√ Pengertian Dan 41 Teladan Personifikasi

Pengertian dan 41 Contoh Personifikasi – Majas personifikasi yaitu sebuah ungkapan gaya bahasa yang memperlihatkan sifat atau karakteristik tertentu terhadap benda tak bernyawa sehingga membuatnya seolah menjadi hidup dengan santunan sifat tersebut. Sifat atau karakteristik ini pada umumnya dimiliki oleh insan dan makhluk hidup lainnya. Pemberian sifat kehidupan pada benda tak bernyawa dalam wacana atau kalimat dimaksudkan biar muncul kesan serta pengaruh tertentu yang menambah keindahan estetika pada kalimat.

Contoh :

1. Ribuan ilalang di padang rumbut seakan melambaikan tangannya dan ingin memberikan ucapan selamat jalan padaku.

Penjelasan :

Pada kalimat personifikasi di atas dinyatakan pada cuilan kalimat “Ribuan ilalang di padang rumbut seakan melambaikan tangannya”. Tumbuhan ilalang pada kalimat tersebut disifatkan sebagaimana insan yang bisa melampaikan tangan dalam rangka perpisahan.

2. Matahari di siang hari ini seolah menyunggingkan senyum mengejek padaku yang telah mengalami kesialan di hari ini.

Penjelasan :

Pemberian sifat insan disematkan pada matahari yang merupakan benda tak bernyawa. Hal tersebut dinyatakan dalam cuilan kalimat “Matahari di siang hari ini seolah menyunggingkan senyum mengejek padaku”. Tentu matahari sebagai benda langit tak bernyawa tidak mungkin untuk tersenyum, hal tersebut dimaksudkan biar menambah kesan estetika pada kalimat.

3. Rembulan pun terlihat malu-malu untuk menampakkan dirinya di malam hari ini.

Penjelasan:

Kalimat pada teladan 3 tidak berbeda dengan teladan kalimat 2 yang memperlihatkan sifat kehidupan kepada benda tak bernyawa dalam hal ini yaitu rembulan. Kalimat bermajas personifikasi tersebut begitu terasa kesan estetikanya dengan santunan sifat kehidupan pada bulan.

Selanjutnya perhatikan kembali teladan majas personifikasi dalam kalimat pada teladan 4 – 41 berikut :

4. Alarm di hand phone berdering keras mencoba membangunkan Karman yang masih saja tidur pulas.

5. Benda-benda seisi ruangan ini seolah ikut menceramahiku ketika saya dimarahi oleh kepala sekolah sebab terlalu sering tiba terlambat.

6. Sepeda motor renta itu mengerang sejadi-jadinya sebab membawa beban lebih dari 4 orang.

7. Buku berjudul La Tahzan ini sangat menghiburku dan seolah menasehatiku di kala saya sedang bersedih.

8. Surat panggilan orang renta dari sekolah itu seketika membius kedua orang renta Ardi sampai pinsan begitu membacanya.

9. Lidah perempuan itu bisa menyayat hati siapa saja yang berbicara dengannya.

10. Dahulu saya selalu berbuat jahat padanya, sampai suatu ketika kebaikan hatinya menampar sifat besar kepala dan egoku yang menciptakan diriku merasa sangat aib padanya.

11. Benda disekelilingku sekaan membisiki dan mengingatkanku biar tak berbuat curang pada ketika ujian.

12. Arloji yang melingkar di tanganku seolah menyampaikan bahwa sebentar lagi adzan mahgrib akan berkumandang dan saya harus segera menyiapkan hidangan berbuka puasa.

13. Sebatang rokok ini bisa membuatmu lumpuh dan membawamu ke gerbang kematian.

14. Krim panas ini terasa sangat memperabukan kulitku yang gatal sebab gigitan serangga.

15. Masakan Bu Mirna sangat pedas sehingga terasa memperabukan lidah.

style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">

16. Secangkir kopi buatan istriku selalu memberi energi semangat dan berperan sebagai sobat di ketika bekerja di depan komputer.

17. Awan-awan mendung di langit seolah mengingatkan bahwa akan ada air yang jatuh dari gumpalan tubuhnya, beliau semakin memaksaku untuk cepat mencari daerah berteduh.

18. Ketika saya duduk ditepian pantai, saya memandangi ombak, buih, pasir, dan matahari senja yang bekerja sama dalam menyuguhkan keindahan alam.

19. Mobil renta ini batuk tersegal ketika sedang dikendarai.

20. Polisi tampan itu mengeluarkan sepucuk pistol yang memuntahkan peluru ke arah penjahat.

21. Suara deburan ombak di pesisir pantai Labuhan Jukung bersahut-sahutan seolah berupaya mengalahkan bunyi riuh canda tawa wisatawan.

22. Suara knalpot motor balap itu menyalak seolah memperlihatkan dirinyalah sang juara.

23. Air hangat ini terasa ibarat memijat kakiku yang terkilir akhir jatuh dari sepeda.

24. Kopi susu ini seketika menciptakan mataku menjadi lebih fokus ketika saya meminumnya.

25. Makanan yang telah ku telan memberontak ingin keluar dari perutku.

26. Sepatu bututku yang menganga seolah berteriak “kapan kamu akan memperbaikiku?”

27. Cermin ini berbicara jujur padaku bahwa diriku tidaklah tampan rupawan.

28. Dikesendirian malam ini saya hanya bisa berbicara pada bulan dan bintang, kedua benda langit itupun mendengarkan keluh kesahku dengan baik.

29. Buku catatan harian selalu menemaniku dalam menyebarkan keluh kesah dan dongeng bahagia.

30. Cincin lamaran ini menyaksikan sebuah momen penolakan yang luar biasa menyakitkan.

31. Buku ini menasehatiku untuk berjalan di atas kebenaran dengan penyampaian bahasa tulis yang baik dan erat ketika saya membacanya.

32. Dering telefon ini berteriak memaksa penggunanya untuk mengangkatnya.

33. Mistar besar milik pak guru mendadak mengamuk melihat para siswa ribut di dalam kelas.

34. Sepeda gunung itu berlari kencang seolah sedang berada di arena balap.

35. Matahari dan bulan saling bergantian membagi kiprah menyinari bumi dalam waktu yang telah disepakai oleh kedua benda langit tersebut.

36. Ratusan kendaraan roda dua dan roda empat berjalan merayap menelusuri jalanan kota yang begitu padat.

37. Pagar renta itu menyeringai katika gagang pintunya diseret biar terbuka lebar.

38. Foto seseorang pada bingkai foto ini berbicara padaku bahwa keluarganya telah usang melupakannya.

39. Suara gemericik air di pegunungan telah berhasil menghipnotisku sehingga saya mencicipi perasaan nyaman dan senang berada di sini.

40. Suara alunan musik gamelan yang serasi itu bisa membius jutaan pasang mata yang menyaksikan pagelaran seni budaya musik Jawa.

41. Pada kebakaran yang terjadi malam tadi terlihat terang kobaran api menjilat-jilat apa saja yang ada disekelilingnya.