Temu Inovasi Pemerintah Indonesia dan Australia Untuk Tingkatkan Literasi Dasar di Daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal)
Dalam usaha meningkatkan literasi dasar di kawasan 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal), Pemerintah Indonesia dan Australia melaksanakan kerjasama dengan mengadakan agenda INOVASI (Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia). Program yang diejawantahkan pada Temu INOVASI ini mengundang tiga guru penerima INOVASI yang berasal dari wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai narasumber di Perpustakaan Kemendikbud, Jakarta (13/9/2018).
Ketiga narasumber memaparkan pengalamannya sebagai pengajar selepas menjalani program INOVASI tesebut, termasuk dalam upaya meningkatkan kemampuan literasi dasar. Heronima, salah seorang narasumber yang merupakan guru kelas 2 SD Pogotena, Sumba Barat Daya, NTT mengisahkan perihal bagaimana ia menyebarkan metode mengajarnya pasca menuntaskan INOVASI.
“Sebelum saya mengikuti inovasi, saya mengajar sesuai dengan yang ada di otak saya saja. Prinsip saya murid bisa baca, bisa tulis, bisa berhitung, tanpa mempersiapkan perangkat pembelajaran. Yang kedua, proses kebanyakan monoton, guru yang banyak berbicara,” terangnya.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Totok Suprayitno, berharap INOVASI berkeinginan meneruskan inovasi-inovasi yang sebelumnya sudah mulai dibantu oleh Pemerintah Australia. Ia memberikan bahwa sekolah juga perlu berinovasi dalam membentuk paradigma gres dalam proses berguru mengajar.
Kadang proses yang memilih kreativitas itu harus mengandalkan pada profesionalitas guru, profesionalitas pelakunya. Yang kedua, paradigma teaching learning, interaksi proses berguru itu merupakan interaksi guru dan siswa dipastikan siswa ready to learn,” papar Totok.
Perwakilan dari Kedutaan Besar Australia Michelle Lowe menjelaskan pelaksanaan program INOVASI difokuskan di tingkat daerah. “Kami percaya bahwa kualitas pendidikan sangat penting bagi Indonesia, yang berkontribusi pribadi terhadap pertumbuhan ekonomi dan tenaga kerja yang kompetitif. Bersama Kemendikbud, pelaksanaan agenda fokus di tingkat daerah, di mana INOVASI bekerja mencari tahu apa yang berhasil dan tidak berhasil meningkatkan hasil berguru literasi dan numerasi siswa jenjang pendidikan dasar,” pungkas Lowe.
Sekian goresan pena yang berjudul: