Judul Tesis : Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efikasi Diri Pasien Penyakit Jantung Koroner dalam Konteks Asuhan Keperawatan di RSD Dr. Soeban di Jember
A. Latar Belakang
Penyakit jantung koroner merupakan penyebab janjkematian utama pada sebagian besar negara maju. Data statistik pada selesai tahun 2006 menunjukkan bahwa penyakit jantung koroner merupakan satu-satunya penyebab utama janjkematian di Amerika Serikat. Angka insiden sekitar 1.255.000 baik pasien gres maupun rekuren terjadi setiap tahun, dan kira-kira 34 % orang yang mengalami serangan jantung koroner meninggal pada tahun itu juga (Heart Attack and Angina Statistic, 2010). Menurut WHO (2009 dalam ICN, 2010) menyatakan bahwa pada tahun 2030 sekitar 23,6 juta orang akan meninggal alasannya yaitu penyakit kardiovaskuler terutama alasannya yaitu penyakit jantung dan stroke, sehingga menjadi bahaya penyebab janjkematian utama di dunia. Pertambahan jumlah janjkematian terbesar terdapat di Pasifik Barat dan Asia Tenggara. Hal itu berarti Indonesia sebagai negara di wilayah Asia Tenggara mempunyai bahaya serupa.
Indonesia sebagai negara berkembang juga menunjukkan kecenderungan yang hampir sama, yaitu bahwa penyakit jantung koroner juga termasuk penyebab janjkematian tertinggi di Indonesia. Data penelitian pada Departemen Kesehatan menunjukkan bahwa hipertensi dan penyakit kardiovaskuler masih cukup tinggi dan cenderung meningkat (Dinkes Nunukan, 2009; Ulfah, 2000). Berdasarkan hasil Riskesdas 2007 (dalam Dinkes Nunukan, 2009) diperoleh hasil bahwa stroke, hipertensi dan penyakit jantung mencakup lebih dari sepertiga penyebab kematian, dengan stroke sebagai penyebab janjkematian terbanyak (15,4 %), kemudian hipertensi (6,8 %), dan penyakit jantung iskemik. Meskipun bergotong-royong angka janjkematian akhir penyakit jantung sudah menurun semenjak pertengahan tahun 1960, tetapi prevalensi maupun komplikasi atau keterbatasan yang diakibatkan penyakit jantung tersebut tidak pernah menurun (Sullivan et al. 1998).
B. Rumusan Masalah
Rumusan persoalan dalam penelitian ini yaitu apakah faktor-faktor yang menghipnotis efikasi diri pada pasien penyakit jantung koroner (PJK) di RSD dr. Soebandi Jember ?
C. Tinjauan Pustaka
Konsep Dasar Penyakit Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner atau penyakit arteri koroner yaitu tipe gangguan pembuluh darah termasuk ke dalam kategori umum aterosklerosis (pengerasan arteri) (Lewis et al., 2007). Aterosklerosis koroner menjadikan tanda-tanda dan komplikasi sebagai akhir penyempitan lumen arteri dan penyumbatan anutan darah ke jantung. Sumbatan anutan darah berlangsung progresif, dan suplai darah yang tidak adekuat (iskemia) yang ditimbulkannya akan menciptakan sel-sel otot kekurangan komponen darah yang dibutuhkan untuk hidup (Smeltzer & Bare, 2002).
Efikasi Diri (Self Efficacy)
Menurut Schwarzer (1992 dalam Jerusalem & Scwarzer, 1993) memberikan bahwa efikasi diri secara umum (general self efficacy) merefleksikan sebuah doktrin diri yang optimis, bahwa seseorang bisa menuntaskan kiprah yang sulit atau melaksanakan koping terhadap persoalan yang dihadapi dalam banyak sekali situasi. Efikasi diri memfasilitasi penyusunan tujuan, alternatif tindakan dan upaya mengatasi kendala yang mungkin terjadi. Efikasi diri merupakan sebuah konstruksi yang bersifat operasional sehingga sangat relevan untuk diterapkan dalam praktik klinik dan perubahan perilaku.
