Friday, June 1, 2018

√ Alasan Bahu-Membahu Mengundurkan Diri Dari Pt Csi

Tak terasa sudah 2 bulan sudah resign dari PT CSI, walaupun hanya sekitar 6 bulan  bekerja disana namun sudah cukup banyak pengalaman yang saya rasakan. Saya bekerja di PT CSI pada simpulan tahun 2017 sebagai Staff PST ( product security team), tepatnya departemen PST. Sebenarnya PST yaitu departemen gres yang mengelola perihal keamanan produk sepatu, memang model produk gres dari development NIKE tidak boleh bocor sebelum masa launching di USA sana, jadi departmen ini sangat-sangat dibutuhkan sekali.

JOBDESK PST
PT CSI harus mematuhi segala peraturan dari Nike, inc pusat, dan lahirlah sebuah peraturan mengenai "standar keamanan produk". Standar yang harus dijalani ada 11 poin (saya tidak bisa menyebutkannya secara gamblang, alasannya rahasia), diantara 11 poin tersebutlah saya mendapatkan 1 poin yakni mengenai keamanan produk melalui control CCTV.

Baca Juga : Pengalaman Bekerja di PT CSI
Secara umum kiprah saya yaitu memata-matai segala bentuk kecurigaan dan wajib melaporkannya kepada atasan, namun dari jobdesk ini menjalar kebeberapa jobdesk lainnya, boleh dikatakan menjadi Double Job.
Teman-temanpada ketika masa pengenalan (masa training), ini bukan partner kerja yang dimaksud dibawah nanti


DOUBLE JOB
Sebenarnya dengan satu kiprah pemantauan CCTV saja sudah cukup banyak pembuatan laporannya, dalam satu hari saja harus menuntaskan 4 laporan yang berbeda-beda secara tertulis, ditambah lagi laporan yang diinput kedalam komputer serta laporan E-mail.

Sejak di mutasi ke cabang yang ada di area Cikampek kiprah Staff PST pun bertambah satu yaitu menjalankan sistem Access Control. Tugasnya yaitu memantau surat jalan kendaraan beroda empat keluar masuk, karyawan masuk-keluar, investigasi kendaraan bea cukai keluar, penyegelan di kendaraan, pemerikasaan kamera dasboard mobil, dan masih banyak lainnya. Satu kiprah bercabang menjadi banyak kiprah dan itu harus dilakukan.

Saya bersama 2 sahabat lainnya harus saling pundak membahu bagaimana biar sistem ini tetap berjalan, walaupun kami tipisahkan oleh sistem SHIFT. Makara kami bekerja sendiri? boleh dikatakan ya, tapi tidak juga alasannya kami dibantu oleh GA (General Affair) dan security.

Entah kenapa rasanya pada posisi ini kurang personil pada ketika shift 1, alasannya jam sibuk yaitu berada di shift 1. Bayangkan saja kami harus melaksanakan ;

  • Melakukan pemantauan CCTV
  • Laporan tertulis, minta ttd
  • Pemerikasaan kamera dasboard mobil, sementara kendaraan beroda empat keluar masuk lebih dari 6, dan itupun paling sedikit 2 kali keluar masuk
  • Pemerikasaan surat bea cukai keluar (tanggung jawab sangat besar, alasannya tanpa persetujuan kami barang tidak bisa keluar, dan kalau ada barang keluar tidak sesuai surat maka itu yaitu kesalahan kami)
  • Berbagai macam komplen dari security, alasannya banyak karyawan yang menyalahi prosedur
  • Pembuatan BAP (Berita Acara Pemeriksaan) kalau ada pencurian sepatu, hilang produk, hilang peralatan penunjang kerja, pelanggaran karyawan, dll
  • INvestigasi lapangan menurut BAP yang telah dibuat, dan ini butuh kebih dari satu hari
  • Pemerikasaan kamera CCTV yang rusak, hilang koneksi, blur, terhalang oleh benda asing, bergeser


Dan ini dilakukan hanya oleh satu staff saja, bekerjsama Chief (atasan) sudah meminta satu personel untuk membantu ketika di shift satu, tapi manager tidak mengizinkan dengan alasan kelebihan orang dan akan memakan cost.
Baca Juga : Pengalaman Ikut Tes, Interview, MCU PT CSI
Okelah mungkin menyerupai inilah kiprah seorang staff dalam bekerja, harus siap apapun, kapanpun dan bagaimana pun. Alasan ini juga tidak terlalu menggangu sebenarnya, dan saya enjoy dalam menjaninya. Tapi, ada hal lain yang ikut andil dalam Kenapa saya mengundurkan diri.

PARTNER KERJA
Mengapa saya betah bekerja di perusahaan Yamaha dan Honda selama 4 tahun? ya salah satu alasannya yaitu partner kerja/teman kerja, walaupun diawal-awal susah akrab, namun makin usang tampaknya menyerupai saudara, bahkan saya pun kadang tidak rela kalau habis kontrak dan berpisah dengan teman-teman rasa saudara disana.

Ini berbanding terbalik ketika saya bekerja di PT ini, biasanya pembiasaan itu sekitar 3 bulanan dan bisa erat kesananya bukan? tapi tidak untuk kali ini, first impression bertemu dengan partner kerja dalam departmen ini sedikit berbeda, dari cara pergaulan, bercanda dan dalam hal lain tampaknya tidak sreg dengan saya (walaupun tidak semuanya yaa).

