Tuesday, June 26, 2018

√ 20 Sifat Wajib Dan Tidak Mungkin Bagi Allah (Beserta Dalil)

Sifat Allah merupakan sifat tepat yang hanya dimili oleh Allah SWT. sebagai seorang muslim yang baik sebaiknya kita mengetahui Sifat Wajib maupun Sifat Mustahil yang dimiliki Allah SWT supaya ke kepercayaan nan kita kepada Allah semakin kuwat, berikut Sifat Wajib dan Mustahil bagi Allah SWT yang perlu kita ketahui:

 Sifat Allah merupakan sifat tepat yang hanya dimili oleh Allah SWT √ 20 Sifat Wajib dan Mustahil bagi Allah (Beserta Dalil)
Sifat Wajib dan Mustahil bagi Allah

20 Sifat Wajib Bagi Allah

1. Wujud (Ada) - ﻭﺟﻮﺩ

Adanya Allah itu bukan lantaran ada yang membuat nya, tetapi Allah itu ada dengan zat-Nya sendiri.

Dalil Aqli
Adanya semesta alam yang kita lihat cukup untuk dijadikan sebagai alasan bahwa Allah itu ada, lantaran tidak masuk logika seandainya ada sesuatu yang dibentuk tanpa ada yang membuatnya.

Dalil Naqli

جلقالسموات والارض وما بينهمافي ستةايام ﷲالذى
"Allahlah membuat langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya dalam (waktu) enam hari." (QS. AS sajdah:4)

2. Qidam (Dahulu/Awal) - ﻗﺪﻡ

Sifat Allah ini pertanda bahwa Allah sebagai Pencipta yang lebih dulu Ada daripada semesta alam (yang Ia ciptakan).

Dalil aqli
Qidam hakikatnya ialah menafikan bermulanya wujud Allah SWT. Seandainya Allah tidak qodim, mesti Allah hadits, lantaran tidak ada penengah antara hadits dan qodim. Apabila Allah hadits maka mesti membutuhkan muhdits (yang membuat nya) mislakan A, dan muhdits A mesti membutuhkan Muhdits yang lain, contohnya B. Kemudian muhdits B mesti membutuhkan muhdits yang lain juga, contohnya C. Begitulah seterusnya (tidak ada ujung), maka dikatakan tasalsul (peristiwa berantau), dan apabila yang ujung membutuhkan kepada Allah maka dikatan daur (peristiwa berputar). Setiap tasalsul dan daur ialah tidak mungkin berdasarkan logika sehat. Maka setiap yang menimbulkan tasalsul dan daur, yaitu hudutsnya Allah ialah mustahil, maka Allah wajib dan pasti bersifat Qidam.

Dalil Naqli
 هوالاول والاخروالظاهروالباطن 
"Dialah yang awal dan yang final Yang zhohir dan yang bathin." (QS. Al-Hadid:3)

3. Baqa’(Kekal) - ﺑﻘﺎﺀ

Allah merupakan suatu zat yang Abadi dan Kekal Selamanya lantaran allah bersifat Baga' (Kekal).

Dalil Aqli
Seandainya Allah tidak wajib Baqa' (kekal), maka tidak akan disifati Qidam. Sedangkan Qidam tidak bisa dihilangkan dari Allah berdasarkan dalil yang ada dalam sifat Qidam (dahulu).

Dalil Naqli
 كلشئ هالك إلاوجهه 
"Tiap sesuatu akan binasa (lenyap) kecuali Dzat-nya." (QS. Qoshos:88)

4. Mukhalafatuhu Lilhawadith (berbeda dengan Ciptaannya) - ﻣﺨﺎﻟﻔﺘﻪ ﻟﻠﺤﻮﺍﺩﺙ

Sifat ini mengatakan bahwa Allah SWT berbeda dengan yang ia ciptakan, tidak ada hal di dunia ini yang menyerupainya.

Dalil Aqli
Apabila Allah ibarat makhluknya, pasti Allah dalah gres (Hadits), sedangkan Allah gres ialah sebuah hal yang mustahil.

Dalil Naqli
 ليس كمثله شيئ وهوالسميع البصير 
"Tidak ada sesuatu apapun yang serupa dengan Nya (Allah), dan ia lah (Allah) yang maha mendengar lagi maha melihat." (QS. Asy-Syuro:11)

5. Qiyamuhu Binafsihi (Berdiri Sendiri) - ﻗﻴﺎﻣﻪ ﺑﻨﻔﺴﻪ

Artinya Bahwa Allah SWT itu bangkit dengan zat sendiri tanpa membutuhkan santunan yang lain. Maksudnya, keberadaan Allah SWT itu ada dengan sendirinya tidak ada yang mengadakan atau menciptakan.Contohnya, Allah SWT membuat alam semesta ini lantaran kehendak sendiri tanpa minta pertolongan siapapun.

