yang terdapat di dalam hati. Ornitin akan mengikat amonia, kemudian mengirimnya ke empedu atau dikeluarkan bersamaan dengan urin, sedangkan urea dikeluarkan melalui ginjal.

Gangguan Pada Hati
  1. Hepatitis, merupakan gangguan yang menjadikan peradangan dan pembengkakan pada hati. Jika terlambat diatasi, penyakit ini sanggup menimbulkan kanker hati. 
  2. Penyakit Wilson, merupakan gangguan yang disebabkan oleh gen mengandung kadar tembaga secara berlebih di dalam tubuh, sehingga fungsi hati menjadi terganggu. 
  3. Cirrhosis, merupakan gangguan pada hati dimana jaringan hati menyusut.

Selain sistem ekskresi, ada pula sistem sekresi dan sistem defekasi. Sistem sekresi merupakan proses pengeluaran cairan oleh kelenjar dan sel yang masih dibutuhkan oleh tubuh manusia, ibarat hormon dan enzim. Sedangkan sistem defekasi merupakan proses pengeluaran zat sisa hasil proses pencernaan melalui anus berupa feses (tinja).

Sekian artikel mengenai 4 Organ Dalam Sistem Ekskresi Pada Manusia Lengkap Bagian, Fungsi Dan Gambarnya. Semoga artikel ini sanggup bermanfaat bagi sahabat baik untuk mengerjakan kiprah maupun untuk sekedar menambah pegetahuan seputar bagian-bagian organ dalam sistem eksresi insan beserta fungsi dan gangguannya. Terima kasih atas kunjungannya.

Pengertian Intelegensi Lengkap Ciri, Macam Dan Faktor Yang Mempengaruhinya 
MARKIJAR : MARi KIta belaJAR


Sumber http://www.markijar.com/