Di awal-awal saya memang pendiam dan tidak banyak tingkah, alasannya memang saya yaitu seorang Introvert, namun kalau sudah mengenal sifat aslinya, saya bakal berbeda, entah itu cerewet, suka berguyon, bahkan menjadi ekstrovert, alasannya saya tidak mau memberi kesan menjengkelkan diawal bertemu dengan orang baru. Selain itu mereka menyerupai tidak ingin saya bergabung kedalam lingkungannya, mereka menciptakan lembaga grup whatsapp nonformal, saya merasa pernah dibicarakan dalam lembaga tersebut dan hingga ketika ini saya sama sekali tidak tahu. Mereka belum sepenuhnya terbuka dengan kehadiran saya, bekerjsama mereka baik , cuman kalian tahu sendiri arti "Baik cuman baik, tapi kesan akrabnya kurang, bahkan tidak ada". Saya tahu mereka menilai saya dengan kepribadian A, mereka tahu dan mereka menyerupai ingin menjauh alasannya kepribadian A ini.

Kadang saya berusaha basa -basi dengan mereka tapi respon mereka hanya sebatas balasan saja,  bukan dialog yang makin asyik, dan menimbulkan Awkward moment.

BENTURAN DENGAN SECURITY
Ada hal lain yang semakin kuat menjadi alasan mengunduran diri yaitu benturan-benturan antara staff PSt dan security. Benturan sepeti apa? sepeti yang diketahui bahwa PST itu selain mengawasi produk juga mengawasi security yang melaksanakan pelanggaran. Setiap pelanggaran yang dilakukan oleh seorang security akan dilaporkan oleh Staff PST keatasan, dan atasan akan melaporkannya ke outsourching security pusat, sehingga mereka akan mendapatkan teguran baik itu secara verbal maupun tertulis dari pihak outsourching. Permasalahannya yaitu mereka hanya sebatas kontrak dan suatu ketika akan diberhentikan alasannya pelanggaran yang mereka buat melalui laporan kami. Disisi lain kami kasihan dan disisi lain ini merupakan jobdesk kami sebagai staff PST.
Baca Juga : Pengalaman Bekerja di PT CSI
Ada hal yang lebih parah dari itu, kami dituntut untuk melaporkan segala pelanggaran yang mereka perbuat atau dengan kata lain kami yaitu musuh secara tidak langsung, selain itu kami dituntut untuk berhubungan dengan mereka untuk melaksanakan pengawasan keamanan menyerupai patroli keliling gedung, sungguh ironi memang tapi ini memang kenyataannya. Faktor inilah yang menciptakan saya galau sendiri dengan sistem yang dibentuk oleh atasan, kami bekerja sama dengan mereka dan kami mengawasi gerak gerik mereka, menyerupai musuh dalam selimut bukan?.

Disinilah selalu muncul gejolak permasalahan antara staff PST dengan security, sebagian dari mereka tidak sudi dengan adanya PST, bahkan mereka menyerupai terkurung oleh peraturan PST, memang ini rencananya biar meminimalisir kelasahan kedepannya, tapi mereka salah paham akan hal ini.

Pernah suatu ketika sebelum melaksanakan patroli ada salah satu security yang sengaja berteriak didepan office kami sambil memaki-maki kinerja PST bahwa kami kerja hanya duduk dan hanya mencari kesalahan security, memang sakit rasanya walaupun tidak secara eksklusif ada dihadapannya, tapi inilah yang terjadi, mereka juga seakan tidak mendapatkan kedatangan kami (walaupun tidak semuanya). Kejadian ini terus berulang-ulang hingga entah mengapa pekerjaan ini sungguh tidak cocok dengan kriteria saya, secara manusiawi saya kejam melaporkan kesalahan mereka, dan jujur dihati nurani saya bekerjsama tidak ingin menyerupai ini, tapi harus bagaimana lagi alasannya sudah menjadi tanggung jawab dan kewajiban.

MEMUTUSKAN UNTUK MENGUNDURKAN DIRI
Mengundurkan diri pun tidak sembarangan, saya meminta saran dari orang-orang terdekat dan bahkan sholat istikharah untuk meminta petunjuk kepada Allah Swt. Teman yang sudah erat dengan saya pun awalnya mencegah dan tidak percaya dengan keputusan saya, bahkan tetangga dan teman-teman dirumah menyayangkan hal ini alasannya sudah menjadi karyawan tetap mengapa tidak dipertahankan.

Menurut saya pribadi mengapa kita harus bekerja dengan penuh tekanan? padahal banyak diluar sana pekerjaan yang cocok dengan kemampuan kita, uang boleh banyak tapi pikiran stres memang ada obatnya? gila yang ada.

Hal kedua yang menciptakan keputusan ini semakin lingkaran yaitu alasannya PT ini memakai waktu kerja selama 6 hari (senin hingga sabtu), saya ingin bekerja dengan waktu Senin hingga jumat, alasannya kalau satu hari libur saja jujur itu tidak cukup (terbiasa 5 hari kerja).

Selain itu PT semacam ini (pabrik sepatu) rentan akan goncangan PHK dan bangkrut, kita tahu sendiri pabrik sepatu itu hanya mendapatkan orderan dari Nike, Adidas atau semacamnya, jadi sewaktu-waktu bisa saja orderan dikurangi dan kuat terhadap karyawan. Misalnya saja kasus PT Deanshoes yang mengurangi jumlah karyawannya hingga 2000 alasannya orderan sepatu dari Nike berkurang, mengapa berkurang? alasannya mereka tidak memenuhi sasaran atau kualitas produk buruk.

Akhirnya dengan semua keputusan yang ada dan berat hati saya mengundurkan diri dari PT CSI, semoga ini yaitu langkah pertama menggapai kesuksesan dengan jalan lain, Amiin.


Sumber http://www.hendrisetiawan.com