Dalil Aqli
Seadainya Allah membutuhkan dzat, pasti Allah ialah sifat, lantaran hanya sifatlah yang selalu membutuhkan dzat, sedangkan dzat selamanya tidak membutuhkan dzat lain untuk berdirinya.

Apabila Allah “Sifat” ialah mustahil, lantaran apabila Allah “sifat”, maka Allah tidak akan disifati dengan sifat Ma’ani dan Ma’nawiyah, sedangkan sifat tersebut ialah termasuk sifat-sifat yang wajib bagi Allah berdasarkan dalil-dalil tertentu. Berarti apabila Allah tidak disifati dengan sifat Ma’ani dan Ma’nawiyah ialah salah (Bathil), dan batal pula sesuatu yang mengakibatkannya, yaitu butuhnya Allah kepada dzat. Apabila batal butuhnya Allah kepada dzat maka tetap Maha kaya (istighna)nya Allah dari dzat.

Seandainya Allah membutuhkan sang pencipta, pasti Allah gres (Hadts), lantaran yang membutuhkan pencipta hanyalah yang gres sedangkan dzat qodim tidak membutuhkannya. Dan tidak mungkin Allah Hadits, lantaran segala sesuatu yang hadits harus membutuhkan sang pencipta (mujid) yang kelanjutannya akan menimbulkan daur (peristiwa berputar) atau tasalul (peristiwa berantau).

Dalil Naqli
إن اﷲ لغنى عن العا لمين
"Sesungguhnya Allah benar-benar maha kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari alam semesta." (QS. Al Ankabut:6)

Artikel Lainnya : Perbedaan Nabi dan Rasul

6. Wahdaniyyah (Tunggal/Esa) - ﻭﺣﺪﺍﻧﻴﺔ

Artinya Bahwa Allah SWT ialah Tuhan Yang Maha Esa, baik itu Esa zat-Nya, sifat-Nya, maupun perbuatannya. Esa zat-Nya maksudnya zat Allah bukanlah hasil dari penjumlahan dan asumsi atau penyatuan satu unsur dengan unsur yang lain. Esa sifat-Nya artinya semua sifat-sifat kesempurnaan bagi Allah SWT tidak sama dengan sifat-sifat pada mahluk yang diciptakan Nya. Esa perbuatan-Nya berarti Allah SWT berbuat sesuatu tidak dicampuri oleh perbuatan mahluk lain dan tanpa membutuhkan proses atau waktu. Allah SWT berbuat lantaran kehendak-Nya sendiri tanpa ada yang bisa mencampurinya.

Dalil Naqli
 لوكان فيهماالهةإلااﷲ لفسد تا
"Seandainya di langit dan dibumi ada tuhan-tuhan selain Allah, pasti langit dan bumi akan rusak." (QS. Al Anbiya:22)

7. Qudrat (Berkuasa) - ﻗﺪﺭﺓ

Kekuasaan Allah SWT, atas segala sesuatu itu mutlak, tidak ada batasnya dan tidak ada yang membatasi, baik terhadap zat-Nya sendiri maupun terhadap makhluk-Nya. Berbeda dengan kekuasaan insan ada batasnya dan ada yang membatasi.

Dalil Aqli
Jika Allah tidak berkemampuan maka Allah lemah(‘Ajzun), dan apabila Allah lemah maka tidak akan bisa membuat makhluk hidup maupun seluruh alam semesta ini.

Dalil Naqli
إن اﷲعلى كل شيى قد ير
"Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu." (QS. Al-Baqarah:20)

8. Iradah (berkehendak) - ﺇﺭﺍﺩﺓ

Allah SWT telah membuat alam semesta beserta isinya atas kehendak-Nya sendiri, tanpa ada campur tangan dari pihak lain, Apapun yang Allah SWT kehendakin pasti akan terjadi.

Dalil Aqli
Seandainya allah tidak bersifat berkehendak pasti bersifat terpaksa (karohah), dan allah bersifat terpaksa ialah tidak mungkin lantaran tidak akan disifati qudrot, akan tetapi tidak disifatinya Allah dengan sifat qudrot ialah hal yang mustahil, lantaran hal itu akan berakibat lemahnya Alla, sedangkan lemahnya Allah merupakan hal yang mustahi, lantaran tidak akan bisa membuat sesuatu sedikitpun.

Dalil Naqli
 ان ربك فعال لمايريد
"Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang ia kehendaki." (QS. Hud:107)

9. Ilmu (Mengetahui) - ﻋﻠﻢ

Allah SWT mempunyai pengetahuan dan kepandaian akan segala hal, artinya ilmu Allah tidak terbatas dan tidak pula dibatasi. Allah SWT mengetahui segala sesuatu yang ada di alam semesta, baik yang tampak maupun yang gaib. Bahkan, apa yang dirahasiakan didalam hati insan sekali pun.