Faktor yang Berhubungan dengan Efikasi Diri
Mengidentifikasi kekerabatan antara doktrin wacana sakit (illness belief) dan efikasi diri pada pasien dengan PJK selama 3 tahun sehabis keluar dari RS mendapat hasil bahwa efikasi diri terkait diet (Diet Self Efficacy/DSE) meningkat secara perlahan-lahan sepanjang waktu dan tidak ada factor yang secara signifikan bekerjasama dengan DSE tersebut. Efikasi diri terkait latihan (exercise SE/ESE) berubah secara signifikan dengan rata-rata kenaikan 0.06/tahun (95 % CI P: 0.03), meskipun responden yang hidup sendiri menunjukkan ESE yang rendah secara signifikan (-0.38 CI 95 % P: 0.03). Pasien yang mengikuti aktivitas rehabilitasi jantung menunjukkan ESE yang lebih tinggi secara signifikan selama 3 tahun (0.31 95 % CI p: 0.02). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pasien yang memandang penyakit jantung sebagai penyakit jangka panjang (long term), masuk rumah sakit melalui unit gawat darurat, melaporkan sedikit keluhan, atau percaya bahwa kondisi jantung mereka terkontrol semenjak sebelum keluar dari rumah sakit mempunyai exercise self efficacy yang lebih tinggi. Faktor-faktor demografi, karakteristik penyakit, kehadiran dalam rehabilitasi jantung dan hasil yang dibutuhkan tidak besar lengan berkuasa secara signifikan terhadap efikasi diri secara umum (general self efficacy), kecuali pekerjaan secara signifikan sebagai predictor efikasi umum (p: 0.05) atau dengan kata lain seseorang yang bekerja mempunyai doktrin diri yang lebih tinggi untuk mengatasi masalah.
D. Metode Penelitian
Desain penelitian ini yaitu analitik dengan pendekatan cross-sectional.
Populasi dalam penelitian ini yaitu pasien penyakit jantung koroner yang menjalani terapi di Poli Jantung RSD dr. Soebandi Jember pada bulan Januari – Juni 2010.
Penentuan sampel memakai pendekatan simple random sampling.
Penelitian ini dilakukan di Poli Jantung RSD dr. Soebandi Jember.
Alat pengumpulan data penelitian ini memakai kuesioner, yang terdiri dari 4 kuesioner.
Analisa data dilakukan mencakup analisa univariat, bivariat dan multivariat. Analisis data memakai pemberian SPSS 11.5.
E. Kesimpulan
- Karakteristik pasien PJK di RSD dr. Soebandi Jember dalam penelitian ini sebagian besar berjenis kelamin laki-laki, dengan usia rata-rata 60,48 tahun, tingkat pendidikan dominan tinggi (SMU ke atas), dengan tingkat pendapatan rata-rata Rp. 1.453.020,00. Semua responden telah menikah dan sebagian besar masih mempunyai pasangan hidup. Status pekerjaan terbanyak yaitu tidak bekerja.
- Tidak ada kekerabatan antara karakteristik responden dengan efikasi diri pasien PJK.
- Tidak ada kekerabatan antara persepsi terhadap PJK dengan efikasi diri.
Tesis Efikasi Diri Pasien
- Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Hidup Pasien Penyakit Jantung Koroner di Rumah Sakit Pelni Jakarta
- Analisis Intervensi Penyuluhan Penyakit Jantung Koroner Terhadap Perubahan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Pegawai Universitas Terbuka Yang Berpotensi Penyakit Jantung Koroner tahun 2011
- Analisis Faktor-Faktor Risiko terhadap Kejadian Penyakit Jantung Koroner pada Wanita Lanjut Usia di RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta
Sumber https://idtesis.com