Dalil Aqli
Seandainya Allah tak cendekia pasti tidak akan berkehendak, sedangkan allah tidak berkehendak ialah mustahil, lantaran tidak akan disifati qudrot, akan tetapi Allah tidak disifati dengan qudrot ialah mustahil, lantaran akan berakibat lemahnya Allah. Sedangkan lemahnya Allah ialah hal yang mustahil, lantaran tidak akan bisa membuat sesuatu sedikitpun.

Dalil Naqli
وهوبكل شيى عليم
"Dan ia (Allah) maha mengetahui segala sesuatu." (QS.Al Hadid:3 & QS.Al Baqaroh:29)

10. Hayat (Hidup) - ﺣﻴﺎﺓ

Artinya Hidupnya Allah tidak ada yang menghidupkannya melainkan hidup dengan zat-Nya sendiri lantaran Allah Maha Sempurna, berbeda dengan makhluk yang diciptakan-Nya.

Contohnya: Kambing ada yang menghidupkan. Selain itu, mereka juga mebutuhkan makanan, minum dan lainnya. Akan tetapi, hidupnya Allah SWT tidak membutuhkan semua itu. Allah SWT hidup selama-lamanya, tidak mengalami kematian.

Dalil Aqli
Seandainya Allah tidak hidup maka tidak akan disifati Qudrot, akan tetapi Allah tidak disifati dengan Qudrot merupakan hal mustahil, lantaran akan berakibat lemahnya Allah, sedangkan lemahnya Allah ialah hal yang mustahil, lantaran tidak akan bisa membuat sesuatu barang sedikitpun.

Dalil Naqli
وتو كل على الحى الذ ى لايمو ت
"Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup yang tidak mati." (QS. Al-Furqon:58)

11. Sama’ (Mendengar) - ﺳﻤﻊ

Allah SWT sanggup mendengar semua bunyi yang ada di alam semesta. Tidak ada bunyi yang terlepas dari indera pendengaran Allah SWT walaupun bunyi itu sangat pelan.

Pendengaran Allah SWT berbeda dengan indera pendengaran Ciptaan-Nya lantaran Ia tidak terhalang oleh suatu apapun, sedangkan indera pendengaran Ciptaan-Nya dibatasi oleh ruang dan waktu.

”Dan Allah-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (QS. Al Maidah:76)

12. Basar ( Melihat ) - ﺑﺼﺮ

Allah SWT melihat segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. penglihatan Allah bersifat mutlak, artinya tidak dibatasi oleh jarak dan tidak sanggup dihalangi oleh penghalang (misal: dinding).

Segala sesuatu yang ada di alam semesta ini, sekecil apapun, tampak atau tidak tampak, pasti semuanya akan terlihat oleh Allah SWT.

”Dan Allah maha Melihat apa yang kau kerjakan.” (QS. al-Baqarah: 265)

13. Kalam (Berbicara / Berfirman) - ﻛﻼ

Allah SWT bersifat kalam artinya Allah berfirman dalam kitab-Nya yang diturunkan kepada para nabi dan rasul-Nya. Pembicaraan Allah SWT tentu tidak sama dengan pembicaraan insan lantaran Allah SWT tidak berorgan (panca indra), mirip pengecap dan ekspresi yang dimiliki oleh manusia. Allah SWT berbicara tanpa menggunkan alat bantu yang berbentuk apapun lantaran sifat kalam Allah sangat sempurna.

Sebagai bukti bahwa adanya wahyu Allah SWT berupa al qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada para rasul sebelum Nabi Muhammad SAW.

"Dan Allah berkata kepada Musa dengan satu perkataan yang jelas.” (QS. AnNisa’:164)

14. Kaunuhu Qadirun - ﻛﻮﻧﻪ ﻗﺎﺩﺭﺍ

Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Berkuasa Mengadakan Dan Mentiadakan.

“Sesungguhnya Alllah berkuasa atas segala sesuatu.“ (QS. Al Baqarah:20).

15. Kaunuhu Muridun - ﻛﻮﻧﻪ ﻣﺮﻳﺪﺍ

Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Menghendaki dan memilih tiap-tiap sesuatu, Ia berkehendak atas nasib dan takdir manusia.

“Sesungguhnya Tuhanmu Maha Melaksanakan apa yang Dia kehendaki."  (QS. Hud:107)


Artikel Lainnya : 16 Keutamaan di Bulan Ramadhan

16. Kaunuhu ‘Alimun - ﻛﻮﻧﻪ ﻋﺎﻟﻤﺎ

Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Mengetahui akan Tiap-tiap sesuatu, mengetahui segala hal yang telah terjadi maupun yang belum terjadi, Allah pun sanggup mengetahui isi hati dan pikiran manusia.

“Dan Alllah Maha Mengetahui sesuatu.“ (QS. An Nisa’:176)

17. Kaunuhu Hayyun - ﻛﻮﻧﻪ ﺣﻴﺎ

Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Hidup, Allah ialah Dzat Yang Hidup, Allah tidak akan pernah mati, tidak akan pernah tidur ataupun lengah.

"Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup awet dan yang tidak mati." (QS. Al Furqon:58)

18. Kaunuhu Sami’un - ﻛﻮﻧﻪ ﺳﻤﻴﻌﺎ

Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Mendengar, Allah selalu mendengar pembicaraan manusia, ajakan atau doa hambaNya.

“Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.“ (QS. Al Baqoroh:256)

19. Kaunuhu Basirun - ﻛﻮﻧﻪ ﺑﺼﻴﺭﺍ

Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Melihat akan tiap-tiap yang Maujudat ( Benda yang ada ).Allah selalu melihat gerak-gerik kita. Oleh lantaran itu, hendaknya kita selalu berbuat baik.

“Dan Allah Maha Melihat apa yang kau kerjakan.“ (QS. Al Hujurat :18)

20. Kaunuhu Mutakallimun - ﻛﻮﻧﻪ ﻣﺘﻜﻠﻤﺎ

Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Berkata-kata, Allah tidak bisu, Ia berbicara atau berfirman melalui ayat-ayat Al Quran. Bila Al-Quran telah kita jaikan pemikiran hidup, maka kita telah patuh dan tunduk terhadap Allah SWT.

Sifat-Sifat Mustahil bagi Allah

Sifat Mustahil Bagi Allah artinya Sifat Yang Tidak Mungkin ada pada Allah Swt. Sifat Mustahil Allah merupakan Lawan Kata/Kebalikan dari Sifat Wajib Allah Berikut dibawah ini ialah 20 sifat-sifat tidak mungkin bagi Allah SWT:

1. ‘Adam - ﻋﺪﻡ

artinya tiada (bisa mati)

2. Huduth - ﺣﺪﻭﺙ

artinya baharu (bisa di perbaharui)

3. Fana’ - ﻓﻨﺎﺀ

artinya binasa (tidak awet / bisa mati)

4. Mumathalatuhu Lilhawadith - ﻣﻤﺎﺛﻠﺘﻪ ﻟﻠﺤﻮﺍﺩﺙ

artinya ibarat akan makhlukNya.

5. Qiyamuhu Bighayrih - ﻗﻴﺎﻣﻪ ﺑﻐﻴﺮﻩ

artinya bangkit dengan yang lain (ada kerjasama)

6. Ta’addud - ﺗﻌﺪﺩ

artinya berbilang – bilang / banyak (lebih dari satu).

7. ‘Ajz - ﻋﺟﺰ

artinya lemah (tidak kuat).

8. Karahah - ﻛﺮﺍﻫﻪ

artinya terpaksa (bisa di paksa) / Tertegah (tidak bisa menentukan).

9. Jahlun - ﺟﻬﻞ

artinya jahil (bodoh).

10. Maut - ﺍﻟﻤﻮﺕ

artinya mati (bisa mati).

11. Syamam - ﺍﻟﺻمم

artinya tuli.

12. ‘Umyu - ﺍﻟﻌﻤﻲ

artinya buta.

13. Bukmu - ﺍﻟﺑﻜﻢ

artinya bisu.

14. Kaunuhu ‘Ajizan - ﻛﻮﻧﻪ ﻋﺎﺟﺰﺍ

artinya Keadaannya yang Lemah.

15. Kaunuhu Karihan - ﻛﻮﻧﻪ مكرها

artinya Keadaannya yang Terpaksa.

16. Kaunuhu Jahilan - ﻛﻮﻧﻪ ﺟﺎﻫﻼ

artinya Keadaannya yang Bodoh.

17. Kaunuhu Mayyitan - ﻛﻮﻧﻪ ﻣﻴﺘﺎ

artinya Keadaannya yang Mati.

18. Kaunuhu Asam - ﻛﻮﻧﻪ ﺃﺻﻢ

artinya Keadaanya yang Tuli.

19. Kaunuhu A’ma - ﻛﻮﻧﻪ ﺃﻋﻤﻰ

artinya Keadaannya yang Buta.

20. Kaunuhu Abkam - ﻛﻮﻧﻪ ﺃﺑﻜﻢ

artinya Keadaannya yang Bisu.


Sekian Artikel tentang 20 Sifat Wajib bagi Allah beserta sifat Mustahil nya, semoga artikel ini sanggup bermanfaat bagi kita semua.

20 Sifat Wajib dan Mustahil bagi Allah (Beserta Dalil)
MARKIJAR: MARi KIta belaJAR


Sumber http://www.markijar.com/